Anda di halaman 1dari 2

Waktu yang Tepat untuk Menyapih Bayi

Gema Arinda Tanjung; paragraph ketiga, dst. ditulis ulang oleh : dr. Priscilla J S

Dengan hadirnya sang bayi dalam kehidupan, maka sebagai orangtua, kita akan selalu
berusaha untuk memberikan yang terbaik. Terutama, dalam hal memberinya makan dan minum
yang bernutrisi untuk pertumbuhannya. Mungkin diantara ayah atau ibu tidak asing dengan
istilah ‘disapih’. Yups, bayi dikatakan disapih apabila sudah mendapatkan asupan nutrisi selain
dari ASI.
Nah, menyapih ini tidak selalu berakhir dengan memutuskan ikatan intim antara sang Ibu
dan bayi. Namun, menyapih memiliki artian, yaitu memberikan asupan gizi dan merawat bayi
dengan cara yang berbeda. Misalnya saja nih, mencari cara untuk mengurus anak yang nyaman
untuk orang tuanya juga seperti membaca buku, menyanyikan lagu bersama, atau bermain di luar
sebagai gantinya. Jika anak menolak, orang tua harus tetap tenang dan memperlihatkan sikap
yang tegas.
Untuk keputusan menyapih ini, tergantung dari pilihan setiap ibu. Sebenarnya, yang
direkomendasikan adalah ASI harus tetap diberikan sampai dengan umur enam bulan. Jadi,
setelah lewat usia itu, bayi boleh mendapatkan nutrisi selain ASI -ini biasa disebut dengan
MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu). Biasanya keputusan untuk menyapih bayi
dilakukan bila : koordinasi antara mata, mulut, dan tangan bayi sudah mulai bisa bekerja dengan
baik, berat badan bayi saat ini sudah berada pada angka 2x lipat berat bayi lahir, bayi dapat
duduk dengan kepala tegak, dll.
Jika anak sudah memasuki usia sekitar 1-2 tahun, biasanya sudah bisa melakukan
aktivitas minum dengan menggunakan gelas seukuran cangkir dan dengan sendirinya anak
tersebut akan meminta cara lain untuk menyusu.
Yang sering menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara memulai kegiatan penyapihan
ini. Sebenarnya, ini bergantung dari keadaan atau karakter masing-masing anak. Namun,
beberapa cara yang bisa dicoba adalah :
- Mengganti satu waktu pemberian ASI dengan menggunakan susu dalam botol
ataupun gelas.
- Mencoba menidurkan anak tanpa menyusuinya. Cobalah ganti kebiasaan menyusui
Anda dengan membacakannya dongeng ataupun dengan belaian lembut sebelum
tidur.
- Cobalah mengganti satu waktu menyusui dengan pengenalan pemberian makanan
padat. Untuk hal ini, disarankan dilakukan pada siang hari agar pada pagi dan malam
harinya, anak masih mendapatkan rasa nyaman saat tidur.
Terlepas dari semuanya itu, hendaknya mulailah kegiatan penyapihan ini dengan perlahan dan
jangan terburu-buru apalagi memaksakan kehendak kepada anak. Dengan berkurangnya
frekuensi menyusui, maka akan berkurang pula produksi ASI.
Itu tadi penjelasan seputar waktu menyapih pada bayi. Selamat mencoba dan semoga
bermanfaat!

Sumber:
https://www.babycenter.com/0_weaning-when-and-how-to-stop-breastfeeding_3272.bc
https://www.parents.com/baby/breastfeeding/weaning/your-age-by-age-guide-to-weaning/
https://balancedbreastfeeding.com/when-is-the-right-time-to-wean/

Anda mungkin juga menyukai