Kanker Payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara. Jaringan
payudara terdiri dari kelenjar susu (kelenjar pembuat air susu), saluran kelenjar (saluran air
susu), dan jaringan penunjang payudara. Kanker payudara tidak menyerang kulit payudara
yang berfungsi sebagai pembungkus. Kanker payudara menyebabkan sel dan jaringan
payudara berubah bentuk menjadi abnormal dan bertambah banyak secara tidak terkendali
(Lina, 2004).
Suatu keganasan yang menyerang struktur tubular payudara dan biasanya merupakan
lanjutan dari ductal carcinoma insitu low grade.
Kanker payudara merupakan masalah yang dihadapi oleh negara berkembang dan
negara maju. Menurut Data Globocan 2012, penyebab kematian yang paling sering kanker
pada wanita di negara berkembang (324.000 kematian, 14.3% dari total), sekarang penyebab
kedua kematian akibat kanker di negara maju (198.000 kematian, 15.4%) setelah kanker paru-
paru (Globocan, 2012).
Di Indonesia sendiri, diperkirakan terdapat 100 penderita kanker baru untuk setiap
100.000 penduduk per tahunnya (Wan, 2011). Sedangkan Kanker tubular payudara
menyumbang 2% dari seluruh kegasan payudara. Sering terjadi pada orang yang lebih tua
dengan ukuran yang lebih kecil dan jarang melibatkan kelenjar limfa regional.
1) Hiperplasia ductal
Terjadi proliferasi sel epitel poliklonal yang tersebar tidak rata dengan inti saling
tumpang tindih dan lumen duktus tidak teratur. Sering merupakan tanda aqal keganasan.
2) Hiperplasia atipik (klonal)
Perubahan lebih lanjut, sitoplasma sel menjadi lebih jelas dan tidak tumpang tindih
dengan lumen duktus yang teratur. Secara klinis risiko kanker payudara meningkat.
3) Karsinoma in situ
baik ductal maupun lobular terjadi proliferasi sel dengan gambaran sitologis sesuai
keganasan. Proliferasi belum menginvasi stroma atau menembus membrane basal. Karsinoma
in situ lobular biasanya menyebar ke seluruh jaringan payudara, bahkan hingga bilateral dan
tidak teraba pada pemeriksaan serta tidak terlihat pada pencitraan. Karsinoma in situ ductal
sifatnya segmental dapat mengalami kalsifikasi sehingga gambarannya bervariasi
4) Karsinoma Invasif
Terjadi saat sel tumor telah menembus membrane basal dan menginvasi stroma. Sel
kanker dapat menyebar baik secara hematogen maupun limfonogen dan dapat menimbulkan
metastasis (Tanto, L., & H., 2014).
Gambar 4. Perubahan Epitel Payudara Normal hingga Menjadi
Kanker
Tanda-tanda dini dari kanker payudara adalah teraba benjolan, tidak sakit, payudara
dengan konsistensi keras dan padat. Benjolan tersebut berbatas tegas dengan ukuran kurang
dari 5 sentimeter, biasanya dalam stadium dini belum ada penyebaran sel-sel kanker diluar
payudara (RSKD, 2002).
Fase awal kanker payudara asimptomatik (tanpa tanda dan gejala). Tanda dan gejala
yang paling umum adalah benjolan dan penebalan pada payudara. Pada fase lanjut, tanda
dan gejala yang tampak adalah a) bentuk dan ukuran payudara berubah berbeda dari
sebelumnya, b) luka pada payudara sudah lama tidak sembuh walaupun sudah diobati, c)
putting terasa sakit, keluar darah, nanah, atau cairan encer dari puting, d) puting susu tertarik
ke dalam (dimpling), e) kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk (peau d’orange) (Otto,
2001)
TERAPI
- Stadium Dini
Kanker payudara stadium dini (early breast cancer) adalah kanker payudara stadium 0, I, IIA
dan IIB
1. Pembedahan pada Kanker Payudara Stadium Dini:
a. Breast Conserving Therapy (BCT)
b. Mastektomi Radikal Modifikasi
c. Skin Sparring Mastectomy
d. Nipple Sparring Mastectomy
e. Mastektomi dengan teknik onkoplasti
Rekonstruksi bedah dapat dipertimbangkan pada institusi yang mampu ataupun ahli bedah
yang kompeten dalam hal rekonstruksi payudara tanpa meninggalkan prinsip bedah onkologi.
Rekonstruksi dapat dilakukan dengan menggunakan jaringan autolog seperti latissimus dorsi
(LD) flap atau transverse rectus abdominis myocutaneous (TRAM) flap; atau dengan prostesis
seperti silikon. Rekonstruksi dapat dikerjakan satu tahap ataupun dua tahap, missal dengan
menggunakan tissue expander sebelumnya.
- kemoterapi kombinasi:
1. CAF/FAC
2. FEC
3. AC
4. EC
5. CMF
6. docetaxel/capecitabine
7. gemcitabine/paclitaxel
8. gemcitabine/carboplatin
9. paclitaxel/bevacizumab
- terapi lini pertama lainnya untuk HER2 positif:
Trastuzumab dengan: paclitaxel ± carboplatin, docetaxel, vinorelbine atau capecitabine
- terapi untuk kanker payudara HER2 positif rekuren
setelah mendapat trastuzumab (dianggap resisten) diberikan kombinasi lapatinib +capecitabine
- pada kanker payudara stadium lanjut tambahan terapi
adjuvan digunakan untuk meningkatkan kontrol lokal, outcome terapi dan angka harapan hidup
(survival) serta
menurunkan angka mortalitas.