Anda di halaman 1dari 34

Nama : _________________

Lembar Kerja
NIM : _________________
Mahasiswa Tanggal Praktikum : _________________
Kode Judul Praktikum : DPK Nama Assisten : _________________

Nama Anggota Kelompok:


1. __________________________ 5. __________________________ 9. __________________________

2. __________________________ 6. __________________________ 10. _________________________

3. __________________________ 7. __________________________ 11. __________________________

4. __________________________ 8. __________________________ 12. _________________________

Pengukuran Tunggal

Laporan hasil pengkuran adalah


1
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑐𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑢𝑘𝑢𝑟 ± 𝛿
2

Keterangan:

𝛿 adalah (𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑢𝑘𝑢𝑟)

Pengukuran panjang
Nama alat ukur Panjang (cm) Ketelitian 𝛿 (cm) Hasil pengukuran

Penggaris 𝑥=

𝑦=

𝑧=

Jangka sorong 𝑥=

𝑦=

𝑧=

Mikrometer skrup 𝑥=

𝑦=

𝑧=

Pengukuran massa
Nama alat ukur massa (gr) Ketelitian (gr) Hasil pengukuran

Neraca O’hauss

Ketidakpastian pada Proses Perhitungan

Ketidakpastian pada proses perhitungan volume


Pelaporan hasil perhitungan volume adalah
𝑉 ± Δ𝑉
𝑉 𝑉 𝑉
𝑉 = 𝑥𝑦𝑧, Δ𝑉 = | | (𝛿𝑥 ) + | | (𝛿𝑦 ) + | | (𝛿𝑧 )
𝑥 𝑦 𝑧
Ketidakpastian pada proses perhitungan massa jenis

Pelaporan hasil perhitungan massa jenis adalah


𝜌 ± Δ𝜌
𝑚 𝑚 1 1 1
𝜌= , Δ𝜌 = |− | ( 𝜎𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 ) + | |( 𝜎 )
𝑣 𝑉2 2 𝑉 2 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
Hasil perhitungan volume
Alat ukur yang digunakan Volume, 𝑉 ± Δ𝑉 (cm3)

Penggaris

Jangka sorong

Mikrometer

Hasil perhitungan massa jenis


Alat ukur yang digunakan Massa jenis 𝜌 ± Δ𝜌 (gr/cm3)

Penggaris dan neraca

Jangka sorong dan neraca

Mikrometer dan neraca

Pengukuran Berulang
Laporan hasil pengkuran berulang adalah 𝑥
̅±𝜎

Σx ̅)2
Σ( 𝑥 − 𝑥
𝑥
̅= , 𝜎 = √( )
𝑛 𝑛

Keterangan :
𝑛 adalah banyak data
̅ adalah rerata
𝑥

𝜎 adalah ketidakpastian pengukuran berulang atau variansi

Pengukuran berulang dengan jangka sorong Pengukuran berulang dengan mikrometer skrup
Posisi ke (n) 𝑥 (𝑥 − 𝑥̅ )2 Posisi ke (n) 𝑥 (𝑥 − 𝑥̅ )2

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5
Σ Σ

𝑥̅ = 𝜎= 𝑥̅ = 𝜎=

Hasil pengukuran, 𝑥
̅ ± 𝜎 adalah Hasil pengukuran 𝑥
̅ ± 𝜎 adalah

Jawab pertanyaan berikut

1. Bandingkan semua nilai hasil perhitungan massa jenis !. Nilai massa jenis manakah yang

memiliki ketelitian paling tinggi? Jelaskan alasan anda!


2. Bandingkan hasil pengukuran berulang pada jangka sorong dan mikrometer skrup!.manakah
yang memiliki ketelitian paling tinggi? Jelaskan alasan anda!

3. jelaskan ketelitian pengukuran, ketidakpastian pengukuran dan proses perhitungan!


PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Nama : _________________
Lembar Kerja
NIM : _________________
Mahasiswa Tanggal Praktikum : _________________
Kode Judul Praktikum : TP Nama Assisten : _________________

Nama Anggota Kelompok:


1. __________________________ 5. __________________________ 9. __________________________

2. __________________________ 6. __________________________ 10. _________________________

3. __________________________ 7. __________________________ 11. __________________________

4. __________________________ 8. __________________________ 12. _________________________

Pengukuran Secara Statis

Laporan hasil pengkuran adalah


𝑚×𝑔
𝑘=
∆𝑥

dengan ∆𝑥 adalah penambahan panjang pegas pada saat diberikan beban (𝑚)

𝑔 adalah percepatan gravitasi bumi (9,8 𝑚/𝑠 2 )


𝑚 adalah massa beban (𝑘𝑔)

Data massa beban


Massa (kg)
𝑚0

𝑚1

𝑚2

𝑚3

𝑚4

Perhitungan tetapan pegas secara statis


𝑦0 Massa 𝑦 ∆𝑥 𝑘
(m) (kg) (m) (m) (N/m)

Pengukuran Secara Dinamis

Laporan hasil pengkuran adalah


4𝜋2 𝑚
𝑘=
𝑇2

dengan 𝑚 adalah massa beban (𝑘𝑔)


𝑇 adalah periode getaran (𝑠)
Perhitungan tetapan pegas secara dinamis
𝑚𝑛 𝑡 𝑇 𝑇2 𝑘
Pengulangan 𝑛
(kg) (s) (s) (s2) (N/m)

Rata-rata

Rata-rata

Rata-Rata

Pengukuran Berulang

Laporan hasil pengkuran berulang adalah 𝑡̅ ± 𝜎

Σx Σ(𝑡 − 𝑡̅ )2
𝑡̅ = , 𝜎 = √( )
𝑛 𝑛

Keterangan :
𝑛 adalah banyak data

𝑡̅ adalah rerata waktu

𝜎 adalah ketidakpastian pengukuran berulang atau variansi

Pengukuran berulang pengulangan 1 Pengukuran berulang pengulangan 2


Posisi ke (n) 𝑡 (𝑡 − 𝑡̅)2 Posisi ke (n) 𝑡 (𝑡 − 𝑡̅)2

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5
Σ Σ

𝑡̅ = 𝜎= 𝑡̅ = 𝜎=

Hasil pengukuran, 𝑡̅ ± 𝜎 adalah Hasil pengukuran 𝑡̅ ± 𝜎 adalah


Pengukuran berulang pengulangan 3
Posisi ke (n) 𝑡 (𝑡 − 𝑡̅)2

5
Σ

𝑡̅ = 𝜎=

Hasil pengukuran, 𝑡̅ ± 𝜎 adalah

Jawab pertanyaan berikut


1. Bandingkan semua nilai hasil perhitungan massa jenis !. Nilai massa jenis manakah yang

memiliki ketelitian paling tinggi? Jelaskan 8anjang anda!

2. Bandingkan hasil pengukuran berulang pada jangka sorong dan 8anjang8er skrup!.manakah
yang memiliki ketelitian paling tinggi? Jelaskan 8anjang anda!

3. jelaskan ketelitian pengukuran, ketidakpastian pengukuran dan proses perhitungan!


PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Nama : _________________
Lembar Kerja
NIM : _________________
Mahasiswa Tanggal Praktikum : _________________
Kode Judul Praktikum : PGB Nama Assisten : _________________

Nama Anggota Kelompok:


1. __________________________ 5. __________________________ 9. __________________________

2. __________________________ 6. __________________________ 10. _________________________

3. __________________________ 7. __________________________ 11. __________________________


4. __________________________ 8. __________________________ 12. _________________________

Pengukuran Percepatan Gravitasi Bumi

Laporan hasil pengkuran adalah


4𝜋2 𝑙
𝑔=
𝑇2

dengan 𝑙 adalah 11anjang tali yang digunakan (𝑚)

𝑔 adalah percepatan gravitasi bumi

𝑇 adalah periode bandul (𝑠)


Perhitungan percepatan gravitasi bumi untuk 𝑙 = 25 𝑐𝑚
𝑡 𝑇 𝑇2 𝑙 𝑔
Pengulangan 𝑛
(s) (s) (s2) (m) (m/s2)

Rata-rata

Rata-rata

Rata-Rata
Perhitungan percepatan gravitasi bumi untuk 𝑙 = 35 𝑐𝑚
𝑡 𝑇 𝑇2 𝑙 𝑔
Pengulangan 𝑛
(s) (s) (s2) (m) (m/s2)

Rata-rata

Rata-rata

Rata-Rata

Perhitungan percepatan gravitasi bumi untuk 𝑙 = 42 𝑐𝑚


𝑡 𝑇 𝑇2 𝑙 𝑔
Pengulangan 𝑛
(s) (s) (s2) (m) (m/s2)

Rata-rata

Rata-rata
𝑡 𝑇 𝑇2 𝑙 𝑔
Pengulangan 𝑛
(s) (s) (s2) (m) (m/s2)

Rata-rata

Pengukuran Berulang
Laporan hasil pengkuran berulang adalah 𝑡̅ ± 𝜎

Σx Σ(𝑡 − 𝑡̅ )2
𝑡̅ = , 𝜎 = √( )
𝑛 𝑛

Keterangan :

𝑛 adalah banyak data

𝑡̅ adalah rerata waktu


𝜎 adalah ketidakpastian pengukuran berulang atau variansi

Pengukuran berulang pengulangan 1 dengan Pengukuran berulang pengulangan 2 dengan

panjang tali 25 cm panjang tali 25 cm


Posisi ke (n) 𝑡 (𝑡 − 𝑡̅)2 Posisi ke (n) 𝑡 (𝑡 − 𝑡̅)2

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5
Σ Σ

𝑡̅ = 𝜎= 𝑡̅ = 𝜎=

Hasil pengukuran, 𝑡̅ ± 𝜎 adalah Hasil pengukuran, 𝑡̅ ± 𝜎 adalah


Pengukuran berulang pengulangan 3 dengan Pengukuran berulang pengulangan 3 dengan
panjang tali 25 cm panjang tali 35 cm
Posisi ke (n) 𝑡 (𝑡 − 𝑡̅)2 Posisi ke (n) 𝑡 (𝑡 − 𝑡̅)2

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5
Σ Σ

𝑡̅ = 𝜎= 𝑡̅ = 𝜎=

Hasil pengukuran, 𝑡̅ ± 𝜎 adalah Hasil pengukuran, 𝑡̅ ± 𝜎 adalah

Pengukuran berulang pengulangan 1 dengan Pengukuran berulang pengulangan 1 dengan


panjang tali 35 cm panjang tali 45 cm
Posisi ke (n) 𝑡 (𝑡 − 𝑡̅)2 Posisi ke (n) 𝑡 (𝑡 − 𝑡̅)2

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5
Σ Σ

𝑡̅ = 𝜎= 𝑡̅ = 𝜎=

Hasil pengukuran, 𝑡̅ ± 𝜎 adalah Hasil pengukuran, 𝑡̅ ± 𝜎 adalah

Pengukuran berulang pengulangan 2 dengan Pengukuran berulang pengulangan 2 dengan


panjang tali 35 cm panjang tali 45 cm
Posisi ke (n) 𝑡 (𝑡 − 𝑡̅)2 Posisi ke (n) 𝑡 (𝑡 − 𝑡̅)2

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5
Σ Σ

𝑡̅ = 𝜎= 𝑡̅ = 𝜎=

Hasil pengukuran, 𝑡̅ ± 𝜎 adalah Hasil pengukuran, 𝑡̅ ± 𝜎 adalah


Pengukuran berulang pengulangan 3 dengan panjang tali 45 cm
Posisi ke (n) 𝑡 (𝑡 − 𝑡̅)2

5
Σ

𝑡̅ = 𝜎=

Hasil pengukuran, 𝑡̅ ± 𝜎 adalah

Jawab pertanyaan berikut

4. Bandingkan semua nilai hasil perhitungan massa jenis !. Nilai massa jenis manakah yang
memiliki ketelitian paling tinggi? Jelaskan alasan anda!

5. Bandingkan hasil pengukuran berulang pada jangka sorong dan mikrometer skrup!.manakah

yang memiliki ketelitian paling tinggi? Jelaskan alasan anda!


6. jelaskan ketelitian pengukuran, ketidakpastian pengukuran dan proses perhitungan!
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Nama : _________________
Lembar Kerja
NIM : _________________
Mahasiswa Tanggal Praktikum : _________________
Kode Judul Praktikum : MI Nama Assisten : _________________

Nama Anggota Kelompok:


1. __________________________ 5. __________________________ 9. __________________________

2. __________________________ 6. __________________________ 10. _________________________

3. __________________________ 7. __________________________ 11. __________________________


4. __________________________ 8. __________________________ 12. _________________________

Pengukuran Nilai Momen Inersia Tanpa Beban

Laporan hasil pengkuran adalah


1
𝐼𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 = 12 𝑚1 (𝑎2 + 𝑏2 ) + 𝑚1 𝑑 2

𝑚1 𝑔𝑑𝑇 2
𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 =
4𝜋 2
dengan 𝑚1 adalah massa batang besi yang digunakan (𝑘𝑔)
𝑔 adalah percepatan gravitasi bumi
𝑎 adalah panjang batang besi yang digunakan (𝑚)

𝑏 adalah lebar batang besi yang digunakan (𝑚)

𝑑 adalah jarak antara ujung batang besi dan pusat massa yang digunakan (𝑚)

𝑇 adalah periode bandul (𝑠)


Perhitungan momen inersia tanpa beban
𝑡 𝑇 𝑑
Pengulangan Poros Simpangan 𝑛 𝐼𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
(s) (s) (m)

2 1

Rata-rata

2 5

2 7

Rata-rata

Pengukuran Nilai Momen Inersia Dengan Beban

Laporan hasil pengkuran adalah


1 1
𝐼𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 = 12 𝑚1 (𝑎2 + 𝑏2 ) + 2 𝑚2 𝑟 2 (𝑚1 + 𝑚2 )𝑑 2
(𝑚1 + 𝑚2 )𝑔𝑑𝑇 2
𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 =
4𝜋 2
dengan 𝑚1 adalah massa batang besi yang digunakan (𝑘𝑔)
𝑚2 adalah massa beban yang digunakan (𝑘𝑔)
𝑟 adalah jari-jari beban yang digunakan (𝑚)

𝑔 adalah percepatan gravitasi bumi (𝑚/𝑠 2 )


𝑎 adalah panjang batang besi yang digunakan (𝑚)

𝑏 adalah lebar batang besi yang digunakan (𝑚)

𝑑 adalah jarak antara ujung batang besi dan pusat massa yang digunakan (𝑚)

𝑇 adalah periode bandul (𝑠)


Perhitungan momen inersia dengan beban
𝑡 𝑇 𝑑
Pengulangan Poros Simpangan 𝑛 𝐼𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 𝐼𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
(s) (s) (m)

2 1

Rata-rata

2 5

2 7

Rata-rata

Pengukuran Berulang

Laporan hasil pengkuran berulang adalah 𝑡̅ ± 𝜎

Σx Σ(𝑡 − 𝑡̅ )2
𝑡̅ = , 𝜎 = √( )
𝑛 𝑛

Keterangan :
𝑛 adalah banyak data

𝑡̅ adalah rerata waktu

𝜎 adalah ketidakpastian pengukuran berulang atau variansi


Pengukuran berulang poros 1 tanpa beban Pengukuran berulang poros 1 dengan beban
Posisi ke (n) 𝑡 (𝑡 − 𝑡̅)2 Posisi ke (n) 𝑡 (𝑡 − 𝑡̅)2

1 1

2 2

3 3
Σ Σ

𝑡̅ = 𝜎= 𝑡̅ = 𝜎=

Hasil pengukuran, 𝑡̅ ± 𝜎 adalah Hasil pengukuran, 𝑡̅ ± 𝜎 adalah

Pengukuran berulang poros 5 tanpa beban Pengukuran berulang poros 5 dengan beban
Posisi ke (n) 𝑡 (𝑡 − 𝑡̅)2 Posisi ke (n) 𝑡 (𝑡 − 𝑡̅)2

1 1

2 2

3 3
Σ Σ

𝑡̅ = 𝜎= 𝑡̅ = 𝜎=

Hasil pengukuran, 𝑡̅ ± 𝜎 adalah Hasil pengukuran, 𝑡̅ ± 𝜎 adalah

Pengukuran berulang poros 7 tanpa beban Pengukuran poros 7 dengan beban


Posisi ke (n) 𝑡 (𝑡 − 𝑡̅)2 Posisi ke (n) 𝑡 (𝑡 − 𝑡̅)2

1 1

2 2

3 3
Σ Σ

𝑡̅ = 𝜎= 𝑡̅ = 𝜎=

Hasil pengukuran, 𝑡̅ ± 𝜎 adalah Hasil pengukuran, 𝑡̅ ± 𝜎 adalah

Jawab pertanyaan berikut

7. Bandingkan semua nilai hasil perhitungan massa jenis !. Nilai massa jenis manakah yang
memiliki ketelitian paling tinggi? Jelaskan alasan anda!

8. Bandingkan hasil pengukuran berulang pada jangka sorong dan mikrometer skrup!.manakah

yang memiliki ketelitian paling tinggi? Jelaskan alasan anda!

9. jelaskan ketelitian pengukuran, ketidakpastian pengukuran dan proses perhitungan!


PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Nama : _________________
Lembar Kerja
NIM : _________________
Mahasiswa Tanggal Praktikum : _________________
Kode Judul Praktikum : GJB Nama Assisten : _________________

Nama Anggota Kelompok:


1. __________________________ 5. __________________________ 9. __________________________

2. __________________________ 6. __________________________ 10. _________________________

3. __________________________ 7. __________________________ 11. __________________________


4. __________________________ 8. __________________________ 12. _________________________

Pengukuran Nilai Percepatan Gravitasi Bumi

Laporan hasil pengkuran adalah


2ℎ
𝑔=
𝑡2
dengan 𝑔 adalah percepatan gravitasi bumi (𝑚/𝑠 2)

ℎ adalah ketinggian benda dijatuhkan (m)


𝑡 adalah waktu tempuh (𝑠)

Perhitungan percepatan gravitasi bumi dengan menggunakan ℎ = 70 𝑐𝑚


ℎ 𝑡 𝑔
Pengulangan Jenis Benda
(m) (s) (m/s2)

2 Kelereng

Rata-rata

2 Gotri

Rata-rata

2 Penghapus

Rata-rata

Pengukuran Berulang

Laporan hasil pengkuran berulang adalah 𝑡̅ ± 𝜎

Σx Σ(𝑡 − 𝑡̅ )2
𝑡̅ = , 𝜎 = √( )
𝑛 𝑛

Keterangan :
𝑛 adalah banyak data

𝑡̅ adalah rerata waktu


𝜎 adalah ketidakpastian pengukuran berulang atau variansi

Pengukuran berulang dengan menggunakan Pengukuran berulang dengan menggunakan

kelereng gotri
Posisi ke (n) 𝑡 (𝑡 − 𝑡̅)2 Posisi ke (n) 𝑡 (𝑡 − 𝑡̅)2

1 1

2 2

3 3
Σ Σ

𝑡̅ = 𝜎= 𝑡̅ = 𝜎=

Hasil pengukuran, 𝑡̅ ± 𝜎 adalah Hasil pengukuran, 𝑡̅ ± 𝜎 adalah

Pengukuran berulang dengan menggunakan penghapus


Posisi ke (n) 𝑡 (𝑡 − 𝑡̅)2

3
Σ

𝑡̅ = 𝜎=

Hasil pengukuran, 𝑡̅ ± 𝜎 adalah

Jawab pertanyaan berikut

10. Bandingkan semua nilai hasil perhitungan massa jenis !. Nilai massa jenis manakah yang

memiliki ketelitian paling tinggi? Jelaskan alasan anda!


11. Bandingkan hasil pengukuran berulang pada jangka sorong dan mikrometer skrup!.manakah
yang memiliki ketelitian paling tinggi? Jelaskan alasan anda!

12. jelaskan ketelitian pengukuran, ketidakpastian pengukuran dan proses perhitungan!


PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Nama : _________________
Lembar Kerja
NIM : _________________
Mahasiswa Tanggal Praktikum : _________________
Kode Judul Praktikum : AMD Nama Assisten : _________________

Nama Anggota Kelompok:

5. __________________________ 5. __________________________ 9. __________________________


6. __________________________ 6. __________________________ 10. _________________________

7. __________________________ 7. __________________________ 11. __________________________

8. __________________________ 8. __________________________ 12. _________________________

Pengukuran Nilai Massa Jenis Benda

Laporan hasil pengkuran adalah


𝑚
𝜌=
𝑉
dengan 𝑚 adalah massa benda (𝐾𝑔)

𝜌 adalah massa jenis benda (kg/𝑚3 )

𝑉 adalah Volume benda (𝑚3 )


Perhitungan nilai massa jenis kayu
𝑚 𝑉𝐴𝑤𝑎𝑙 𝑉𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 ∆𝑉 𝑉𝐶 𝜌
Pengulangan Jenis Benda
(Kg) (m3) (m3) (m3) (m3) (Kg/m3)

3 Kayu

Perhitungan niali massa jenis besi


𝑚 𝑉𝐴𝑤𝑎𝑙 𝑉𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 ∆𝑉 𝜌
Pengulangan Jenis Benda
(Kg) (m3) (m3) (m3) (Kg/m3)

3 Besi

Rata-rata

Pengukuran Berulang
Laporan hasil pengkuran berulang adalah 𝑡̅ ± 𝜎

Σx Σ(𝑡 − 𝑡̅ )2
𝑡̅ = , 𝜎 = √( )
𝑛 𝑛

Keterangan :
𝑛 adalah banyak data
𝑡̅ adalah rerata waktu

𝜎 adalah ketidakpastian pengukuran berulang atau variansi

Pengukuran berulang dengan menggunakan Pengukuran berulang dengan menggunakan


kayu besi
Posisi ke (n) v (𝑣 − 𝑣̅ )2 Posisi ke (n) v (𝑣 − 𝑣̅ )2

1 1

2 2

3 3
Σ Σ

𝑣̅ = 𝜎= 𝑣̅= 𝜎=

Hasil pengukuran, 𝑣
̅ ± 𝜎 adalah Hasil pengukuran, 𝑣̅ ± 𝜎 adalah

Jawab pertanyaan berikut

13. Bandingkan semua nilai hasil perhitungan massa jenis !. Nilai massa jenis manakah yang

memiliki ketelitian paling tinggi? Jelaskan alasan anda!


14. Bandingkan hasil pengukuran berulang pada jangka sorong dan mikrometer skrup!.manakah

yang memiliki ketelitian paling tinggi? Jelaskan alasan anda!

15. jelaskan ketelitian pengukuran, ketidakpastian pengukuran dan proses perhitungan!


PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Nama : _________________
Lembar Kerja
NIM : _________________
Mahasiswa Tanggal Praktikum : _________________
Kode Judul Praktikum : VKT Nama Assisten : _________________

Nama Anggota Kelompok:

1. __________________________ 5. __________________________ 9. __________________________


2. __________________________ 6. __________________________ 10. _________________________

3. __________________________ 7. __________________________ 11. __________________________

4. __________________________ 8. __________________________ 12. _________________________

Pengukuran Nilai Massa Jenis Benda

Laporan hasil pengkuran adalah


2𝑔𝑟 2 (𝑝 − 𝑝0 )
𝜂=
9𝑣
dengan 𝑔 adalah percepatan gravitasi bumi (𝑚/𝑠 2)
𝜌 adalah massa jenis fluida (kg/𝑚3 )

𝜌0 adalah massa jenis benda (kg/𝑚3 )

𝑣 adalah Volume kecepatan (m/s)


r adalah jari-jari benda (m)

Perhitungan nilai viskositas minyak Bola ke-1


𝑚 D 𝑥 𝑡 𝑣 𝜂
𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
(Kg) (m) (cm) (s) (m/s) (ns/m2)

12

Rata-Rata
Perhitungan niali viskositas pada oli bola ke-1
𝑚 D 𝑥 𝑡 𝑣 𝜂
𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
(Kg) (m) (cm) (s) (m/s) (ns/m2)

12

Rata-Rata

Pengukuran Berulang
Laporan hasil pengkuran berulang adalah 𝑡̅ ± 𝜎

Σx Σ(𝑡 − 𝑡̅ )2
𝑡̅ = , 𝜎 = √( )
𝑛 𝑛

Keterangan :

𝑛 adalah banyak data

𝑡̅ adalah rerata waktu


𝜎 adalah ketidakpastian pengukuran berulang atau variansi

Pengukuran berulang pada minyak Pengukuran berulang pada oli


Posisi ke (n) 𝑡 (𝑡 − 𝑡̅)2 Posisi ke (n) 𝑡 (𝑡 − 𝑡̅)2

1 1

2 2

3 3
Σ Σ

𝑡̅ = 𝜎= 𝑡̅ = 𝜎=

Hasil pengukuran, 𝑡̅ ± 𝜎 adalah Hasil pengukuran, 𝑡̅ ± 𝜎 adalah


PEMBAHASAN
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai