Anda di halaman 1dari 29

PENYAMPAIAN RANCANGAN PERATURAN MENLHK TENTANG  

PERSYARATAN DAN TATA CARA PENYIMPANAN LIMBAH B3; DAN 
PENGEMASAN LIMBAH B3
DALAM RANGKA REVISI KEPUTUSAN KEPALA BAPEDAL NOMOR 01/BAPEDAL/09/1995 
DAN PERATURAN MENLH NOMOR 30 TAHUN 2009

Disampaikan Pada Kegiatan Bimbingan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3
21 – 22 September 2016

DIREKTORAT VERIFIKASI PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN LIMBAH NON B3
DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN B3
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 
2016
Tujuan
• Mendapatkan masukan dari stakeholders khususnya Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota tentang pengaturan tata cara Penyimpanan dan
Pengumpulan Limbah B3 Serta Pengemasan Limbah B3 berdasarkan implementasi
selama ini.
• Mendapatkan masukan tentang kondisi eksisting penerapan dan pelaksanaan
peraturan Penyimpanan, Pengumpulan Limbah B3 dan Pengemasan Limbah B3
yang dilakukan oleh Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3.
• Persyaratan teknis Penyimpanan, Pengumpulan dan Pengemasan Limbah B3.
Eksisting Peraturan Penyimpanan, Pengumpulan dan Pengmasan 
Limbah B3
1. Keputusan Kepala Bapedal Nomor 01/Bapedal/09/1995 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Teknis Pennyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3.
2. Keputusan Kepala Bapedal Nomor 255 Tahun 1996 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Penyimpanan dan Pengumpulan Minyak Pelumas Bekas.
3. Peraturan MENLH Nomor 03 Tahun 2007 tentang Fasilitas Pengumpulan dan
Penyimpanan Limbah B3 di Pelabuhan.
4. Peraturan MENLH Nomor 30 Tahun 2009 tentang Tata Laksana Perizinan dan
Pengawasan Pengelolaan Limbah B3serta Pengawasan Pemulihan Akibat
Pencemaran Limbah B3 Oleh Pemerintah Daerah.
Pengelolaan Limbah B3

Undang‐undang Nomor 32 Tahun 2009, Pasal 1, Angka 23
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014, Pasal 1 Angka 11

Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang meliputi pengurangan, 
PENYIMPANAN, PENGUMPULAN, pengangkutan, Pemanfaatan, 
pengolahan dan/atau penimbunan.  
Pelaku Pengelolaan Limbah B3
• Setiap orang yang menghasilkan Limbah B3/Penghasil Limbah B3;
• Pengumpul Limbah B3;
• Pengangkut Limbah B3;
• Pemanfaat Limbah B3;
• Pengolah Limbah B3;
• Penimbun Limbah B3.
PENYIMPANAN LIMBAH B3
PP No 101 Tahun 2014

 Diatur dalam Pasal 12 s.d. Pasal 30 PP Nomor 101 Tahun 2015
 Penyimpanan Limbah B3 WAJIB dilakukan oleh setiap orang yang 
menghasilkan Limbah B3 dan/atau Pengumpul dan/atau Pemanfaat 
dan/atau Pengolah dan/atau Penimbun Limbah B3.
 DILARANG melakukan pencampuran Limbah B3 yang disimpannya.
 Penyimpanan Limbah B3 WAJIB dilengkapi dengan IZIN Pengelolaan 
Limbah B3 untuk kegiatan Penyimpanan Limbah B3.
 Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Penyimpanan Limbah B3 
diterbitkan oleh bupati/walikota.
PERSYARATAN TEMPAT PENYIMPANAN LIMBAH B3 BERUPA BANGUNAN
PP No 101 Tahun 2014

1. Desain dan konstruksi bangunan mampu melindungi Limbah B3 dari 
hujan dan sinar matahari;
2. Memiliki penerangan dan ventilasi; dan
3. Memiliki saluran drainase yang baik.
WAKTU PENYIMPANAN LIMBAH B3
LIMBAH B3 YANG DISIMPAN WAKTU PENYIMPANAN (MAKSIMUM)

 Limbah B3 yang dihasilkan 50 (lima puluh)  90 (sembilan puluh) hari sejak Limbah B3 dihasilkan
kilogram per hari atau lebih;

 Limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50 (lima  180 (seratus delapan puluh) hari sejak Limbah B3 
puluh) kilogram per hari untuk Limbah B3 kategori  dihasilkan
1;
 Limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50 (lima  365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak Limbah B3 
puluh) kilogram per hari untuk Limbah B3 kategori  dihasilkan
2 dari sumber tidak spesifik dan dari sumber 
spesifik umum; 
 Limbah B3 kategori 2 dari sumber spesifik khusus. 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak Limbah B3 
dihasilkan 

Catatan: 
• Jumlah 50 (lima puluh) kilogram per hari merupakan jumlah kumulatif dari 1 (satu) atau lebih nama limbah B3
• Jika melebihi jangka waktu penyimpanan, lakukan pemanfaatan dan/atau pengolahan dan/atau penimbunan dan/atau menyerahkan kepada 
pengumpul dan/atau pemanfaat dan/atau pengolah dan/atau penimbun limbah B3.
FASILITAS PENYIMPANAN LIMBAH B3
PP Nomor 101 Tahun 2014

LIMBAH B3 YANG DAPAT DISIMPAN
NO. FASILITAS KATEGORI 2
KATEGORI 1 SUMBER TIDAK  SPESIFIK 
SPESIFIK UMUM
SPESIFIK KHUSUS
1 bangunan    
2 tangki dan/atau     
kontainer
3 silo    
4 penumpukan limbah     
(waste pile)
5 waste impoundment    
6 bentuk lainnya sesuai     
dengan perkembangan 
ilmu pengetahuan dan 
teknologi
PERMEN LH 30/2009
Tata Laksana Perizinan dan Pengawasan Pengelolaan Limbah B3 serta Pengawasan 
Pemulihan Akibat Pencemaran Limbah B3
CONTOH TATA RUANG GUDANG PENYIMPANAN LIMBAH B3
CONTOH POLA PENYIMPANAN KEMASAN DRUM DI ATAS PALET DENGAN 
JARAK MINIMUM ANTAR BLOK
PENYIMPANAN KEMASAN LIMBAH B3 DENGAN MENGGUNAKAN 
RAK
 Kemasan berisi limbah B3 yang tidak saling cocok
harus disimpan secara terpisah, tidak dalam satu
blok, dan tidak dalam bagian penyimpanan yang 
sama. 
 Penempatan kemasan harus dengan syarat
bahwa tidak ada kemungkinan bagi limbah‐
limbah tersebut jika terguling/tumpah akan
tercampur/masuk ke dalam bak penampungan
bagian penyimpanan lain.
PENGUMPULAN LIMBAH B3
 Pengumpulan Limbah B3 wajib dilakukan oleh setiap orang yang menghasilkan 
limbah B3  bagian dari penyimpanan Limbah B3 dan tidak memerlukan Izin 
Pengumpulan Limbah B3.
 Dalam hal Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 tidak mampu melakukan 
sendiri pengumpulan Limbah B3 yang dihasilkannya, Pengumpulan Limbah B3 
diserahkan kepada Pengumpul Limbah B3.
 Penyerahan Limbah B3 kepada Pengumpul Limbah B3 disertai dengan bukti 
penyerahan Limbah B3.
 Pengumpul Limbah B3 wajib memiliki Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan 
Pengumpulan Limbah B3.
PENGUMPULAN LIMBAH B3
 Pengumpulan Limbah B3 dilakukan dengan:
 segregasi Limbah B3;
 Penyimpanan Limbah B3; dan
 tidak melakukan pencampuran Limbah B3 yang dihasilkannya.
 Segregasi Limbah B3 dilakukan sesuai dengan: 
 nama Limbah B3 sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan
Pemerintah tentang Pengelolaan Limbah B3; dan
 karakteristik Limbah B3.
 Penyimpanan Limbah B3 dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
Penyimpanan Limbah B3.
PRINSIP‐PRINSIP PENGUMPULAN  LIMBAH B3

 Pengumpul limbah B3 DILARANG  melakukan pemanfaatan dan/atau 
pengolahan Limbah B3 yang dikumpulkannya sebagaian atau seluruhnya.
 Pengumpul limbah B3 DILARANG menyerahkan limbah B3 yang 
dikumpulkannya kepada pengumpul limbah B3 lainnya.
 Pengumpul DILARANG melakukan pre‐treatment (pengolahan awal) 
limbah B3 yang dikumpulkannya.
 Memiliki izin lingkungan.
PERSYARATAN PENGUMPULAN  LIMBAH B3
PERSYARATAN LOKASI PENGUMPULAN:
• Lokasi harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW);
• Merupakan daerah bebas banjir 100 tahunan, atau daerah yang di upayakan 
melalui rekayasa teknologi sehingga aman dari kemungkinan terkena banjir 
dan longsor serta mempunyai sistem drainase yang baik;
• Mempertimbangkan faktor geologi (aktivitas seismik, gempa bumi, aktivitas 
vulkanik) dan karakteristik tanah (komposisi dan permeabilitas, potensi 
erosi) untuk mencegah sedini mungkin kerusakan terhadap fasilitas tempat 
penyimpanan limbah B3.
• Luas tanah termasuk untuk bangunan pengumpulan dan fasilitas lainnya
wajib disesuaikan dengan jumlah dan/atau kapasitas limbah yang 
dikumpulkan;
PERSYARATAN PENGUMPULAN LIMBAH B3
 Fasilitas tempat dan/atau bangunan pengumpulan merupakan fasilitas khusus
yang harus dilengkapi dengan berbagai sarana penunjang dengan tata ruang
yang tepat sehingga kegiatan pengumpulan dapat berlangsung dengan baik dan
aman bagi lingkungan;
 Setiap bangunan pengumpulan limbah B3 di rancang khusus hanya untuk 1 
(satu) karakteristik limbah, dan di lengkapi dengan bak penampung 
tumpahan/ceceran limbah yang dirancang sedemikian rupa sehingga 
memudahkan dalam pengangkatannya;
 Fasilitas pada bangunan pengumpulan harus di lengkapi dengan:
 peralatan dan sistem pemadam kebakaran;
 pembangkit listrik cadangan;
 fasilitas pertolongan pertama;
 peralatan komunikasi;
 gudang tempat penyimpanan peralatan dan perlengkapan;
 pintu darurat dan alarm.
TATA RUANG FASILITAS PENYIMPANAN LIMBAH B3
Fasilitas tambahan yang wajib dimiliki dalam
melakukan kegiatan pengumpulan limbah B3,
meliputi:
Laboratorium
Fasilitas Pencucian
Fasilitas Bongkar – Muat
Kolam Penampungan Darurat
Peralatan Penanganan Tumpahan
Sarana lain yang harus tersedia
 peralatan dan sistem pemadam kebakaran;
 pagar pengaman;
 pembangkit listrik cadangan;
 fasilitas pertolongan pertama;
 peralatan komunikasi;
 gudang tempat penyimpanan peralatan dan
perlengkapan;
 pintu darurat;
 alarm.
Rancangan PERMENLHK  
Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3 
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014
Amanat PP Nomor 101 Tahun 2014 terhadap kegiatan Penyimpanan, Pengumpulan
dan Pengemasan Limbah B3 sebagaimana diatur dalam Pasal 18, Pasal 31 Ayat (3)
huruf b dan Pasal 19 ayat (5) antara lain :
1. Diperlukan pengaturan lebih lanjut tentang Persyaratan Lokasi Penyimpanan dan
Pengumpulan Limbah B3.
2. Diperlukan pengaturan lebih lanjut tentang Persyaratan dan Tata Cara Teknis
Fasilitas Tempat Penyimpanan Limbah B3.
3. Diperlukan pengaturan lebih lanjut tentang Persyaratan dan Tata Cara Teknis
Pengemasan Limbah B3, kecuali untuk Limbah B3 kategori 2 dari sumber spesifik
khusus.
4. Minimum peralatan penanggulangan keadaan darurat.
PENGEMASAN LIMBAH B3
Pengemasan Limbah B3 dilakukan dengan menggunakan kemasan yang:
 terbuat dari bahan yang dapat mengemas Limbah B3 sesuai dengan karakteristik 
Limbah B3 yang akan disimpan;
 mampu mengungkung Limbah B3 untuk tetap berada dalam kemasan;
 memiliki penutup yang kuat untuk mencegah terjadinya tumpahan saat dilakukan 
penyimpanan, pemindahan atau pengangkutan; dan
 berada dalam kondisi baik, tidak bocor, tidak berkarat, atau tidak rusak.

Kemasan Limbah B3 wajib dilekati Label Limbah B3 dan Simbol Limbah B3.

Label Limbah B3 paling sedikit meliputi keterangan mengenai:
 nama Limbah B3;
 identitas Penghasil Limbah B3; 
 tanggal dihasilkannya Limbah B3; dan
 tanggal Pengemasan Limbah B3.
PEMETAAN PENGATURAN PENYIMPANAN DAN PENGUMPULAN LIMBAH B3 
DALAM RANCANGAN PERATURAN MENTERI
Pengaturan STO untuk 
Setiap Orang Yang  melakukan pendataan dan  Limbah B3 didata sesuai daftar  Kode limbah B3 dan/atau 
inventarisasi Limbah B3 Yang  Limbah B3 dan/atau hasil uji lab dokumen laboratorium
Menghasilkan Limbah B3  1 Akan Disimpan

Persyaratan lokasi 
Bebas banjir, tidak rawan bencana,  Dokumen apa yang diperlukan  
2 Penyimpanan dan 
rekayasa teknologi untuk pembuktian ?
Pengumpulan Limbah B3
Limbah B3 Disimpan ? Persyaratan teknis fasilitas  Persyaratan teknis  bangunan ?
tempat penyimpanan 
limbah B3 : Persyaratan teknis tangki dan/atau 
• Bangunan ? kontainer ? Pengaturannya meliputi : 
• Waste pile ?
3 • Impoundmend ?
• Rancang bangun
Persyaratan teknis silo ? • Tata Letak Penyimpanan
• Drip pad ?
• Saluran air dan bak 
• Silo ?
pengumpul lindi
• Tangki ? Persyaratanteknis waste pile ?
• Rekayasa teknologi
Persyaratan teknis waste 
Pengaturan Tata Cara  impoundment ?
4 Penyimpanan & 
Pengumpulan Limbah B3 Persyaratan teknis drip pad ?

5 Pelaporan  Ketentuan Tata Cara Penyimpanan 
dan Pengumpulan Limbah B3 ?

Neraca Penyimpanan 
Limbah B3
Contoh Pengemasan Limbah B3
Penyimpanan Dalam SILO 
dan Tangki
Rancangan Fasilitas PENYIMPANAN WASTE PILE
Limbah B3 Spesifik Khusus

Tanggul penghalang
Liner ganda
Saluran air permukaan Saluran air lindi

Lapisan (liner) K = 10-2 cm/detik

Tanah setempat K = 10-2 cm/detik

Penampang Melintang
Fasilitas Penumpukan Limbah (waste pile)

26
Racangan FASILITAS PENYIMPANAN WASTE IMPOUNDMENT

Tanggul atau penghalang


Sumur pantau Saluran pengumpulan dan pengambilan lindi
Liner HDPE
air tanah (leachate)

Lapisan tanah yang dipadatkan


hinngga K = 10-5 cm/detik

Penampang Melintang
Impoundment di Permukaan

27
Masukkan Perbaikan Rancangan PERMENLHK disampaikan 
melalui : 

1.Lembar Masukkan;

2. Surat Yang Disampaikan Kepada :
Direktur Verifikasi Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3
Gd.A, Lantai 5, Jl. DI Panjaitan Kav. 24, Jakarta 13410

3. Email : pkpm.vplb3@gmail.com
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai