02 #Rancang Bangun Web GIS Sebaran Pencemaran Udara Primer Industri Besar Di DKI Jakarta PDF
02 #Rancang Bangun Web GIS Sebaran Pencemaran Udara Primer Industri Besar Di DKI Jakarta PDF
Oleh :
SITI HALIMATUSYA’DIYAH
NIM 1060 9300 3152
i
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL
BERBASIS WEBGIS PADA SEBARAN PENCEMARAN
UDARA PRIMER INDUSTRI BESAR
( STUDI KASUS: DKI JAKARTA )
Oleh :
Siti Halimatusya‟diyah
NIM 1060 9300 3152
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Spasial Berbasis Webgis
Pada Sebaran Pencemaran Udara Primer Industri Besar ( Studi Kasus : DKI
Jakarta )“ yang ditulis oleh Siti Halimatusya’diyah, NIM 106093003152 telah diuji
dan dinyatakan LULUS dalam sidang munaqosyah, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari selasa, 22 November
2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Strata Satu ( S1 ) Program Studi Sistem Informasi.
Menyetujui,
Penguji I Penguji II
NIP. 197601312009012001
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Program Studi Sistem Informasi
iv
LEMBAR PERNYATAAN
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Siti Halimatusya‟diyah
v
ABSTRAK
Kata kunci: Sistem Informasi Spasial , System Development Life Cycle (SDLC),
BPLH, Industri ,Pencemaran, Alov Map.
Pustaka acuan (32, 1989-2008)
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat
skripsi ini dengan lancar. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada
kelak. Amin .
Industri Besar ( Studi Kasus : DKI Jakarta ) “. Pada penulisan skripsi ini
Oleh karena itu, izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan ilmiah ini, terutama kepada :
1. Bapak Dr.Ir. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi.
2. Ibu Nur Aeni Hidayah sebagai Ketua Program Studi Sistem Informasi.
vii
3. Bapak Zainul Arham, M.Si selaku dosen pembimbing, yang telah
6. Bapak Domo dari PT. EXSAMAP yang dengan ikhlas serta kerendahan
limpahkan. Amin
8. Kedua Orang Tua ku yang tidak pernah lepas berdoa mendukung penulis
untuk bisa menyelesaikan penelitian ini, serta terima kasih untuk segala
10. Seluruh teman Kahfi BBC School, BEMF 2010 yang telah memberikan
11. Special buat teman, kakak yang luar biasa ( Cosmas, Aldi, Fina, Eby,
viii
12. Semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung yang
kekhilafan.
Siti Halimatusya‟diyah
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
1.4.1 Tujuan.................................................................................. 7
1.4.2 Manfaat................................................................................ 8
x
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem............................................ 11
xi
2.6 Aplikasi SIG dalam Web .............................................................. 37
xii
2.16.2 Jenis Interpolasi ................................................................ 70
xiii
4.2.1 Profil Daerah Penelitian .................................................... 93
BAB V PENUTUP
xiv
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR HALAMAN
1.1 Grafik Jumlah Industri……………………………………………...2
2.1 Data Dan Informasi...........................................................................17
xvii
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
xviii
4.12 Proses Pilih Tema Peta…………………………………..……………111
xix
4.30 Tabel SOK9………... .……………………………………………… 132
4.42 Tabel Nilai konsentrasi SO2 dan NO2 DKI Jakarta Tahun 2009.....159
4.43 Tabel Nilai konsentrasi SO2 dan NO2 DKI Jakarta Tahun 2010.....160
xx
DAFTAR SIMBOL
Agen Eksternal
Process
(Proses)
Data Flow
(Aliran Data)
Data Store
(Simpanan Data)
1. Entitas
2. Atribut
3. Hubungan
xxi
4. Link
5.
………..
Penghubung
Terdiri dari
=
AND
+
Salah satu elemen dari (memilih salah satu dari
[]
elemen-elemen data di dalam kurung brachet ini)
Sama dengan simbol [ ]
|
Iterasi (elemen data di dalam kurung brace
M{}M
beriterasi mulai minimum N kali dan maksimum M
kali)
optional (elemen data di dalam kurung parenthesis
()
sifatnya optional, dapat ada dan dapat tidak ada)
Keterangan setelah tanda ini adalah komentar
*
DAFTAR ISTILAH
xxii
No. Istilah Keterangan
xxiii
nilai yang lebih tinggi untuk
udara ambien.
xxiv
xxv
BAB I
PENDAHULUAN
perkotaan membawa suatu perubahan terhadap kondisi alam dan pola kehidupan
teknologi serta aktifitas manusia diperlukan suatu perhatian khusus. DKI Jakarta
dengan jumlah penduduk sebesar 9.588,2 ribu jiwa yang menempati areal seluas
hidup. Salah satu perubahan alam yang terkena dampak adalah perubahan
unsur – unsur iklim yang terjadi di pusat kota dengan wilayah lain di sekitarnya.
Perubahan iklim tersebut diantaranya perubahan suhu udara yang terjadi pada
suatu daerah. Suhu udara yang merupakan hasil dari pencemaran udara telah
terjadi dan dirasakan baik secara langsung maupun tidak langsung oleh manusia.
Banyaknya pencemaran udara yang disebabkan oleh kegiatan manusia yaitu salah
pencemaran udara yang berasal dari cerobong – cerobong asap industri, sisa dari
berupa debu ( total partikel ) terbesar berasal dari sumber tidak bergerak yaitu
industri sebesar 56.650,09 per tahun ( 70,37 % ) ; SO2 ( Sulfur Dioksida ) tertinggi
berasal dari sumber tidak bergerak yaitu 403.523,25 ton per tahun ( 78,32% );
NO2 yaitu 27.079,72 ton per tahun ( 62,2 % ) ( BPLH , 2006 ). Dari data tersebut
udara. SO2 serta NO2 yang dihasilkan dari sisa-sisa pembakaran bahan baku
industri sehingga menghasilkan asap,bau dan debu ini yang dikeluarkan melalui
cerobong-cerobong asap setiap industri. Oleh karena itu, dengan batas baku emisi
cerobong pada masing-masing zat SO2 dan NO2 tersebut perlu diketahui jumlah
kadar kandungannya.
2
Dalam pembangunan industri disuatu kawasan perlu memperhatikan
No.24 Pasal 23 Ayat 1 dan 2 Tahun 2009 tentang kewajiban perusahaan industri
pengelolaan limbah bahan berbahaya serta dampak lingkungan. DKI Jakarta yang
menjadi pusat dari pemerintahan harus dapat mengelola keseluruhan hal tersebut.
Berdirinya lokasi -lokasi industri yang tersebar di DKI Jakarta yang semakin
dari satu sektor, terutama dalam penentuan lokasi industri, jenis industri, bahan
serta dampak negatif yang mungkin akan terjadi. Pada Peraturan Pemerintah
tersebut tidak terlepas dari faktor fisik yang mendukung keseluruhan industri
seperti komponen - komponen, bahan baku, sumber daya energi serta iklim
yang terjadi di DKI Jakarta berupa hardcopy dan data analog sehingga informasi
dapat berjalan pada jaringan internet, dan salah satu aplikasi tersebut adalah
aplikasi yang berhubungan dengan pemetaan berbasis web. Dari data - data
industri besar serta kandungan pencemaran udara yang dimiliki oleh BPLH maka
berbasis web tentang sebaran lokasi - lokasi industri besar yang ada di DKI
Jakarta serta kandungan kimia yang menjadi salah satu faktor pencemaran udara
ke dalam sebuah aplikasi pemetaan spasial berbasis web yang dapat berjalan pada
diantaranya:
DKI Jakarta.
4
3. Informasi apa saja yang dapat di tampilkan dari pemetaan sebaran
infomasi spasial sebaran pencemaran udara primer industri besar, dengan batasan
2. Data - data yang digunakan adalah data industri besar dan data
pencemaran udara terhadap baku emisi cerobong gas SO2 serta NO2
besar di DKI Jakarta serta sebaran gas SO2 dan NO2 terhadap baku
mutu emisi.
5
apache, Dreamweaver 8 sebagai text editor, Mozila Firefox sebagai
Web Browser.
BPLH.
1.4.1 Tujuan
A. Tujuan Umum
emisi SO2 dan NO2 pada masing - masing industri untuk dijadikan
B. Tujuan Khusus
6
1.4.2 Manfaat
data - data yang dimiliki oleh BPLH DKI Jakarta agar dengan mudah
terhadap gas emisi SO2 dan NO2. Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi penulis
BPLH.
7
d. Mempermudah pengelolaan terhadap data-data industri
pengawasan BPLH.
cerobong industri.
online.
NO2.
8
e. Industri dan BPLH dapat lebih cepat dan efisien
pemeriksaan cerobong.
Pada penulisan skripsi ini diperlukan data dan informasi yang lengkap guna
a. Metode Kepustakaan
diharapkan.
b. Metode Wawancara
c. Metode Observasi
9
terkait. Dalam proses pengumpulan data yang sesuai dengan sifat
sumber data.
informasi.
1. Rekayasa Sistem.
5. Pengujian ( Testing ).
and Support ).
Dalam skripsi ini , pembahasan yang penulis sajikan terbagi dalam lima bab,
Dalam bab ini terdiri dari tujuh sub bab yaitu : Latar Belakang,
sistem.
BAB V PENUTUP
11
BAB II
LANDASAN TEORI
berhubungan satu sama lain yang dapat bekerja sama secara harmonis untuk
”.
2 ).
12
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling bekerja sama
membentuk satu kesatuan. Suatu sistem yang merupakan salah satu dari
komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut dengan subsistem ,
sedangkan sistem yang lebih besar disebut sebagai lingkungan sistem. Dalam
merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang
lainnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu
kesatuan yang memiliki ruang lingkup dari sistem. Lingkungan luar sistem adalah
dengan subsistem lain. Masukan sistem yang berupa energi yang dimasukan
keluaran. Dan keluaran sistem sendiri adalah hasil dari suatu pemprosesan yang
dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sisa
dari masukan menjadi keluaran yang di inginkan. Dan dalam sistem informasi
karakteristik suatu sistem adanya sasaran sistem yang menjadikan suatu sistem
seperti manusia, hewan, konsep, keadaan yang direkam dalam bentuk angka,
huruf, simbol, teks, gambar, bunyi ( Mulyanto, 2009 : 16 ). Dengan kata lain, data
13
nyata.Disimpulkan bahwa data merupakan bahan mentah yang akan di proses
dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. ( Kadir, 2009
: 31 ).
dapat memberikan suatu nilai tambah atau pengetahuan bagi siapa pun
Proses
Data Informasi
14
2.1.4 Nilai Dan Kualitas Informasi
informasi dapat sangat berguna jika dapat membantu dalam proses pengambilan
keputusan dalam suatu perusahaan atau organisasi. Keputusan yang dihasilkan baik
berupa keputusan yang sederhana maupun keputusan strategis jangka panjang informasi
tersebut. Menurut Mulyanto ( 2009 : 20 ) bahwa dalam mengukur nilai sebuah informasi
dapat ditentukan oleh dua hal pokok yaitu manfaat ( benefit ) dan biaya ( cost ). Suatu
informasi dikatakan bernilai, bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya
dapat dikatakan informasi tersebut memiliki nilai yang tinggi. Sebaliknya apabila
Sedangkan kualitas informasi sangat ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu akurasi
2009 : 20 ).
a. Akurasi ( accuracy )
Informasi dikatakan akurat jika tidak bias serta bebas dari kesalahan –
Suatu informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data harus memiliki
ketepatan waktu. Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang
keputusan.
15
c. Relevansi ( relevancy )
Burch dan Grudnitski ( Kadir , 2003 ) menganalogikan kualitas informasi sebagai pilar –
Sistem informasi adalah suatu entity ( kesatuan ) formal yang terdiri dari
suatu informasi yang berguna bagi masyarakat menjadikan suatu sistem memiliki nilai
guna. Menurut Pustaka [ Budihar95 ], sistem informasi adalah suatu sistem gabungan
manusia – mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi
16
2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis
Sistem informasi memiliki fungsi dasar yang sama dengan sistem informasi geografis
dan memiliki suatu perbedaan dalam hal data yang digunakan pada masing-masing sistem
tersebut.
Geografi1 adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan
perbedaan ( variasi ) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan
bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gêo (" bumi ") dan graphein
cakupan geografi, maka geografi dapat diartikan sebagai suatu cakupan studi
mengenai permukaan bumi terutama dalam hal keanekaragaman area permukaan bumi
suatu persoalan mengenai bumi: permukaan dua atau tiga dimensi. Dari pengertian
diatas, dapat disimpulkan bahwa Geografi merupakan suatu ilmu yang mempelajari
( kewilayahan ).
1
http://id.wikipedia.org/wiki/Geografi
17
2.2.2 Pengertian Sistem Informasi Geografis
salah satu ciri dari sistem informasi geografis telah banyak mengalami
lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk
geografis yang ada tergantung dari segi mana sistem informasi geografis itu
yang dirancang untuk bekerja dengan data yang terefernsi secara spasial atau
koordinat geografi. Dengan kata lain, SIG merupakan sistem basis data dengan
nilai lebih bagi penerimanya dan dapat bermanfaat dalam proses pengambilan
keputusan.
2
www.bakosurtanal.go.id/bakosurtanal/assets/.../PedomanIDSN.pdf
18
2.2.3 Subsistem Sistem Informasi Geografis
a. Data input
b. Data ouput
c. Data management
19
d. Data manipulation dan analysis
yang diharapkan.
Data
Manipulation &
Analysis
Data
Data Input Output
SIG
Data
Manageme
n
Pada Sistem Infomasi Geografis ( SIG ) ada dua data yang digunakan
fenomena yang ada di dunia nyata yaitu data spasial dan data non-spasial
( atribut ).
20
spasial pada umumnya berdasarkan peta yang berisikan interprestasi dan
fenomena alamiah dan buatan manusia. Pada awalnya, semua data dan
obyek - obyek yang ada di muka bumi, tetapi berkembang menjadi representasi
obyek diatas muka bumi ( di udara ) dan dibawah permukaan bumi. Data
spasial memiliki dua jenis tipe yaitu vektor dan raster .Model data vektor3
menggunakan titik – titik, garis - garis atau kurva , atau poligon beserta atribut
Sedangkan data non spasial merupakan data yang berupa teks atau
angka yang disebut dengan atribut. Data non spasial ini yang akan menjelaskan
data spasial. Dan dari data non spasial ini dapat dibentuk data spasial. Data non
spasial dapat tersimpan dalam bentuk tabel, yang kemudian disebut dengan
data tabular. Data ini tersimpan dalam bentuk database dan dapat di- join – kan
kedalam dua bentuk yaitu model data raster dan model data vektor.
3
http://adims.blogspot.com/2008/02/mengenal-sig-dan-data-spasial.html
21
a. Model Data Raster
sistem koordinat raster terletak di sudut kiri atas. Nilai absis ( x ) akan
22
Prahasta, 2005 : 147 ). Contoh peta digital berbentuk raster yaitu peta
GeoTIFF Examiner.
2005 : 158 )
Gambar 2.5. Struktur data SIG (a) Vektor dan (b) Raster
23
2.2.6 Komponen SIG
1. Perangkat Keras
multi – user host yang bahkan dapat digunakan oleh banyak orang
scanner.
2. Perangkat Lunak
lunak yang terdiri dari beberapa modul program ( *.exe ) yang dapat
ERDAS , dll.
24
3. Data Dan Informasi Geografis
spasial dari peta analog dan memasukkan data atribut dari tabel –
tabel.
4. Manajemen
Proyek SIG dapat berhasil jika dikelola dengan baik dan dikerjakan
oleh orang - orang yang memiliki keahlian yang tepat pada semua
berkembangnya teknologi yang ada. Hal itu pun menjadikan sistem informasi
b. Sebagai alat bantu baik secara tools maupun bahan tutorials utama yang
25
c. Kemampuan dalam mengvisualkan data spasial berikut atribut –
atributnya.
perbaikan peta serta data tabel yang relevan dapat dilakukan secara
bersamaan.
miniatur ) dari unsur-unsur ( features ) fisik ( alamiah dan buatan manusia ) dari sebagian
atau bahkan keseluruhan permukaan bumi diatas media bidang datar dengan skala
tertentu.( Prahasta, 2009 : 231 ). Ditinjau dari peranannya, peta adalah bentuk penyajian
informasi spasial tentang permukaan bumi untuk dapat digunakan dalam pengambilan
dengan menggunakan cara dan atau metode tertentu sehingga didapatkan hasil berupa
1. Skala numeris
4
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemetaan
26
Digambarkan dalam bentuk 1 : 50.000 ( numeric skala ) atau 1 /
50.000 .
cm ( 0.5 km ) di lapangan.
3. Skala grafis
tertentu.
atau lokasi suatu tempat yang ada di permukaan bumi, baik berupa benua,
1. Isi Peta
Isi peta menunjukkan isi dari makna ide penyusun peta yang akan
disampaikan kepada pengguna peta. Seperti contoh, jika ide yang akan
disampaikan berupa perbedaan curah hujan, maka isi dari peta tersebut
2. Judul Peta
Judul peta mencerminkan bagaimana isi peta. Isi peta berupa isohyet,
jelas. Sebuah belokan sungai akan tergambar jelas pada peta 1 : 10.000
dengan tujuan sebagai orientasi peta. Arah utara yang mengarah pada
bagian atas peta. Arah ini dapat memudahkan pengguna peta untuk
28
4. Legenda atau Keterangan
bagian yang ada harus dijelaskan dalam suatu legenda dan keterangan.
Peta yang dibaca harus diketahui termasuk kedalam bagian bumi mana
yang di petakan tersebut. Seperti jika kita akan memetakan pulau Jawa,
menunjukkan letak peta yang bersangkutan terhadap peta lain yang berada
disekitarnya.
6. Grid
lembar peta dari sekian banyak lembar peta dan untuk memudahkan
7. Nomor peta
Penomoran peta penting untuk lembar peta dengan jumlah besar dan
8. Sumber Peta
29
pencetakan peta, dan lain sebagainya yang memperkuat identitas
Dalam pembuatan suatu peta, ada beberapa hal yang terdapat dalam
suatu peta dan salah satunya adalah simbol – simbol yang menjelaskan isi
dari peta. Ada beberapa klasifikasi dalam simbol peta, diantaranya adalah (
Arham: 2009 : 4 ) :
1. Simbol Titik
simbol titik.
2. Simbol Garis
30
Kenampakan – kenampakan geografis yang berdimensi
3. Simbol Area
bentuk bidang datar, maka diperlukan suatu proyeksi peta. Bidang proyeksi
merupakan sebuah bangun lingkaran, namun disaat bangun ini dibuka, maka
terdapat suatu bidang datar didalamnya. Bangun ini adalah bidang datar, bangun
garis – garis lintang dan bujur bola bumi diatas ketiga bidang tersebut.
Beberapa sistem proyeksi yang paling umum digunakan pada sebuah peta
lintang dan bujur bola bumi di atas bidang datar. Proyeksi Universal
Proyeksi ini memotong bola bumi pada dua buah meridian standar.
31
Seluruh permukaan bumi dibagi menjadi 60 bagian/zone dengan tiap
dikelompokkan menurut :
Web mapping memanfaatkan fungsi interaktivitas yang ada pada aplikasi SIG
ke dalam bentuk web. Web mapping dapat dibuat sebagai perangkat pengawasan
yang selalu up – to – date atau real – time , web mapping dapat menjadi suatu
32
informasi yang bagus bagi masyarakat. Dengan demikian, setiap pengguna yang
dalam bentuk file atau teks dengan format HTML. Aplikasi web-based membantu
pengguna dalam proses mengwebkan peta-peta dijital hingga dapat di akses oleh
masyarakat umum.
1. Bakosurtanal
2. CBN CyberMap
4. IndoMap.com
5. Nusamap
6. Street Directory
Sisi Klien
Sisi Server
Permintaan
RDBMS
Tampilan Peta
Server Server
Aplikasi
Web
Map Server
Web
browser
Interaksi antara klien dengan server berdasarkan skenario request
web browser di sisi klien dalam bentuk file gambar ( JPG, PNG ,
intranet.
34
3. Kecepatan akses ke jaringan internet, kondisi existing
solusi dibuat, maka diperlukan suatu analisis terhadap masalah – masalah. Ada
beberapa model proses salah satu diantaranya adalah waterfall. Model proses ini
merupakan model yang telah lama digunakan secara luas untuk mengembangkan
suatu aplikasi. Dan model ini dinamakan SDLC ( Sistem Development Life Cycle )
35
Tujuan model ini adalah untuk memperkenalkan bagaimana proses desain
secara teratur dan efisien melalui suatu rangkaian tahapan dengan analisa
kemajuan sistem dari puncak ke bawah, seperti air yang terjun dari suatu
ketinggian dengan berbagai panoramanya. Berfase tunggal pada waktu yang sama
ke arah bawah dalam suatu efek cascading. Sekarang ini, model waterfall
dipertimbangkan sebagai suatu model klasik dan model jenis sistem konservatif
tetapi bagaimana pun juga masih sangat dibutuhkan dan harus tetap ada untuk
pemeliharaan.
36
Rekayasa
Sistem
Analisis
Perancangan
(Design)
Pemrograman
(Coding)
Pengujian
(Testing)
Operasi &
Pemeliharaan
37
3. Tahap Perancangan ( design )
utuh.
38
6. Tahap Pengoperasian dan Pemeliharaan ( maintenance )
( error atau bugs ). Jika hal tersebut terjadi, maka pada tahap
menjalankan program mulai dari awal hingga akhir. Setiap diagram alir harus
mempunyai titik awal dan titik akhir ( start and stop ). Diagram alir
fungsi – fungsi langkah program dan garis alir menunjukkan urutan dari
adalah alat yang menggambarkan aliran data melalui sistem dan kerja atau
pengolahan yang dilakukan oleh sistem tersebut. DFD terdiri dari beberapa
bagian diantaranya :
a. Diagram Konteks
b. Diagram Rinci
benda dan ditulis dengan huruf kapital. Entitas luar ini tidak
data dari proses, dari proses ke proses, dari proses ke entitas luar ,
3. Proses ( prosess )
tentang:
(2) Alias, alias atau nama lain dari data yang dituliskan.
(4) Arus data, arus data ini menunjukkan dari mana data
42
data. Bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan
arus data,
43
Pada tahap analisis, kamus data digunakan sebagai alat
data yang mengalir dari sistem, yaitu tentang data yang masuk ke
yang digunakan untuk menggambarkan data dalam bentuk entitas, atribut dan
a. Persegi panjang
kejadian;
44
b. Ellips
d. Garis,
45
2. Hubungan banyak ke satu m : 1 ( many to one ) atau 1: m (
one to many )
arah untuk satu atau lebih dan di arah lain untuk satu dan
atau M : N ( M ke N ).
2.9.2 Normalisasi
46
records , atau tabel – tabel yang konsisten secara logika dan mudah
).
47
2. Relasi tidak boleh bergantung fungsional diantara
pengguna dirubah ke dalam bentuk paket perangkat lunak dan atau kedalam
konfigurasi perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga
setelah instalasi dari sistem akan benar-benar tercipta suatu rancang bangun pada
hal pendukung keberhasilan dalam sistem. Perangkat lunak yang digunakan dalam
pengolahan data SIG haruslah merupakan alat (tool) yang mudah digunakan, dan
5
http://www.slideshare.net/liroesdy/perancangan-sistem-secara-umum
48
2.11.1 PHP
perkembangan dengan lahirnya berbagai jenis Php seperti Php V2.0, Php
V3.0, Php V4.0. Kode php ini dapat berkomunikasi dengan database dan
memiliki fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP maupun Perl
Skrip php biasanya ditempatkan sebagai tag dalam bahasa HTML dengan
diawali tanda <? Atau <?php sebagai pembuka, dan di akhiri dengan tanda
<html>
<head>
</head>
<body>
<?php
echo "File ini adalah File PHP yang di tulis didalam Kode
HTML" ;
?>
</body>
</html>
49
2.11.2 ALOV
digunakan untuk publikasi data vector dan raster pada jaringan internet.
yang baik serta dapat bekerja dengan multilayer, peta-peta tematik serta
data atribut. Alov adalah hasil kerja sama antara ALOV software dengan
terstruktur. Dokumen ini berupa gambar, grafik, vector, serta objek meta-
tag dan hubungan sturktur antar tag. Semua semantic pada dokumen xml
xml :
<?xml version=”1.0”?>
<project>
<layer>
<dataset url=”vector/jalan.shp”/>
</layer>
</project>6
50
<html>
Jakarta </title></head><body>
<table align="center"><tr><td>
align = "center">
</td>
</tr></table></body></html>
beberapa tools untuk kode-kode dalam halaman web, antara lain : referensi
HTML, CSS dan Javascript, Javascript debugger dan editor kode yang
7
http://blog.duniascript.com/sekilas-tentang-macromedia-dreamweaver.html
51
2.12 Industri
peningkatan kegiatan ekonomi suatu Negara. Industri yang merupakan salah satu
diperhatikan dengan baik. Secara definitive industri dapat diartikan sebagai suatu
mengubah satu kumpulan masukan menjadi produk keluaran yang memiliki nilai
bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan
nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun
fisik maupun tidak ( jasa ) menjadi sesuatu hal bernilai tinggi adalah sebagai suatu
memiliki izin Usaha Kawasan Industri. Oleh karena itu. BPLH sebagai salah satu
52
2.13 Klasifikasi Industri
perminyakan.
b. Industri Manufaktur
produk setengah jadi maupun sudah jadi. Seperti: industri mobil dan
permesinan.
c. Industri Penyalur
Industri yang bergerak dalam bidang pelayanan atau jasa, baik untuk
53
Sedangkan industri berdasarkan jumlah tenaga kerja8 menurut
diantaranya :
industri
8
http://organisasi.org/pengertian_definisi_macam_jenis_dan_penggolongan_industri_di_indonesia
_perekonomian_bisnis
54
4. Industri Besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja
Ar ; 0,03 % CO2 dan sisanya terdiri dari neon (Ne), helium (He), metan (CH4) dan
penambahan gas-gas lain yang dapat melewati batas nilai yang sudah ditetapkan,
maka dapat dikatakan udara tersebut sudah tercemar. Kegiatan industri dan
teknologi serta transportasi lalu lintas yang padat menjadi penyebab utama polusi
udara meningkat.
beberapa kontamina di dalam udara atmosfir luar, antara lain oleh debu, busa, gas,
kabut, bau-bauan, asap atau uap dalam kuantitas banyak, dengan berbagai sifat
55
pencemaran udara ada dua macam yaitu pencemar udara primer dan pencemar
udara sekunder. Salah satunya adalah pencemar udara primer yang merupakan
semua pencemar di udara yang ada dalam bentuk yang hamper tidak berubah,
sama seperti saat dibebaskan dari sumbernya sebagai hasil dari suatu proses
seluruhnya, yang sebagian besar berasal dari kegiatan manusia yaitu industri.
bakar minyak/batu bara, proses peleburan atau pemurnian logam. Ada beberapa
No Pencemar Simbol
1 Karbon Monoksida CO
4 Hidro Karbon HC
5 Partikel -
iritasi mata (irritating), mudah larut dalam air dan reaktif. Gas ini dibentuk pada
saat bahan bakar yang mengandung sulfur (minyak, batu bara) dibakar terutama
keindahan. Pada manusia dapat menimbulkan efek iritasi pada saluran nafas
sehingga menimbulkan gejala batuk dan sesak nafas. SO2 dihasilkan oleh
SO2 adalah kontributor utama terjadinya hujan asam. Didalam awan dan air
hujan SO2 mengalami konversi menjadi asam sulfur dan aerosol sulfat di
berada pada titik-titik pembangkit listrik dan industri. Pencemaran oleh sulfur
oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas yang tidak
berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan Sulfur trioksida (SO3), dan keduanya
SO2 di udara dalam bentuk gas hanya mungkin ada jika konsentrasi uap air sangat
rendah. Jika konsentrasi uap air sangat rendah. Jika uap air terdapat dalam jumlah
cukup, SO2 dan uap air akan segera bergabung membentuk droplet asam sulfat
57
Komponen yang normal terdapat di udara bukan SO2 melainkan
H2SO4 Tetapi jumlah H2SO4 di atmosfir lebih banyak dari pada yang
dihasilkan dari emisi SO2 hal ini menunjukkan bahwa produksi H2SO4
SO2 akan diubah menjadi SO2 (Kemudian menjadi H2SO4) oleh proses-
proses fotolitik dan katalitik Jumlah H2SO4 yang teroksidasi menjadi SO3
Pada malam hari atau kondisi lembab atau selama hujan SO2 di
udara diaborpsi oleh droplet air alkalin dan bereaksi pada kecepatan
tertentu untuk membentuk sulfat di dalam droplet. Saat ini dua pertiga
bahan pencemar yang dibuat oleh manusia adalah dalam hal distribusinya
bakar gas, kayu dan sebagainya Sumber SOx yang kedua adalah dari
macam gas yang terdapat di atmosfir yaitu nitrogen monoksida (NO) dan
58
nitrogen dioksida (NO2). Nitrogen monoksida merupakan gas yang tidak
membentuk NO, yang bereaksi lebih lanjut dengan lebih banyak oksigen
gas NO2 di udara terutama berasal dari gas buangan hasil pembakaran
biasanya 10–100 kali lebih tinggi dari pada di udara pedesaan. Kadar
NOx diudara daerah perkotaan dapat mencapai 0,5 ppm (500 ppb).
emisi NOx buatan manusia berasal dari pembakaran arang, minyak, gas,
dan bensin.
menjadi NO2 yang bersifat racun. NO2 bersifat racun terutama terhadap
paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari 100 ppm dapat mematikan
59
NO2 sebesar 800 ppm akan mengakibatkan 100% kematian pada
N2 + O2 ↔ 2NO
2NO + O2 ↔ 2NO2
Banyaknya gas yang terkandung dalam udara yang dalam kurun waktu
Hidup No.13 pasal 1 tahun 1995 tentang baku mutu emisi sumber tidak bergerak
menjelaskan bahwa baku mutu emisi sumber tidak bergerak adalah batas
merupakan makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain yang dihasilkan dari
kegiatan yang masuk atau dimasukkan ke dalam udara ambien. Pada industri
60
dengan membuat cerobong emisi yang dilengkapi sarana pendukung meliputi
kadar dan laju alir volume untuk setiap cerobong emisi serta alat ukur arah dan
kecepatan angin.
merupakan batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar untuk
dilampauinya baku mutu udara ambien. Baku mutu emisi memiliki 13 parameter
dalam (μg) permeter kubik udara, seperti salah baku mutu emisi yang digunakan
oleh BPLH yaitu berdasarkan Surat Keputusan Gubernur. DKI Jakarta No.670
CL2 10 (mg/m3)
HCL 5 (mg/m3)
HF 10 (mg/m3)
Opasitas 35 (mg/m3)
H2S 35 (mg/m3)
10
http://cmsfkm.unimus.ac.id/mod/wiki/view.php?id=2&page=Baku+mutu+udara+emisi&MoodleS
ession=fabb699e9bb1fb95a9cf8900adc0c333
61
Hg 5 (mg/m3)
As 8 (mg/m3)
Sb 8 (mg/m3)
Cd 8 (mg/m3)
Zn 50 (mg/m3)
Pb 12 (mg/m3)
2.16 Interpolasi
citra, piksel-piksel citra dipetakan dari satu citra ke citra yang lainnya melalui
suatu teknik pemetaan forward maupun reverse. Pada dasarnya interpolasi adalah
Dalam pemetaan, interpolasi adalah proses estimasi nilai pada wilayah yang tidak
disampel atau diukur, sehingga ter-buatlah peta atau sebaran nilai pada seluruh
wilayah (Gamma Design Software, 2005). Pada modul spatial analyst proses ini
dilakukan dengan menjalankan fungsi interpolate grid yang merupakan salah satu
fitur dalam pemetaan Arcview 3.3. interpolasi citra dijital bekerja dua arah, dalam
pengaplikasian terdapat dua metoda yang digunakan yaitu metoda IDW dan
Spline.
Titik input yang memiliki pengaruh local dan akan berkurang terhadap
jarak. Metode yang memberikan nilai lebih tinggi terhadap sel yang
11
http://rsandgis.com/index.php?kategori=1&otherposting=1&postingid=105&postingcode=8&tan
ggal=29&bulan=11&tahun=2011&minggu=3&fullcontent=1
62
terdekat dengan data dibandingkan dengan sel yang memiliki jarak yang
lebih jauh.
b. Metode Spline
data yang saling berkaitan dengan data yang belum diketahui. Sedangkan
Jika diketahui sebuah barisan yang terdiri dari n bilangan xk yang disebut
memenuhi persamaan :s
f(xk) = yk k = 1, . . . , n
Pasangan xk, yk disebut titik data (data point) dan f disebut fungsi
fungsi interpolan dapat dituliskan sebagai fk. Sebagai contoh, pada gambar
dengan cara menghitung titik tengah antara 2 dan 3 (karena 2.5 ada diantara 2
dan 3). Karena nilai f(2) adalah 0.9093 dan nilai f(3) adalah 0.1411, maka
Pada umumnya interpolasi linier akan mengambil dua titik, (xa, ya) dan (xb,
(xb − xa)
64
Adapun kelemahan dari interpolasi ini adalah tidak terlalu akurat,
fungsi interpolan tidak dapat dideferesialkan pada titik x(k). Dalam pengertian
interpolasi linier, fungsi yang digunakan adalah fungsi linier, sedangkan pada
dengan derajat yang lebih tinggi. Di bawah ini ditunjukkan polinomial derajat
enam yang melalui tujuh buah titik-titik data pada contoh sebelumnya.
0.9038x
Dengan memasukkan x = 2.5 pada persamaan di atas, maka nilai f(x) adalah
0.5965.
polinomial yang melalui semua titik data akan berderajat n−1. Kesalahan
65
Kelemahan ini diatasi dengan interpolasi spline. Interpolasi linier
interval dan memilih bagian atau potongan interval sedemikian rupa yang
memenuhi (fit) dengan tepat (smooth). Fungsi yang dihasilkan disebut fungsi
spline. Di bawah ini ditunjukkan fungsi natural cubic spline yang bersifat
dengan interpolasi linier dan hasil interpolaso lebih halus. Walaupun demikian,
Gambar 2.11 Ilustrasi Hasil Proses Interpolasi Linier, Polinomial dan Spline
arah,untuk mendapatkan hasil perkiraan nilai piksel warna dan intensitas yang
Citra asli merupakan citra gray-level 8-bit yang akan diperbesar 183%.
(ditandai dengan ?). Setelah dilakukan interpolasi maka hole akan diisi dengan
nilai warna dan intensitas sesuai dengan algoritma interpolasi yang digunanakan.
Sebagai pembanding, gambar di paling kanan adalah hasil citra jika tidak
teknik replikasi piksel. Beberapa sudut rotasi yang menghasilkan hasil yang
lossless adalah sudut rotasi istimewa yaitu 90 ◦, 180 ◦ dan 270 ◦. Algoritma-
algoritma yang umum digunakan dalam melakukan interpolasi citra dijital adalah
67
Gambar 2.13: Degradasi Citra Setelah Proses Rotasi
68
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan metodologi yang
digunakan dalam penelitian ini, diantaranya tempat dan waktu penelitian, bahan
dan alat penelitian yang digunakan, metodologi yang digunakan penulis serta
69
3.2 Bahan dan Perangkat Penelitian
3.2.1 Bahan
diperlukan diantaranya :
proyeksi geografi.
2. Data non spasial berupa data atribut titik industri besar. Data
landuse.dbf, sungai.dbf.
70
3.2.2 Perangkat
c. RAM 1 Gb
d. Hardisk 320 Gb
e. DVD-RW
71
3.2.3 Tahapan Penelitian
Analisis masalah dan kebutuhan akan Pengumpulan data spasial dan non
sistem informasi spasial spasial industri besar DKI Jakarta
Analisis kebutuhan
pengguna
Analisis sistem
berjalan
Analisis
Alur Data
Rancangan database
(ERD)
Normalisasi
Rancangan struktur
data tabular
Database
Rancangan struktur
menu layar
Rancangan STD
Rancangan layar
interface
Output Design
Perancangan
Pengkodean (coding)
Pengkodean (coding)
digunakan oleh penulis. Dan data - data informasi tersebut sebagai bahan
diantaranya adalah :
1. Studi Pustaka
73
Dan pada penelitian yang dilakukan oleh Amini dan Mudrajad (
2. Observasi
74
oleh BPLH sehingga dapat memberikan gambaran untuk
3. Wawancara
Development Life Cycle ) dalam perancangan sistem ini yang merupakan suatu
Rekayasa
Sistem
Analisis
Perancangan
(Design)
Pemrograman
(Coding)
Pengujian
(Testing)
75 Operasi &
Pemeliharaan
Gambar 3.2 Pengembangan Sistem Dengan Model Waterfall
pendek.
kebutuhan.
77
3.4.1 Tahap Rekayasa Sistem dan Perencanaan
Pada proses perencanaan awal ini yang merupakan proses awal dari
serta kendala - kendala yang dihadapi serta yang sedang berjalan selama ini,
sistem yang sudah berjalan maupun yang belum ada sama sekali. Dan untuk
spasial yang dilengkapi dengan data non spasial sebagai pendukung dari
Pada tahap analisa sistem ini, penulis perlu melakukan hal-hal yang
berkaitan dengan kebuthan akan data - data untuk pembuatan sistem ini.
identifikasi jenis data - data, kebutuhan akan interface yang akan disajikan,
pengolahan data serta fungsi-fungsi lain dalam sistem yang dapat mendukung
Besar ini meliputi beberapa proses diantaranya desain proses, desain basis
1. Desain Proses
78
pengguna. Dengan menggunakan tools Data Flow Diagram ( DFD )
serta kamus data untuk menjelaskan data yang berada pada DFD.
aplikasi.
rancangan yang telah dibuat berupa barisan kode program ( coding ) yang
79
dapat dimengerti oleh komputer. Ada beberapa tahap yang dilakuan
diantaranya adalah :
kebutuhan.
Adapun untuk mengetahui suatu program baik atau tidaknya, maka dilakukan
menggunakan dua cara yaitu dengan menggunakan metode black box dan white box.
Metode ini biasa dilakukan pada interface suatu sistem agar dapat
telah dibuat.
80
b. Metode White Box
sebagai berikut :
81
f. Printer
a. OS Windows XP
d. Xampp 1.7.2
implementasikan dan dapat berjalan dengan baik, tetapi pada tahap ini,
ini.
82
BAB IV
Pencemaran Udara Primer Industri Besar pada wilayah DKI Jakarta ini
DKI Jakarta yang berada dalam pengawasan BPLH DKI Jakarta secara visual
berdasarkan data yang diperoleh dari BPLH yaitu terdapat 43 industri, dimana
sebagian besar industri besar tersebut terdapat di wilayah Jakarta Timur dan
Jakarta Utara. Selain keberadaan industri, data - data industri tersebut dilengkapi
udara yaitu SO2 dan NO2, yang memiliki nilai berupa hasil pengukuran cerobong -
ditampilkan pada Web GIS Spasial Industri DKI Jakarta ini antara lain batas
administrasi DKI Jakarta, lokasi sebaran industri, serta nilai - nilai kandungan
83
bahan kimia yang dihasilkan dari masing-masing cerobong yang dimiliki setiap
industri.
penelitian merupakan langkah awal dapat terwujudnya suatu aplikasi yang dapat
menyeleksi data - data secara menyeluruh terhadap kebutuhan yang ada. Sehingga
Pencemaran Udara Primer Industri Besar pada wilayah DKI Jakarta berbasis web
BPLH.
84
4. Sistem yang diusulkan dapat memudahkan proses updating oleh
85
4.2.1 Profil Daerah Penelitian
23‟ 54” Lintang Selatan dan 106o 22‟ 42” – 106o 58‟ 18” Bujur Timur.
DKI Jakarta dengan jumlah penduduk 9.588.198 jiwa ( Sensus 2010 ) dan
Jakarta Pusat dengan luas 47,90 km2, Jakarta Utara dengan luas 142,20
km2, Jakarta Barat dengan luas 126,15 km2, Jakarta Selatan dengan luas
145,73 km2, dan Kota administrasi Jakarta Timur dengan luas 187,73 km2,
dan timur berbatasan dengan Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi
yang terdapat pada ±50 m di bawah permukaan tanah. Bagian selatan terdiri
tua yang tidak tampak pada permukaan tanah karena tertimbun seluruhnya
8-15 m. Pada bagian tertentu juga terdapat lapisan permukaan tanah yang
86
Keadaan Kota Jakarta umumnya beriklim panas dengan suhu udara
maksimum berkisar 32,7°C - 34,°C pada siang hari, dan suhu udara
minimum berkisar 23,8°C -25,4°C pada malam hari. Rata-rata curah hujan
terendah sebesar 122,0 mm terjadi pada tahun 2002 dan tertinggi sebesar
mencapai 73,0 - 78,0 persen dan kecepatan angin rata-rata mencapai 2,2
Visi
Misi
pembangunan.
87
4. Membangun sarana dan prasarana kota yang menjamin
berkelanjutan.
2008 tentang bentuk Susunan dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan
Visi
Misi
88
1. Menumbuh kembangkan profesionalitas dalam pengelolaan lingkungan.
lingkungan.
1. Data yang terdapat pada BPLH masih berupa data mentah yang belum
terintegrasi.
2. Tidak adanya data spasial sebagai visualisasi data lokasi - lokasi industri
yang dimiliki.
89
4.2.4 Sistem Yang Diusulkan
ini adalah
dengan baik.
antarmuka, masukan , proses dan keluaran dalam system. Tahap perancangan ini
bertujuan untuk mencari bentuk optimal dari aplikasi sistem informasi geografis
agar sesuai dengan kebutuhan user. Pada tahap ini penulis menggunakan beberapa
90
Data Flow Diagram secara garis besar menggambarkan semua masukan
dan keluaran yang terjadi pada sistem. Dan ini menjadi media komunikasi
antara user dan pengembang untuk mengetahui seperti apa, dan dimana
1. Diagram Konteks
sebaran industri terdapat sumber serta tujuan dari data yang akan di
dipilih.
91
INFO_BUKU
UPLOAD_DATA
INFO_PETA
PILIH_PETA
INFO_NONSPASIAL
DT_BUKU
DT_CEROBONG
DT_IND
DT_KAB
DT_CEMAR
INDUSTRI SIPERSIB MASYARAKAT
PILIH_PETA
DT_BUKU
PILIH_NONSPASIAL
LAP_NONSPASIAL
INFO_PETA
INFO_NONSPASIAL
LAP_VERIFIKASI
INFO_BUKU KEPALA
DACEM
2. Informasi Peta
92
3. Informasi buku
2. Diagram Nol
dan data store yang ada pada sistem. Berikut adalah penjelasan
diagram nol :
93
INFO_NONSPASIAL
DT_UPLOAD
UPLOAD_DATA
DT_CEMAR
DT_KAB
DT_CEROBONG DT_CEROBONG
CEROBONG
DT_IND
1.0 DT_CEMAR
INDUSTRI
VERIFIKASI_DATA
PENCEMARAN
DT_CEROBONG
KEPALA DACEM
LAP_VERIFIKASI
DT_IND DT_CEMAR
DT_KAB
ADMINISTRASI INDUSTRI
DT_IND
3.0 LAP_NONSPASIAL
MONITORING
INDUSTRI
INFO_NONSPASIAL
DT_KAB
PILIH_PETA
MASYARAKAT
INFO_PETA
2.0
PENGOLAHAN
_PETA
PILIH_PETA
INFO_PETA
DT_PETA_SPASIAL
PETA_SEBARAN
INFO_BUKU
DT_BUKU
4.0
PENGISIAN_BUKU_ DT_BUKU
TAMU
INFO_BUKU
BUKU DT_BUKU
Dt_kab,Dt_industri,Dt_cerobong,Dt_pencemaran,Dt_
94
upload
pencemaran,
industri
dt_land, dt_kecamatan
Output : 1. info_peta
peta_sebaran
95
Tabel 4.4 Monitoring Industri
Input : Dt_buku
96
3. Diagram Detail ( DFD level 1 )
penjabaran secara detail terhadap proses yang ada dalam diagram nol.
gambar berikut:
INFO_PETA
2.1
INDUSTRI PILIH_PETA PILIH_PETA MASYARAKAT
PENCARIAN_PETA
INFO_PETA INFO_PETA
INFO_SPASIAL
DT_SPASIAL.*shp
PETA_SEBARAN DT_SPASIAL
2.2
DT_SPASIAL_BARU
PENGOLAHAN_ DT_CEROBONG
DATA_PETA
DT_KAB
DT_IND
DT_CEMAR
No.Proses : 2.1
97
Nama Proses : Pencarian Peta
2. dt_spasial *.shp
No.Proses : 2.2
Input : Dt_kab,dt_cemar,dt_ind,dt_cerobong,dan
peta sebaran
2. Info_peta
98
- Diagram detail level 1 proses 3.0
3.0
MONITORING
INDUSTRI
Dt_upload
Dt_cerobong_baru
Dt_cemar_baru
PETA_SEBARAN
Dt_kab_baru
Dt_ind_baru
INFO_NONSPASIAL
DT_UPLOAD 3.1
INDUSTRI
EDIT_
DT_CEROBONG
MONITORING
INDUSTRI
DT_KAB DT_CEMAR
DT_IND
3.3
PENGUMPULAN_
UPLOAD_DATA ADMINISTRASI INDUSTRI PENCEMARAN CEROBONG MASYARAKAT
MONITORING
INDUSTRI
INFO_NONSPASIAL
3.2
HAPUS_
KEPALA DACEM
MONITORING
INDUSTRI
LAP_NONSPASIAL
Dt_cerobong_baru
Dt_cemar_baru
Dt_kab_baru
Dt_ind_baru
Dt_upload_baru
No.Proses : 3.1
monitoring industri.
99
Input : Dt_kab, dt_industri, dt_cemar,
dt_cerobong,dt_upload
dt_cerobong_baru,dt_upload_baru
No.Proses : 3.2
monitoring
dt_upload_baru
Output : Dt_kab_baru,dt_ind_baru,dt_cemar_baru,
dt_cerobong_baru, dt_upload_baru
No.Proses : 3.3
100
monitoring industri
masyarakat,dacem,industri
INDUSTRI MASYARAKAT
DT_BUKU
DT_BUKU
4.1
LIHAT_BUKU_TAMU
DT_BUKU INFO_BUKU
INFO_BUKU
BUKU
DT_BUKU
4.2
HAPUS_BUKU_TAMU
101
Tabel 4.11 Proses Pengisian Buku Tamu
No.Proses : 4.4
b. Diagram Level 2
2.1 2.1.1
PILIH_PETA DT_SPASIAL PETA_SEBARAN
PENCARIAN_PETA PILIH_TEMA_PETA
DT_SPASIAL.*shp
INFO_PETA
Dt_spasial.*shp
102
No.Proses : 2.1.1
tema peta
Output : 1. info_peta
2. dt_spasial *.shp
2.2
DT_SPASIAL
DT_SPASIAL PENGOLAHAN_
DATA_PETA
2.2.2
2.2.1
HAPUS_DATA_PE
EDIT_DATA_PETA
TA
DT_SPASIAL_BARU DT_SPASIAL
PETA_SEBARAN
DT_SPASIAL_LAMA
103
Tabel 4.13 Proses Edit Data Peta
No.Proses : 2.2.1
Input : dt_spasial_baru
peta_sebaran
No.Proses : 2.2.2
Input : dt_spasial
104
4.3.2 Desain Basis Data
satu dengan yang lainnya. Dan proses ini disebut dengan Entity Relationship
105
{@idind+idkab+nama+alamat+x+y+jns+tlp+fax+pj+jab}
106
{@upload_id+user_id+tgl_upload+nama_data+nama_file+d
ivalidasi_oleh+tgl_validasi+status_upload.}
maka diperlukan terlebih dahulu rancangan basis data dalam bentuk tidak
tahap tiga yang merupakan bentuk normal dari ERD. Berikut adalah
107
b. Normalisasi Tahap Pertama ( 1 NF )
108
Pencemaran
So SM1 10
No SM2 10
pencemaran_id ( * )
Id ( * )
Id ( * )
tgl
gridcode
gridcode
nh3
luas
luas
cl2
nmkab
nmkab
hcl
status
status
hf
no2
opasitas
No SM1 10 Kecamatan
partikulat
Id ( * ) Idkec ( * )
so2
gridcode nmkec
h2s
luas nmkab
hg
nmkab luaskec
as
status propinsi
sb
area
cd
So SM2 9 zn
Id ( * ) pb Sungai
gridcode Idsungai ( * )
luas nmsungai
nmkab So SM1 9 xs
status Id ( * ) ys
gridcode criteria
luas kode_tabel
nmkab
status
109
Upload_data Dpeta
User
Upload_id ( * ) Dpeta_id ( * )
user_id ( * )
User_id Jnspeta
Nama_user
Tgl_upload Thumb
jabatan
Nama_data Sumber
Email_user
Nama_file oleh
Nama_id
Divalidasi_oleh tgl
Password_user
Tgl_validasi deskripsi
Status_user
Status_upload download
So SM2 10
Id ( * )
gridcode
luas
nmkab
status
110
c. Normalisasi Tahap Kedua (2NF)
Gambar 4.9
Dpeta_id ( * ) Id ( * ) Idkec ( * )
tgl area
deskripsi
download
111
Pencemaran
So SM2 10 Sungai pencemaran_id ( * )
Id ( * ) Idsungai ( * ) cerobong_id ( ** )
gridcode nmsungai tgl
luas xs nh3
nmkab ys cl2
status criteria hcl
kode_tabel hf
no2
opasitas
Cerobong So SM2 9
partikulat
cerobong_id ( * ) Id ( * )
so2
nmcerobong gridcode
h2s
luas
hg
nmkab
as
status
sb
No SM2 9
cd
Id ( * )
zn
gridcode
pb
luas Land
nmkab Idland ( * )
status nmland
jnsland
xland
yland
112
So SM1 9 No SM1 10 Industri
So SM1 10
Id ( * ) Id ( * ) Idind ( * )
id*
gridcode gridcode Idkab**
gridcode
luas luas nama
luas
nmkab nmkab alamat
nmkab
status status x
status
y
jns
tlp
Upload_data fax
User pj
Upload_id ( * )
user_id ( * ) jab
User_id
Idind(**)
Tgl_upload
Nama_user
Nama_data
jabatan
Nama_file
Email_user No SM2 10
Divalidasi_oleh
Nama_id id*
Tgl_validasi
Password_user gridcode
Status_upload
Status_user luas
nmkab
status
113
d. Normalisasi Tahap Ketiga
berikut ini :
NO
D LINE
*pencemaran_id
SO
MEMILIKI
D LINE
**cerobong_id
tgl
PENCEMARAN
partikulat M
……. MENGANDUNG
1 **idind
CEROBONG *cerobong_id
M nama
*idind
nama TERPASANG
alamat
1
…...
INDUSTRI MEMILIKI LANDUSE
KECAMATAN D POLYGON
M
D POLYGON
INDUSTRI
TERDAPAT
D POINT
MEMILIKI MEMILIKI *idland
*idkab 1 nmland
BATAS xland
nmkab ADMINISTRASI 1 M KECAMATAN 1 TERDAPAT M LANDUSE
ADMINISTRASI
yland
propinsi
MEMILIKI 1
*idkec
TERDAPAT M SUNGAI
*idsungai
nmkec
ADMINITRASI nmsungai
nmkab
D POLYGON MEMILIKI
…...
SUNGAI
D LINE
114
4.3.2.3 Struktur Data
Rancangan basis data atribut spasial dalam aplikasi webgis ini terdiri dari
1. Tabel Admin
115
c. Primary key : buku_id
3. Tabel Pencemaran
cerobong
Nh3 Double - -
116
Cl2 Double - -
Hcl Double - -
Hf Double - -
No2 Double - -
Opasitas Double - -
Partikulat Double - -
So2 Double - -
H2s Double - -
Hg Double - -
As Double - -
Sb Double - -
Cd Double - -
Zn Double - -
Pb Double - -
4. Tabel Cerobong
117
d. Foreign key : idind
5. Tabel Administrasi
administrasi
118
6. Tabel Industri
119
industri
7. Tabel Dpeta
thumb Varchar 20
8. Tabel User
120
Tabel 4.24 Tabel User
9. Tabel Upload
121
Upload_id Int 11 Identitas upload
122
propinsi varchar 20 Propinsi
Xs Double X sungai
Ys Double Y sungai
123
c. Primary key : idland
c. Primary key: id
124
Luas Varchar 19 Luas
c. Primary key: id
125
15. Tabel SOB9
c. Primary key: id
c. Primary key: id
126
d. Foreign key : idkab
c. Primary key: id
127
Gridecode Varchar 10 Gridecode
c. Primary key: id
128
Nmkab Varchar 45 Nama kabupaten
c. Primary key: id
129
b. Isi :Data atribut NO Semester 2 tahun 2010
c. Primary key: id
130
LAYAR UTAMA
APLIKASI
SIPERSIB
1.2.1
1.3.1
DETAIL PETA
ADMINISTRASI
1.2.2 1.3.2
PETA ONLINE INDUSTRI
1.3.3
CEROBONG
1.3.4
PENCEMARAN
terperinci.
131
a. STD Layar Utama SIPERSIB
GIS INDUSTRI
PETA (JPEG)
PETA TEMATIK INDUSTRI
DITAMPILKAN
DAN PENCEMARAN UDARA
DOWNLOAD PETA
132
c. STD Menu INDUSTRI JAKARTA
INDUSTRI
JAKARTA
APLIKASI INDUSTRI
JAKARTA
KLIK FUNGSI ADMINISTRASI KLIK FUNGSI INDUSTRI KLIK FUNGSI CEROBONG KLIK FUNGSI PENCEMARAN
ADMINISTRASI DITAMPILKAN INDUSTRI DITAMPILKAN CEROBONG DITAMPILKAN PENCEMARAN DITAMPILKAN
PENGETAHUAN
KLIK PENGETAHUAN
PENGETAHUAN DITAMPILKAN
KLIK WEBSITE
WEBSITE DITAMPILKAN
LIHAT BUKU
TAMU
134
g. STD Menu Register User
REGISTER USER
REGISTER USER
REGISTER
BERHASIL
135
a) Rancangan Layar Home (Layar Utama / Index) untuk publik.
HEADER
INDUSTRI
GIS INDUSTRI PENGETAHUAN WEBSITE TERKAIT BUKU TAMU
JAKARTA
FOOTER
HEADER
TOOLS PETA
JENIS PETA
VIEW PETA
DETAIL PETA
FOOTER
136
HEADER
TOOLS PETA
LEGENDA / FUNGSI
PETA DKI JAKARTA
PETA
FOOTER
HEADER
Data Administrasi
Cari administrasi
FOOTER
137
d) Rancangan Layar INDUSTRI JAKARTA ( Industri)
HEADER
Data Industri
Cari industri
FOOTER
HEADER
Data Cerobong
Cari cerobong
FOOTER
138
f) Rancangan Layar INDUSTRI JAKARTA ( Pencemaran )
HEADER
Data Pencemaran
Cari pencemaran
FOOTER
HEADER
ISI PENGETAHUAN
FOOTER
139
h) Rancangan Layar WEBSITE TERKAIT
HEADER
FOOTER
HEADER
Buku Tamu
Nama
Saran
Simpan Kembali
FOOTER
140
j) Rancangan Layar REGISTER USER
HEADER
Register User
Nama User
Jabatan
Industri
Simpan Kembali
FOOTER
HEADER
HALAMAN UTAMA ADMINISTRASI INDUSTRI CEROBONG PENCEMARAN BUKU TAMU PROFIL UPLOAD DATA LOGOUT
UPDATE USER
NAMA USER
JABATAN
INDUSTRI
SIMPAN KEMBALI
FOOTER
141
l) Rancangan Layar UPLOAD DATA
HEADER
HALAMAN UTAMA ADMINISTRASI INDUSTRI CEROBONG PENCEMARAN BUKU TAMU PROFIL UPLOAD DATA LOGOUT
CARI DATA
NAMA DATA TGL UPLOAD
UPLOAD DATA
FOOTER
HEADER
LOGIN
Username
LOGO Password
Login Reset
FOOTER
142
n) Rancangan Layar Home (Layar Utama / Index) Admin
HEADER
HALAMAN UTAMA ADMINISTRASI INDUSTRI CEROBONG PENCEMARAN LAPORAN BUKU TAMU LOGOUT
FOOTER
( Administrasi)
HEADER
HALAMAN UTAMA ADMINISTRASI INDUSTRI CEROBONG PENCEMARAN LAPORAN BUKU TAMU LOGOUT
Data Administrasi
Cari administrasi
Input Administrasi
FOOTER
View Administrasi
143
p) Rancangan Layar Industri Jakarta Admin – Edit Administrasi
HEADER
HALAMAN UTAMA ADMINISTRASI INDUSTRI CEROBONG PENCEMARAN LAPORAN BUKU TAMU LOGOUT
Input Administrasi
Administrasi
Nama Kab
Propinsi
Simpan Kembali
FOOTER
HEADER
HALAMAN UTAMA ADMINISTRASI INDUSTRI CEROBONG PENCEMARAN LAPORAN BUKU TAMU LOGOUT
Data Industri
Cari industri
Input Industri
FOOTER
Industri
144
r) Rancangan Layar Industri Jakarta Admin – Input Industri
HEADER
HALAMAN UTAMA ADMINISTRASI INDUSTRI CEROBONG PENCEMARAN LAPORAN BUKU TAMU LOGOUT
Input Industri
Nama kab
Nama industri
Alamat
Telp
Fax
Penanggung jawab
Jabatan
Simpan Kembali
FOOTER
HEADER
HALAMAN UTAMA ADMINISTRASI INDUSTRI CEROBONG PENCEMARAN LAPORAN BUKU TAMU LOGOUT
Data Cerobong
Cari cerobong
Input Cerobong
FOOTER
145
t) Rancangan Layar Industri Jakarta Admin – Input Cerobong
HEADER
HALAMAN UTAMA ADMINISTRASI INDUSTRI CEROBONG PENCEMARAN LAPORAN BUKU TAMU LOGOUT
Input Cerobong
Nama industri
Nama cerobong
Simpan Kembali
FOOTER
HEADER
HALAMAN UTAMA ADMINISTRASI INDUSTRI CEROBONG PENCEMARAN LAPORAN BUKU TAMU LOGOUT
Data Pencemaran
Cari pencemaran
Input Pencemaran
FOOTER
146
v) Rancangan Layar Industri Jakarta Admin – Input Pencemaran
HEADER
HALAMAN UTAMA ADMINISTRASI INDUSTRI CEROBONG PENCEMARAN LAPORAN BUKU TAMU LOGOUT
Input Pencemaran
Id pencemaran H2S
Nama cerobong Hg
Tanggal As
NH3 Sb
CL2 Cd
HCL Zn
Pb
HF
OPASITAS
PARTIKULAT
SO2
Simpan Kembali
FOOTER
HEADER
HALAMAN UTAMA ADMINISTRASI INDUSTRI CEROBONG PENCEMARAN LAPORAN BUKU TAMU LOGOUT
Data Pencemaran
Cetak
FOOTER
147
HEADER
HALAMAN UTAMA ADMINISTRASI INDUSTRI CEROBONG PENCEMARAN LAPORAN BUKU TAMU LOGOUT
FOOTER
DKI Jakarta dan terkonsentrasi pada wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Timur
berdasarkan data yang dimiliki oleh BPLH. Dan dua parameter baku emisi
berdasarkan hasil survei BPLH tahun 2006. Parameter yang dihasilkan oleh
cerobong asap pada masing-masing industri yang dapat berdampak negatif bagi
kesehatan apabila telah melebihi ambang batas baku emisi yang telah ditetapkan
oleh pemerintah.
Adapun baku emisi cerobong yang digunakan dalam penelitian ini berasal
dari 43 titik industri yang tersebar di wilayah ibu kota Jakarta terhadap nilai SO2
dan NO2 yang terkandung pada tahun 2009-2010. Data tersebut merupakan
merupakan data hasil pelaporan setiap enam bulan yang dilakukan pihak industri
148
terhadap status keadaan cerobong pada masing-masing industri. Adapun
No Nama Cerobong
1. Genset
2. Incenerator
3. Boiler
No Periode Bulan
Batas baku mutu emisi cerobong yang digunakan pada penelitian ini
berdasarkan Surat Keputusan Gubernur DKI No.670 tahun 2000 yaitu untuk nilai
SO2 sebesar 800 (mg/m3) dan NO2 sebesar 1000 (mg/m3). Berdasarkan hasil
batas administrasi DKI Jakarta dan data tabular SO2 dan NO2 dari BPLH Dki
Jakarta tahun 2009-2010 maka dihasilkan berupa satuan angka tertentu, lalu angka
tersebut dikategorikan dalam sebuah interval status suatu daerah berdasarkan nilai
ambang batas baku emisi serta direpresentasikan dalam bentuk perubahan warna.
149
interval nilai yang disesuaikan dengan nilai ambang batas baku emisi cerobong
terhadap nilai SO2 dan NO2. Adapun interval nilai dikelompokkan menjadi :
keruangan daerah yang melebihi nilai ambang batas baku emisi dan yang
masih berada pada batas aman nilai ambang batas baku emisi. Gambar
hasil pengolahan data tabular terhadap data keruangan dapat dilihat pada
150
lampiran GUI. Pengklasifikasian data di atas diperoleh dengan
baku emisi SO2 dan NO2 di Jakarta tahun 2009, secara umum nilai rata-
rata per semester baku emisi cerobong yang dihasilkan setiap industri
untuk Jakarta adalah semester satu SO2 sebesar 134.1 (mg/m3) dan NO2
sebesar 223 (mg/m3), sedangkan pada semester dua adalah SO2 sebesar
216 (mg/m3) dan NO2 sebesar 263 (mg/m3). Dan secara keruangan dan
data yang dihasilkan terlihat ada beberapa industri dengan nilai SO2 dan
NO2 yang melebihi baku mutu, pada semester satu SO2 sebanyak 2 titik
industri dan NO2 sebanyak 1 titik industri, sedangkan pada semester dua,
pada semester dua SO2 sebanyak 5 titik industri dan NO2 sebanyak 3 titik
industri.
Tabel 4.42 Nilai konsentrasi SO2 dan NO2 DKI Jakarta Tahun 2009
Dan secara umum pada tahun 2009 sebaran tingkat baku emisi
cerobong untuk SO2 dan NO2 pada semester 1 dan 2 lebih banyak terdapat
baku emisi SO2 dan NO2 di Jakarta tahun 2010, secara umum nilai rata-
151
rata per semester baku emisi cerobong yang dihasilkan setiap industri
untuk Jakarta adalah semester satu SO2 sebesar 162.6 (mg/m3) dan NO2
sebesar 289.6 (mg/m3), sedangkan pada semester dua adalah SO2 sebesar
140.6 (mg/m3) dan NO2 sebesar 76.3 (mg/m3). Dan secara keruangan dan
data yang dihasilkan terlihat ada beberapa industri dengan nilai SO2 dan
NO2 yang melebihi baku mutu, pada semester satu SO2 sebanyak 1 titik
pada semester dua SO2 sebanyak 1 titik industri dan NO2 sebanyak 0 titik
industri.
Tabel 4.43 Nilai konsentrasi SO2 dan NO2 DKI Jakarta Tahun 2010
Dan secara umum pada tahun 2010 sebaran tingkat baku emisi
tahun 2009 sedangkan untuk baku emisi NO2 sebaran baku emisi terlihat
pada wilayah Jakarta Timur. Peta sebaran pencemaran udara terhadap SO2
152
4.3.4 Pemrograman (coding)
Pada tahap ini merupakan salah satu tahap yang disebut dengan
hasil rancangan ke dalam baris - baris kode program yang dimengerti oleh
komputer.
berbagai instansi.
153
syarat fungsional suatu program. Di bawah ini merupakan
black box.
154
11. Klik Menu Buku Tamu Menampilkan daftar buku tamu
dan menu hapus.
17. Klik Menu Menu Industri Jakarta → Menghapus data industri yang
administrasi → Hapus dipilih.
17. Klik Menu Menu Industri Jakarta → Menghapus data cerobong yang
cerobong → Hapus dipilih.
16. Klik Menu Industri Jakarta → industri Mengubah data industri yang
→ Edit dipilih.
17. Klik Menu Menu Industri Jakarta → Menghapus data industri yang
industri → Hapus dipilih.
15. Klik Menu Industri Jakarta → laporan Melihat data pencemaran pada
→ lihat laporan
16. Klik Menu Industri Jakarta → laporan Mencetak data laporan dalam
→ cetak bentuk excel.
19. Klik Login User Industri Masuk kedalam login user khusus
155
industri.
perangkat lunak :
156
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada penulisan skripsi ini, penulis membuat suatu aplikasi yang berfungsi
sebagai suatu sistem monitoring terhadap data - data industri dan pencemaran
yang di miliki oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup DKI Jakarta, maka
disimpulkan bahwa :
dengan baik, sesuai dengan pengujian black box yang dapat dilihat
pada tabel 4.44 pengujian metode Black Box. Dan dengan sistem
157
informasi spasial ini, BPLH dengan mudah dan efektif dalam
5.2 Saran
manfaat dari sistem ini. Adapun saran-saran yang penulis berikan untuk
pengembangan sistem informasi spasial sebaran industri ini lebih lanjut adalah :
lebih informative.
pemanfaatan webgis.
158
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta:Universitas Gunadharma
Yogyakarta: Andi
Keputusan Gubernur. DKI Jakarta No.670 Tahun 2000 tentang Standar Baku
Mutu Emisi.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.13 Pasal 1 Tahun 1995 tentang
159
Mulyanto, Agus . 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Noor, dan Karim Syaeful . 2006. Journal Analisis dan Perancangan Sistem
Informatika
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.24 Pasal 7 bab II tahun 2009 tentang
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no.24 pasal 23 ayat 1 dan 2 tahun 2009
Map.Jakarta.
160
Tambunan, Mangapul. 2002. Pola Sebaran Industri di Koridor Jalan Raya Bogor,
Alam.
Whitten, et.al, Jeffrey L. 2004. Metode Analisis & Desain Sistem: Edisi Ke-6.
Yogyakarta: Andi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Geografi
http://adims.blogspot.com/2008/02/mengenal-sig-dan-data-spasial.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemetaan
http://www.slideshare.net/liroesdy/perancangan-sistem-secara-umum
http://blog.duniascript.com/sekilas-tentang-macromedia-dreamweaver.html
http://organisasi.org/pengertian_definisi_macam_jenis_dan_penggolongan_indust
ri_di_indonesia_perekonomian_bisnis
http://www.depkes.go.id/downloads/Udara.PDF
161
LAMPIRAN A
WAWANCARA
162
CURICULUM VITAE
PERSONAL DATA
Panggilan Sya
Kewarganegaraan Indonesia
Agama Islam
Email Sya.bidoue@gmail.com
Web : www.kacamatasya.blogspot.com
PENDIDIKAN
163
SDN Parapat 4 Tangerang 1994 – 2000
PENGALAMAN ORGANISASI
BEM Jurusan Sains dan Teknologi Dept. Olah Raga Tahun 2007
dan Seni, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BEM Fakultas Sains dan Teknologi, Dept. PMB UIN Tahun 2008
Syahid Jakarta.
164
PENGALAMAN
Freelance Assiten Motivator SMEC ( Smart Solution And Education 2010- sekarang
Consulting ).
Pengajar( Volunter ) Sahabat Anak Jalanan Grogol 2011
Pengajar Di Kahfi Komunikasi dan Publik Speaking School Bintaro 2010- sekarang
Freelance Guru Private Elfash Komputer 2010
Praktek Kerja Lapangan di Badan Pengkajian dan Pengembangan 2009 – 2010
Teknologi ( BPPT ), Divisi NeoNet( Nusantara Earth Observation
Network )
Penyiar Radio 98.1 Mhz K2FM Bintaro. 2008 – 2010
Asisten. Fasilitator Bagus Brain Communication ( BBC ) 2009 - sekarang
Management Produksi Hand Made Shoes Dapur Seni UIN Syahid. 2009
Asisten Dosen Web Programing, UIN Syarif Hidayatullah. 2008
KEMAMPUAN
KOMPUTER Office, Instalasi Komputer, Software GIS/Pemetaan, Web.
BAHASA Inggris: Writing & Speaking.
KOMUNIKASI Public Speaking, MC, Hypno Therapy, Motivator,
Presenter,Announcer
Siti. Halimatusya‟diyah
165
WAWANCARA I
Hasil Wawancara :
167
Tanya : Bagaimana user mengetahui informasi hasil data - data
tersebut ?
Narasumber : Selama ini data - data tersebut hanya tersimpan dalam
data-data bagian pencemaran, dan industri serta instansi
yang mengetahui informasi data - data tersebut, sehinggaa
belum ada penyampaian informasi secara umum. Serta
dalam pendataan ini masih bersifat manual.
Intisari wawancara
Berdasarkan dari pertanyaan - pertanyaan tersebut, maka penulis menyimpulkan
bahwa sistem yang berjalan masih dilakukan secara manual dan tidak adanya
pendokumentasian hasil output yang baik, sehingga masyarakat atau pihak yang
menjadi sasaran penerima output tersebut kesulitan mendapatkan informasi
tentang data - data industri.
Berdasarkan hal tersebut, diperlukan sebuah sistem yang dapat dijadikan
tempat untuk mengumpulkan, menganalisis dan mengvisualisasikan hasil dari
data - data industri dan pencemaran tersebut.
Responden
Rahmawati
168
WAWANCARA II
HASIL AKHIR
Tanya : menurut ibu, dari beberapa fitur yang telah ada dalam
aplikasi ini, apakah telah sesuai dengan kebutuhan yang
sebenarnya? Mohon penjelasannya ?
Narasumber : menurut saya, dari beberapa fitur yang anda sajikan dalam
aplikasi ini sudah sangat cukup membantu kami pihak
BPLH dan masyrakat nantinya dalam mencari informasi.
Secara rinci anda sudah membuat beberapa fitur yang
sangat membantu dalam pencarian data yang selama ini
dilakukan cukup membuang waktu, dan ditambah dengan
fitur GIS Industri yang dengan mudah kita bisa melihat
langsung dimana letak-letak industri dan pencemaran
169
tersebut. Dan ini menarik sekali buat kami karena
tergambar dengan jelas.
Rina aliyana
170
LAMPIRAN B
MANUAL PENGERJAAN
171
Membangun Sistem Informasi Spasial Berbasis Webgis Pada
a. Administrasi
Administrasi.shp
b. Batas Kecamatan
kecamatan.shp
c. Sungai
Sungai.shp
d. Landuse
Land.shp
e. Sebaran Industri
indjak.shp
f. Pencemaran SO dan NO
Sok9.shp
Sob9.php
Sok10.shp
172
Nok10.shp
Nok9.shp
Nob9.shp
Sok10.shp
Nok10.shp
Pembuatan point data spasial pada SIPERSIB ini merupakan data yang
173
data yang telah dibuat pada Microsoft Excel sebelumnya
Gambar 6.1
Kotak dialog Window Projek Tabels (a) dan Menambahkan Tabel (b).
sedang aktif, klik menu View - Add Event Theme. Isikan nama tabel
yang akan dipetakan dan tentukan pula field mana yang mengandung
174
Gambar 6.3. Tampilan Add Event Theme
d. Klik OK, data spasial yang dibuatkan oleh ArcView adalah data tipe
titik. Maka data titik akan muncul sesuai dengan titk koordinat.
to Shapefile.
175
Gambar 6.6.Proses convert to shapefile
g. Untuk mengedit field pada data tabular tersebut, klik salah satu field
yang akan di ubah, kemudian klik lah Alat Tambahan -> Ganti
Nama Field.
176
Setelah pembuatan point data spasial serta pengolahn peta pendukung
jenis xampp yang digunakan penulis adalah xampp versi 1.7.2 yang
menyiapkan ruang kerja ( folder alov-work ) ALOV Map. Ruang kerja ini
berisikan beberapa paket pendukung data ALOV Map V0.57 dan semua
177
data spasial yang digunakan. Berikut adalah yang dibutuhkan dalam
pembuatan webgis.
satu folder yang akan memuat data - data .*shp, *php, serta *html.
membuat file XML dan HTML yang menjadikan data - data shp tersebut
dan hubungan terstruktur antar tag atau dengan kata lain XML berfungsi
untuk memanggil data spasial agar dapat ditampilkan pada file HTML.
pembuatan rancangan tampilan antar muka yang berisikan source code. Adapun
hasil dari pembuatan interface ini disimpan dalam format *.php atau *.htm. Setiap
halaman dalam web ini akan disimpan dalam format *.php untuk mendukung
fungsi php pada coding web antara satu halaman dengan halaman lain. Gambar
179
Gambar 6.12 Tampilan Menu Utama Web
180
LAMPIRAN C
BUKU MANUAL
181
BUKU PETUNJUK
MANUAL
PENGGUNAAN APLIKASI
“SIPERSIB “
182
I. PERANGKAT LUNAK
tidak hanya dengan memenuhi perangkat lunak saja, dalam hal ini
l. Printer
183
III. INSTALLASI / SETUP APLIKASI
C:\xampp\htdocs.
184
(a) (b)
Gambar 7.1 (a) program xampp control panel (b) layar control panel
http://localhost/sipersib-web-app
185
IV. APLIKASI/PROGRAM
A. GIS INDUSTRI
keruangan atau spasial tentang sebaran industri, pencemaran SO2 dan No2
Selain itu, pengguna bisa mendapatkan beberapa peta spasial ini dalam
format .*bmp dengan memiih salah satu jenis peta yang diinginkan.
186
Gambar 7.4 Halaman Gis Industri
Selanjuutnya jika pengguna ingin melihat data - data peta secara online
187
B. INDUSTRI JAKARTA
188
Gambar 7.8 Pencarian Cerobong
189
Gambar 7 .10 Pemilihan Data
C. PENGETAHUAN
190
Gambar 7. 12 Rincian Pengetahuan
D. WEBSITE TERKAIT
191
E. BUKU TAMU
berkaitan dengan industri . Dengan mengisi nama , email dan saran yang
sudah disediakan dan kemudian simpan lah data yang telah anda isi kan
Login user industri ini merupakan login yang dikhususkan untuk user yang
memiliki satu user id dan satu password yang berasal dari BPLH.
192
Gambar 7.14 .Halaman Login User Industri
yang telah berhasil login. Pada halaman ini, user industry dapat melakukan
Upload data industry merupakan salah satu fitur yang memudahkan user
BPLH.
193
HALAMAN UTAMA ADMIN
A. FORM LOGIN
Setelah berhasil masuk ke dalam program ini maka anda diharuskan untuk
program ini.
Jika berhasil login maka akan tampil peringatan login berhasil gambar
194
Dalam program ini disediakan sebuah user name dan password yang
Password : obet
Pada form utama admin ini ada beberapa fungsi pemeliharaan yang
edit dan hapus pada database. Adapun beberapa fungsi itu diantaranya
tamu.
1. ADMINISTRASI
195
Gambar 7.17 Form Input Administrasi
Edit Adminitsrasi
Dalam form edit administrasi terdapat action button “cari” yang dapat
kabupaten maka tekan action button “Cari” lalu akan terisi secara otomatis
2. INDUSTRI
Dalam form input data industri baru yang terdiri atas detail
terperinci, seperti:
X : mencatat koordinat x
Y : mencatat koordinat y
industri .
197
Gambar 7.19 form input admin
Dalam form edit data industri dapat berguna untuk memperbarui atau
198
Hapus data industri
199
3. CEROBONG
Input cerobong
diantaranya :
Edit cerobong
ID Cerobong : Id cerobong
Nama Cerobong : mencatat nama cerobong.
4. PENCEMARAN
Input Pencemaran
diantaranya adalah :
309
SO2 : mencatat bahan kimia SO2
310
Edit pencemaran
5. LAPORAN
terdownload.
311
6. Buku Tamu
Pada bagian buku tamu ini hanya dilakukan proses “ hapus “ data pada
database.
312
LAMPIRAN D
GRAPHIC USER INTERFACE ( GUI )
313
LAMPIRAN
TAMPILAN APLIKASI
314
315
ACCOUNT USER
316
4. Halaman Industri Jakarta - Administrasi
317
7. Halaman Industri Jakarta - Industri
318
10. Halaman Industri Jakarta - Cerobong
319
13. Halaman Industri Jakarta - Pencemaran
320
16. Halaman Pengetahuan
321
19. Halaman Data Pencarian Tidak Ditemukan
322
22. Halaman Input Login User Industri
323
ACCOUNT ADMINISTRATOR ( ADMIN )
3. Halaman Administrasi
324
4. Halaman Form Input Administrasi
325
7. Halaman Cari Administrasi
8. Halaman Industri
326
10. Halaman Form Edit Industri
327
13. Halaman Cerobong
328
16. Halaman Form Hapus Cerobong
329
19. Halaman Form Input Pencemaran
330
22. Halaman Cari Pencemaran
331
25. Halaman Buku Tamu
332
WEB GIS ( ADMIN )
333
4. Sebaran Baku Emisi Cerobong NO2 SM1 2009
334
7. Sebaran Baku Emisi Cerobong SO2 SM2 2010
335
336
LAMPIRAN
JURNAL
337
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL
BERBASIS WEBGIS PADA SEBARAN PENCEMARAN
UDARA
PRIMER INDUSTRI BESAR
( STUDI KASUS: DKI JAKARTA )
ABSTRACT
338
1. PENDAHULUAN Spasial Berbasis Webgis Pada Sebaran
Pencemaran Udara Primer Industri Besar
Berdirinya lokasi-lokasi industri yang ( Studi Kasus : DKI Jakarta ) “.
tersebar di DKI Jakarta yang semakin
banyak sebagai suatu perkembangan
aktivitas kota di suatu daerah mengharuskan 2.2 Metode Penelitian
suatu tindakan cepat dalam menyelesaikan Metode penelitian yang digunakan pada
suatu permasalahan yang ditimbulkan dari Rancang Bangun Sistem Informasi Spasial
satu sektor, terutama dalam penentuan lokasi Berbasis Webgis Pada Sebaran Pencemaran
industri, jenis industri, bahan serta dampak Udara Primer Industri Besar ini adalah siklus
negatif yang mungkin akan terjadi. Pada hidup pengembangan sistem atau System
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Development Life Cycle (SDLC) dengan
No.24 Pasal 7 bab II tahun 2009 tentang model proses waterfall. Siklus hidup
pembangunan, peraturan, pembinaan, dan pengembangan sistem ini merupakan suatu
pengembangan kawasan industri, masih bentuk yang digunakan untuk
terdapat industri yang tersebar didaerah menggambarkan tahapan-tahapan atau
dekat pemukiman bukan di daerah kawasan langkah-langkah proses berjalannya sistem.
industri sehingga menimbulkan banyak
dampak bagi masyarakat sekitar
industri – industri yang semakin
berkembang di berbagai daerah khususnya
di perkotaan membawa suatu perubahan
terhadap kondisi alam dan pola kehidupan
makhluk di bumi. Keadaaan alam yang
semakin memburuk akibat perkembangan
teknologi serta aktifitas manusia diperlukan
suatu perhatian khusus. Semakin tinggi
aktivitas ekonomi khususnya dari sektor
industri mempunyai kontribusi terhadap Gambar 1. Pengembangan sistem dengan
dampak pencemaran serta kerusakan model waterfall. (Sumber : Prahasta,
lingkungan hidup. Dan industri yang Bandung, 2009)
menjadi salah satu faktor meningkatnya
pencemaran udara yang berasal dari
cerobong – cerobong asap pabrik, sisa dari A. Rekayasa Sistem
bahan baku pengolahan, memberikan Banyaknya kebutuhan yang diperlukan
dampak buruk disamping hasil yang dalam perancangan aplikasi sipersib ini,
diproduksinya. Sesuai dengan Peraturan diantaranya perangkat lunak yang
Pemerintah Republik Indonesia no.24 pasal berhubungan langsung dengan perangkat
23 ayat 1 dan 2 tahun 2009 tentang keras, manusia dan ketersediaan data. Pada
kewajiban perusahaan industri di kawasan tahap ini menekankan pada masalah
industri, yang berisi tentang upaya pengumpulan kebutuhan pengguna pada
pengelolaan lingkungan dan pengelolaan tingkatan sistem dengan mendefiniskan
limbah bahan berbahaya serta dampak konsep sistem beserta interfaces yang
lingkungan. menghubungkannya dengan lingkungan
sekitarnya
BPLH sebagai salah satu badan yang Adapun identifikasi kebutuhan aplikasi
turut serta dalam memantau perkembangan sipersib ini didasarkan pada hasil penelitian
lingkungan wilayah DKI Jakarta melakukan dan konsultasi langsung dengan pihak terkait
berbagi upaya dalam mengatasi lingkungan di Badan Pengelola Lingkungan Hidup DKI
hidup. Beberapa diantaranya terkait dengan Jakarta (BPLH) mengenai kebutuhan akan
pendataan sebaran industri serta pencemaran aplikasi sipersib yang berfungsi sebagai
yang dihasilkan dari industri. Oleh karena media dalam memanage data dalam
itu, diperlukan suatu sistem informasi yang penyampaian informasi terhadap data-data
dapat diakses dengan cepat, kapan pun, industri besar dan pencemaran. Identifikasi
dimana pun dan oleh siapa pun. Dengan latar kebutuhan tersebut diantaranya :
belakang tersebut, maka dilakukan
penelitian di DKI Jakarta dengan judul “
Rancang Bangun Sistem Informasi
1. Kebutuhan akan visualisasi dari data - 4. Sistem yang diusulkan merupakan
data industri besar serta pencemaran sistem yang berbasis web sehingga
udara primer yang dimiliki BPLH dapat dengan mudah dalam
untuk penyebaran informasi yang lebih mengaksesnya.
interaktif. 5. Sistem ini dapat dengan mudah
2. Kebutuhan akan sistem informasi dalam penambahan data, pencarian
spasial mengenai sebaran industri besar data sehingga data yang ada dapat
dan pencemaran udara DKI Jakarta terintegrasi dengan baik.
berdasarkan data - data BPLH. 6. Dengan sistem ini user dapat dengan
3. Sistem informasi yang diusulkan dapat mudah mengetahui berapa banyak
langsung di aplikasikan pada sistem sebaran industri besar dan
informasi yang telah ada. pencemaran udara primer pada
4. Sistem yang diusulkan dapat masing-masing daerah di DKI
memudahkan proses updating oleh Jakarta.
administrator maupun user untuk
penambahan informasi. C. Perancangan
5. Sistem yang di usulkan dapat Tahap perancangan dilakukan
mencakup keseluruhan data yang ada. untukk memberikan gambaran secara
6. Sistem informasi yang diusulkan umum mengenai sistem yang diusulkan.
diharapkan dapat digunakan dengan Adapun mencakup tentang rancangan alur
mudah serta user friendly. sistem usulan ( DFD ), rancangan kamus
data, rancangan database usulan ( ERD ),
B. Analisa rancangan struktur data tabular, rancangan
Dari berbagai kebutuhan-kebutuhan strukur menu aplikasi, rancangan State
yang didapat dari hasil penelitian yang Transition Diagram, dan rancangan layar.
dilakukan penulis menganalisa beberapa Serta dalam tahap ini pun mencakup
masalah pada sistem yang menjadi perancangan struktur menu aplikasi dan
kelemahan sistem yang berjalan. Adapun perancangan antarmuka aplikasi dibuat.
kelemahan-kelemahan tersebut diantaranya :
6. Data yang terdapat pada BPLH masih
berupa data mentah yang belum D. Pemrograman
terintegrasi. Tahap ini sering disebut juga sebagai
7. Tidak adanya data spasial sebagai tahap implementasi perangkat lunak. Pada
visualisasi data lokasi – lokasi tahap ini dilakukan implementasi hasil
industri dan pencemaran udara yang rancangan ke dalam baris-baris kode
dimiliki. program yang dapat dimengerti oleh mesin
8. Terbatasnya informasi yang diberikan (komputer).
kepada masyarakat. Dalam pembuatan aplikasi sipersib ini
9. Sistem manual yang dijalankan pada terdapat langkah-langkah pembuatan
sebuah Microsoft Excel sehingga pemrograman (coding) di antaranya yaitu :
terpecah-pecahnya data yang 2. Pembuatan data titik industri kedalam
dimiliki. format shapefile(*.Shp) berdasarkan data
10. Sistem yang berjalan belum memiliki industri dari BPLH.
sistem automatisasi sehingga sulit 3. Pembuatan peta pencemaran SO2 dan
dalam proses pencarian data. NO2 berdasarkan interpolasi dengan
menggunakan Arc View 3.3 dan
Dilihat dari permasalahan-permasalahan menghasilkan file dengan format
yang terjadi dan disebutkan diatas, maka shapefile(*.Shp).
diusulkan pemecahan masalah yaitu dengan 4. Konversi data shapefile ke dalam XML
mengembangkan sistem aplikasi sebaran agar dapat muncul di dalam web.
udara primer terhadap industri besar 5. Pembuatan website dengan dengan
(SIPERSIB). Aplikasi ini dibangun untuk menggunakan perangkat lunak
menjawab beberapa permasalahan- Macromedia Dreamweaver 8.
permasalahan yang terjadi pada sistem yang
berjalan selama ini. E. Pengujian
Kelebihan-kelebihan dari aplikasi Pada tahapan pengujian, pengujian
basisdata spasial ini diantaranya : dilakukan untuk mengetahui apakah sistem
yang telah dibuat dapat berjalan dengan baik
309
sesuai dengan fungsinya, atau masih
diperlukan suatu penyempurnaan. Pengujian
yang dilakukan penulis menggunakan dua
metode yaitu metode black box dan white
box. Hasil pengujian sistem dilakukan agar
dapat mengetahui apakah proses yang
dilakukan dapat sesuai dengan hasil yang
diharapkan.
3.1 Interface
Aplikasi sipersib ini dapat dijalankan
dengan mengetikan alamat sistem pada
browser yang berupa
http://localhost/sipersib-web-app/ maka akan
tampil halaman utama sebagai halaman
pembuka. Karena ini baru terinstall di
komputer atau PC stand-alone maka
servernya localhost. Gambar 3. Menu GIS Industri –
Tampilan dasar website ini terbagi download peta
menjadi tiga bagian, isi web pada bagian
tengah dengan menu utama diatasnya,
header web dan footer yang terletak di
bagian atas dan bawah tidak akan berubah
pada setiap layar atau halaman web.
Pada web sipersib ini terdapat 5 (lima)
menu dan masing-masing submenu yang
terletak dibawah header web, antara lain:
310
Gambar 5. Menu GIS Industri –
Pencemaran Udara Gambar 8. Menu Peta
311
Login, berfungsi untuk proses masuk ke Cari berdasarkan kata
dalam menu utama untuk Administrator kunci yang
dan user industri. dimasukkan.
7. Klik Menu Menampilkan
Pengetahuan informasi
pengetahuan.
8. Klik Menu Menampilkan
Website Terkait informasi website
yang terkait dengan
industri dan BPLH.
9. Klik Menu Buku Menambahkan dan
Tamu → simpan menampilkan buku
tamu.
10. Membuka Masuk ke dalam
Gambar 11. Menu Login Program menu utama
Administrator administrator dan
login admin.
3.2 Testing 11. Klik Menu Buku Menampilkan daftar
Hasil Pengujian (testing) dari sistem Tamu buku tamu dan menu
ini hampir seluruhnya dapat berjalan dengan hapus.
baik. Berikut tabel hasil pengujian sistem. 12. Klik Menu Buku Menghapus buku
Tamu → Hapus tamu.
Tabel 2. Hasil Pengujian Sistem 15. Klik Menu Menambah data
No. Rancangan Input / Hasil yang Industri Jakarta → administrasi yang
Output diharapkan Administrasi → baru.
1. Membuka Masuk ke dalam Input
Program Menu Utama 16. Klik Menu Mengubah data
2. Klik Menu Home Menampilkan Menu Industri Jakarta → administrasi yang
→ index Utama administrasi → dipilih.
3 Klik Menu Gis Menampilkan peta Edit
Industri dengan fungsi- 17. Klik Menu Menu Menghapus data
fungsinya. Industri Jakarta → industri yang dipilih.
Klik Menu Gis Mendownload file administrasi →
Industri → peta (*jpeg) Hapus
download 15. Klik Menu Menambah data
3. Klik Menu Home Menampilkan data- Industri Jakarta → cerobong yang baru.
→ Industri Jakarta data yang ada pada cerobong → Input
Industri Jakarta. 16. Klik Menu Mengubah data
4. Klik Menu Menampilkan hasil Industri Jakarta → cerobong yang
Industri Jakarta - pencarian data cerobong → Edit dipilih.
Administrasi → administrasi 17. Klik Menu Menu Menghapus data
Cari berdasarkan kata Industri Jakarta → cerobong yang
kunci yang cerobong → dipilih.
dimasukkan. Hapus
5. Klik Menu Menampilkan hasil 15. Klik Menu Menambah data
Industri Jakarta – pencarian data Industri Jakarta → industri yang baru.
Industri → industri berdasarkan industri→ Input
Cari kata kunci yang 16. Klik Menu Mengubah data
dimasukkan. Industri Jakarta → industri yang dipilih.
6 Klik Menu Menampilkan hasil industri → Edit
Industri Jakarta – pencarian data 17. Klik Menu Menu Menghapus data
cerobong → cerobong berdasarkan Industri Jakarta → industri yang dipilih.
Cari kata kunci yang industri → Hapus
dimasukkan. 15. Klik Menu Menambah data
Klik Menu Menampilkan hasil Industri Jakarta → pencemaran yang
Industri Jakarta – pencarian data pencemaran→ baru.
pencemaran → pencemaran Input
312
16. Klik Menu Mengubah data Box. Dan dengan sistem informasi
Industri Jakarta → pencemaran yang spasial ini, BPLH dengan mudah dan
pencemaran → dipilih. efektif dalam mengatur data-data industri
Edit dan pencemaran baku emisi dari setiap
17. Klik Menu Menu Menghapus data laporan industri, dapat dilihat pada tabel
Industri Jakarta → pencemaran yang 1 berdasarkan hasil pengujian metode
pencemaran → dipilih. white box.
Hapus 3. Sistem informasi spasial ini
15. Klik Menu Melihat data berdasarkan data - data industri dan
Industri Jakarta → pencemaran pada pencemaran baku emisi SO2 dan NO2
laporan → lihat laporan tahun 2009 - 2010, dan dalam pembuatan
16. Klik Menu Mencetak data website penulis menggunakan tools
Industri Jakarta → laporan dalam bentuk berupa adobe dreamweaver 8 sebagai
laporan → cetak excel. text editor, Arcview 3.3 sebagai
17. Membuka Masuk ke dalam pengolahan peta, ALOV map V0.57
Program User menu utama sebagai Webgis, PHP sebagai interface
Industri berbasis web dan MySQL sebagai
18. Klik Register User Melakukan database sistem.
pendaftaran anggota 4. Sistem informasi spasial ini memberikan
industri khusus. informasi tentang industri berdasarkan
19. Klik Login User Masuk kedalam login tiga layer peta, yaitu sebaran industri,
Industri user khusus industri. pencemaran udara serta pencemaran
20. Klik Profil Melihat dan udara terhadap emisi.
mengubah profile 5. Aplikasi ini dibuat dengan berbasiskan
user dari industri. web stand-alone sehingga memudahkan
21. Klik Upload Data Melihat dan pihak BPLH dalam mengakses dan
menambah data yang mendapatkan informasi data - data
akan di upload. industri dan pencemaran yang di miliki
oleh BPLH serta memudahkan pihak
BPLH dalam mengelola data-data
industri dan pencemaran.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut
: REFERENSI
[1] Aziz. Muhammad & Pujiono. Slamet,
1. Berdasarkan data yang telah di olah Sistem Informasi Geografis Berbasis
Desktop dan Web, Penerbit Gaya Media
menunjukkan bahwa sebaran lokasi
Yogyakarta, 2006
industri yang berada dalam pengawasan
[2] Arham, Zainul. Modul Kuliah Sistem
BPLH banyak terdapat di daerah Jakarta
Informasi Geografis, Jakarta,2008.
Timur dan Jakarta Utara. Hal ini sesuai
dengan rencana pembangunan kawasan [3] B. Barus & U.S. Wiradisastra, Sistem
industri yang menyebutkan bahwa Informasi Geografi, Jurusan Tanah,
1996.
wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Timur
[4] Fathansyah. Ir, Basis Data, Informatika
sebagai salah satu kawasan Industri.
Bandung, 2007
2. Dengan adanya SIPERSIB ini maka
[5] Kadir, Abdul. Dasar Perancangan dan
penyampaian informasi akan data-data
industri dan pencemaran disajikan dalam Implementasi Database Relational,
bentuk tampilan peta interaktif dan tabel Penerbit Andi, Yogyakarta, 2009.
[6] Kendall, Kendall, Analisis dan
disertai dengan modul tambah data
Perancangan Edisi Ke Lima, Penerbit
( upload ), cari ( searching ) serta tampil
Andi Yogyakarta, 2010.
( view ) yang lebih baik dan mudah
[7] Keputusan Gubernur. DKI Jakarta
dimengerti sehingga informasi akan
industri - industri yang berada di bawah No.670 Tahun 2000 tentang Standar
Baku Mutu Emisi.
pengawasan BPLH dapat di
[8] Keputusan Menteri Negara Lingkungan
informasikan dengan baik, sesuai dengan
Hidup No.13 Pasal 1 Tahun 1995
pengujian black box yang dapat dilihat
tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak
pada tabel 2 pengujian metode Black
Bergerak.
313
[9] Prahasta, Eddy. 2009. SISTEM
INFORMASI GEOGRAFIS : Konsep-
Konsep Dasar (Perspektif
Geodesi dan Geomatika), Bandung:
Informatika Bandung.
[10] Prahasta, Eddy. 2005. Sistem Informasi
Geografis : Konsep-Konsep Dasar
Sistem Informasi Geografi.
Informatika:Bandung
314
i