(KB)
Kelompok 10
TINJAUAN PUSTAKA
2. Tujuan Program KB
Tujuan dilaksanakan program KB yaitu untuk membentuk keluarga
kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara
pengaturan kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan
sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (Sulistyawati, 2013).
Tujuan program KB lainnya yaitu untuk menurunkan angka kelahiran
yang bermakna, untuk mencapai tujuan tersebut maka diadakan
kebijakaan yang dikategorikan dalam tiga fase (menjarangkan, menunda,
dan menghentikan) maksud dari kebijakaan tersebut yaitu untuk
menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan pada usia muda, jarak
kelahiran yang terlalu dekat dan melahirkan pada usia tua (Hartanto,
2002).
3. Manfaat Program KB
KB dapat mencegah munculnya bahaya-bahaya akibat:
a. Kehamilan terlalu dini
b. Kehamilan terlalu telat
c. Kehamilan yang terlalu berdesakan jaraknya
d. Terlalu sering hamil dan melahirkan
B. Metode Kontrasepsi
1. Definisi Kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya
kehamilan. Usaha-usaha itu dapat bersifat sementara dan permanen
(Wiknjosastro, 2007). Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur
oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang
telah dibuahi ke dinding rahim (Nugroho dan Utama, 2014).
b. Kontrasepsi Hormonal
1) Pil Kombinasi
Pil kombinasi berisi estrogen maupun progesterone (progestagen,
gestagen). Dosis estrogen ada yang 0,05; 0,08; dan 0,1 mg
pertablet. Sedangkan dosis dan jenis progesteronnya bervariasi
dari masing-masing pabrik pembuatnya.
Jenis Pil Kombinasi
- Monofasik : Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet,
mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dalam
dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
- Bifasik : Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet,
mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dalam dua
dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
- Trifasik : Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet,
mengandung hormon aktif estrogen/progestin (E/P) dalam tiga
dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
Keuntungan :
Kerugian :
2) Suntikan KB
Suntik KB dibagi menjadi 2 tipe, ada yang menunda kehamilan
selama 1 bulan ada pula untuk 3 bulan. Jenis kontrasepsi ini hampir
mirip dengan pil KB, namun jika pil KB harus rutin dikonsumsi
setiap hari, sedangkan suntuk rutin setiap satu bulan atau 3 bulan
sekali. Kontrasepsi ini juga termasuk dalam kategori temporer
dengan tingkat kegagalan 3% dalam pencegahan kehamilan.
Efek samping:
- Rasa mual
- Peningkatan berat badan
- Gairah seks menurun
- Pendarahan diluar jadwal menstruasi atau bahkan tidak
menstruasi sama sekali
- Sakit kepala
- Jerawatan
3) Kontrasepsi Implan
Jenis ini merupakan penanaman sebuh benda kecil seukuran
batang korek api yang dimasukkan ke bagian bawah kulit,
umumnya pada lengan bagian atas. Implan termasuk dalam
kategori KB temporer, dengan jangka waktu pencegahan kehamilan
selama 3 tahun.
- Norplant, terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan
panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan
36 mg Levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun
- Implanon, terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang
kira-kira 40 mm, dan diameter 2 mm, yang didisi dengan 68 mg
3-Keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
Cara kerja:
Keterbatasan :
4) Transdermal Patches
Mekanisme kerja
- Melepaskan hormon estrogen dan progesteron dalam taraf
harian
- Mencegah ovulasi
- Mengentalkan lendir serviks, sehingga membuat sperma sulit
untuk masuk kerahim
- Abdomen
- Lengan atas
- Punggung bawah
- Bokong