TENTANG
KEBIJAKAN PERAWATAN PENYAKIT MENULAR
DI RUMAH SAKIT UMUM NURDIN HAMZAH
MEMUTUSKAN
Lampiran
Keputusan Direktur RSU Nurdin Hamzah
Nomor :
Tanggal :
A. Kebijakan Umum
1. Setiap pasien dengan penyakit infeksi menular dan dianggap berbahaya dirawat di ruang
terpisah dari pasien Lainnya yang mengidap penyakit bukan infeksi.
2. Penggunaan Alat pelindung diri diterapkan kepada setiap pengunjung dan petugas
kesehatan terhadap pasien yang dirawat dikamar isolasi
3. Pasien yang rentang infeksi seperti pasien luka bakar, pasien dengan penurunan sistem
imun dikarenakan pengobatan atau penyakitnya, dirawat di ruang (terpisah) isolasi rumah
sakit.
4. Pasien yang tidak termasuk keriteria diatas dirawat di ruang rawat inap biasa
5. Pasien yang dirawat di ruang isolasi, dapat dipindahkan keruang rawat inap biasa,apabilah
telah dinyatakan bebas dari penyakit atau menurut petunjuk dokter penaggungjawab
pasien
B. Kebijakan Khusus
1. Tempat kan setiap pasien dengan penyakit menular di ruang isolasi, jika ruang isolasi
penuh lakukan kohorting
2. Tindakan hanya dilakukan pada pasien dengan HIV, morbili, TB paru, MERS, SARS, Flu
burung.
3. Penangana sampah dan linen bekas pakai pasien dengan imunosupresi diklarifikasikan
kedalam sampah dan linen infeksius
Sesuai dengan rekomendasi WHO dan CDC tentang kewaspadaan isolasi untuk pasien dengan
penyakit infeksi airborne yang berbahaya seperti H5NI, kewaspadaan yang perlu dilakukan
meliputi :
a) Kewaspadaan standar
Perhatikan kebersihan tangan dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien maupun alat-alat yang terkontaminasi sekret pernafasan.
b) Kewaspadaan kontak
Gunakan sarung tangan dan gaun pelindung selama kontak dengan pasien. Gunakan
peralatan terpisah untuk setiap pasien, seperti stetoskop, termometer, tensimeter, dan
lain-lain.
c) Perlindungan mata
Gunakan kacamata pelindung atau pelindung muka, pabila berada pada jarak 1 (satu)
meter dari pasien.
d) Kewaspadaan airborne
Tempatkan pasien diruang isolasi air borne, gunakan masker N95 bila memasuki ruang
isolasi.