Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

“KONSEP DEMOGRAFI”

Disususn oleh Kelompok 3

Anggota :

Agustina Anggraini (1711113906) Deby Christine (1711113878)

Yulinda Ronauli Br. Manalu (1711113852) Ega Afriani (1711113904)

Ruthmita Septiani (1711113884) Rahmatiwi Walidaini(1711113887)

Winda Pratiwi (1711113901) Riana Sari (1711113876)

Sri Fitri Yanti (1711113872) Rima yulita (1711113865)

Dosen pembimbing :

Ns. Didi Kurniawan, M.kep

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS RIAU

201
DAFTAR ISI

COVER..........................................................................................................................................1

DAFTAR ISI ................................................................................................................................2

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................4

1.1 Latar belakang ……………………………………………………………………………….4


1.2 Rumusan masalah …………………………………………………………………………....5
1.3 Tujuan penelitian …………………………………………………………………………….5

BAB II ISI .....................................................................................................................................6

2.1 Definisi demografi………….………………………………...……………………………….6


2.2 KomposisiPenduduk ………………………………………………………………….……11
2.3 Kepadatan pendudu ………………………………………………………………………..…11
2.4 RasioJenisKelamin (Sex Ratio=Sr) ……………………………………………..............…12

2.5 Rasio Anak Perempuan (Child Women Ratio = CWR) …………………………………...12


2.6 Manfaat proyeksi penduduk ………………………………………………………….…….13
2.7 Metode yang digunakan …………………………………………………………....………13

2.8 Sumber-sumber data demografi ……………………………………………………….….14


BAB III PENUTUP ....................................................................................................................16

A. Kesimpulan ………………………………………………………………………….…16
B. Saran …………….……………………………………………………………………..16

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................17


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
konsep demografi ini.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Konsep Demografi ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Pekanbaru, 30 september 2019

Kelompok 3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri


berasal dari kata Yunani yaitu “Demos” yang berarti rakyat atau penduduk dan “Grafein”
yang berarti menulis. Jadi demografi adalah tulisan - tulisan mengenai rakyat atau penduduk.
Demografi mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah, struktur
(komposisi) penduduk dan perkembangannya (perubahannya). Demografi mempelajari
strukur dan proses penduduk suatu wilayah. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah, dan
perubahan tersebuat disebabkan karena proses demografi yaitu kelahiran (fertilitas), kematian
(mortalitas), dan migrasi penduduk.

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang banyak. Itu dapat
dilihat dari sensus penduduk yang semakin tahun semakin meningkat. Dalam pengetahuan
tentang kependudukan dikenal sebagai istilah karakteristik penduduk yang berpengaruh
penting terhadap proses demografi dan tingkah laku sosial ekonomi penduduk.

Dibanding dengan negara-negara berkembang lainnya, Indonesia menempati


kedudukan ketiga setelah Cina dan India dalam jumlah penduduk. Indonesia merupakan
negara yang sedang membangun dengan mempunyai masalah kependudukan yang sangat
serius diseratai dengan jumlahn penduduk yang sangat besar dan pertumbuhan penduduk
yang relatif tinggi serta persebaran penduduk yang tidak merata. Jumlah penduduk bukan
hanya modal, tetapi merupakan beban dalam pembangunan.

Pertumbuhan penduduk yang meningkat dan berkaitan dengan kemiskinan dan


kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen demografi
seperti fertilitas, motalitas. Morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan dan aspek
rumah tangga dalam keluarga akan membantu para penentu kebijakan dan perencana
program untuk dapat mengembangkan program pembangunan kependudukan dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tepat pada sasarannya.

Masalah utama yang dihadapi dibidang kependudukan Indonesia adalah masih


tingginya jumlah penduduk dan tidak seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk.
Program kependudukan dan keluarga berencana bertujuan untuk turut serta menciptakan
kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi seluruh masyarakat melalui usaha-usaha perencanaan
dan pengendalian penduduk. Dengan demikian diharapkan tercapai keseimbangan yang baik
antara jumlah dan percepatan pertumbuhan penduduk dengan perkembangan produksi dan
jasa.
Demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Stuktur
penduduk meliputi jumlah, persebaran dan komposisi penduduk. Stuktur ini berubah-ubah
yang disebabkan oleh proses demografi yaitu kelahiran, kematian dan migarsi. Ketiga faktor
ini disebut dengan komponen pertumbuhan penduduk. Selain ketiga faktor tersebut struktur
penduduk ditentukan juga oleh faktor yang lain misal perkawinan, perceraian. Perubahan
stuktur yaitu perubahan dalam jumlah maupun komposisi akan memberikan pengaruh sosial,
ekonomi dan politis terhadap penduduk yang tinggal disuatu wilayah.

Untuk mendapatkan data jumlah penduduk suatu negara atau daerah dibuat sistem
pengumpulan data penduduk, yaitu Sensus Penduduk atau Cacah Jiwa digunakan untuk
stuktur penduduk dan dilaksanakan pada waktu tertentu. Registrasi Penduduk digunakan
untuk data penduduk yang dinamis dan dilaksanakan setiap saat dan Survei Penduduk
digunakan untuk data khusus mengenai karakteristik penduduk dan dilaksanakan oleh
instansi tertentu.

Masalah kependudukan sangat mempengaruhi kesejahteraan dan perkembangan


suatu daerah dan negara. Aldhope Laundrey telah membuktikan adanya hubungan antara
unsur-unsur demografi secara kelahiran, kematian, jenis kelamin, umur dan sebagainya.
Dengan pertumbuhan penduduk yang sangat meningkat terdapat permasalahan kesehatan
yang harus diselesaikan untuk mempelajari penyakit dalam populasi penduduk.

1.2 Rumusan Masalah

1. Definisi Demografi
2. Manfaat proyeksi penduduk
3. Metode yang digunakan
4. Sumber-Sumber Data Demografi

1.3 Tujuan

Mahasiswa diharapkan mampu:


1. Menjelaskan definisi Demografi
2. Mengetahui manfaat proyeksi penduduk
3. Mengetahui metode yang digunakan
4. Mengetahui sumber-Sumber Data Demografi
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Demografi

Berdasarkan multilingual Demographic Dictionary (IUSSP,1982) definisi


demografi adalah sebagai berikut : Demography is the scientific study of human
populations in primarily with the respect to theiz size, their structure(composition) and
their development(change) Artinya : “Demografi mempelajari penduduk (suatu wilayah)
terutama mengenai jumlah, struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya
(perubahannya).

Philip M. Hauser dan Duddley Duncan (1959) mengusulkan definisi demografi


sebagai berikut : Demography is the study of the size,territorial distribution and
composition of population, changes there in and the components of such changes which
maybe identified os natality, territorial movement(migration), and social mobility
(change of states)
Artinya : “Demografi mempelajari jumlah,territorial dan komposisi penduduk serta
perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena
natalitas(fertilitas), mortalita,gerak teritoria(migrasi) dan mobilitas sosial (perubahan
status).

Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri


berasal dari bahasa Yunani yaitu “Demos” yang artinya rakyat atau penduduk dan
“Grafien” yang berarti menulis. Jadi demografi adalah tulisan-tulisan mengenai rakyat
atau penduduk.

Menurut D.V. Glass, demografi adalah ilmu yang mempelajari penduduk dan
pengaruhnya dari proses demografis itu sendiri, yakni: fertilitas, mortalitas, dan migrasi.

Menurut Hawthorn, demografi adalah ilmu mengenai interaksi tingkat


perkembangan dari kelahiran, kematian, dan migrasi serta dampak dari perubahan
tersebut dan perkembangannya.

Menurut Philip M.Hauser dan Dudley Duncan, demografi adalah ilmu yang
mempelajari jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahannya
dan sebab-sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena fertilitas, mortalitas, gerak
teritorial (migrasi) dan mobilitas sosial.
Ketiga defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa demografi memiliki tujuan-
tujuan tertentu. Tujuan-tujuan yang dimaksud adalah sebagai berikut. Pertama,
mempelajari jumlah dari hasil distribusi suatu daerah. Kedua, mendeskripsikan
pertumbuhan dan persebaran pada masa lampau dengan sebaik-baiknya. Ketiga,
mengembangkan sebab akibat dari perkembangan penduduk dan aspek organisasi lain.
Keempat, memprediksi pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dari hasil
telaah yang sudah ada.
Jadi dapat disimpulkan bahwa demografi mempelajari sturuktur dan proses
penduduk di suatu wilayah dan aspek kependudukan yang statis dan dinamis. Stuktur
meliputi: jumlah, persebaran dan komposisi penduduk. Struktur selalu berubah ubah
disebabkan adanya kelahiran (fertilitas) kematian (mortalitas) dan migrasi penduduk.
Dalam mengetahui struktur penduduk yang mengalami perubahan diperlukan suatu data
penduduk atau potret penduduk yang dilakukan dengan cara melakukan sensus penduduk
yang merupakan basis perhitungan penduduk.
Demografi tidak mempelajari penduduk sebagai individu, tetapi penduduk
sebagai suatu kumpulan (aggregates atau collection). Sehingga yang dimaksud dengan
penduduk dalam kajian demografi yakni sekelompok orang yang bertempat tinggal
disuatu wilayah. Selain itu demografi bersifat analitis matematis, yang berarti demografi
didasarkan atas analisis kuantitatif dan karena sifatnya demografi juga sering juga disebut
dengan statistik penduduk. Demografi murni (pure demography) atau dapat juga disebut
dengan demografi formal (formal demography) hanya mendeskripsikan atau menganalisis
variabel-variabel demografi. Contohnya hubungan antara naik turunnya tingkat fertilitas
dengan struktur demografi disuatu daerah.
Kajian demografi biasanya diampuh oleh ahli-ahli ilmu lain terutama ilmu-ilmu
sosial seperti Sosiologi, Ekonomi dan Biologi (Yaukey. 1990), selain itu analisis
demografi disuatu wilayah sangat bergantung pada metode analisi ilmu yang
mengampunya.
Perhatikan gambar I. Namun Demogari sebagai ilmu mempunyai metode
tersendiri dalam mengukur maupun membuat perkiraan variabel demografi baik masa
lampau, sekarang dan mendatang.

Gambar I

Antropologi
Antropologi Geografi
Geografi
Sosial
Sosial
Sosial
Sosial

DEMOGRAFI

Sosiolog
i

Ket : Demografi dalam kajian ilmu-ilmu lain (terutama ilmu sosial)

Studi Kependudukan
Studi kependudukan (population studies) lebih luasdari kajian demografi murni,
karena didalam memahami struktur dan proses kependudukan dalam suatu daerah, factor-
faktor non demografis ikut dilibatkan. Jadi untuk mengetahui perkembangan penduduk di
suatu daerah perlu diketahui factor-faktor determinan yang tidak hanya berasal dari factor
demografi saja tetapi juga berasal dari factor non demografi.

Yaukey (1990) menggambarkan hubungan yang kompleks diatas dengan


memilahkan antara duabuah lingkaran (perhatikan gambar 2).
Apabila variabel-variabel pada lingkaran 1 berasosiasi akan menghasilkan kajian
demografi , dan apabila asosiasi antara variabel pada lingkaran I dengan variabel pada
lingkaran II maka akan menghasilkan kajian studi kependudukan.
Gambar 2 : Hubungan antara variabel demografi dengan variabel demografi, dan hubungan
antara variabel demografi dengan variabel non demografi.

Variabel
Variabel Demografi
Demografi

Karakteristik
Karakteristik Penduduk
Penduduk

-Jumlah
-Jumlah

-Persebaran
-Persebaran

-Komposisi
-Komposisi Penduduk
Penduduk

Proses
Proses Demografi
Demografi

-Kematian
-Kematian
Variabel
ariabel dari
dari disiplin
disiplin lain
-- Kelahiran
Kelahiran lain

-Sosiologi
-Sosiologi
-Migrasi
-Migrasi
-Antropologi
-Antropologi

-Ekonomi
-Ekonomi

-Geografi
-Geografi

-Biologi
-Biologi

Panah bermata dua antara kedua lingkaran tersebut artinya memiliki hubungan
timbal balik antara variabel-variabel tersebut. Dengan adanya hubungan timbal balik
antara variabel-variabel tersebut, tentu akan memberikan kesempatan serta kebebasan
para ahli atau pakar-pakar ilmu yang lain (terutama ilmu sosial) untuk dapat menganalisis
lebih mendalam mengenai hubungan variabel demografi dan non demografi. Sehingga
dapat muncullah kajian-kajian lain seperti : Demografi sosial (Social-Demography),
Demografi ekonomi (Economic-Demography) dan kajian-kajian lainnya. IUSSP (1982).

Kammeyer(1971) memperjelas perbedaan antara demografi formal dengan studi


kependudukan lewat perbedaan antara variabel pengaruh dengan variabel terpengaruh.
Apabila salah satu variabelnya adalah variabel non demografi, maka kajian tersebut
adalah studi kependudukan
Sehingga dapat muncullah kajian-kajian lain seperti : Demografi sosial (Social
Demography) , Demografi ekonomi (Economic-Demography) dan kajian-kajian lainnya.
IUSSP (1982). Kammeyer(1971) memperjelas perbedaan antara demografi formal dengan
studi kependudukan lewat perbedaan antara variabel pengaruh dengan variabel
terpengaruh. Apabila salah satu variabelnya adalah variabel non demografi, maka kajian
tersebut adalah studi kependudukan

Tabel
Contoh analisis Demografi Formal dan Studi Kependudukan
Berdasarkan Jenis Variabel Pengaruh dan Variabel Terpengaruh

Tipe Studi Variabel Pengaruh Variabel Terpengaruh

Demografi formal Variabel Demografi Variabel Demografi


-Komposisi Umur -Tingkat Kelahiran
- Tingkat Kelahiran -Komposisi Umur
Studi Kependudukan (contoh Variabel Non Demografi Variabel Demografi
tipe I) -Faktor Sosiologi -Migrasi Keluar
mis; Kelas Sosial
-Faktor Ekonomi
mis; Kesempatan ekonomi
Studi Kependudukan (contoh Variabel Demografi Variabel Non Demografi
tipe II) -Tingkat Kelahiran -Kebutuhan Pangan
-Migrasi Masuk -Kemiskinan
-Tingkat Kematian -Pertumbuhan Ekonomi

Misalnya dari table diatas : Tipe Studi kependudukan(contoh I) variabel pengaruh non
demografinya yaitu Faktor Ekonomi contohnya : Seorang lelakI yang tinggal di desa yang
kehidupannya serba kekurangan , lalu dia memutuskan untuk migrasi keluar dengan harapan
mendapatkan kesempatan ekonomi yang layak.

2.2 KomposisiPenduduk
Komposisi penduduk adalah perbandingan atau susunan penduduk
berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria-kriteria tersebut diantaranya, umur, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, dan ekonomi
Ada dua bagian yang dibahas dalam komposisi penduduk, yaitu komposisi
penduduk menurut umur dan komposisi penduduk menurut jenis kelamin.
Komposisi penduduk menurut umur dalam arti demografi adalah komposisi
penduduk menurut kelompok umur tertentu.

Komposisi menurut umur dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:


I.Usia belum produktif (kelompok umur <14 tahun)
II. Usia produktif (kelompok umur antara 15-64 tahun), dan
III. Usia tidak produktif (kelompok umur > 64 tahun)

Komposisi menurut jenis kelamin adalah pengelompokan penduduk


berdasarkan jenis kelaminnya. Komposisi ini untuk mengetahui perbandingan
antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan dalam satu wilayah tertentu.
Adanya ketidakseimbangan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan (rasio jenis
kelamin) dapat mengakibatkan rendahnya fertilitas dan rendahnya angka
pertumbuhan penduduk

2.3 Kepadatan Penduduk


Kepadatan penduduk merupakan perbandingan antara banyaknya
penduduk dan luas wilayahnya. Satuan luas wilayah yang umumnya digunakan
adalah km2.
Kepadatan penduduk (KP) dapat dihitung menggunakan

rumus:

Kepadatan penduduk (KP) =


Kepadatan penduduk di suatu daerah tidaklah sama. Ada beberapa macam
kepadatan penduduk, yaitu:
I.Kepadatan penduduk Aritmatik
II.Kepadatan penduduk Agraris
III.Kepadatan penduduk Fisiologis
IV.KepadatanpendudukEkonomis

2.4 Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio=SR)


Rasio jenis kelamin/Sex Ratio merupakan indikator yang digunakan untuk
mengetahui komposisi penduduk menurut jenis kelamin. Angka ini dinyatakan
dengan perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk
perempuan di suatu daerah.

Rasio jenis kelamin (Sex Ratio=SR) dapat ditulis dengan rumus:

SR =

Keterangan:
SR = Rasio jenis kelamin
Male = Jumlah penduduk laki-laki
Female = Jumlah penduduk peerempuan

2.5 Rasio Anak Perempuan (Child Women Ratio = CWR)


Rasio Anak Perempuan (Child Women Ratio = CWR) adalah
perbandingan antara anak, yaitu jumlah penduduk di bawah usia lima tahun
terhadap jumlah perempuan usia subur (usia melahirkan atau usia reproduksi)
yaitu umur 15 tahun sampai dengan 49 tahun.
Rasio anak perempuan merupakan salah satu ukuran kelahiran yang
sederhana dan datanya didapat dari hasil sensus penduduk. Makin besar angka
rasio anak perempuan memberikan gambaran semakin tinggi tingkat kelahiran.
Rasio anak perempuan dapat dihitung dengan rumus:

CWR =

Keterangan :
CWR = Rasio Anak Perempuan ( Child Women Ratio)
P(0-4) = Jumlah penduduk usia di bawah 5 tahun
Pf(15-49) = Jumlah penduduk perempuan usia 15-49 tahun

2.6 Manfaat proyeksi penduduk


Proyeksi penduduk adalah perhitungan kondisi masa depan yang mungkin
terjadi dengan menggunakan asumsi, seperti angka kelahiran, kematian, dan migrasi
saat ini tidak berubah.
Manfaat proyeksi penduduk, yaitu:
1) Mengetahui keadaan penduduk pada masa kini, yaitu berkaitan dengan penentuan
kebijakan kependudukan serta perbandingan tingkat pelayanan yang diterima
penduduk saat ini dengan tingkat pelayanan yang ideal.
2) Mengetahui dinamika dan karakteristik kependudukan di masa mendatang, yaitu
berkaitan dengan penyediaan sarana dan prasarana.
3) Mengetahui pengaruh berbagai kejadian terhadap keadaan penduduk di masa lalu,
masa kini, dan masa yang akan datang.

2.7 Metode yang digunakan


Metode Eksponensial memiliki asumsi bahwa persentase pertumbuhan penduduk
sama setiap hari. Metode eksponensial dalam proyeksi penduduk dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:

Pt = Po.ert

Keterangan:
Pt : jumlah penduduk tahun ke t (jiwa)
Po : jumlah penduduk tahun ke awal (jiwa)
r : laju pertumbuhan penduduk (% pertahun)
t : rentang waktu antara Po dan Pt (tahun)
2.8 Sumber-Sumber Data Demografi
Sumber-sumber data kependudukan yang pokok adalah sensus penduduk,
registrasi penduduk dan penelitian (survei). Secara teoritis data registrasi penduduk lebih
lengkap dari pada sumber-sumber data yang lain karena kemungkinan tercecernya
pencatatan peristiwa-peristiwa kelahiran, kematian, dan mobilitas penduduk sangat kecil.
Namun demikian di negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, data-
data kependudukan dari hasil registrasi masih jauh dari memuaskan. Hal ini disebabkan
karena banyaknya kejadian-kejadian vital (kelahiran dan kematian) yang tidak tercatat
sebagaimana mestinya.

1. Sensus Penduduk

Sensus penduduk merupakan suatu proses keseluruhan dari pada


pengumpulan, pengolahan, penilaian, penganalisaan dan penyajian data
kependudukan yang menyangkut antara lain: ciri-ciri demografi, sosial ekonomi,
dan lingkungan hidup. Kedudukan sensus penduduk menjadi amat penting
terutama bagi negara-negara yang tidak atau belum tersedia sumber data lain
seperti registrasi atau survei. Agar hasil sensus penduduk dapat diperbandingkan
antara beberapa negara, maka dapat disepakati untuk melaksanakan melaksanakan
sensus penduduk tiap 10 tahun sekali yaitu pada tahun-tahun yang berakhiran
dengan angka nol.

Adapun ruang lingkup sensus penduduk mencakup seluruh wilayah


geografis suatu negara dan seluruh penduduknya. Pelaksanaan sensus penduduk
pada tahun 1980 di Indonesia misalnya, mencakup seluruh wilayah geografis
Indonesia dan mencakup seluruh golongan umur penduduk baik yang bertempat
tinggal tetap maupun yang tidak mempunyai tempat tinggal. Dan luasnya data
yang ingin dicakup dalam suatu sensus tergantung pada tujuan yang ingin dicapai.

2. Regristasi Penduduk

Registrasi penduduk merupakan suatu sistem registrasi yang dilaksanakan


oleh petugas pemerintahan setempat yang meliputi pencatatan kelahiran,
kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal dan perubahan
pekerjaan.Sistem registrasi penduduk telah dimulai sejak abad ke-16, terutama
dilaksanakan oleh gereja-gereja Kristen di Inggris dan negara-negara lain di
Eropa. Disamping di Inggris, registrasi juga telah dilaksanakan di Finlandia
(1628), Denmark (1646), Norwegia (1685), dan Swedia (1686). Di luar Eropa
registrasi penduduk dilaksanakan di Cina kemudian menjalar ke Jepang pada abad
ke-17. Sistem registrasi penduduk ini akhirnya menjalar juga ke negara-negara
Asia dan Afrika dan diperkenalkan oleh negara-negara yang menjajahnya.

3. Survei Penduduk

Survey adalah cara pengumpulan data yang dilaksanakan melalui


pencacahan sampel dari suatu populasi untuk memperkirakan karakteristik objek
pada saat tertentu. Hasil sensus penduduk dan registrasi penduduk mempunyai
keterbatasan. Mereka hanya menyediakan data statistik kependudukan dan kurang
memberikan informasi tentang sifat dan prilaku penduduk tersebut. Untuk
mengatasi keterbatasan ini, perlu dilaksanakan survei penduduk yang sifatnya
lebih terbatas dan informasi yang dikumpulkan lebih luas dan mendalam.
Biasanya survei kependudukan ini dilaksanakan dengan sistem sampel atau dalam
bentuk studi kasus.Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengadakan survei-survei
kependudukan, misalnya Survei Ekonomi Nasional yang dimulai sejak tahun
1963, Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) dan Survei Antar Sensus
(SUPAS). Hasil-hasil survei ini melengkapi informasi yang didapat dari Sensus
Penduduk dan Registrasi Penduduk.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Demografi adalah ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaaan perubahan-


perubahan penduduk atau dengan kata lain segala hal ihwal yang berhubungan dengan
komponen-komponen perubahan tersebut seperti : kelahiran, kematian, migrasi, sehingga
menghasilkan suatu keadaan dan komposisi penduduk menurut jenis kelamin tertentu.

Masalah kependudukan adalah masalah yang paling penting dalam pembangunan


suatu negara karena dapat menghambat pembangunan nasional yang sedang
dilaksanakan. Dengan persebaran penduduk yang lebih merata dimaksudkan untuk
membantu mengurangi berbagai beban sosial, ekonomi dan ling¬kungan yang
ditimbulkan akibat tekanan kepadatan penduduk yang semakin meningkat. Di samping
itu persebaran penduduk yang lebih merata juga dimaksudkan untuk membuka dan
mengem¬bangkan wilayah baru guna memperluas lapangan kerja dan me¬manfaatkan
sumber daya alam sehingga lebih berhasil guna. Jumlah penduduk yang lebih sedikit
akan mempermudah pemerintah untuk meningkatkan derajat hidup, kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan demikian hasil pembangunan dapat
dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, baik di wilayah yang berkepadatan tinggi
maupun di wilayah baru.

B. Saran
Sistem data kependudukan Indonesia terkadang tidak update dengan data
kependudukan yang dimiliki, misalnya data kematian, perpindahan penduduk sehingga di
butuhkan kerja sama antara masyarakat dan pemerintah dalam memperbaruhi data
kependudukan serta hendaknya pemerintah ikut bertanggung jawab atas bertambahnya
penduduk yang relatif cepat. Begitu pula membatasi kelahiran untuk meminimalisirkan
keadaan yang sering terjadi di antaranya kematian ibu atau bayi saat proses melahirkan.
Berikan masukkan-masukan dan dorongan pentingnya memelihara kesehatan .

DAFTAR PUSTAKA

Lumbangaol HEE. 2017. Proyeksi Demografi Kota Medan Tahun 2018 Berdasarkan Data
Tahun 2010-2015. Medan. USU-IR.
Murti, B., & Masyarakat, B. I. K. (2010). Sejarah Epidemiologi. Surakarta. FKUniversitas
Sebelas Maret.
https://www.academia.edu/15181260/KONSEP_DAN_DEFINISI_DEMOGRAFI Dikutip pada
30 september 2019

Anda mungkin juga menyukai