Anda di halaman 1dari 25

PT IAPI MANUFAKTUR

LAPORAN POSISI KEUANGAN


Per 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

Catatan 2016
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 4, 27, 28 27.650.000
Deposito yang dijaminkan 5, 27, 28 4.950.000
Piutang usaha 6, 26, 27, 28 14.500.000
Piutang lain-lain 7, 27 1.708.950
Persediaan 8 16.250.000
Uang muka dan beban dibayar di muka 9 1.700.000
Jumlah Aset Lancar 66.758.950

ASET TIDAK LANCAR


Aset tetap 10 105.500.000
Properti investasi 11 44.250.000
Aset takberw ujud 12 1.000.000
Aset pajak tangguhan 15.c 2.919.525
Jumlah Aset Tidak Lancar 155.169.525

JUMLAH ASET 221.928.475

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

1
PT IAPI MANUFAKTUR
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Per 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

Catatan 2016
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha 13, 26, 27, 28 26.404.250
Beban akrual 14, 17, 27 1.967.800
Utang pajak 15.a 992.300
Utang bank jangka pendek 16, 27, 28 14.500.000

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 43.864.350

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Utang bank jangka panjang 17, 27 39.500.000
Utang sewa pembiayaan 18, 27 12.712.300

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 52.212.300


JUMLAH LIABILITAS 96.076.650

EKUITAS
Modal saham 20 74.500.000
Tambahan modal disetor 21 1.250.000
Saldo laba 49.101.825
JUMLAH EKUITAS 124.351.825

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 221.928.475


PT IAPI MANUFAKTUR
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

Catatan 2016

Pendapatan 22 179.000.000
Beban pokok pendapatan 23, 25 (135.000.000)

LABA BRUTO 44.000.000

BEBAN USAHA
Penghasilan lain 11 2.550.000
Beban penjualan 24, 25 (12.900.000)
Beban administrasi & umum 24, 25, 26 (18.643.000)
Beban keuangan neto (4.000.000)
Beban pajak final (350.000)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 10.657.000

Beban pajak penghasilan 15.b, 15.c (2.639.250)

LABA TAHUN BERJALAN 8.017.750

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN


Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Keuntungan (kerugian) aktuarial - imbalan kerja 19 700.000
Pajak penghasilan terkait pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi atas program imbalan pasti (175.000)

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 8.542.750

3
PT IAPI MANUFAKTUR
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

4. Kas dan Setara Kas

2016

Kas 150.000
Bank
Rupiah 8.500.000
Dollar AS 3.000.000
Dollar Singapura 2.000.000
Subjumlah Bank 13.500.000

Deposito Berjangka
Rupiah 5.500.000
Dollar AS 3.500.000
Dollar Singapura 5.000.000
Subjumlah Deposito Berjangka 14.000.000
Jumlah Kas Dan Setara Kas 27.650.000

5. Deposito yang Dijaminkan

2016
Deposito berjangka
Rupiah 2.650.000
Dollar AS 2.300.000
Jumlah 4.950.000

6. Piutang Usaha

2016
Pihak berelasi
Rupiah 4.500.000
Subjumlah 4.500.000

Pihak ketiga:
Rupiah 4.500.000
Dollar AS 3.000.000
Dollar Singapura 3.000.000
Subjumlah 11.000.000
Jumlah piutang usaha 15.000.000
Penyisihan penurunan nilai (500.000)
Piutang usaha – neto 14.500.000
7. Piutang Lain-lain

2016

Piutang sewa 1.100.000


Piutang karyawan 608.950
Jumlah 1.708.950

8. Persediaan

2016

Barang jadi 7.000.000


Barang dalam proses 3.000.000
Bahan baku 6.000.000
Bahan penolong dan suku cadang 250.000
Jumlah 16.250.000

9. Uang Muka dan Beban Dibayar di Muka

2016

Uang muka pembelian aset tetap 1.000.000


Uang muka kepada pemasok 200.000
Sewa dibayar di muka 350.000
Asuransi dibayar di muka 100.000
Lainnya 50.000
Jumlah 1.700.000

10. Aset Tetap

2016
Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir
Biaya Perolehan
Kepemilikan Sendiri
Tanah 32.000.000
Bangunan dan prasarana 42.500.000
Mesin dan peralatan pabrik 26.000.000
Peralatan dan perabot kantor 8.000.000

Sewa pembiayaan
Kendaraan dan alat berat 12.000.000

Aset dalam penyelesaian 9.000.000


Jumlah Biaya Perolehan 129.500.000

Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Sendiri
Bangunan dan prasarana 10.200.000
Mesin dan peralatan pabrik 5.600.000
Peralatan dan perabot kantor 3.600.000

Sewa pembiayaan
Kendaraan dan alat berat 3.600.000
Jumlah Penyusutan 23.000.000
Rugi penurunan nilai -- 1.000.000
Jumlah Tercatat 105.500.000

11. Properti Investasi


2016
Saldo akhir
Biaya Perolehan
Kepemilikan Sendiri
Tanah 33.000.000
Bangunan dan prasarana 15.350.000
Jumlah Biaya Perolehan 48.350.000

Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Sendiri
Bangunan dan prasarana 2.600.000
Jumlah Penyusutan 2.600.000
Jumlah Tercatat 45.750.000

12. Aset Takberwujud

2016

Biaya perolehan
Perangkat lunak komputer 12.000.000
Akumulasi amortisasi
Perangkat lunak komputer (11.000.000)
Jumlah Tercatat 1.000.000

13. Utang Usaha

2016
Pihak berelasi (lihat Catatan 26)
Rupiah 2.000.000
Dollar AS 1.500.000
Subjumlah 3.500.000

Pihak ketiga
Rupiah 13.404.250
Dollar AS 4.500.000
Dollar Singapura 5.000.000
Subjumlah 22.904.250
Jumlah 26.404.250

PT Maju Jaya (MJ)

PT Semesta (Sms)

PT Technology (Tch)

Direksi dan Dewan


Komisaris
14. Beban Akrual

2016

Utilitas 250.000
Jasa profesional 735.600
Bunga 650.000
Lainnya 332.200
Jumlah 1.967.800

15. Perpajakan

a. Utang pajak

2016

Pajak Penghasilan
Pasal 21 60.000
Pasal 23/26 70.000
Pasal 29 832.300
Pajak Pertambahan Nilai 30.000
Jumlah 992.300

b. Perhitungan pajak penghasilan

Rekonsiliasi antara penghasilan menurut laporan penghasilan komprehensif sebelum pajak


penghasilan dan estimasi penghasilan kena pajak atas tarif pajak yang berlaku untuk tahun-
tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

2016 2015

Laba sebelum pajak : 10.657.000 8.890.000

Dikenakan tarif pajak berlaku (25%) (2.664.250) (2.222.500)


Pengaruh pajak atas koreksi fiskal (468.050) (405.750)
Beban Pajak Kini (3.132.300) (2.628.250)
Penghasilan Pajak Tangguhan 493.050 438.250
Jumlah Beban Pajak Penghasilan (2.639.250) (2.190.000)

25
15. Perpajakan (Lanjutan)

C. Aset pajak Tangguhan


2016
31 Desember

Penyusutan aset tetap 607.500


Penyisihan piutang 575.000
Penurunan nilai aset tetap 433.950
Pencadangan imbalan kerja 1.303.075
Jumlah 2.919.525

16. Utang Bank Jangka Pendek


2016

Rupiah
PT Bank MU Tbk 12.000.000
Dollar AS
PT Bank Nas Tbk 2.500.000
Jumlah 14.500.000

17. Utang Bank Jangka Panjang

2016

Rupiah:
PT Bank MU Tbk 43.000.000
Dikurangi:
Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 3.500.000
Jumlah Utang Jangka Panjang 39.500.000

27
PT IAPI MANUFAKTUR
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

18. Utang Sewa Pembiayaan

2016

PT TGS Finance 9.550.000


PT ABC Multi Finance 4.162.300
Jumlah 13.712.300

Dikurangi Bagian Lancar yang Jatuh


Tempo Dalam Satu Tahun 1.000.000
Utang sewa pembiayaan – bagian jangka panjang 12.712.300

20. Modal Saham

Susunan pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:

Pemegang Saham Nilai Nominal

Rp

PT IAPI Indonesia Jaya 50.000.000


PT Ilustrasi 12.000.000
Cahaya Tiara 12.500.000
Jumlah 74.500.000

21. Tambahan Modal Disetor

Tambahan modal disetor merupakan kelebihan penerimaan dari pemegang saham atas setoran
modal di atas nilai nominal saham yang diterbitkan.

22. Pendapatan

2016 2015

Penjualan barang
Lokal 105.000.000 90.000.000
Ekspor 65.000.000 55.000.000
Subjumlah 170.000.000 145.000.000

Penjualan jasa 11.000.000 11.500.000


Jumlah penjualan 181.000.000 156.500.000

Retur dan diskon (2.000.000) (1.500.000)


Jumlah pendapatan neto 179.000.000 155.000.000
31
PT IAPI MANUFAKTUR
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

23. Beban Pokok Pendapatan

2016 2015

Beban Pokok Pendapatan


Bahan baku
Awal tahun 6.000.000 7.000.000
Pembelian 72.000.000 57.750.000
Akhir tahun (6.500.000) (6.000.000)
Bahan baku yang digunakan 71.500.000 58.750.000

Tenaga kerja langsung 8.000.000 7.500.000


Overhead 25.000.000 21.000.000
Jumlah beban pokok produksi 104.500.000 87.250.000
Barang dalam proses
Awal tahun 3.500.000 3.750.000
Pembelian 15.000.000 11.000.000
Akhir tahun (3.000.000) (3.500.000)
Jumlah beban pokok produksi 120.000.000 98.500.000
Barang jadi
Awal tahun 6.000.000 9.250.000
Pembelian 10.000.000 7.500.000
Akhir tahun (6.500.000) (6.000.000)
Jumlah beban pokok penjualan 129.500.000 109.250.000

Beban Pokok Jasa 5.500.000 5.750.000


Jumlah 135.000.000 115.000.000

24. Beban

2016 2015
Beban penjualan
Beban pegawai 3.750.000 3.500.000
Pengiriman 2.200.000 2.500.000
Komisi 1.900.000 1.800.000
Iklan dan promosi 2.000.000 1.850.000
Pos, telepon, dan komunikasi 700.000 725.000
Jamuan 950.000 680.000
Depresiasi 550.000 450.000
Transportasi 400.000 250.000
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp100 juta) 450.000 625.000
Jumlah 12.900.000 12.380.000

32
PT IAPI MANUFAKTUR
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

24. Beban (Lanjutan)

2016 2015
Beban administrasi dan
umum Beban pegawai 10.243.000 8.000.000
Depresiasi dan amortisasi 2.750.000 1.500.000
Transportasi 1.000.000 1.600.000
Sewa 800.000 950.000
Perbaikan dan 950.000 1.500.000
pemeliharaan Utilitas 1.050.000 700.000
Beban kantor Pajak 500.000 750.000
dan perijinan 250.000 350.000
Pos, telepon, dan 200.000 250.000
komunikasi Asuransi 100.000 135.000
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp100 juta) 800.000 1.200.000
Jumlah 18.643.000 16.935.000
Jumlah 31.543.000 29.315.000

25. Beban Berdasarkan Sifat

Karakteristik beban berdasarkan sifatnya untuk beban pokok pendapatan, beban penjualan, dan
beban administrasi dan umum yang signifikan adalah sebagai berikut:

2016
Beban Pokok Beban Beban Jumlah
Pendapatan Penjualan Administrasi
dan Umum

Pemakaian persediaan 104.500.000 -- -- 104.500.000


Beban pegawai 8.000.000 3.750.000 10.243.000 21.993.000
Penyusutan 1.050.000 550.000 1.750.000 3.350.000
Perbaikan dan pemeliharaan 1.950.000 50.000 950.000 2.950.000
Sewa 5.000.000 300.000 800.000 6.100.000
Iklan dan promosi -- 2.000.000 -- 2.000.000
Utilitas 3.000.000 100.000 1.050.000 4.150.000
Pos, telepon, dan komunikasi 500.000 700.000 200.000 1.400.000
Transportasi 5.000.000 400.000 1.000.000 6.400.000
Amortisasi -- -- 1.000.000 1.000.000
Lain-lain 6.000.000 5.050.000 1.650.000 12.700.000
Jumlah 135.000.000 12.900.000 18.643.000 166.543.000

33
PT IAPI MANUFAKTUR
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

25. Beban Berdasarkan Sifat (Lanjutan)

2015
Beban Pokok Beban Beban Jumlah
Pendapatan Penjualan Administrasi
dan Umum

Pemakaian persediaan 88.250.000 -- -- 88.250.000


Beban pegawai 7.500.000 3.500.000 8.000.000 19.000.000
Penyusutan 950.000 500.000 1.050.000 2.500.000
Perbaikan dan pemeliharaan 1.850.000 50.000 1.500.000 3.400.000
Sewa 5.000.000 300.000 950.000 6.250.000
Iklan dan promosi -- 1.850.000 -- 1.850.000
Utilitas 3.000.000 100.000 700.000 3.800.000
Pos, telepon, dan komunikasi 500.000 725.000 250.000 1.475.000
Transportasi 5.000.000 250.000 1.600.000 6.850.000
Amortisasi -- -- 1.000.000 1.000.000
Lain-lain 2.950.000 5.105.000 1.885.000 9.940.000
Jumlah 115.000.000 12.380.000 16.935.000 144.315.000

26. Transaksi Pihak Berelasi

Perseroan dikendalikan oleh PT IAPI Indonesia Jaya (lihat Catatan 20). Tidak ada transaksi antara
Perseroan dengan pihak pengendali tersebut selama tahun 2016 dan 2015.

Berikut saldo akun kepada pihak-pihak berelasi:

Persentase terhadap
Aset/Liabilitas
2016 2015 2016 2015

Piutang Usaha
PT MJ 4.500.000 5.000.000 1,98% 2,32%
Subjumlah 4.500.000 5.000.000 1,98% 2,32%

Utang Usaha
PT Sms 2.500.000 2.000.000 2,47% 2,03%
PT Tch 1.500.000 1.000.000 1,48% 1,01%
Subjumlah 4.000.000 3.000.000 3,96% 3,04%

Beban kompensasi kepada personil manajemen kunci adalah sebagai berikut:

2016 2015

Jumlah remunerasi Direksi & Dewan Komisaris 5.000.000 4.500.000

34
PT IAPI MANUFAKTUR
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

26. Transaksi Pihak Berelasi (Lanjutan)

Sifat hubungan dan sifat transaksi pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Nama Perseroan Sifat hubungan Sifat transaksi

PT Maju Jaya (MJ) Ventura bersama / Penjualan barang dan jasa


pengendalian bersama
PT Semesta (Sms) Entitas asosiasi / Beban antar perusahaan tanpa
pengaruh signifikan bunga, pembelian bahan baku
PT Technology (Tch) Ventura bersama / Beban antar perusahaan tanpa
pengendalian bersama bunga, pembelian bahan baku
Direksi dan Dewan Personil / manajemen Kompensasi dan remunerasi
Komisaris kunci

27. Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko Keuangan

a. Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko dimana suatu pihak atas instrumen keuangan akan menyebabkan
kerugian keuangan terhadap pihak lain diakibatkan kegagalannya dalam memenuhi suatu
kewajiban.

Perseroan tidak memiliki konsentrasi yang signifikan terhadap risiko kredit. Terdapat
kebijakan untuk memastikan keseluruhan penjualan produk dilakukan kepada pelanggan
dengan riwayat kredit yang baik. Selain itu, Perseroan melakukan penelaahan atas kredit
pelanggan yang ada dan menggunakan batas kredit untuk mengatur risiko kredit. Untuk
transaksi kas dan bank, Perseroan menggunakan bank yang memiliki kualitas kredit yang
baik terlihat dengan sebagian besar bank tersebut berperingkat mulai dari “BB” ke “AAA” dari
lembaga pemeringkat Fitch Ratings dan Pefindo.

Peringkat kualitas kredit dari bank yang digunakan oleh Perseroan adalah sebagai berikut:

2016 2015

Dengan pihak yang memiliki peringkat kredit


eksternal
- AAA 28.000.000 27.000.000
- AA+ 5.450.000 5.000.000
- AA- -- --
- A+ -- --
- A- -- --
- A -- --
- BB -- --
Subjumlah 33.450.000 32.000.000

Dengan pihak yang tidak memiliki peringkat kredit


eksternal 17.208.950 15.858.950
Jumlah 50.658.950 47.858.950

35
PT IAPI MANUFAKTUR
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

27. Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)

b. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko dimana suatu entitas akan menghadapi kesulitan dalam
memenuhi kewajiban terkait dengan liabilitas keuangannya yang diselesaikan dengan
penyerahan kas atau aset keuangan lainnya. Eksposur Perseroan yang terpengaruh risiko
suku bunga terutama terkait dengan pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang.

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan
setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional dan untuk mengatasi
dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus
kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan
penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.

Tabel berikut menganalisis kualitas liabilitas keuangan berdasarkan jatuh tempo:

2016
Jatuh Tempo Jum lah
< 1 Bulan 1-3 Bulan 3-12 Bulan > 1 Tahun

Diukur dengan biaya


perolehan diamortisasi
Utang usaha 18.804.250 5.000.000 3.000.000 100.000 26.904.250
Beban akrual 1.800.000 167.800 -- -- 1.967.800
Utang bank jangka pendek -- 12.500.000 -- -- 12.500.000
Utang bank jangka panjang 3.000.000 40.000.000 43.000.000
Utang sew a pembiayaan 1.500.000 4.000.000 2.000.000 -- 7.500.000
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 1.360.000 -- -- -- 1.360.000

Jumlah 23.464.250 24.667.800 5.000.000 40.100.000 93.232.050

2015
Jatuh Tempo
Jumlah
< 1 Bulan 1-3 Bulan 3-12 Bulan > 1 Tahun

Diukur dengan biaya


perolehan diamortisasi
Utang usaha 17.807.100 3.500.000 1.900.000 100.000 23.307.100
Beban akrual 2.675.000 125.900 -- -- 2.800.900
Utang bank jangka pendek -- 12.000.000 -- -- 12.000.000
Utang bank jangka panjang -- 3.000.000 -- 42.000.000 45.000.000
Utang sew a pembiayaan 2.000.000 4.000.000 1.250.000 -- 7.250.000
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 1.250.000 -- -- -- 1.250.000

Jumlah 23.732.100 22.625.900 3.150.000 42.100.000 91.608.000

36
PT IAPI MANUFAKTUR
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

27. Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)

c. Risiko Pasar

(i) Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu
instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Eksposur
Perseroan yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan pinjaman jangka
pendek.

Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Perseroan mengelola beban bunga melalui
kombinasi utang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, dengan
mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan
penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan
suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan
perikatan utang baru.

Analisis Sensitivitas

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, jika suku bunga lebih tinggi 50 basis poin
dengan semua variabel lain tetap, maka beban keuangan periode berjalan dan periode
komparatif terkait akan bertambah sebesar Rp225.000 dan Rp215.000, terutama yang
timbul sebagai akibat beban bunga yang lebih tinggi atas pinjaman dengan suku bunga
mengambang.

(ii) Risiko Mata Uang

Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu
instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan kurs valuta asing. Risiko
Eksposur Perseroan yang terpengaruh risiko nilai tukar terutama terkait dengan
pinjaman jangka panjang dan impor mesin untuk barang modal.

Untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing, Perseroan melakukan kebijakan
perencanaan keuangan yaitu pengelolaan penerimaan dalam mata uang asing sesuai
kebutuhan investasi dan operasional (lindung nilai alamiah).

Selain pinjaman jangka panjang, Perseroan dan Entitas asosiasi memiliki eksposur
dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Eksposur tersebut
timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang selain mata
uang fungsional unit operasional atau pihak lawan. Eksposur dalam mata uang asing
tersebut jumlahnya tidak material.

Lihat Catatan 28 untuk tabel yang menyajikan jumlah aset dan liabilitas keuangan dalam
mata uang asing pada 31 Desember 2016 dan 2015 berdasarkan jenis mata uang asing.

Analisis Sensitivitas

Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar terhadap mata uang Dollar AS sebesar 10%,
akan menurunkan laba sebelum pajak pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
masing-masing sebesar Rp650.872 dan Rp850.000.

37
PT IAPI MANUFAKTUR
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

27. Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)

b. Risiko Pasar (Lanjutan)

(ii) Risiko Mata Uang (Lanjutan)

Dengan hipotesis pelemahan nilai tukar terhadap mata uang Dollar Singapura sebesar
10%, akan menurunkan laba sebelum pajak pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
masing-masing sebesar Rp751.131 dan Rp650.000.

Analisis di atas didasarkan pada asumsi bahwa pelemahan dan penguatan terhadap
semua mata uang asing dengan pola yang sama, tetapi tidak benar-benar terjadi pada
kenyataannya. Analisis tersebut belum memperhitungkan dampak efektivitas instrumen
derivatif sebagai lindung nilai.

28. Aset dan Liabilitas Moneter dalam Mata Uang Asing

2016
Mata Uang Asing Ekuivalen
USD SGD Rupiah
Aset:
Kas dan setara kas 484.424 807.841 14.000.000
Deposito yang dijaminkan 208.675 -- 2.800.000
Piutang usaha 260.844 323.137 6.500.000
Jumlah Aset 953.942 1.130.978 23.300.000

Liabilitas:
Utang usaha 447.161 538.561 11.000.000
Utang Bank Jangka Pendek 186.317 -- 2.500.000
Jumlah Liabilitas 633.477 538.561 13.500.000
Jumlah Aset (Liabilitas) Neto 320.465 592.417 9.800.000

2015
Mata Uang Asing Ekuivalen
USD SGD Rupiah
Aset:
Kas dan setara kas 616.165 666.585 15.000.000
Deposito yang dijaminkan 217.470 -- 3.000.000
Piutang usaha 253.715 153.827 5.000.000
Jumlah Aset 1.087.350 820.413 23.000.000

Liabilitas:
Utang usaha 253.715 256.379 6.000.000
Utang Bank Jangka Pendek 217.470 -- 3.000.000
Jumlah Liabilitas 471.185 256.379 9.000.000
Jumlah Aset (Liabilitas) Neto 616.165 564.034 14.000.000

38
PT IAPI MANUFAKTUR
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

29. Sumber Ketidakpastian Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia


mengharuskan manajemen untuk membuat asumsi dan estimasi yang dapat mempengaruhi
jumlah tercatat aset dan liabilitas tertentu pada akhir tahun pelaporan.

Dalam penyusunan laporan keuangan ini, asumsi akuntansi telah dibuat dalam proses penerapan
kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabiltas
pada laporan keuangan. Selain itu juga terdapat asumsi akuntansi mengenai sumber estimasi
ketidakpastian pada akhir tahun pelaporan yang dapat mempengaruhi secara material jumlah
tercatat aset dan liabilitas untuk tahun pelaporan berikutnya.

Manajemen secara periodik menelaah asumsi dan estimasi ini untuk memastikan bahwa asumsi
dan estimasi telah dibuat berdasarkan semua informasi relevan yang tersedia pada tanggal
tersebut dimana laporan keuangan disusun. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam
pembuatan estimasi, nilai aset dan liabilitas yang akan dilaporkan di masa mendatang akan
berbeda dari estimasi tersebut.
Pada tanggal pelaporan, manajemen telah membuat asumsi dan estimasi penting yang memiliki
dampak paling signifikan pada jumlah tercatat yang diakui dalam laporan keuangan, yaitu sebagai
berikut:

Penyisihan Penurunan Nilai Piutang

Secara umum manajemen menganalisis kecukupan penyisihan piutang berdasarkan beberapa


hal, yaitu antara lain menganalisis historis piutang tak tertagih, konsentrasi piutang masing-
masing pelanggan, kelayakan kredit yang diberikan dan perubahan jangka waktu pelunasan.
Analisis tersebut dilakukan secara individual terhadap jumlah piutang yang signifikan, sedangkan
kelompok piutang yang tidak signifikan dilakukan atas dasar kolektif. Pada tanggal pelaporan,
jumlah tercatat piutang telah mencerminkan nilai wajarnya dan nilai tercatat tersebut dapat
berubah secara material pada tahun pelaporan berikutnya, namun perubahan itu bukan berasal
dari asumsi maupun estimasi yang dibuat pada tanggal pelaporan ini (lihat Catatan 6).

Estimasi Aset Pajak Tangguhan

Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui
sebagai laba atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan. Pengakuan
tersebut dilakukan hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk
manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan
akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan. Manajemen juga mempertimbangkan estimasi laba
kena pajak di masa datang dan perencanaan strategis perpajakan dalam mengevaluasi aset
pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun
perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa
perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian
memerlukan pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat. Estimasi
pajak tangguhan disajikan dalam Catatan 15.

39
PT IAPI MANUFAKTUR
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

29. Sumber Ketidakpastian Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting

(Lanjutan) Estimasi Umur Manfaat Ekonomis Aset Tetap

Manajemen melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan
faktor-faktor seperti kondisi fisik dan teknis serta perkembangan teknologi mesin dan peralatan di
masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan
estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Perubahan
estimasi umur manfaat aset tetap, jika terjadi, diperlakukan secara prospektif sesuai PSAK No. 25
(Revisi 2010) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. Jumlah
tercatat aset tetap disajikan dalam Catatan 10.

Imbalan Pascakerja

Nilai kini Liabilitas imbalan pasti tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar
aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya
(penghasilan) tersebut mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi
jumlah tercatat imbalan pascakerja.

Perseroan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir tahun pelaporan, yakni tingkat
suku bunga yang digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian
yang diharapkan untuk menyelesaikan Liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang
sesuai, Perseroan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang
didenominasikan dalam mata uang Rupiah dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan
jangka waktu Liabilitas yang terkait.

Asumsi kunci lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini, selama periode
dimana liabilitas imbalan pascakerja terselesaikan. Perubahan asumsi imbalan kerja ini akan
berdampak pada pengakuan keuntungan atau kerugian aktuarial pada akhir tahun pelaporan.
Informasi mengenai asumsi dan jumlah liabilitas dan beban imbalan pascakerja diungkapkan
pada Catatan 19.

Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan

Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan
tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk
penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang
bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak
tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar.

30. Transaksi Non Kas

2016 2015

Perolehan aset tetap melalui sewa pembiayaan 3.000.000 --

40
PT IAPI MANUFAKTUR
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah)

31. Manajemen Permodalan

2016 2015

Jumlah utang 93.864.350 92.341.250


Dikurang: Kas dan setara kas (28.150.000) (27.150.000)
Utang Neto 65.714.350 65.191.250

Jumlah ekuitas 125.851.825 117.309.075


Rasio Utang terhadap Ekuitas 0,52 0,56

Tujuan utama Perseroan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan
Perseroan dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga Perseroan dapat melanjutkan
untuk menyediakan imbal hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan.

Perseroan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan
memperhatikan perubahan kondisi ekonomik dan karakteristik risiko aset yang mendasarinya.
Untuk memelihara atau menyesuaikan struktur modal, Perseroan mungkin menyesuaikan jumlah
dividen yang dibayar kepada pemegang saham, pengembalian modal kepada pemegang saham,
penerbitan saham baru, atau menjual aset untuk mengurangi utang.

Selama 2016, strategi Perseroan tidak berubah sejak 2013, yaitu mempertahankan rasio utang
terhadap ekuitas pada batas bawah 1:1, dalam rangka menjamin akses ke pembiayaan dengan
biaya yang wajar untuk mempertahankan peringkat kredit.

32. Komitmen dan Perjanjian Signifikan

Pada tanggal 15 Februari 2016, Perseroan menandatangani partnership agreement dengan Oxi
dimana Perseroan ditunjuk oleh Oxi sebagai exclusive partner atas produk Oxi wilayah A.
Perjanjian ini efektif berlaku sejak tanggal 15 Februari 2016 sampai dengan 15 Februari 2017.
Perjanjian ini diperpanjang secara otomatis untuk periode satu tahun kecuali diakhiri oleh salah
satu pihak dalam waktu paling lambat 30 hari sebelum perjanjian berakhir.

33. Tanggal Penyelesaian Laporan Keuangan

Direksi bertanggung jawab atas penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tahun
yang berakhir 31 Desember 2016 yang disusun dan diotorisasi pada tanggal 7 Maret 2017.

41
Member Firm of
Kantor Akuntan Publik TOTO SUJARWO & Rekan
Izin Usaha No. xxx/KM.6/2xx6
Jl. Proklamasi, Jakarta
Tel. 021- 4567xxx, Fax. 021-4561xxx

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Laporan No: 074/EI-2016/TTS

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi


PT IAPI Manufaktur

Kami telah mengaudit laporan keuangan PT IAPI Manufaktur terlampir, yang terdiri dari laporan
posisi keuangan tanggal 31 Desember 2016, serta laporan laba-rugi dan penghasilan
komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir
pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi
penjelasan lainnya.

Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan
tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian
internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan
keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan
maupun kesalahan.

Tanggung Jawab Auditor

Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut
berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan
oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi
ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan
memadai tentang apakah laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-
angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada
pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam
laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam
melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang
relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang
prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan
opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup
pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi
akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan
secara keseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk
menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.

KAP Toto Sujarwo & Rekan adalah anggota TS International yang bersifat independen. TS International adalah
Organisasi Audit Indonesia independen yang didirikan berdasarkan ketentuan hukum di Indonesia.
Member Firm of
Kantor Akuntan Publik TOTO SUJARWO & Rekan
Izin Usaha No. xxx/KM.6/2xx6
Jl. Proklamasi, Jakarta
Tel. 021- 4567xxx, Fax. 021-4561xxx

Opini

Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan PT IAPI Manufaktur tanggal 31 Desember 2016, serta kinerja
keuangan dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

KAP TOTO SUJARWO & Rekan

Toto Sujarwo, CPA


Nomor Izin Akuntan Publik: AP.0xxx

Jakarta, 7 Maret 2017

KAP Toto Sujarwo & Rekan adalah anggota TS International yang bersifat independen. TS International adalah
Organisasi Audit Indonesia independen yang didirikan berdasarkan ketentuan hukum di Indonesia.
Halaman ini sengaja dikosongkan
Contact Us:
Office 8 Building 12th Floor
Sudirman Central Business District (SCBD) Lot 28
Senopati Raya
Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53
Jakarta Selatan 12190

Hunting: (021) 7279 5445, 7279 5446

www.iapi.or.id © 2017 Institut Akuntan Publik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai