ABSTRAK
Unjuk kerja generator magnet permanen (GMP) dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya
adalah nilai rapat fluks celah udara (Bg) magnet permanen yang digunakan. Fluks celah udara merupakan
mutual fluks yang dibangkitkan oleh magnet permanen dan lilitan dalam alur. Paper ini membahas
pengaruh Bg terhadap karakteristik berbeban dan tanpa beban generator magnet permanen 3 kW, 3 fasa,
300 rpm. Nilai Bg yang di bandingkan adalah 0,38 T dan 0,5 T. Dengan metode analitik, jumlah lilitan per
fasa dapat dihitung. Dari hasil perhitungan lilitan dapat diketahui besarnya tegangan yang dihasilkan pada
kondisi tanpa beban dan daya yang dihasilkan pada kondisi berbeban. Hasil pengujian di laboratorimum
menunjukkan bahwa Bg 0,38 T membangkitkan tegangan 400 volt dan daya 1989 watt pada 300 rpm.
Sedangkan Bg 0,5 T membangkitkan tegangan 300 volt dan daya 1770 W pada 300 rpm. Pada putaran
nominal hasil pengujian menunjukkan rugi panas yang terjadi untuk Bg 0,38 T mengalami kenaikan
sekitar 18% dibandingkan dengan rugi panas pada Bg 0,5 T. Kenaikan rugi panas ini lebih besar
dibandingkan dengan kenaikan daya yang mengalami kenaikan sebesar 10%. Nilai Bg menentukan
besarnya nilai tegangan yang mempengaruhi besarnya daya yang dihasilkan GMP.
Kata kunci: Generator, magnet permanen, fluks celah udara
ABSTRACT
Performance of permanent magnet generator (PMG) is affected by some factors, and one of these
factors is the value of air gap flux density (Bg) of the permanent magnet used. Air gap flux is mutual flux
generated by the interaction between the permanent magnet and the conductor in the slot of generator.
The Effect of air gap flux to the characteristics of the 3 kW, 3 phase, 300 rpm permanent magnet
generator has been done. The values of Bg are 0.3 T and 0.5 T. With analytic method, total turn per phase
can be determined. Then the values of voltage resulted in no-load condition and power in load condition
can be calculated. The results show that with Bg 0.3 T the generator can develop 400 volt of voltage and
1989 watt of power at 300 rpm speed. With Bg 0.5 T the generator can develop 300 volt of voltage and
1770 watt of power at 300 rpm speed. At nominal speed, the thermal losses for Bg 0.3 T increase about
18% if it is compared to 0.5 T. This increase is more significant than the power of PMG where the
increase is approximately 10%. Variation of Bg determines the values of voltage and power developed by
PMG.
Keywords: Generator, permanent magnet, air gap flux
Naskah diterima: 25 Januari 2011, dinyatakan layak muat : 23 Desember 2011 123
124 Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan,
124
Vol. 10 | No. 2 | Desember 2011 | 123-130
PENDAHULUAN METODOLOGI
Tujuan
Stator tersusun dari laminasi silicon steel. dimana En adalah tegangan maksimum, θ adalah
Rotor berbentuk slinder yang melekat pada poros posisi rotor ( derajat listrik ) dan faktor kemiringan
dimana terdapat alur sebagai tempat magnet ksn = 1.
permanen. Data GMP yang digunakan dan hasil
Nilai Bg yang digunakan pada design GMP
perhitungan desain ditampilkan dalam Tabel 1 dan
juga mempengaruhi jumlah lilitan yang akan di
2
tempatkan pada alur stator. Hubungan antara nilai
Tabel 1. Data parameter GMP Bg dan jumlah lilitan ditunjukkan oleh persamaan
(2)
:
Parameter Simbol Besaran
(3)
Daya, (W) P 3000
Tegangan nominal,(V) E 220 dimana f = frekuensi ( pada paper ini frekuensi
(volt)
Frekuensi nominal,(Hz) F 50 nominal adalah 50 Hz ), Eph = tegangan per fasa (
as 0.3301751 0,3136663
Electromotive Force (EMF)
I 1,65 1,56
EMF dihitung dari variasi gandengan fluks
dengan koil stator pada saat rotor berputar. EMF
dapat dihitung dengan persamaan (4) : dimana Nph = jumlah lilitan, as adalah luas
penampang kawat ( mm2), I adalah arus fasa
(2)
( ampere ).
Eksperimen GMP dilakukan dengan cara Berdasarkan pada hasil perhitungan desain
memutar generator G dengan menggunakan motor pada kondisi putaran nominal, diperoleh jumlah
induksi M melalui pulley belt dengan rasio 2 : 5. lilitan perfasa yang berbeda yaitu untuk generator
Putaran motor diatur menggunakan oscillator. 0,38 T adalah sebanyak 1606 lilitan, sedangkan
Eksperimen dilakukan untuk kedua nilai Bg untuk untuk generator dengan 0,5 T sebanyak 1247
mendapatkan karakteristik tanpa beban dan lilitan. Untuk Bg 0,38 T dengan luas penampang
berbeban. Eksperimen GMP diperlihatkan pada lilitan 0,31 mm2 menghasilkan arus sebesar 1,56
gambar 3 dan set-up uji di laboratorium ampere, sedangkan untuk Bg 0,5 T dengan luas
diperlihatkan pada gambar 4. penampang lilitan 0,33 mm2 menghasilkan arus
sebesar 1,65 ampere. Dengan menggunakan rapat
GMP arus yang sama yaitu 5 A/mm2 [3], nilai arus yang
dihasilkan generator ditentukan oleh penampang
kawat penghantar. Daya yang dihasilkan generator
ditentukan oleh nilai tegangan dan arus yang
dibangkitkan generator.
(5)
dimana Li = panjang efektif stator, Di = diameter
dalam stator dan 2p = jumlah pasang kutub
Panjang sambungan antar koil
(6)
Gambar 4. Metode uji generator magnet
Panjang belitan per koil
permanen
(7)
dimana Nc = jumlah konduktor per koil
Panjang belitan per fasa
Analisis Pengaruh Rapat Fluks Celah Udara Terhadap Karakteristik 127
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Generator Magnet Permanent
Vol. 10 | No. 2 | Desember 2011 | 123-130
P=V.I (10)
I=δ.A (11)
Pada kecepatan 100 rpm kedua nilai Bg mempunyai nilai rs sebesar 17,9 ohm. Sesuai
menghasilkan daya yang hampir sama yaitu persamaan 8, diameter penghantar dan panjang
sekitar 300 watt. Namun pada saat putaran lilitan perfasa menentukan nilai resistansi lilitan.
generator dinaikkan sampai pada putaran Dengan jumlah lilitan yang lebih banyak akan
nominal, Bg 0,5 T menghasilkan daya sebesar menghasilkan resistansi perfasa yang lebih besar
1770 Watt sedangkan Bg 0,38 T menghasilkan dibanding jumlah lilitan yang sedikit.
daya 1989 Watt. Hal ini menunjukkan bahwa Konsekuensi dari besarnya nilai resistansi ini
nilai Bg juga mempengaruhi daya yang adalah timbulnya rugi-rugi pada lilitan berupa
dibandingkan dengan kenaikan daya yang 3. Mahalingam, G., A. Keyhani, 2000, Design
mengalami kenaikan sebesar 10 % Of 42V/3000W Permanent Magnet
Synchronous Generator, Ohio State
KESIMPULAN DAN SARAN
University.
Saran
Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk nilai
Bg yang baik
DAFTAR PUSTAKA