Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


KELAS / SEMESTER : X/GANJIL
MATERI POKOK : HAKIKAT DAN PERAN KIMIA
DALAM KEHIDUPAN SERTA
METODE ILMIAH
SUB MATERI :METODE ILMIAH DAN HAKIKAT
ILMU KIMIA
PENYUSUN : MUTIARA EFFENDY, S.Pd
SEKOLAH : MAN 1 PONTIANAK

KOTA PONTIANAK
2019
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : MAN 1 Pontianak


Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X /Ganjil
Materi Pokok : Hakikat Dan Peran Kimia Dalam Kehidupan Serta Metode Ilmiah
Sub Materi : Metode Ilmiah dan Hakikat Ilmu Kimia
Alokasi Waktu : 3 x 45menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 KI 2
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,


agama yang dianutnya tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai
bagian dari solusi atas b erbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia

KI 3 KI 4

(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam


menganalisis pengetahuan faktual, ranah konkret dan ranah abstrak terkait
konseptual, prosedural dan dengan pengembangan dari yang
metakognitif berdasarkan rasa ingin dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
tahunya tentang ilmu pengetahuan, bertindak secara efektif dan kreatif serta
teknologi, seni, budaya dan humaniora mampu menggunakan metode sesuai
dengan wawasan kemanusiaan, kaidah keilmuan
kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

B. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar Indikator

1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur 1.1.1 Memulai pembelajaran dengan


partikel materi sebagai wujud kebesaran berdoa kepada Tuhan YME
Tuhan YME dan pengetahuan tentang (spiritual)
struktur partikel materi sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki 2.1.1 Menunjukkan sikap disiplin, teliti,
rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, dan tanggung jawab dalam proses
terbuka, mampu membedakan fakta pembelajaran
dan opini, ulet, teliti, bertanggung
jawab, kritis, kreatif, inovatif,
demokratis, komunikatif ) dalam
merancang dan melakukan percobaan
serta berdiskusi yang diwujudkan dalam
sikap sehari-hari

3.1 Memahami metode ilmiah, hakikat 3.1.1 Menyebutkan produk kimia dalam
ilmu Kimia, keselamatan dan kehidupan
3.1.2 Menjelaskan peran kimia dalam
keamanan Kimia di laboratorium,
kehidupan dan hubungannya dengan
serta peran kimia dalam kehidupan
perkembangan ilmu lain
3.1.3 Menjelaskan hakikat ilmu kimia

4.1 Menyajikan hasil rancangan dan 4.3.1 Merancang percobaan terkait kerja
hasil percobaan ilmiah ilmiah
4.3.2 Mempresentasikan hasil diskusi
mengenai metode ilmiah dan hakikat
ilmu kimia

C. Tujuan
Kompetensi Inti
1.1.1. Peserta didik dapat teramati dalam berdoa
1.1.2. Peserta didik dapat menyimak pembelajaran dengan teliti
1.1.3. Peserta didik dapat menyelesaikan tugas dengan baik
1.1.4. Peserta didik dapat teramati dengan masuk kelas tepat waktu setelah bel berbunyi.

Kompetensi Dasar

3.1.1.1 Tanpa melihat buku, peserta didik dapat menyebutkan produk-produk dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya: sabun, detergen, pasta gigi, shampo, kosmetik, obat, dll.
3.1.1.2 Tanpa melihat buku, peserta didik dapat menghubungkan peran Kimia dalam
penguasaan ilmu lainnya baik ilmu dasar, seperti biologi, astronomi, geologi,
maupun ilmu terapan seperti pertambangan, kesehatan, pertanian, perikanan dan
teknologi.
3.1.1.3 Tanpa melihat buku, peserta didik dapat menjelaskan hakikat ilmu kimia
4.3.1.1 Peserta didik dapat merancang percobaan ilmiah menentukan variabel yang
mempengaruhi kelarutan gula dalam air
4.3.1.2 Peserta didik dapat mempresentasikan hasil diskusi mengenai metode ilmiah dan
hakikat ilmu kimia
D. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Kooperatif
Metode : Diskusi dan presentasi
E. Media dan Sumber Pembelajaran
a. Media
1) Papan Tulis, Spidol
b. Sumber belajar
1) Buku PR Kimia Kurikulum 2013 SMA/MA Kelas X Semester 1 Intan Pariwara
2) Buku Unggul Sudarmono Kimia Kurikulum 2013 SMA/MA Kelas X Semester 1
Erlangga
F. Materi Pembelajaran
1. Metode ilmiah
2. Hakikat ilmu Kimia

G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Karakter/
Kegiatan Deskripsi Kegiatan literasi

a. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan (Karakter:


salam Disipilin)
b. Guru meminta siswa berdo’a sebelum memulai (Karakter:
pelajaran Berdoa)
c. Guru mengecek kehadiran siswa dan kesiapan siswa
dalam belajar serta kebersihan kelas dan peralatan
mengajar
d. Guru menyampaikan apersepsi :
Pembukaan  Menyebutkan produk-produk dalam kehidupan sehari-
(15 menit) hari, misalnya: sabun, detergen, pasta gigi, shampo,
kosmetik, obat, susu, keju, mentega, minyak goreng,
garam dapur, asam cuka, dan lain lain yang
mengandung bahan kimia.
e. Guru menyampaikan motivasi :
Mengajukan pertanyaan “Apa yang dipelajari dalam
kimia? Untuk apa kita belajar kimia?”
“Apa manfaatnya belajar kimia dan kaitannya dengan
karir masa depan?”
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Mengamati

Inti g. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan buku


Karakter:
(90 menit) pegangan siswa (LKS) sambil mengajak siswa untuk
rasa ingin
mengamati dan aktif dalam pembelajaran
tahu
Menanya
h. Guru memberikan kesempatan kepada seluruh siswa (Literasi
untuk bertanya dan memberikan umpan balik tentang dasar)
apa yang sudah mereka amati

Mengumpulkan Data
i. Guru meminta peserta didik menyebutkan produk-
produk yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari- Karakter:
hari yang mengandung bahan kimia disiplin
j. Guru mengarahkan peserta didik mengkaji literatur
tentang peran kimia dalam kehidupan serta hubungan
ilmu kimia terhadap perkembangan IPTEK, dan dalam
menyelesaikan masalah global.
k. Guru bersama siswa terlibat aktif dalam mendiskusikan
kerja seorang ilmuwan kimia dalam melakukan
penelitian untuk memperoleh produk kimia
menggunakan metode ilmiah meliputi: penemuan Karakter:
masalah, perumusan masalah, kajian pustka, teliti,
menentukan variabel, membuat hipotesis, melakukan bertanggung
percobaan dan mengolah data serta membuat laporan. jawab
l. Guru menuntun peserta didik merancang percobaan
(secara tertulis) terkait kerja ilmiah, yaitu menentukan
variabel yang mempengaruhi kelarutan gula dalam air.

Mengomunikasikan

m. Guru mempersilahkan beberapa peserta didik


mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusi
tentang hakikat ilmu kimia dan metode ilmiah dengan
tata bahasa yang baik dan santun.

Mengasosiasi
n. Guru memberikan respon terhadap penyampaian siswa
dan melakukan diskusi bersama dengan siswa dalam
kelas mengenai hasil yang telah disampaikan
a. Guru meminta satu orang siswa menyimpulkan materi
b. Guru memberi siswa post test tentang hakikat ilmu
kimia dan metode ilmiah
Penutup
c. Guru menyampaikan materi pelajaran untuk pertemuan
(30 menit) selanjutnya
d. Guru dan siswa membaca hamdallah untuk mengakhiri
pembelajaran
e. Guru mengucapkan salam penutup

H. Penilaian
1. Jenis penilaian

No Aspek Jenis Penilaian Bentuk Instrumen


1. Afektif Observasi saat kegiatan Lembar observasi
diskusi dan presentasi
2. Kognitif Post test 3 soal esai
3. Psikomotorik Penilaian kinerja saat diskusi Lembar observasi
dan presentasi
Rancangan percobaan kerja
ilmiah

a. Instrument Penilaian Afektif

Nama Aspek yang dinilai Nilai Kriteria


No.

Berdoa Disiplin Teliti Tanggung jawab

1. Teramati Tdk Teramati Tdk Teramati Tdk Teramati Tdk

∑ skor yang diperoleh


Nilai = x 100
skor maksimal (4)

Keterangan: - Gunakan tanda √ untuk mengisi kolom skor perolehan


-√ = skor 1
- Tdk = tidak teramati
Kriteria Nilai :
A= 85 – 100 :Sangat baik
B= 70 – 84 :Baik
C= 60 – 69 :Cukup
D= <60 :Kurang

b. Penilaian Kognitif
1. Jelaskan secara singkat apa yang dipelajari dalam ilmu kimia dan mengapa penting
bagi kita untuk mempelajari ilmu kimia !
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metode ilmiah dan sebutkan langkah-langkahnya
!

Pedoman Penskoran

1. Ilmu kimia mempelajari tentang materi yang meliputi susunan, struktur, sifat dan
perubahan materi serta energi yang menyertainya (3), penting karena ilmu kimia
sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, bahkan hampir menyentuh seluruh aspek
kehidupan, dan Ilmu kimia diperlukan dan terlibat dalam kegiatan industri dan
perdagangan, kesehatan, dan berbagai bidang lain. (2)
2. Metode ilmiah adalah proses keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara
sistematis melalui bukti fisis/percobaan (2). Langkah-langkah metode ilmiah adalah
merumuskan masalah, menyususn kerangka teori, merumuskan hipotesis, melakukan
eksperimen, mengolah dan menganalisis data, menarik kesimpulan, mempublikasikan
hasil (3)

∑ skor yang diperoleh


Nilai = x 100
skor maksimal (10)
Instrumen Penilaian Psikomotorik

No Nama Nilai Criteria

c. Penilaian Psikomotorik
Nilai psikomotor diambil dari nilai diskusi dan presentasi kelompok.
Rubrik penilaian psikomotorik

Aspek Kriteria Skor Maks

Diskusi  Mengikuti arahan guru dengan 3


sungguh-sungguh
 Berusaha menemukan solusi
permasalahan secara bersama-sama
 Menghargai pendapat orang lain
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2

Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1

Kemampuan  Percaya diri, antusias dan bahasa yang 3


presentasi lugas
 Seluruh anggota berperan serta aktif
 Dapat mengemukanan ide dan
berargumentasi dengan baik
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2

Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1

Skor maksimal 6

Keterangan Skor :
4 = Sangat baik Nilai = x 100
3 = Baik
2 = Cukup
1= Kurang

Kriteria Nilai :
A= 85 – 100 :Sangat baik
B= 70 – 84 :Baik
C= 60 – 69 :Cukup
D= <60 :Kurang

Mengetahui Pontianak, 15 Juli 2019


Kepala MAN 1 Pontianak Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Razali, M.Pd Mutiara Effendy, S.Pd


NIP.196505191992031002 NIP.-
Lampiran 1
Materi Pelajaran
A. Hakikat Ilmu Kimia
Nama ilmu kimia berasal dari bahasa Arab, yaitu al-kimia yang artinya perubahan materi,
oleh ilmuwan Arab Jabir ibn Hayyan (tahun 700-778). Ini berarti, ilmu kimia secara singkat
dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari rekayasa materi, yaitu mengubah materi
menjadi materi lain. Secara lengkapnya, ilmu kimia adalah ilmu mempelajari tentang
susunan, struktur, sifat, perubahan serta energi yang menyertai perubahan suatu zat atau
materi. Zat atau materi itu sendiri adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan
mempunyai massa.
Susunan materi mencakup komponen-komponen pembentuk materi dan perbandingan tiap
komponen tersebut. Struktur materi mencakup struktur partikel-partikel penyusun suatu
materi atau menggambarkan bagaimana atom-atom penyusun materi tersebut saling
berikatan. Sifat materi mencakup sifat fisis (wujud dan penampilan) dan sifat kimia. Sifat
suatu materi dipengaruhi oleh : susunan dan struktur dari materi tersebut. Perubahan materi
meliputi perubahan fisis/fisika (wujud) dan perubahan kimia (menghasilkan zat baru). Energi
yang menyertai perubahan materi menyangkut banyaknya energi yang menyertai sejumlah
materi dan asal-usul energi itu.
Ilmu kimia diperlukan dan terlibat dalam kegiatan industri dan perdagangan, kesehatan, dan
berbagai bidang lain. Kedepan, Ilmu Kimia sangat berperan dalam penemuan dan
pengembangan material dan sumber energi baru yang lebih bermanfaat, bernilai ekonomis
tinggi, dan lebih ramah lingkungan.
B. Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific method adalah proses
berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan terkontrol.
Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau
pemecahannya. Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari sebuah
asumsi, atau simpulan, bukan pula berdasarkan data atau fakta khusus. Proses berpikir untuk
memecahkan masalah lebih berdasar kepada masalah nyata. Untuk memulai suatu metode
ilmiah, maka dengan demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa yang sedang
dihadapi dan sedang dicari pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan menuntun proses
selanjutnya. Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis dengan
bertahap, tidak zig-zag. Proses berpikir yang sistematis ini dimulai dengan kesadaran akan
adanya masalah hingga terbentuk sebuah kesimpulan. Dalam metode ilmiah, proses berpikir
dilakukan sesuai langkah-langkah metode ilmiah secara sistematis dan berurutan.
Adapun langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Merumuskan Masalah / Obsevasi adalah berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului
dengan kesadaran akan adanya masalah. Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan
dalam bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya diharapkan akan
memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk mengumpulkan data yang
dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian menyimpulkannya. Permusan
masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin memecahkan sebuah
permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya sendiri belum dirumuskan.
2. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan
pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses
berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat
memabntu mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada
saat melakukan penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh
karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk
mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir ilmiah
dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
3. Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan
sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang
peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan
hipotesis yang telah dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam
metode ilmiah, sebab berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya
sebuah hipotesis akan bergantung pada data yang dikumpulkan.
4. Melakukan Eksperimen / Menguji Hipotesis
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu
permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan sebuah
proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak
membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis
tersebut. Karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu
menetapkan taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka
akan semakin tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini
dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan ambang batas kesalahan suatu
pengujian hipotesis itu sendiri.
5. Perumusan Teori
Setelah menguji hipotesis maka perlunya di rumuskan teori atau hasil yang diperoleh dari
eksperimen
6. Merumuskan kesimpulan
Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan
perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah
diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif
secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan
dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan
karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan yang dianggapnya penting, walaupun
pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan masalah yang diajukannya.
C. Peran Kimia Dalam Kehidupan
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, baik dalam bidang informasi,
komunikasi dan IPTEK. Ilmu kimia juga semakin berkembang secara siknifikan, ini ditandai
dengan digunakannya ilmu kimia dalam produk-produk yang dihasilkan manusia, seperti :
sabun, detergen, pasta gigi, sampo, kosmetik, obat, dan produk-produk yang dibutuhkan
lainnya. Ilmu kimia juga sangat berpengaruh dan memiliki peran yang penting dalam
perkembangan ilmu lain, seperti : geologi, pertanian, kesehatan dan dalam menyelesaikan
masalah global.
1. Di bidang pertanian
Ambil contoh ketika tumbuhan membutuhkan air serta tanah yang subur. Namun dibidang
pertanian modern, telah menggunakan pupuk dan pestisida. manfaat pupuk untuk tumbuhan
ialah Merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun serat Meningkatkan mutu dan jumlah
hasil yang baik. karena pupuk adalah senyawa kimia anarganik yang dijumpai di alam atau
dibuat manusia yang memiliki nilai hara langsung atau tidak langsung bagi tanaman.
Penggunaan pestisida dapat memusnahkan hama-hama, dan meningkatkan produksi
tumbuhan dengan cepat. namun dapat membahayakan bagi kesehatan manusia.
2. Di bidang kedokteran
Di bidang ini banyak dijumpai manfaatnya, seperti obat-obatan yang membantu
penyembuhan pasien, karena obat adalah hasil dari penelitian dibidang kimia farmasi.
3. Di bidang pangan
Adanya komposisi pada makanan, yang bermanfaat bagi manusia. penggunaan
mikroorganisme/bakteri pada makanan, contoh pembuatan kecap, tempe, dan yoghurt.
4. Di bidang industri/pabrik
Penerapan ilmu Kimia di bidang industri, ilmu Kimia seringkali sangat dibutuhkan. Mesin-
mesin di industri membutuhkan logam yang baik dengan sifat tertentu yang sesuai dengan
kondisi dan bahan-bahan yang digunakan. Seperti semen, kayu, cat, beton, dsb. dihasilkan
melalui riset yang berdasarkan ilmu Kimia. Kain sintetis yang Anda gunakan juga
merupakan hasil penerapan ilmu Kimia.
5. Di bidang Hukum
Manfaat di bidang hukum yaitu ketika terjadi kejahatan-kejahatan ataupun pembunuhan,
dengan begitu dibutuhkan sample hasil tes DNA, yang menggunakan ilmu kimia.
6. Peran Kimia dalam Menyelesaikan Masalah Global
Ilmu kimia juga berperan dalam menyelesaikan masalah global yaitu masalah yang dihadapi
oleh seluruh dunia, seperti yang menyangkut masalah dalam bidang lingkungan hidup,
kedokteran, geologi, biologi dan lain-lain, ataupun untuk meningkatkan Sumber Daya
Manusia (SDM). Sebagai contoh, masalah global dalam hal lingkungan hidup dan krisis
energi

Anda mungkin juga menyukai