http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj
Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar dan Inflasi terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia
Yaenal Arifin
Abstract
________________________________________________________________
World Oil prices and exchange rate are variables which controled by international market mechanism. Shocks
on both can have an impact on the stability of the domestic economy. The economic performance measured in
real output growth. Oil price and exchange rate directly affect a country's of real output growth and indirectly
is through inflation. This study aims to determine the impact of oil price shock and exchange rate volatility on
Indonesia’s economic growth through inflation mediation. The method of analysis are using path analyze with
quarterly time series data during the years 2005-2014. The result showed : partially, the oil price positively
(significant) and positive exchange rate effect (not significant) on the inflation. Partially, world oil prices has
a positive effect (significant), the exchange rate has a negative effect (significant) and the inflation has a positive
effect (significant) to the economic growth. Inflation in this research just has a mediation the effect of world oil
price to the economic growth.
474
Yaenal Arifin / Economics Development Analysis Journal 5 (4) (2016)
Faktor yang mempengaruhi tingginya inflasi yakni dari tahun 2005Q1 sampai 2014 Q4
tahun 2005 yaitu meningkatnya harga minyak dengan jumlah n sebanyak 40 observasi.
dunia yang diikuti dengan depresiasi nilai tukar Pengolahan data pada skripsi ini menggunakan
rupiah. Kenaikan harga BBM sebanyak dua kali program SPSS 16.
pada 2005, khususnya kenaikan kedua pada
tanggal 1 Oktober 2005 meningkatkan Analisis Jalur (Path Analyze)
ekspektasi inflasi yang tinggi di Analisis jalur merupakan perluasan dari
masyarakat.pergerakan nilai tukar rupiah juga analisis regeresi linier berganda, atau analisis
terus melemah sepanjang tahun 2005. Jika pada jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk
bulan Mei nilai tukar rupiah berada pada kisaran menaksir hubungan kausalitas antar variabel
9.545 per dolar AS maka penutupan (model kasual) yang telah ditetapkan
perdagangan 24 Agustus 2005 rupiah berada sebelumnya berdasarkan teori.Apa yang dapat
pada posisi 10.165 per dolar AS. dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan
Dalam rangka mengendalikan ekspektasi pola hubungan antara tiga atau lebih variabel
dan sasaran inflasi jangka menengah panjang, yang dan tidak dapat digunakan untuk
Bank Indonesia menempuh kebijakan moneter mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausal
yang cenderung ketat. Kebijakan moneter imajiner. Didalam menggambarkan diagram
cenderung ketat tercermin pada kenaikan suku jalur yang perlu diperhatikan adalah anak panah
bunga secara bertahap. Pada Februari 2005 berkepala satu merupakan hubungan regresi dan
tercatat suku bunga sebesar 7,43 persen perlahan anak panah berkepala dua adalah hubungan
meningkat menjadi 8,25 persen pada Juni 2005 korelasi (Ghozali, 2011: 249-250). Model atau
dan 12,75 persen pada Desember 2005 (Laporan variabel yang diasumsikan telah memenuhi
Perekonomian Indonesia, 2005). persyaratan analisis jalur meliputi data berskala
Berangkat dari fakta harga minyak interval, berdistribusi normal, pemenuhan
internasional dan nilai tukar rupiah yang terus asumsi lineritas, normalitas, homogen dan
berfluktuasi serta merujuk pada beberapa hasil terbebas dari masalah multikolineritas.
studi empiris terdahulu, kajian ini juga mencoba Pengujian akan dilakukan dua tahap, dimana
mengkaji bagaimana pengaruh volatilitas harga pada tahap pertama akan diuji pengaruh harga
minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap minyak dunia dan nilai tukar terhadap terhadap
perekonomian Indonesia. Penelitian ini inflasi, kemudian pada tahap kedua akan diuji
bertujuan untuk melihat pengaruh guncangan pengaruh harga minyak, nilai tukar dan inflasi
harga minyak dunia dan fluktuasi nilai tukar terhadap pertumbuhan output riil. Secara
terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia diagram bentuk hubungan antara ketiga variabel
tahun 2005 – 2014. yang sedang diteliti tersebut dapat dilihat pada
gambar 1.
Model ekonometrika yang digunakan
METODE PENELITIAN
adalah model analisis jalur (path analyse) dengan
Jenis data yang digunakan dalam pengelolaan data menggunakan SPSS. Adapun
penelitian ini adalah data kuantitatif. Data persamaan regresinya sebagai berikut:
kuantitatif merupakan data yang berbentuk
bilangan. Sumber yang digunakan adalah data X3 = α + β1X1 + β2LnX2 + e1………………….(1)
sekunder. Data sekunder adalah data yang
diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang Y = α + β1X1 + β2LnX2 + β3X3 + e2 …………(2)
melakukan penelitian dari sumber-sumber yang
telah ada. Sumber data yang digunakan adalah Keterangan:
adalah dari Badan Pusat Statistik (BPS), Bank X1 = Variabel harga minyak dunia
Indonesia, serta World Bank. Data yang LnX2 = Logaritma natural dari variabel nilai
digunakan merupakan data kuartal time series tukar
476
Yaenal Arifin / Economics Development Analysis Journal 5 (4) (2016)
X1 e1
p4 e2
p1
X3 Y
p3
p2
p5
X2
meningkat mengalami sebesar satu dollar per ekonomi (Y) dengan persamaan regresinya
barel, maka tingkat inflasi meningkat sebesar adalah :
0,328 persen. Y = α + β 1X1 + β 2LnX2 + β 3X3 + e2
Koefisien Nilai Tukar = 0,097, artinya Dimana :
jika variabel nilai tukar mengalami kenaikan Y = Variabel pertumbuhan ekonomi
sebesar satu poin, maka tingkat inflasi α = Konstanta
meningkat sebesar 0,097 persen. X1 = Variabel harga minyak dunia
β1,2,3 = Koefisien regresi
Analisis regresi tahap 2 (Sub struktur LnX2 = Log natural variabel nilai tukar
persamaan 2) e2 = Standart error 2
Analisis regresi tahap 2 mengkaji X3 = Variabel Inflasi
pengaruh harga minyak dunia (X1), nilai tukar Ringkasan dari output regresi tahap 2
(X2) dan inflasi (X3) terhadap pertumbuhnan dapat dilihat pada tabel diabawah ini.
Berdasarkan tabel 7 di atas diperoleh Nilai Tukar (X2) = -0.486, artinya jika
persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = variabel nilai tukar mengalami kenaikan sebesar
- 0,0000055 + 0,276X1 – 0,486X2 + 0,342X3. satu persen, maka tingkat pertumbuhan
Persamaan regresi tersebut mempunyai makna ekonomi menurun sebesar 0,486 persen.
sebagai berikut: Inflasi (X3) = 0,342, artinya jika variabel
Konstanta = -0,0000055, artinyam jika inflasi mengalami kenaikan sebesar satu persen,
variabel harga minyak dunia, nilai tukar dan maka tingkat pertumbuhan ekonomi meningkat
inflasi sama dengan nol, maka nilai sebesar 0,342 persen
pertumbuhan ekonomi sebesar 0,0000055
persen. Pembentukan Analisis Jalur
Harga Minyak Dunia (X1) = 0,276, Dari analisis regresi satu dan analisis
artinya jika variabel harga minyak dunia regresi 2 diperoleh analasis jalur sebagai berikut.
mengalami kenaikan sebesar satu dollar , maka
tingkat pertumbuhan ekonomi meningkat
sebesar 0,276 persen
478
Yaenal Arifin / Economics Development Analysis Journal 5 (4) (2016)
e2 = 0,770
Harga Minyak
Dunia (X1) 0,276
Dari gambar diatas diperoleh keterangan dunia dan nilai tukar terhadap pertumbuhan
besarnya pengaruh langsung harga minyak ekonomi melalui inflasi dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Pengaruh total 7.61 + 11.21 = 16.82 % sebesar 3,3%, sedangkan total pengaruh nilai
23.61 +3.3 = 26.94 % tukar adalah sebesar 26.94 %.
Dari tabel diatas diperoleh keterangan
besarnya pengaruh langsung harga minyak Uji Parsial (t statistic)
dunia terhadap pertumbuhan ekonomi adalah Uji t Variabel Inflasi (X3)
7,61%, pengaruh tidak langsung melalui mediasi Uji hipotesis dalam penelitian ini
inflasi adalah sebesar 11,21%, dan total diproksikan dengan uji t atau uji parsial. Uji t
pengaruhnya adalah 16,82%. Sedangkan dilakukan untuk mengetahui apakah secara
pengaruh langsung nilai tukar terhadap individu (parsial) variabel independen
pertumbuhan ekonomi adalah 23.61, pengaruh mempengaruhi variabel dependen secara
tidak langsung melalui mediasi inflasi adalah signifikan atau tidak. Berdas arkan hasil
pengolahan data lampiran 6 dan 7, diperoleh
hasil sebagai berikut :
Dengan tingkat kepercayaan = 95% atau 1= 36, serta pengujian dua sisi diperoleh dari
(α) = 0,05. Derajat kebebasan (df) =n-k-1=40-3- nilai ttabel= 2,028.
479
Yaenal Arifin / Economics Development Analysis Journal 5 (4) (2016)
Hasil pengujian diperoleh hasil bahwa harga > 0,05 jadi Ha2 ditolak dengan kata lain nilai
minyak dunia (X1) berpengaruh positif terhadap tukar tidak berpengaruh signifikan terhadap
inflasi (X3). Berdasarkan tabel diatas diperoleh inflasi.
keterangan untuk variabel harga minyak dunia
diperoleh nilai thitung= 2,115 dengan sig 0,041 Uji t Variabel Pertumbuhan ekonomi (Y)
< 0,05 jadi Ha1 dierima dengan kata harga Pada model regresi kedua, uji t dilakukan
minyak dunia berpengaruh terhadap inflasi untuk mengetahui apakah secara individu
Hasil pengujian diperoleh hasil bahwa (parsial) variabel independen mempengaruhi
nilai tukar (X2) tidak berpengaruh signifikan variabel dependen pertumbuhan ekonomi (Y)
terhadap inflasi (X3). Untuk variabel nilai tukar secara signifikan atau tidak.
diperoleh nilai thitung= 0.623 dengan sig 0.537
Hasil pengujian diperoleh hasil bahwa oleh Sobel (1982) dalam Ghozali (2011: 248)
harga minyak dunia (X1) berpengaruh positif dan dikenal dengan Uji sobel (Sobel Test). Uji
terhadap pertumbuhan ekonomi (Y). Sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan
Berdasarkan tabel 10. diperoleh keterangan pengaruh tidak langsung variabel independent
untuk variabel harga minyak dunia diperoleh (X1,X2) kepada variabel dependen (Y) melalui
nilai thitung= 2,164 dengan sig 0,037 < 0,05 jadi variabel intervening (X3). Berikut cara
Ha3 dierima dengan kata lain harga minyak perhitungannya:
dunia berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi Pengaruh harga minyak dunia melalui inflasi
Sedangkan nilai tukar (X2) berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi (Y). 1) Menghitung pengaruh langsung dan tidak
Untuk variabel nilai tukar diperoleh nilai langsung
thitung= 4.015 dengan sig 0.000 > 0,05 Pengaruh Langsung = 0,276 x 0,276
Inflasi (X3) berpengaruh signifikan = 0.076
terhadap pertumbuhan ekonomi (Y). Untuk Pengaruh Tidak Langsung = 0.328 x 0.342
variabel inflasi diperoleh nilai thitung= 2.667 = 0.112
dengan sig 0.011 > 0,05 jadi Ha5 diterima Pengaruh Total
dengan kata lain inflasi berpengaruh signifikan = 0.188
terhadap pertumbuhan ekonomi. 2) Menghitung dengan Sobel Test
Sab
Uji Sobel (Sobel Test) √0.3422 0.1552 + 0.3282 0.1282 + 0.1552 0.1282 =
Pengujian hipotesis mediasi dapat 0.015
dilakukan dengan prosedur yang dikembangkan
480
Yaenal Arifin / Economics Development Analysis Journal 5 (4) (2016)
3) Menghitung nilai t statistik pengaruh Pengaruh Nilai Tukar (X2) terhadap Inflasi
intervening (X3)
t= 0.328 x 0.342 = 7.610 Berdasarkan hasil pengujian pengujian
0.015 secara parsial dan uji signifikansi, dapat
dikatakan bahwa nilai tukar berpengaruh tidak
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh signifikan terhadap inflasi pada tahun 2005 -
nilai t hitung sebesar 7.610 lebih besar dari t 2014. Nilai signifikansi nilai tukar terhadap
tabel yaitu 2.026 dengan tingkat signifikansi inflasi sebesar 0,537 > 0,050. Hal ini berarti
0,05. Dengan demikian inflasi secara signifikan apresiasi (menguatnya) atau depresiasi
memediasi pengaruh harga minyak dunia (melemahnya) nilai tukar rupiah terhadap dollar
terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini berarti Amerika bank tidak berpengaruh terhadap
Ha6 yang menyatakan harga minyak dunia pergerakan laju inflasi periode 2005 - 2014.
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
melalui inflasi diterima. Pengaruh Harga Minyak Dunia (X1) terhadap
Pertumbuhan Ekonomi (Y)
Pengaruh nilai tukar melalui inflasi terhadap Berdasarkan hasil pengujian secara
pertumbuhan ekonomi. parsial dan uji signifikansi, bahwa variabel harga
Berdasarkan hasil uji t yang dilakukan minyak dunia berpengaruh positif dan signifikan
diketahui bahwa nilai tukar tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil ini
signifkan terhadap variabel inflasi. Dengan terlihat dari nilai t hitung > t tabel (2,164 >
demikian dapat disimpulkan bahwa inflasi 2,028 ) dan taraf signifikansi sebesar 0,037 lebih
secara tidak memediasi pengaruh nilai tukar kecil dari 0,050 dan nilai koefisien positif. Hal
terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini berarti ini menunjukkan bahwa nilai harga minyak
Ha7 yang menyatakan nilai tukar berpengaruh dunia yang tinggi berpengaruh terhadap naiknya
terhadap pertumbuhan ekonomi melalui inflasi pertumbuhan ekonomi. Besarnya pengaruh
ditolak harga minyak dunia terhadap pertumbuhan
ekonomi adalah 0,276 (nilai koefisien). Artinya,
Pembahasan jika variabel harga minyak dunia mengalami
Pengaruh Variabel Harga Minyak Dunia (X1) kenaikan sebesar satu dollar, maka tingkat
terhadap Inflasi (X3 pertumbuhan ekonomi meningkat sebesar 0,276
Hasil penelitian menunjukan harga persen.
minyak dunia berpengaruh positif terrhadap
tingkat inflasi. Berdasarkan hasil pengujian Pengaruh Nilai Tukar (X2) terhadap
secara parsial dan uji signifikansi, bahwa Pertumbuhan Ekonomi (Y)
variabel harga minyak dunia berpengaruh positif Hasil penelitian menunjukan nilai tukar
dan signifikan terhadap inflasi. Hasil ini terlihat berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
dari nilai t hitung > t tabel (2,115 > 2,026 ) dan ekonomi. Hasil ini terlihat dari nilai t hitung > t
taraf signifikansi sebesar 0,041 lebih kecil dari tabel (4,015 > 2,028 ) dan taraf signifikansi
0,050 dan nilai koefisien positif. Hal ini sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,050 dan nilai
menunjukkan bahwa naiknya harga minyak koefisien negatif. Hal ini menunjukkan bahwa
dunia berpengaruh terhadap naiknya laju inflasi. depresiasi nilai nilai tukar terhadap turunnya
Besarnya pengaruh harga minyak dunia pertumbuhan ekonomi. Besarnya pengaruh nilai
terhadap inflasi adalah 0,328 (nilai koefisien). tukar terhadap pertumbuhan ekonomi adalah -
Artinya, jika variabel harga minyak dunia 0,486 (nilai koefisien). Artinya, nilai tukar
mengalami kenaikan sebesar satu persen, maka mengalami depresiasi sebesar satu persen, maka
tingkat inflasi meningkat sebesar 0,328 persen. tingkat pertumbuhan ekonomi menurun sebesar
0,486 persen.
481
Yaenal Arifin / Economics Development Analysis Journal 5 (4) (2016)
Pengaruh Inflasi (X3) terhadap Pertumbuhan 23,61% dan besarnya pengaruh tidak langsung
Ekonomi (Y) nilai tukar terhadap pertumbuhan ekonomi
Hasil penelitian menunjukan inflasi melalui inflasi adalah 3,3 %, sedangkan total
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan pengaruh nilai tukar adalah sebesar 26.94 %
ekonomi. Hasil ini terlihat dari nilai t hitung > t
tabel (2,677 > 2,028 ) dan taraf signifikansi SIMPULAN
sebesar 0,011 lebih kecil dari 0,050 dan nilai
Berdasarkan hasil penelitian dan
koefisien positif. Hal ini menunjukkan bahwa
pembahasan disimpulkan bahwa secara parsial
naiknya inflasi juga diikuti oleh naiknya
pada regresi sub struktur persamaan 1, harga
pertumbuhan ekonomi. Besarnya pengaruh nilai
minyak dunia berpengaruh signifikan terhadap
tukar terhadap pertumbuhan ekonomi adalah
inflasi sedangkan nilai tukar berpengaruh tidak
0,342, (nilai koefisien). Artinya, inflasi
signifikan inflasi. Pada regresi sub struktur
mengalami kenaikan sebesar satu persen, maka
persamaan 2, harga minyak, nilai tukar dan
tingkat pertumbuhan ekonomi menurun sebesar
inflasi berpengaruh signifikan terhadap
0,34 persen.
pertumbuhna ekonomi. Inflasi memediasi
pengaruh harga minyak dunia terhadap
Pengaruh Harga Minyak (X1) Dunia terhadap
pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan Ekonomi (Y) melalui mediasi Pemerintah sebagai pembuat kebijakan
inflasi (X3) harus mampu memperhatikan perkembangan
Inflasi memediasi pengaruh harga harga minyak dunia, mengingat pengaruh
minyak dunia terhadap pertumbuhan ekonomi fluktuasi harga minyak sangat berbengaruh besar
periode 2005-2014. Hal ini dibuktikan di dengan terhadap pembentukan laju inflasi dan laju
Uji Sobel (Sobel Test) yang menunjukan hasil pertumbuhan ekonomi. Indonesia yang telah
perhitungan nilai t statistik pengaruh mediasi keluar dari OPEC harus memproioritaskan
sebesar 7.610 lebih besar dari t tabel yaitu 2.026 pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri
dengan tingkat signifikansi 0,05. Sedangkan ketimbang menjualnya ke pasar internasional.
besarnya pengaruh langsung harga minyak Variabel nilai tukar juga memiliki pengaruh
dunia terhadap pertumbuhan ekonomi adalah signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi.
7,61%, pengaruh tidak langsung melalui mediasi Penerapan sistem nilai tukar mengambang bebas
inflasi adalah sebesar 11,21%, dan total (free floating system) diharapkan mampu
pengaruhnya adalah 16,82%. mendorong pertumbuhan ekonomi melalui jalur
Pengaruh langsung harga minyak dunia nilai tukar. Namun dengan penerapan ini tugas
terhadap pertumbuhgan ekonomi adalah sebesar otoritas moneter (Bank Indonesia) dalam
Sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung menjaga stabilitas ekonomi akibat guncangan
harga minyak dunia terhadap pertumbuhan eksternal menjadi semakin berat karena
ekonomi melalui inflasi adalah 11,21 %. guncangan pada perekonomian dunia akan
secara langsung ditransmisikan kepada
Pengaruh Nilai tukar (X2) terhadap perekonomian domestik. Peran kestabilan nilai
Pertumbuhan Ekonomi (Y) melalui mediasi tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas
Inflasi (X3) harga dan sistem keungan. Oleh karena itu Bank
Berdasarkan hasil uji t yang dilakukan diketahui Indonesia perlu menjalankan kebijakan nilai
bahwa nilai tukar tidak berpengaruh signifkan tukar untuk mengurangi volatilitas nilai tukar
terhadap variabel inflasi. Sehingga dapat yang berlebihan bukan mengarahkan nilai tukar
dikatakan Inflasi tidak memediasi pengaruh nilai pada level tertentu. Terkait inflasi, sejauh laju
tukar terhadap pertumbuhan ekonomi periode inflasi masih berada di bawah dua digit atau 10
2005 -2014. Dari tabel diatas diperoleh % memiliki dampak yang positif terhadap laju
keterangan besarnya pengaruh langsung nilai pertumbuhan ekonomi. Untuk itu pemerintah
tukar terhadap pertumbuhan ekonomi adalah
482
Yaenal Arifin / Economics Development Analysis Journal 5 (4) (2016)
diharapkan untuk terus menjaga laju inflasi dan Gozali, Imam. 2011. Semarang : Universitas
memperhatikan variabel yang mempengaruhi Diponegoro.
inflasi seperti harga minyak dunia yang http://www.bi.go.id/web/id/moneter/laporan
ditransmisikan ke dalam harga Bahan Bakar +perekonomian+tahunan+2005.
Minyak (BBM) dalam negeri. http://www.bi.go.id/web/id/moneter/laporan
+perekonomian+tahunan+2007.
International Energy Agency (IEA). 2008.
DAFTAR PUSTAKA
World Aplikasi Analisis Multivariate
Aprileven, H. 2015. Pengaruh Faktor-Faktor Dengan Program IBM SPSS19 (edisi
Ekonomi Terhadap Inflasi di Indonesia kelima). Energy Outlook 2008. Paris.
Yang Dimediasi Oleh Jumlah Uang Narayan, Paresh Kumar, et al. 2014. Do oil prices
Beredar (Pendekatan Path Analysis). predict economic growth? New global
Economics Development Analysis evidence. Energy Economics, 41, pp.137-146.
Journal, 4 Nizar, Muhammad. 2012. The Impact of World
Bank Indonesia (BI). 2014. Statistik Ekonomi Oil Prices Fluctuation on Indonesia’s
dan Keuangan Indonesia (SEKI) periode Economy. Buletin Ilmiah Litbang
2000 – 2014. Perdagangan, Vol.6 No.2. Pusat Kebijakan
Bank Indonesia. 2005. Laporan Perekonomian Ekonomi Makro, Badan Kebijakan
Indonesia Tahunan. Fiskal, Kementerian Keuangan-RI.
Boediono. 2011. Ekonomi Moneter, Seri Mankiw, N. G. 2003. Teori Makroekonomi. terj.
Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.5. Imam Nurmawan, Jakarta: Erlangga.
Yogyakarta: BPFE. Pradhan, Rudra P., et al. 2015. The dynamics of
Dreger, Christian, et al. 2016. Between the hammer economic growth, oil prices, stock market
and the anvil: The impact of economic depth, and other macroeconomic variables:
sanctions and oil prices on Russia’s ruble. Evidence from the G-20 countries.
Journal of Comparative Economics, 44, pp.295- International Review of Financial
308. Analysis, 39, pp.84-95.
Gordon, Robert. 1990. Philips Curve Now and Sukirno, Sadono. 2002. Pengantar Teori
Then. Cambrige. National Bureau of Makroekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Economic Research. Working Paper No. Persada.
3393
483