Septiana Dwiputrianti
Asisten KASN Bidang Pengkajian dan Pengembangan Sistem
Yogyakarta, 3 Oktober 2019
LATAR BELAKANG
SISTEM MERIT
MENGAPA PERAN ASN PENTING?
Perkiraan Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia
Untuk mewujudkan tujuan
Pada 2020 Pada 2035 Pada 2045
tersebut, Indonesia perlu
Indonesia Indonesia Indonesia membangun Aparatur Sipil
diperkirakan akan diperkirakan akan diperkirakan akan Negara (ASN) Unggul Kelas
meningkat menjadi terlepas dari masuk kelompok, Dunia yang profesional,
Upper Middle Middle Income Negara-negara memiliki Kompetensi, dan
Income Country. Trap Penghasilan Berkomitmen.
Tinggi.
4
PENGERTIAN SISTEM
MERIT
SISTEM MERIT
MENURUT UU ASN
Pengertian
kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi,
kompetensi, dan kinerja, yang diberlakukan secara adil dan wajar dengan
tanpa diskriminasi.
Sasaran Sasaran
Meningkatnya kualitas birokrasi dan tata kelola pemerintahan Terwujudnya tata kepemerintahan yang baik, bersih, dan
yang baik dalam mendukung peningkatan daya saing dan kinerja berwibawa yang berdasarkan hukum serta birokrasi yang
pembangunan nasional di berbagai bidang profesional dan netral
Strategi Strategi
1. Penerapan sistem rekrutmen dan seleksi pegawai yang 1. Penerapan manajemen talenta nasional
transparan, kompetitif, berbasis TIK 2. Pengawasan dan evaluasi penerapan sistem merit dalam
2. Penerapan sistem promosi secara terbuka, kompetitif, bentuk penguatan kapasitas pengawasan dan evaluasi
dan berbasis kompetensi didukung oleh makin efektifnya implementasi sistem merit
pengawasan oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) 3. Penguatan kebijakan kesejahteraaan ASN dalam bentuk
3. Penguatan sistem dan kualitas penyelenggaran diklat kebijakan insentif untuk ASN di daerah 3T, tingkat risiko
pekerjaan tinggi, dan bertalenta (high performance), serta
kebijakan golden shakehand untuk penataan PNS
PENERAPAN SISTEM MERIT DALAM
PENGISIAN JPT
Diharapkan dapat :
mengatasi spoil system dan jual beli
jabatan
meningkatkan mobilitas ASN
PERAN KASN
TERKAIT SISTEM
MERIT
MANAJEMEN ASN MENURUT
UU ASN
14 Aspek Manajemen ASN
Kelembagaan ASN
Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan BERINTEGRITAS
Pengadaan
PROFESIONAL
Pangkat dan Jabatan
11
PERAN KASN DALAM
MANAJEMEN ASN
KASN berfungsi mengawasi pelaksanaan norma dasar, kode etik dan
kode perilaku ASN, serta penerapan sistem merit dalam kebijakan dan
manajemen ASN pada instansi pemerintah.
KASN berwenang:
1 2 3 4 5
(1) Pengisian jabatan pimpinan tinggi utama dan madya (1) Ketentuan mengenai pengisian Jabatan Pimpinan
pada kementerian, kesekretariatan lembaga negara, Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108,
lembaga nonstruktural, dan Instansi Daerah dilakukan Pasal 109, dan Pasal 110 dapat dikecualikan pada
secara terbuka dan kompetitif di kalangan PNS Instansi Pemerintah yang telah menerapkan
dengan memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi, Sistem Merit dalam pembinaan Pegawai ASN
kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak dengan persetujuan KASN.
jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang
(2) Instansi Pemerintah yang telah menerapkan
dibutuhkan sesuai dengan ketentuan peraturan
Sistem Merit dalam pembinaan Pegawai ASN
perundang-undangan.
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib
(3) Pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama dilakukan melaporkan secara berkala kepada KASN untuk
secara terbuka dan kompetitif di kalangan PNS mendapatkan persetujuan baru.
dengan memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi,
kepangkatan, pendidikan dan pelatihan, rekam jejak
jabatan, dan integritas serta persyaratan jabatan lain
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
TUJUAN PENILAIAN SISTEM MERIT
Pengawasan
Menjadi dasar bagi KASN
dalam melakukan
pengawasan dan membuat
keputusan terkait pengisian
JPT
Database
Untuk membangun data
base tentang tingkat
Umpan balik penerapan Sistem Merit
Menyediakan umpan balik Manajemen ASN di
bagi peningkatan kualitas Lingkungan Instansi
penerapan Sistem Merit Pemerintah
dalam Manajemen ASN 15
OUTPUT PENILAIAN PENERAPAN SISTEM
MERIT MANAJEMEN ASN
02 02 Rekomendasi
Rekomendasi aspek yang masih perlu disempurnakan
dalam rangka menerapkan manajemen ASN yang
03 berdasarkan prinsip merit
03 Penyempurnaan Kebijakan
Base-line data tentang penerapan sistem merit di lingkungan
instansi pemerintah di pusat dan daerah untuk menjadi dasar
dalam perumusan kebijakan terkait manajemen ASN
16
8 ASPEK PENILAIAN PENERAPAN
SISTEM MERIT MANAJEMEN ASN
300
Kementerian Tenaga Kerja
259
Kemenko Perekonomian
325.5
Kemenko Polhukam
255.5
Kementerian Luar Negeri
Kementerian ESDM
258
Kementerian Kominfo
209.5
Kementerian PUPR
Kementerian Kesehatan
321.5
Kementerian Perdagangan
265
Kementerian Perhubungan
Kementerian Perindustrian
295 302.5
Kementerian Dikbud
Kementerian Desa
252.5 245
Kementerian Sosial
300
DI 27 KEMENTERIAN
Kementerian ATR
278.5
Kementerian PPN/BAPPENAS
307
Kementerian PPPA
220
PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT
Kementerian Pertanian
338
Kementerian Keuangan
382.5
Kementerian Pariwisata
268.5
Kementerian BUMN
380
Kementerian Ristekdikti
277.5
PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI
13 LEMBAGA PEMERINTAH NON KEMENTERIAN (LPNK)
400
357.5
350
308.5 317 308 310.5
294 291 295.5
300
150
100
50
LIPI
BKN
BNPB
BNN
BPKP
BASARNAS
LAN
BAPETEN
BATAN
LEMSANEG
BNP2TKI
LAPAN
BPPT
PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI PEMERINTAH
34 PROVINSI
400
350
313.5 317.5
300
277 270.5 280
250.5 258
246.5
250 231 223 226.5 227.5 232 231 232 233
215.5 212 218.5211
207.5 206 207.5
200
193 202 200197.5
188
161.5 167.5 166 162 169.5
150
150
100
50
0
0
150
200
250
300
350
400
100
50
Indragiri Hilir
185.5
Kuantan Singingi
146
Rokan Hilir
180
Indragiri Hulu
171
Bangka Selatan
219.5
Pelalawan
Tabanan
202206.5
Jembrana
184.5
Bengkalis
171
Lingga
165.5
Kendal
280
Banyuwangi
255.5
Bangka Barat
176
Kudus
153
Siak
186.5
Tasikmalaya
227.5
Sragen
Trenggalek
245.5248
Mojokerto
265
Lamongan
229
Nganjuk
170
Brebes
213.5
Belitung
187.5
Magelang
207
Pati
251.5
Temanggung
195
Aceh Jaya
152
Wonosobo
196
Ponorogo
213.5
Mamasa
139.5
Sleman
195
Oku Selatan
152.5
Barru
Tana Toraja
185 180
Lombok Utara
221
Sumbawa
191
Bima
205
Jeneponto
172.5
Wajo
233.5
Sumbawa Barat
157.5
Lombok Timur
186.5
Aceh Utara
174.5
Balangan
209.5
Bulungan
165.5
Barito Kuala
177
Tana Tidung
224.5
Kota Baru
157.5
PEMETAAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI PEMERINTAH
Tabolong
217.5
Kotawaringin Timur
220.5
Barito Timur
182
Seruyan
172.5
Gunung Mas
222.5
Mahakam Ulu
201.5
Lamandau
176.5
Kotawaringin Barat
155
Kepulauan Selayar
217
Sinjai
179.5
TANTANGAN PENERAPAN
SISTEM MERIT
Rencana kebutuhan yang rasional yang dirinci menurut jabatan, kualifikasi dan kompetensi
Rekrutmen yang tidak hanya terfokus pada CPNS juga non-PNS dan PNS dari instansi lain
(develop, borrow, buy);
Manajemen kinerja yang lebih baik: target kerja terukur, metode penilaian obyektif , penilaian
dilakukan reguler, ada upaya merespon kinerja rendah. Kinerja termasuk attitudes.
Diklat yang didesign untuk merespon kesenjangan kompetensi dan kesenjangan kinerja pegawai
24
25