Damkar
Damkar
Nomor : /IV.6.AU/J/XI/2018
Pada hari ini, Rabu, tanggal Dua Puluh Empat bulan November tahun Dua Ribu Delapan
Belas (24-11-2018) kami yang bertanda tangan di bawah ini :
I. dr.ACHMAD BUDHY : Direktur RS PKU Muhammadiyah Cepu, dalam
KARYONO,M,M.Kes hal ini bertindak untuk dan atas nama RS PKU
Muhammadiyah Cepu, selanjutnya disebut
sebagai PIHAK KESATU
II. Wahid Hazim : Kepala Pusdiklat Migas, berkedudukan di Jalan
Sorogo Nomor 1 Cepu. Dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama Pusdiklat Migas selanjutnya
disebut sebagai PIHAK KEDUA
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK.
PARA PIHAK sepakat mengadakan perjanjian kerjasama untuk pelaksanaan system
pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
Berdasarkan hal-hal tersebut, PARA PIHAK sesuai dengan kedudukan dan kewenangan
masing-masing, sepakat untuk menyelenggarakan Perjanjian Kerjasama Sistem
Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai
berikut :
DEFINISI
Pasal 1
Dalam pasal-pasal Naskah Kerjasama ini kecuali ditentukan lain, maka istilah-istilah yang
tertulis harus ditafsirkan sebagai berikut :
1. Rumah Sakit suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan
yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai pusat pengembangan
pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu yang
telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan namun tidak
mencangkup aspek pembiayaan.
2. Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) adalah pengelompokan hunian yang memiliki
kesamaan kebutuhan proteksi kebakaran dalam batas wilayah yang ditentukan secara
alamiah ataupun buatan; WMK adalah juga batas wilayah layanan sebuah Instansi
Pemadam Kebakaran (IPK) di provinsi /Kabupaten/Kota
3. Pencegahan Kebakaran adalah berbagai kegiatan proteksi terhadap bahaya
kebakaran yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kebakaran atau meminimalkan
potensi terjadinya kebakaran.
4. Penanggulangan Kebakaran adalah berbagai kebiatan proteksi terhadap bahaya
kebakaran yang bertujuan untuk dapat ditekannya semaksimal mungkin kerugian
kebakaran termasuk korban jiwa dan luka-luka.
5. Pemadam kebakaran, Branwir, PMK, atau damkar adalah petugas atau dinas yang
dilatih dan bertugas untuk menaggulangi kebakaran
OBJEK
Pasal 3
Objek perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini adalah Peningkatan Mutu Pelayanan Sistem
Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di RS PKU Muhammadiyah Cepu.
RUANG LINGKUP
Pasal 4
Kerjasama ini meliputi kegiatan yang berhubungan dengan SISTEM PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN KEBAKARAN, antara lain :
1. PIHAK KESATU menjadi Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagai peminta bantuan
pelayanan sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran ke PIHAK KEDUA
2. PIHAK KEDUA menjadi tempat Fasilitas Pelayanan Penerima Permintaan bantuan
pelayanan sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran dari PIHAK KESATU
PIHAK KEDUA
a. Pencegahan Kebakaran
Pengendalian Keselamatan Bangunan Gedung
Pengawasan dan Pengendalian Bahan B3 mudah Terbakar
Pendataan
Pengujian Bahan & Peralatan Proteksi Kebakaran
Penegakan Peraturan
b. Pemadaman Kebakaran
Kegiatan Pemadaman Kebakaran
Pendataan setelah kebakaran
c. Penanggulangan Kebakaran
Penyelamatan Transportasi & Bangunan Runtuh
Penyelamatan terhadap B3
Pertolongan Gawat Darurat
PEMBIAYAAN
Pasal 6
Pembiayaan yang di timbulkan oleh Kesepakatan Kerjasama ini di bebankan kepada
PARA PIHAK sebagaimana peraturan-peraturan yang mengatur pembiayaan PARA PIHAK.
ANGKA WAKTU
Pasal 7
Kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 2 (Dua) tahun terhitung sejak di tandatanganinya
kesepakatan kerjasama ini
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
Pasal 8
1) Dengan mengesampingkan ketentuan pasal 1266 dan 1267 kitab undang-undang
Hukum Perdata, PARA PIHAK sepakat bahwa Perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini
berakhir bilamana :
a. Telah berakhirnya jangka waktu yang telah di tentukan; dan
b. Salah satu pihak melanggar dalam perjanjian Kerjasama ini.
2) PARA PIHAK sepakat bahwa force majeure tidak berakibat pada perjanjian ini.
FORCE MAJEURE
Pasal 9
1) Force Majeure meliputi keadaan-keadaan :
a. Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, longsor, dan kejadian-
kejadian lain diluar kemampuan manusia;
b. Huru-hara seperti kerusakan sosial, perang dan kejadian lain yang ditimbulkan oleh
manusia namun berada diluar kemampuan PARA PIHAK untuk mengatasainya, dan
c. Perubahan kebijakan Pemerintah yang secara langsung ataupun tidak langsung
mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian dalam Naskah Perjanjian ini.
2) Dalam hal terjadi Force Majeure sebagaimana di maksud pada ayat (1), pihak yang
terkena Force Majeure harus memberitahukan pada pihak lainnya secara tertulis, paling
lambat dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak terjadinya Force Majeure.
3) Dalam hal Force Majeure terjadi terus-menerus melebihi 30 (tiga puluh) hari yang sangat
berdampak pada kemampuan salah satu pihak untuk melaksanakan kewajiban
berdasarkan Perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini, maka pihak yang terkena dampak
Force Majeure tersebut dapat mengajukan pemutusan Perjanjian dalam Naskah
Kerjasama ini.
4) Dalam hal melaksanakan pemutusan Perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini
sebagaimana dimaksud pasal (3), masing-masing pihak tidak dapat menuntut ganti
rugi kepada pihak lainnya dengan dalih apapun juga.
LAIN-LAIN
Pasal 11
Pelaksanaan Perjanjian dalam Naskah Kerjasama ini tidak terpengaruhi dengan terjadinya
pergantian kepemimpinan dari PARA PIHAK.
PENUTUP
Pasal 12
Hal - hal yang belum cukup diatur dalam Naskah Kerjasama ini, akan diatur oleh PARA
PIHAK berdasarkan kesepakatan yang dituangkan dalam Perjanjian Tambahan
(Addendum), sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Naskah Kerjasama ini .
Demikian Naskah Kerjasama ini di buat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK di RS PKU
Muhammadiyah Cepu dan Tata Ruang Bidang Pemadam Kebakaran pada hari: Rabu,
tanggal Dua Puluh Empat bulan November tahun Dua Ribu Delapan Belas (24-11-2018)
tersebut diatas dalam rangkap 2 (Dua) bermaterai cukup dan masing-masing PIHAK
KESATU dan PIHAK KEDUA, sah serta mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah di
tandatangani oleh PARA PIHAK.