Anda di halaman 1dari 8

RESUME :

SISTEM REFERENSI DAN SISTEM KOORDINAT


Mata Kuliah Survey GNSS

Disusun Oleh :
Rheza Tri Nugroho (03311740000010)

Dosen Asistensi :
Akbar Kurniawan, ST., MT.

DEPARTEMEN TEKNIK GEOMATIKA


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2019
I. SISTEM REFERENSI KOORDINAT
Dalam resume bagian I ini, akan dibahas beberapa pokok bahasan dalam sistem referensi
koordinat, antara lain adalah sebagai berikut.
1. Sistem Referensi dan Kerangka Referensi
2. Datum Koordinat
Berikut adalah beberapa penjelasan dalam resume ini.
1. Sistem Referensi dan Kerangka Referensi
Adapun pengertian dari sub-bab sistem referensi dan kerangka referensi memiliki
perbedadaan sebagai berikut.
a. Sistem Referensi
Sistem referensi adalah sistem (termasuk teori, konsep, deskripsi fisis dan geometris,
serta standar dan parameter) yang digunakan dalam pendefinisian koordinat.
b. Kerangka Referensi
Kerangka referensi sebagai realisasi praktis dari sistem referensi, sehingga sistem
tersebut dapat digunakan untuk pendeskripsian secara kuantitatif posisi dan pergerakan
titik-titik, baik di permukaan bumi ataupun di luar bumi.
Sistem referensi koordinat (CRS) mengacu pada cara di mana data spasial yang
mewakili permukaan bumi (yang bulat / 3 dimensi) diratakan sehingga dapat "Menggambar"
pada permukaan 2 dimensi. Namun masing-masing menggunakan pendekatan matematika
yang berbeda (kadang-kadang) untuk melakukan perataan yang menghasilkan grid sistem
koordinat yang berbeda.Pendekatan-pendekatan untuk meratakan data ini secara khusus
dirancang untuk mengoptimalkan keakuratan data dalam hal panjang dan luas.
Adapun beberapa istilah yang perlu diketahui dalam sistem referensi ini antara lain
sebagai berikut.
GEOID

Gambar 1 Gambaran Geoid (Handoko, 2018)

Geoid merupakan salah satu pemodelan bentuk permukaan bumi dengan suatu bidang
yang mempunyai nilai potensial yang sama. Geoid biasanya digunakan pada saat
pengukuran menggunakan waterpass/sipat datar. Untuk mendapatkan besaran nilai geoid
ada beberapa cara. Pertama melalui pengukuran sipat datar yang dikombinasikan dengan
GPS. Kedua, menggunakan perhitungan dari persamaan dengan metode yang sudah ada
(menggunakandata gravimetric). Bentuk geoid ini bergantung pada distribusi massa bumi.
Karena massa bumi yang tidak beraturan maka begitupun juga bentuk geoid.

1
Geoid merupakan bidang ekuipotensial bumi yang dianggap berhimpit dengan
permukaan air laut rata-rata. Untuk mengetahui bidang geoid diperlukan pengukuran gaya
berat. Saat ini digunakan beberapa pendekatan model geoid secara global diantaranya EGM
96, EGM 2008.
ELLIPSOID
Karena bentuk geoid yang tidak analitis, maka dibutuhkan model matematis untuk
melakukan perhitungan, model yang digunakan tersebut untuk menjadi hitungan berupa
model ellipsoid. Sehingga

Model matematis : Model Geoid  Model Ellipsoid

Sehingga jika diilustrasikan akan terbentuk hubungan antara geoid dan ellipsoid sebagai
berikut.

Gambar 2 Perbandingan Geoid dan Ellipsoid


Sumber : (Smith. Jr., 1997)

Jarak geoid terhadap ellipsoid disebut Undulasi geoid (N). Nilai dari undulasi geoid tidak
sama di semua tempat, hal ini disebabkan ketidakseragaman sebaran densitas massa bumi.
Untuk keperluan aplikasi geodesi, geofisika dan oseanografi dibutuhkan geoid dengan
ketelitian yang cukup tinggi.
Berikut adalah model ellipsoid dan parameter-parameter hitungnya.

Parameter Ellipsoid :
a = setengah sumbu panjang
b = setengah sumbu pendek
f = flattening (a-b/a)
Adapun besaran lainnya ialah eksentrisitas €,
yaitu
𝑎2 − 𝑏 2
𝑒2 =
Gambar 3 Model Ellipsoid 𝑎2
Sumber : (kartoweb.itc.nl)

Berikut adalah nilai parameter-parameter ellipsoid yang berlaku di dunia.

2
Tabel 1 Macam ellipsoid referensi

2. Datum Koordinat
Menurut Geodetic Glossary (1986), Datum geodesi didefinisikan sebagai berikut :
“Datum geodesi adalah parameter-parameter yang menspesifikasikan sistem koordinat
untuk kontrol geodesi, untuk menghitung titik koordinat di bumi”

Gambar 4 Ilustrasi Datum Geodesi

Adapun beberapa poin penting dalam pendefinisian


datum antara lain sebagai berikut.
a. Apabila suatu titik di bumi direpresentasikan
dengan datum yang berbeda, maka nilai koordinatnya
bisa berbeda pada tempat yang sama.
b. Ukuran, bentuk dan orientasi ellipsoid akan
mempengaruhi koordinat ellipsoid bumi.
c. Datum geodesi mendefinisikan permukaan bumi
yang sebenarnya menjadi model matematis berupa
ellipsoid

Gambar 5 Pendefinisian Datum


Sumber : (Abidin, 2001)

Parameter Datum Geodesi

3
 a dan f mendefinisikan bentuk dan ukuran
ellipsoid referensi
 X0, Y0, Z0 mendefinisikan koordinat titik
pusat ellipsoid terhadap pusat massa bumi
 ex, ey, ez mendefinisikan orientasi sistem
koordinat ellipsoid terhadap sistem koordinat
terikat bumi (CTS)

Gambar 6 Parameter Datum


Sumber : (Abidin, 2001)

Adapun beberapa macam datum geodesi dibagi menjadi 2 jenis yaitu Datum Global dan
Datum Lokal yang bergantung pada kesesuaian lokasi.

Gambar 7 Jenis Datum

Datum global yang sering digunakan ialah WGS 84, adapun beberapa datum yang pernah
digunakan di Indonesia antara lain sebagai berikut.
 Bessel 1841
 Datum Indonesia 1974
 DGN-95
 SRGI 2013

4
II. SISTEM KOORDINAT
Posisi suatu titik dapat dinyatakan secara kuantitatif maupun kualitatif. Secara
kuantitatif posisi suatu titik dinyatakan dengan koordinat, baik dalam 1D, 2D, 3D, maupun 4D.
Koordinat tidak hanya memberikan deskripsi kuantitatif tentang posisi, tapi juga pergerakan
(trayektori) suatu titik seandainya titik yang bersangkutan bergerak. Untuk menjamin adanya
konsistensi dan standarisasi, perlu ada suatu sistem dalam menyatakan koordinat. Sistem ini
disebut sistem referensi koordinat, atau secara singkat sistem koordinat, dan realisasinya umum
dinamakan kerangka referensi koordinat.
Dalam bidang geodesi dan geomatika, posisi suatu titik biasanya dinyatakan dengan
koordinat (dua-dimensi atau tiga-dimensi) yang mengacu pada suatu sistem koordinat tertentu.
Sistem koordinat itu sendiri didefinisikan dengan melakukan spesifikasi terhadap 3 unsur
berikut.
 Lokasi titik nol dari sistem koordinat,
 Orientasi dari sumbu-sumbu koordinat, dan
 Besaran (kartesian, curvilinear) yang digunakan untuk mendefiniskan posisi suatu titik
dalam sistem koordinat tersebut.
Setiap parameter dari sistem koordinat tersebut dapat dispesifikasikan lebih lanjut, dan
tergantung dari spesifikasi parameter yang digunakan maka dikenal beberapa jenis sistem
koordinat. Dalam penentuan posisi suatu titik di permukaan bumi, titik nol dari sistem
koordinat yang digunakan dapat berlokasi di titik pusat massa bumi (sistem koordinat
geosentrik), maupun di salah satu titik di permukaan bumi (sistem koordinat toposentrik).
Berikut adalah klasifikasi sistem koordinat yang berkaitan dengan bentuk bumi atau sistem
koordinat 3D.
1. Menurut lokasi titik Nol

Dibagi menjadi 2 yaitu :


 Geosentrik
Titik pusat di pusat massa bumi
 Toposentrik
Titik pusat di permukaan bumi

Gambar 8 Koordinat Geosentrik dan Toposentrik


Sumber : (Yigit, 2016)

2. Menurut Orientasi Sumbu


Terdiri dari 2 jenis yaitu :
1. Sistem Koordinat Terikat Bumi
Umumnya digunakan untuk menentukan posisi suatu titik yang berada di bumi.
2. Sistem Koordinat Terikat Langit
Umumnya digunakan untuk menyatakan posisi suatu objek di angkasa
3. Menurut Besaran Koordinat

5
Gambar 9 Sistem Koordinat Berdasarkan Besaran Koordinat
Sumber : (Abidin, 2001)

Terdiri dari 2 jenis yaitu :


1. Sistem Koordinat Kartesian
Dinyatakan dalam besaran jarak (XA, YA, ZA)
2. Sistem Koordinat Geodetik
Dinyatakan dalam besaran sudut dan jarak (φA, λA, hA)

6
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, H. Z. (2018). Beberapa Pemikiran tentang Sistem dan Kerangka Referensi Koordinat
untuk DKI Jakarta. (January). https://doi.org/10.13140/RG.2.2.17225.03682
Abidin, H. Z. (2001). Geodesi Satelit. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai