Anda di halaman 1dari 8

SAP

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

PENCEGAHAN KEKAMBUHAN PADA PASIEN DENGAN

SKIZOFRENIA

Diajukan untuk memenuhi nilai mata kuliah Stase Keperawatan Jiwa


Program Profesi Ners XXXVI

Disusun Oleh :

Agung Maulana Yusuf


Dina Pranita
Dewi Andriani
Diana Rahayu
Restu Wijayanti
Rini Riandini
Wafa Fida Azzahra

PROGRAM PROFESI NERS XXXVI


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Materi Pengajaran : Pencegahan kekambuhan pada pasien Skizofrenia


Tempat : Instalasi Rawat Jalan RSJ Provinsi Jawa Barat
Hari/ Tanggal : Senin, 21 Januari 2019
Waktu : Pukul 10.00 WIB (30 menit/pertemuan)
Sasaran :
 Pasien yang sedang melakukan kontrol ke instalasi rawat jalan
 Keluarga dan/ penanggung jawab pasien

1. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1.1 TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah dilakukan proses penyuluhan kesehatan selama ± 30 menit,
diharapkan pasien dan keluarga dapat mengetahui pencegahan kekambuhan
pasien dengan Skizofrenia.

1.2 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan, keluarga dan pasien
diharapkan mampu:
a. Menjelaskan pengertian kekambuhan.
b. Menjelaskan penyebab-penyebab kekambuhan.
c. Menjelaskan pencegahan kekambuhan.

2. KARAKTERISTIK/ PRASYARAT PESERTA DIDIK


Peserta didik adalah pasien, keluarga yang berkunjung ke instalasi
rawat jalan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat.

3. ANALISA TUGAS
3.1 Know
1. Pengertian kekambuhan.
2. Penyebab kekambuhan.
3. Pencegahan kekambuhan.

3.2 Do
Keluarga dan pasien mampu menjelaskan pengertian, penyebab,
dan pencegahan kekambuhan pada pasien dengan Skizofrenia.

3.3 Show
1. Keluarga dan pasien mendengarkan penyuluhan dengan seksama.
2. Keluarga dan pasien dapat menjelaskan kembali materi penyuluhan
yang disampaikan.
3. Keluarga dan pasien menjawab pertanyaan yang diajukan.
4. POKOK BAHASAN
Pencegahan kekambuhan pasien dengan Skizofrenia.

5. SUB POKOK BAHASAN


 Pengertian kekambuhan.
 Penyebab kekambuhan.
 Pencegahan kekambuhan.

6. MATERI PENGAJARAN
(Terlampir )

7. ALOKASI WAKTU
Pembukaan : 5 menit
Penjelasan materi : 15 menit
Tanya jawab : 5 menit
Ringkasan/penutup : 5 menit

8. STRATEGI PENGAJARAN
 Menjelaskan materi penyuluhan.
 Menggunakan media pembelajaran untuk mempermudah pemahaman
sasaran
 Memberikan kesempatan bertanya pada peserta penyuluhan.
 Evaluasi pemahaman materi dengan mengajukan beberapa pertanyaan
untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta penyuluhan.

9. Denah Penyuluhan

PESERTA

PEMATERI
10. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Kegiatan Metode yang Media yang


Tahap Kegiatan Pemateri
Peserta Didik Digunakan Digunakan
 Mengucapkan salam
 Perkenalan pemateri
 Menjelaskan tujuan
penyuluhan
Pembukaan  Menjelaskan cakupan Menyimak - Proyektor,
materi yang akan Memperhatikan Ceramah
(5 menit) Laptop
dibahas
 Mengkaji tingkat
pengetahuan keluarga
pasien tentang materi
yang akan dibahas
 Menjelaskan materi Menyimak Ceramah
(terlampir)
Leaflet,
Inti  Memberi kesempatan Proyektor,
pada peserta didik Mengutarakan Tanya Jawab
(20 menit) Laptop,
untuk menanyakan hal- ide/ pendapat/ Poster
hal yang kurang gagasan/
dipahami pertanyaan
 Memberi pertanyaan Diskusi (Tanya
pada pasien atau Jawab)
keluarga tentang materi
yang telah dibahas
 Mengevaluasi tujuan Menjawab
Penutup Leaflet,
penyuluhan kesehatan. pertanyaan yang Ceramah
(5 menit) Poster
 Menyimpulkan materi diberikan
yang telah disampaikan
 Menutup pertemuan Menyimak
dan memberi salam
penutup.

11. METODE PENGAJARAN


 Ceramah
 Demonstrasi
 Diskusi dan tanya jawab

12. MEDIA PENGAJARAN


 Leaflet
 Laptop
 Proyektor
 Poster
13. SUMBER

Andri, 2008. Kongres Nasional Skizofrenia V Closing The Treathment Gap


for Schizophrenia

Yosep, Iyus. 2007. Keperawatan Jiwa. PT. Rafika Aditama. Bandung

Wiramihardja, A. Sutardo.2007. Pengantar psikologi Abnormal. Bandung :


PT. Rendika Aditama

14. EVALUASI
Pertanyaan Langsung
a. Jelaskan pengertian dari kekambuhan !
b. Sebutkan penyebab dari kekambuhan !
c. Jelaskan/ sebutkan (minimal 3) pencegahan kekambuhan pada pasien
dengan Skizofrenia !

Jawaban: - (terlampir)
MATERI PENYULUHAN
PENCEGAHAN KEKAMBUHAN PADA PASIEN
SKIZOFRENIA

1. Definisi Kekambuhan
Kekambuhan merupakan keadaan pasien dimana muncul gejala yang sama
seperti sebelumnya dan mengakibatkan pasien harus dirawat kembali (Andri,
2008). Keadaan sekitar atau lingkungan yang penuh stres dapat memicu pada
orang-orang yang mudah terkena depresi, dimana dapat ditemukan bahwa
orang-orang yang mengalami kekambuhan lebih besar kemungkinannya
daripada orang-orang yang tidak mengalami kejadian-kejadian buruk dalam
kehidupan mereka. Pada gangguan jiwa kronis diperkirakan mengalami
kekambuhan 50% pada tahun pertama, dan 70% pada tahun kedua (yosep,
2007). kekambuahn biasanya terjadi karena adanya kejadian-keadian buruk
sebelum mereka kambuh (Wiramihardja, 2007).

2. Gejala-gejala Kekambuhan.
Beberapa gejala kambuh yang perlu diidentifikasi oleh klien dan keluarganya
yaitu :
a. Menjadi ragu-ragu dan serba takut (nervous).
b. Tidak nafsu makan
c. Sukar konsentrasi
d. Sulit tidur
e. Depresi
f. Tidak ada minat
g. Menarik diri

3. Pencegahan Kekambuhan
a. Aktivitas teratur/terjadual
Seorang yang menderita gangguan jiwa harus diberi semangat dan
nasehat untuk mengatur keadaaan dirinya dan untuk menghindari
kekambuhan dengan cara melaksanakan aktivitas yang teratur dan
terstruktur. Tim kesehatan menyatakan bahwa klien menyimpan catatan
harian mengenai perasaan dan kegiatan sehari-hari yang harus dilakukan
sehingga mereka secara signifikan dapat mengalami perubahan.

b. Beri pujian jika pasien berhasil


Memberikan pujian pada pasien saat pasien berhasil melakukan
kegiatan dengan baik, atau saat pasien mau minum obat dengan teratur
dapat menjadikan motivasi bagi pasien untuk semangat menjalani aktivitas
harian dan semangat menjalani pengobatan. Hal ini akan menumbuhkan
rasa dihargai pada diri pasien oleh orang lain.

c. Minum obat secara teratur


 Minum obat teratur dan sesuai aturan
 Perhatikan dosis, cara, dan waktu minum obat
 Dorong pasien untuk meminum obat secara mandiri
 Beri pujian jika pasien bisa minum obat secara mandiri
 Kontrol teratur
 Lakukan kontrol secara teratur ke RS sebelum obat habis

d. Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga merupakan salah satu dukungan sosial yang
terdapat di masyarakat yang bersumber dari orang-orang terdekat klien (ada
ikatan saudara). Keluarga perlu memberikan dukungan yang dapat diberikan
pada klien, berupa:
 Dukungan emosional (memberikan kenyamanan)
 Dukungan informasional (memberikan informasi)
 Dukungan instrumental (memfasilitasi kebutuhan)
 Dukungan penilaian (sumber dan validator identitas)

Beberapa intervensi yang dapat dilakukan pada keluarga untuk


mencegah terjadinya kekambuhan (Davison, 2006) berupa:
 Edukasi tentang skizofrenia, terutama kerentanan biologis yang
mempredisposisi seseorang terhadap penyakit tersebut, berbagai
masalah kognitif yang melekat dengan skizofrenia,
simptomsimptomnya, dan tanda-tanda akan terjadinya kekambuhan
 Informasi dan pemantauan berbagai efek pengobatan antipsikotik
dimana keluarga perlu mengetahui pentingnya pasien minum obat
yang diresepkan, informasi tentang berbagai efek samping, dan
inisiatif serta tanggung jawab untuk melakukan konsultasi medis
daripada menghentikan konsumsi obat
 Menghindari saling menyalahkan, mendorong keluarga untuk tidak
menyalahkan diri sendiri maupun pasien atas penyakit tersebut dan
atas semua kesulitan yang dialami seluruh keluarga
 Memperbaiki komunikasi dan ketrampilan penyelesaian masalah
dalam keluarga
 Mendorong pasien dan keluarganya untuk memperluas kontak sosial
mereka
 Menanamkan sebentuk harapan bahwa segala sesuatu dapat menjadi
lebih baik, termasuk harapan agar pasien tidak dirawat kembali di
rumah sakit.

Perlu diketahui bahwa keluarga dengan ekspresi emosi yang tinggi akan
menimbulkan kekambuhan pada anggota keluarga yang mengalami skizofrenia.
Tingkah laku tersebut dapat berupa: sikap penolakan, pengasingan, sikap tidak
peduli dan sering mengkritik dikatakan sebagai keluarga yang mempunyai
ekspresi emosi yang tinggi. Penderita skizofrenia yang tinggal bersama dengan
keluarga yang ekspresi emosinya tinggi akan sukar untuk sembuh walaupun obat-
obatan diberikan dengan cukup

Anda mungkin juga menyukai