Anda di halaman 1dari 1

PENATALAKSANAAN TERAPI WICARA PADA KASUS GANGGUAN

PENDENGARAN DI RUMKITAL dr. RAMELAN SURABAYA


PROVINSI JAWA TIMUR

Novia Sri Cahyanti1 , Hafidz Triantoro Aji Pratomo2 , Muryanti3


1
Mahasiswa Program StudiDiploma IIITerapi Wicara
2
Pembimbing Utama
3
Pembimbing Anggota

ABSTRAK

Latar Belakang: Gangguan Pendengaran adalah kehilangan pendengaran yang


mungkin berkisar dari ringan sampai tuli. Sedangkan ketulian adalah hilangnya
kemampuan untuk mendengar, tanpa ditujukan dari tingkat keparahan atau penyebabnya
(Nicolosi et al, 2004). Akibatnya seseorang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi.
Dampaknya anak frustasi dan mudah untuk salah paham atas apa yang sedang mereka
coba katakan. Anak dengan masalah komunikasi berhubungan dengan gangguan
pendengaran, masalah bahasa atau perkembangan yang terlambat sering membuat anak
marah untuk alasan yang disebutkan diatas. Gangguan pendengaran atau tuli merupakan
salah satu masalah yang cukup serius dan banyak terjadi di seluruh negara di dunia
(Tandry, 2010).
Tujuan: Tujuan Tugas Akhir untuk mendiskripsikan assessment yang dilakukan
pada klien kasus Gangguan Pendengaran dengan metode Auditory Verbal Therapy,
Drill, Phonetic Placement, untuk mendiskripsikan gangguan bicara yang dialami klien
pada kasus Gangguan Pendengaran, untuk mendiskripsikan intervensi yang dilakukan
pada klien kasus Gangguan Pendengaran, untuk mendiskripsikan penatalaksanaan
Terapi Wicara pada kasus Gangguan Pendengaran, untuk mendiskripsikan hasil dan
faktor pendukung serta penghambat ketercapaian tujuan terapi pada kasus Gangguan
Pendengaran.
Hasil: Setelah dilakukan terapi selama 5 minggu sebanyak 8 kali pertemuan
dapat diketahui untuk kemampuan menamai perabotan mampu mencapai target 16 dari
20 kata prabotan yang ditargetkan selama 3 sesi berturut-turut, untuk meningkatkan
artikulasi /b/ akhir mampu mencapai 30% dari 80% yang ditargetkan, dan meningkatkan
artikulasi /k/ tengah mampu mencapai 20% dari 80% yang ditargetkan.
Kesimpulan: Terapi dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan diketahui bahwa
tujuan jangka pendek menamai 16 dari 20 perabotan telah mencapai target yang
ditentukan dan untuk kemampuan artikulasi /b/ akhir dan /k/ tengah belum mencapai
target yang telah ditentukan. Faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan terapi
antara lain: sikap kooperatif, penggunaan alat bantu dengar, kemampuan intelektual
yang dimiliki, sedangkan faktor – faktor yang mempengaruhi ketidaktercapaian terapi
diantaranya ialah derajat gangguan pendengaran, penggunaan Cochlear Implant,
intensitas pertemuan.

Kata Kunci: Penatalaksanaan Terapi Wicara, Gangguan Bahasa, Gangguan


Pendengaran, Auditory Verbal Therapy, Drill, Phonetic Placement.

xiii

Anda mungkin juga menyukai