Topik: Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK)

Tanggal (kasus): Oleh: dr. Sulistyawati

26 Mei 2018
Pendamping:
dr. Widodo Santoso
dr. Ari Sastikawati
Obyektif :
 Keilmuan  Keterampilan  Penyegaran  Tinjauan Pustaka
 Diagnostik  Manajemen  Masalah  Istimewa
 Neonatus  Bayi  Anak  Remaja  Dewasa  Lansia  Bumil
 Deskripsi: Pasien laki-laki 69 tahun, mengeluh sesak sejak 1 bulan SMRS dan makin memberat 1
minggu SMRS. Sesak timbul terutama bila dipicu oleh saat beraktivitas seperti berjalan. Sesak tidak
berkurang dengan istirahat, sehari-hari pasien sulit tidur karena sesaknya. Saat tidur pasien menggunakan
1 bantal. Nyeri dada tipikal disangkal. Ampeg (-). Pasien juga mengeluh batuk sejak lebih dari 1 bulan
SMRS. Batuk berdahak, tetapi sulit keluar, sekali keluar sangat kental berwarna putih. Keluhan batuk
darah disangkal, keringat malam tanpa aktivitas disangkal. Nafsu makan pasien turun, walaupun tidak
ada keluhan mual atau pun muntah. Demam sumer-sumer, nggreges selama 1 minggu terakhir. Bab (+)
biasa, Bak sedikit-sedikit dan sering. Riwayat pengobatan 6 bulan disangkal

 Tujuan: Mengenali, mendiagnosis dan melakukan terapi awal PPOK

Bahan bahasan:  Tinjauan  Riset  Kasus  Audit
Pustaka
Cara membahas:  Diskusi  Presentasi dan diskusi  Email  Pos
Data pasien: Nama: Tn. A Nomor Registrasi: 1936xx
Nama klinik: Telp: - Terdaftar sejak: 26 Mei 2018
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis / Gambaran Klinis:
a. Keluhan Utama: Sesak
b. Riwayat Gangguan Sekarang (Autoanamnesis)
 Pasien mengeluh sesak sejak 1 bulan SMRS dan makin memberat 1 minggu SMRS. Sesak
timbul terutama bila dipicu oleh saat beraktivitas seperti berjalan. Sesak tidak berkurang
dengan istirahat, sehari-hari pasien sulit tidur karena sesaknya. Saat tidur pasien
menggunakan 1 bantal.
 Nyeri dada tipikal disangkal. Ampeg (-).
  Pasien juga mengeluh batuk sejak lebih dari 1 bulan SMRS. Batuk berdahak, tetapi sulit
keluar, sekali keluar sangat kental berwarna putih. Keluhan batuk darah disangkal,
 Keringat malam tanpa aktivitas disangkal.
 Nafsu makan pasien turun, walaupun tidak ada keluhan mual atau pun muntah.
 Demam sumer-sumer, nggreges selama 1 minggu terakhir.
 BAB (+) biasa, Bak sedikit-sedikit dan sering.

2. Riwayat Kesehatan / Penyakit:

Riwayat penyakit stroke, asma, jantung, hipertensi, DM, ginjal disangkal. Riwayat pengobatan 6
bulan disangkal.
3. Riwayat Keluarga:
Di keluarga pasien tidak ada yang menderita sakit yang sama atau pun sakit batuk yang lama.
Riwayat sesak napas, kencing manis, darah tinggi, atau pun sakit jantung dalam keluarga
disangkal.
4. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien bekerja sebagai petani. Lingkungan tempat pasien bekerja berdebu. Pasien merupakan
perokok aktif yang dapat menghabiskan 10 batang rokok per hari. Pasien sudah merokok selama
± 50 tahun.
5. Riwayat Kehidupan Keluarga:
Penderita adalah suami dari 1 istri dan ayah dari 3 anak, bekerja sebagai Petani dan menjadi
tulang punggung keluarga.
Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 140/80 mmHg
Nadi : 92 x/menit
RR : 30x/menit
Suhu : 37 C

Status Generalis
 Kepala : Tanda trauma (-), jejas(-)
 Mata : anemis (-), ikterus (-)
 THT : telinga tidak ada kelainan, nafas cuping hidung (-), tenggorokan tidak ada kelainan
 Mulut : bibir sianotik (-), gusi berdarah (-), lidah kotor (-)
 Leher : pembesaran kelenjar limfe (-), pembesaran thyroid (-), distemsi vena jugular (-)
 Paru :
- Simetris saat statis dan dinamis
- Vocal fremitus sama kuat di kedua lapang paru
- Sonor di kedua lapang paru
- Vesikuler +/+ melemah, Rhonki +/+ pada basal paru, Wheezing +/+ seluruh lapang paru.
 Jantung :
- Ictus cordis tidak terlihat
- S1-S2 tunggal reg, m(-), g(-)
 Abdomen :
- Flat, soepel, bising usus (+) normal, defans muskular (-), hepar lien tak teraba
 Ekstremitas
- Oedema (-), akral hangat(+)

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hb 13,5 14-18
Leukosit 8.790 4.800-10.800
Hct 40.3 42-52
Trombosit 304.000 150.000-400.000
GDS 133 <126
Bilirubin direct 0,19 0-0,25
Bilirubin total 0,32 <37
SGOT 25 <43
SGPT 17 8-25
Albumin 3,6 2,6-5,2
BUN 10.0 10-25
Creatinin 0,82 0,8-1,25
As. Urat 3,8 5,4-7,0
 Hasil pemeriksaan foto
thoraks PA :

- Cor : besar dan

bentuk normal
- Pulmo : tak tampak
infiltrate,
hiperaerated
- Sinus
phrenicocostalis
kanan kiri tajam
- Tulang yang
tervisualisasi
tampak intak

Kesan :
Hiperaerated lung

10. Diagnosis
PPOK Eksaserbasi Akut
11. Rencana Terapi:
PDx : Spirometer, Analisa gas darah
Tx :
Non medikamentosa:
 Konsumsi makanan bergizi
 Tirah baring
 Pemberian O2 2-4 L/menit
Medikamentosa :
o Nebu Comivent per 8 jam
o Infus RL : D5% 20 tpm
o Injeksi Procepim 2x1 gram, IV
o Injeksi Ranitidin 2x50mg, IV
o Injeksi ketorolac 1 ampul per 24 jam
o Injeksi dexametason 1 ampul per 12 jam
o Cobazym 3 x 1; Ambroksol 3 x 1
Mx : Pengawasan keadaaan umum, tanda vital,
Ex : Menjelaskan tentang :
o Pengetahuan dasar tentang PPOK
 o Obat-obatan, manfaat dan efek sampingnya
o Cara pencegahan perburukan penyakit
o Menghindari pencetus (berhenti merokok)
o Penyesuaian aktivitas

Daftar Pustaka:
1. Rumende, Martin C. ‘Pemeriksaan Fisis Dada dan Paru’. Dalam Aru W Sudoyo, Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing; 2009.
2. Price SA, Wilson LM., ‘Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 2’. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2012
3. David, AW et al., ‘Oxford Textbook of Medicine Volume 1 Edition IV’. USA: Oxford University
Press; 2003
4. Buck, CJ., ‘2014 ICD-9-CM for Hospital Volume 1,2,3’. USA: Elsevier Health Science; 2013
5. Barry, BH and Henrik, EP., ‘Cigarette Smoke & Oxidative Stress’. Germany: Springer Verlag
Berlin; 2006
6. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, ‘PPOK: Diagnosis dan Penatalaksanaan’. Jakarta:
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia; 2011
7. GOLD,’Global Strategy for The Diagnosis, Management, and Prevention of Chronic Obstructive
Pulmonary Disease (Updated 2014)’. USA: Global Initiative for Chronic Obstructive Lung
Disease; 2014
Hasil Pembelajaran:
1.Anamnesis dan pemeriksaan fisik pada PPOK
2. Diagnosis PPOK
3. Tatalaksana PPOK