SEJARAH ALJABAR
Disusun oleh :
Yunita Andella
SMA N 5 DEPOK
Bab 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai berbagai problem atau permasalahan yang
berkaitan dengan aljabar. Berbagai bidang kehidupan telah mengangkat permasalahan-
permasalahan aljabar ke dalam bidang mereka sendiri.
Baik dari bidang ekonomi maupun bidang-bidang lainnya, aljabar selalu diterapkan untuk
mencapai suatu keputusan dan hasil yang baik. Sehingga tak heran bila kita akan mendapatkan
materi pembelajaran Aljabar ketika belajar di kelas.
Dewasa ini, banyak siswa yang belum mengenal bahkan mengetahui tentang materi aljabar.
Mereka menganggap aljabar sebagai pelajaran yang menakutkan. Bahkan tak sedikit pula yang
benar-benar membenci pelajaran ini.
Beranjak dari situlah, materi aljabar selalu berusaha disajikan dalam bentuk yang lebih
menyenangkan. Penampilan-penampilan yang terasa baru memang patut dipertunjukkan untuk
meningkatkan kecintaan terhadap aljabar.
Sebuah peternakan memiliki beberapa sapi. Suatu hari, sapi itu diperah, maka setiap sapi akan
menghasilkan 1,5 liter. Jika hasil yang didapat dari perahan sapi adalah sebanyak 9 liter,
berapakah sapi yang dimiliki peternakan itu?
Segelintir pertanyaan di atas hanyalah secuil dari banyaknya permasalahan atau problem dalam
soal Matematika. Dengan pendekatan yang lebih menarik dan meningkatkan kreatifitas, siswa
bisa lebih terpacu dalam mengerjakan soal-soal aljabar.
Beragam hal dalam berbagai aspek kehidupan bisa dihubungkan dengan Matematika yang juga
berkaitan langsung dengan aljabar. Aneka contoh juga bisa diterapkan dalam pelajaran
Matematika satu per satu.
B. Perumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari aljabar? Bagaimana juga suku-suku pembentuknya?
2. Bagaimanakah sejarah atau asal usul mengenai aljabar?
3. Bagaimanakah cara melakukan pengoperasian dalam aljabar?
4. Bagaimanakah cara memfaktorkan suku-suku dalam aljabar?
5. Apakah trik-trik yang bisa digunakan untuk mengoperasikan aljabar?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari aljabar serta suku-suku yang membentuk aljabar.
2. Mengetahui asal usul mengenai aljabar.
3. Mengetahui cara melakukan operasi dalam aljabar.
4. Mengetahui cara memfaktorkan suku-suku dalam aljabar.
5. Memahami trik-trik yang bisa digunakan untuk memanipulasi soal pada aljabar.
Bab 2
Pembahasan
A. 1. Pengertian Aljabar
Aljabar berasal dari Bahasa Arab “al-jabr” yang berarti “pertemuan”, “hubungan” atau
“perampungan”) adalah cabang matematika yang dapat dicirikan sebagai generalisasi dan
perpanjangan aritmatika. Aljabar juga merupakan nama sebuah struktur aljabar abstrak, yaitu
aljabar dalam sebuah bidang. Aljabar adalah cabang matematika yang mempelajari struktur,
hubungan dan kuantitas. Untuk mempelajari hal-hal ini, dalam aljabar digunakan simbol
(biasanya berupa huruf) untuk merepresentasikan bilangan secara umum sebagai sarana
penyederhanaan dan alat bantu memecahkan masalah. Contohnya, x mewakili bilangan yang
diketahui dan y bilangan yang ingin diketahui.
Variabel = adalah lambang dari suatu bilangan yang belum diketahui nilainya. Variabel
disimbolkan dengan huruf kecil, misalnya; a, b, c, …. , x, y, z.
Contoh:
5x + 2xy2 + y – 35
Konstanta dari operasi diatas adalah (-35).
Suku = adalah bagian dari bentuk aljabar yang dipisahkan oleh operasi jumlah atau
selisih. Memuat variabel beserta koefisiennya atau hanya konstanta.
Bentuk aljabar dengan dua suku disebut suku dua.
Contoh: 5x – 2y, a + b2
Bentuk aljabar dengan lebih dari dua suku disebut suku banyak (polinom).
Contoh: a2 + 4b – c, 6x + 1 – 3y + xy2
Al-Jabr wa’l Muqabalah : Penciptaan pemakaian secans dan tangens dalam penyelidikan
trigonometri dan astronomi.
Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Sebuah buku yang merangkum pemecahan dari
permasalan masalah matematika yang sebagian telah dikemukakan bangsa Babilonia
kuno. Dan Kebenarannya diakui oleh al-Khawarizmi .
Sistem Nombor : Beliau telah memperkenalkan konsep sifat dan ia penting dalam sistem
nombor pada zaman sekarang.
Seperti telah disinggung di atas istilah ‘Aljabar’ berasal dari kata arab “al-jabr” yang berasal dari
kitab ‘Al-Kitab al-Jabr wa-l-Muqabala’ (yang berarti “The Compendious Book on Calculation by
Completion and Balancing”), yang ditulis oleh Matematikawan Persia Muhammad ibn Musa al-
Kwarizmi. Kata ‘Al-Jabr’ sendiri sebenarnya berarti penggabungan (reunion).
Matematikawan Yunani di jaman Hellenisme, Diophantus, secara tradisional dikenal
sebagai ‘Bapak Aljabar’, walaupun sampai sekarang masih diperdebatkan siapa sebenarnya
yang berhak atas sebutan tersebut Al-Khwarizmi atau Diophantus?. Mereka yang mendukung
Al-Khwarizmi menunjukkan fakta bahwa hasil karyanya pada prinsip reduksi masih digunakan
sampai sekarang ini dan ia juga memberikan penjelasan yang rinci mengenai pemecahan
persamaan kuadratik. Sedangkan mereka yang mendukung Diophantus menunjukkan Aljabar
ditemukan dalam Al-Jabr adalah masih sangat elementer dibandingkan Aljabar yang ditemukan
dalam ‘Arithmetica’, karya Diophantus. Matematikawan Persia yang lain, Omar Khayyam,
membangun Aljabar Geometri dan menemukan bentuk umum geometri dari persamaan kubik.
Matematikawan India Mahavira dan Bhaskara, serta Matematikawan Cina, Zhu Shijie, berhasil
memecahkan berbagai macam persamaan kubik, kuartik, kuintik dan polinom tingkat tinggi
lainnya.
Peristiwa lain yang penting adalah perkembangan lebih lanjut dari aljabar, terjadi pada
pertengahan abad ke-16. Ide tentang determinan yang dikembangkan oleh Matematikawan
Jepang Kowa Seki di abad 17, diikuti oleh Gottfried Leibniz sepuluh tahun kemudian, dengan
tujuan untuk memecahkan Sistem Persamaan Linier secara simultan dengan menggunakan
Matriks. Gabriel Cramer juga menyumbangkan hasil karyanya tentang Matriks dan Determinan
di abad ke-18. Aljabar Abstrak dikembangkan pada abad ke-19, mula-mula berfokus pada teori
Galois dan pada masalah keterkonstruksian (constructibility)
Aljabar secara garis besar dapat dibagi dalam kategori berikut ini:
1. Aljabar Elementer, yang mempelajari sifat-sifat operasi pada bilangan riil direkam dalam
simbol sebagai konstanta dan variabel, dan aturan yang membangun ekspresi dan persamaan
Matematika yang melibatkan simbol-simbol.
Aljabar Elementer adalah bentuk paling dasar dari Aljabar, yang diajarkan pada siswa yang
belum mempunyai pengetahuan Matematika apapun selain daripada Aritmatika Dasar.
Meskipun seperti dalam Aritmatika, di mana bilangan dan operasi Aritmatika (seperti +, −, ×, ÷)
muncul juga dalam Aljabar, tetapi disini bilangan seringkali hanya dinotasikan dengan simbol
(seperti a, x, y). Hal ini sangat penting sebab: Hal ini mengijinkan kita menurunkan rumus umum
dari aturan Aritmatika (seperti a + b = b + a untuk semua a dan b), dan selanjutnya merupakan
langkah pertama untuk penelusuran yang sistematik terhadap sifat-sifat sistem bilangan riil.
2. Aljabar Abstrak, kadang-kadang disebut Aljabar Modern, yang mempelajari Struktur Aljabar
semacam Grup, Ring dan Medan (fields) yang didefinisikan dan diajarkan secara aksiomatis;
3. Aljabar Linier, yang mempelajari sifat-sifat khusus dari Ruang Vektor (termasuk Matriks);
4. Aljabar Universal, yang mempelajari sifat-sifat bersama dari semua Struktur aljabar.
Dalam studi Aljabar lanjut, sistem aljabar aksiomatis semacam Grup, Ring, Medan dan Aljabar di
atas sebuah Medan (algebras over a field) dipelajari bersama dengan telaah Struktur Geometri
Natural yang kompatibel dengan Struktur Aljabar tersebut dalam bidang Topologi.
b. 7x + 3x = 10x
c. 8x2 + 5x2 = 13 x2
d. –y2 + 7y2 = 6y2
Perkalian Aljabar
1. Perkalian suku satu dengan suku dua
Contoh soal:
a. 2(x + 3) c. x(y + 5)
b. –4(9 – y) d. –9p(5p – 2q)
Jawab:
a. 2(x + 3) = 2x + 6
b. –4(9 – y) = –36 + 4y
c. x(y + 5) = xy + 5x
c. (x-5)(2x-3) =
d. (x – 2)(x – 2) =
e. (x + 1)(x + 1) =
Jawab :
d. (x – 2)(x – 2) = x2 – 2x – 2x + 4 = x2 – 4x + 4
e. (x + 1)(x+1) = x2 + x + x + 1 = x2 + 2x + 1
Pembagian Aljabar
Contoh soal :
a. 3x : 3 = b. 6x2 : 2x =
c. 8xyz : 4x = d. 10pqr : 2p =
Jawab :
a. 3x : 3 = x
b. 6x2 : 2x = 3x
c. 8xyz : 4x = 2yz
d. 10pqr : 2p = 5qr
Berikut adalah beberapa contoh gambar yang menunjukkan penyelesaian dari pemfaktoran
bentuk-bentuk aljabar.
a. x2 + 5x + 6 =
b. 2x2 + 5x + 2 =
c. 3x2 - x – 10 =
d. x2 – 3x + 2 =
E. Trik-trik Aljabar
Di bagian ini, kita akan membahas tentang beberapa trik-trik dalam aljabar. Biasanya, trik
digunakan untuk mempermudah cara kita mengerjakan sesuatu soal. Dengan demikian, trik-trik
yang tersajikan ini bisa membantu kita menyelesaikan soal dengan lebih cepat.
a. 942 – 62 = …
b. 1052 – 52 = …
c. 902 – 102 = …
Jawab :
Daripada harus mencari kuadratnya, sebaiknya kita menggunakan selisih kuadrat agar
lebih mudah.
a. (3x + 2)2 =
b. (5x – 1)2 =
c. (9x – 3)2 =
Jawab :
1. 3. Menganalisa soal
Contoh soal :
a. Dua buah bilangan berjumlah 30. Jika bilangan pertama 2 kali lebih besar dari bilangan
kedua, berapakah bilangan kedua?
b. Sebuah bilangan jika dikalikan 30 ditambah 5 dan dikurangi 2, maka hasilnya adalah 63.
Berapakah bilangan tersebut?
Jawab :
a. a + b = 30, a = 2b
Berarti, 2b + b = 30
3b = 30, b = 10
b. X . 30 + 5 -2 = 63, 30x + 3 = 63
Berarti, 30x = 63 -3
30x = 60 dan x = 2
Bab 3
Penutupan
Kesimpulan :
Mempelajari aljabar bukanlah sesuatu yang sulit, melainkan sesuatu yang bisa menantang kita
bagaimana cara menyelesaikan suatu soal. Dengan mempelajari aljabar, kita bisa lebih
mengetahui banyak hal dalam menyelesaikan pertanyaan demi pertanyaan sulit dari berbagai
aspek.
Saran :
Sebaiknya, proyek setiap semester bisa terus diadakan. Selain untuk bisa lebih
memahami dan mempelajari materi, kita bisa ikut membagikan ilmu kepada orang lain.
Daftar Pustaka
http://www.blajar-pintar.blogspot.com
http://astutisetyoningsih.blogspot.com/p/sejarah-aljabar.html
Buku Matematika Erlangga kelas 8
http://pancaur.blogspot.com/2013/04/cara-mudah-menghitung-aljabar.html
http://aryrindasholu.blogspot.com/2013/03/bagaimana-cara-menyelesaikan-operasi.html
http://bljrmatematika.blogspot.com/2012/12/operasi-hitung-aljabar.html
Terima Kasih