Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL PENELITIAN

EFEK PEMBERIAN VITAMIN E TERHADAP


JUMLAH ERYTROSIT DAN AKTIVITAS ENZIM
KATALASE TIKUS AKIBAT PAPARAN
SINAR ULTRAVIOLET
Yustini Alioes, Elmatris Sy

Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


E-mail: anduringpepaya09@gmail.com

Abstrak
Sinar ultra violet (UV) selain mempunyai dampak positif terhadap
kesehatan, UV juga dapat membahayakan kesehatan. Dampak negatif UV ini
dirasakan oleh orang-orang yang terpapar sinar UV dalam jangka waktu lama,
seperti nelayan dan petani. Radiasi UV tingkat sedang menyebabkan kulit
kemerahan (eritema), sedangkan tingkat tinggi dapat menyebabkan perdarahan
pada kulit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian vitamin E terhadap
jumlah erytrosit dan aktifitas enzim katalase tikus akibat paparan sinar ultra violet.
Penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan tikus sebagai hewan
coba, yang dilakukan di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas dari bulan September – Desember 2008. Populasi adalah 20 ekor tikus
galur Wistar, umur ± 2 bulan dan berat badan 200-250 gram. Sampel diambil
secara acak (simple random sampling) dari populasi dan dibagi menjadi dua
kelompok yaitu : Kelompok kontrol (Kelompok yang diradiasi UV 6 jam/hari
selama 3 minggu tanpa pemberian vitamin E) dan kelompok perlakuan
(Kelompok yang diradiasi UV 6 jam/hari selama 3 minggu dengan pemberian
vitamin E dosis 0.45 IU/kg BB/1 kali/hari). Hasil penelitian menunjukkan pada
kelompok kontrol terjadi penurunan jumlah erytrosit dan aktifitas enzim katalase
akibat paparan sinar UV. Jumlah Penurunan ini akan lebih sedikit setelah
pemberian vitamin E.
Efek pemberian vitamin E dapat menghambat penurunan jumlah erytrosit dan
aktivitas enzim katalase tikus yang terpapar sinar ultraviolet.
Kata Kunci : VitaminE, Erytrosit, Katalase

Abstract
Ultraviolet (UV) in addition to having a positive impact on health, UV can
also endanger your health. UV negative impact is felt by the people who are
exposed to UV light for long periods, such as fishermen and farmers. UV
radiation levels are causing skin redness (erythema), whereas high levels can
cause bleeding in the skin.
This study aims to determine the effect. These are experimental studies using rats
as an animal, which conducted the Biochemistry Laboratory of the Faculty of

127
Medicine University of Newcastle from September - December 2008. Population
is 20 strains of Wistar rats, age ± 2 months and weight 200-250 grams. Samples
taken at random (simple random sampling) of the population and divided into two
groups: control group (group UV irradiated 6 hours/day for 3 weeks without
vitamin E) and the treatment group (group UV irradiated 6 hours/day for 3 weeks
with doses of vitamin E 0:45 IU/kg BB/1 kali/day). The results showed in the
control group declines erytrosit and catalase enzyme activity due to exposure to
UV. decline was much less after vitamin E. Conclusion: The effect vitamin E can
inhibit the decrease in the number erytrosit and catalase enzyme activities of rats
exposed to ultraviolet light.of vitamin E on the number of erytrosit and catalase
enzyme activities of rats by exposure to ultraviolet light.
Key words : Vitamin E, Erytrosit, Katalase

128
Majalah Kedokteran Andalas, Vol.33. No.2. Juli –Desember 2009 129

Pendahuluan tidak mampu mengangkut oksigen.


Radiasi ultraviolet (UV) di Pada keadaan normal, hanya dijumpai
bidang kesehatan digunakan sebagai sedikit metHb di dalam darah karena
alat pemekat warna kulit pada orang eritrosit memiliki sistem yang efektif
kulit putih (sun tanning), desinfektan untuk mereduksi kembali Fe3+ menjadi
dan sebagai terapi sinar pada bayi hiper Fe2+.(3)
bilirubinemia agar produksi bilirubin Oxygen stress yang disebabkan
dapat dikurangi. Selain itu, UV juga faktor dari luar seperti sinar ultraviolet,
digunakan di bidang lain untuk proses bahan kimia, polutan lingkungan dan
polimerisasi, litografi, reprografi, dan sebagainya dapat menghasilkan ROS.
fotometri.(1) Radiasi UV juga dapat
Selain mempunyai dampak menyebabkan terjadinya peningkatan
positif terhadap kesehatan, UV juga jumlah radikal bebas.(4) Radikal bebas
dapat membahayakan kesehatan. yang terbentuk akibat radiasi UV dapat
Dampak negatif UV ini dirasakan oleh berupa radikal oksigen, oksigen
orang-orang yang terpapar sinar UV tunggal (1O2), radikal hidroksil (OH),
dalam jangka waktu lama, seperti lipid peroksida, dan radikal alkoksil
nelayan dan petani. Radiasi UV (5). Molekul 1O2 yang dihasilkan oleh
tingkat sedang menyebabkan kulit radiasi UV merupakan salah satu faktor
kemerahan (eritema), sedangkan yang berperan dalam proses induksi
tingkat tinggi dapat menyebabkan radikal bebas. Oksidasi lipid oleh 1O2
perdarahan pada kulit. Paparan UV-A menyebabkan terbentuknya lipid
(radiasi UV dengan panjang peroksida pada asam lemak terutama
gelombang 315-400 nm) pada waktu asam lemak tidak jenuh rantai panjang
yang lama dapat menyebabkan dan membran sel yang dapat
penuaan kulit dan meningkatkan risiko menyebabkan ketidakstabilan dan
kanker kulit.(1) Penyinaran sinar UV kerusakan membran sel yang luas.(6)
selama 6 (enam) jam dapat menyebab- Membran eritrosit merupakan
kan pelepasan enzim dari “suicide salah satu membran sel yang rentan
packet” lisosom. Beberapa penelitian terhadap serangan radikal hidroksil
menunjukkan bahwa radiasi UV dapat (OH). Jika OH menyerang membran
mempengaruhi aktivitas sistem oksidan eritrosit, maka fluiditas membran sel
yaitu terjadi penurunan superokside akan terganggu yang dapat menyebab-
dismutase (SOD) dan aktivitas katalase kan lisis bahkan kematian sel.
pasca penyinaran UV.(2) Akibatnya, jumlah eritrosit dan kadar
Oksidan yang mungkin terbentuk hemoglobin akan terganggu.(1) Radikal
di dalam sel eritrosit adalah hidroksil dapat menimbulkan reaksi
superoksida (O2 -), hidrogen peroksida rantai yang dikenal dengan peroksida
(H2O2), radikal peroksil (ROO•) yang lipid (lipid peroxidation).(7,2) Peroksida
merupakan reactive oxygen species lipid dengan reaksi autooksidasi akan
(ROS). Superoksida di dalam eritrosit menghasilkan radikal bebas yang
terbentuk karena proses autooksidasi menyebabkan kerusakan sel sehingga
Hb (pada manusia terjadi hampir 3% menyebabkan terjadinya anemia
autooksidasi Hb perhari) menjadi hemolitik.(3)
metHb.(3) Radikal bebas tersebut tidak
Ion Fe2+ dari Hb sangat rentan menimbulkan efek negatif dalam tubuh
terhadap oksidasi oleh oksidan, misal bila terdapat dalam jumlah yang
O2, di mana terbentuk metHb yang seimbang karena tubuh memiliki
Yustini Alioes dan Elmatris Sy, EFEK PEMBERIAN VITAMIN E TERHADAP 130
JUMLAH ERYTROSIT DAN AKTIVITAS ENZIM KATALASE TIKUS AKIBAT
PAPARAN SINAR ULTRAVIOLET

sistem antioksidan yang mampu dapat melindungi tubuh manusia


menetralisirnya, tetapi apabila terjadi terhadap proses peroksidasi lipid dan
ketidakseimbangan antara radikal dapat pula membantu menstabil-kan
bebas dan antioksidan, dimana jumlah struktur membran.(9)
radikal bebas lebih banyak dari pada Berdasarkan dampak negatif
antioksidan, maka akan timbul suatu yang ditimbulkan akibat paparan sinar
keadaan yang disebut oxidative stress. UV, peranan vitamin E yang dapat
Bila keadaan oxidative stress ini mencegah stres oksidatif serta peranan
dibiarkan dalam waktu yang lama, enzim katalase yang juga bertindak
maka mungkin akan menimbulkan sebagai pertahanan tubuh maka peneliti
keganasan, inflamasi, aterosklerosis, termotivasi untuk meneliti tentang Efek
penuaan, iskemia, dan hemolisis.(3,8) Pemberian Vitamin E terhadap Jumlah
Tubuh memiliki mekanisme eritrosit dan Enzim Katalase Akibat
pertahanan tersendiri terhadap radikal Paparan Sinar Ultra Violet.
bebas. Salah satu garis pertahanan yang
penting adalah sistem enzim, yaitu Perumusan Masalah
superoksida dismutase (SOD), 1. Bagaimanakah jumlah eritrosit
catalase, dan glutation peroksidase.(9) tikus yang dipapar sinar
Enzim ini berperan dalam menetralisir ultraviolet tanpa pemberian
radikal bebas di dalam tubuh. Pada vitamin E ?
eritrosit, enzim ini berperan sangat 2. Bagaimanakah jumlah eritrosit
besar karena eritrosit sangat mudah tikus yang dipapar sinar
rusak oleh peroksida lipid.(3) ultraviolet
Nutrisi memainkan peranan kunci dengan pemberian vitamin E ?
dalam menjaga pertahanan enzim 3. Bagaimanakah kadar enzim
tubuh terhadap radikal bebas. Mineral- katalase tikus yang dipapar
mineral seperti selenium, tembaga dan sinar ultraviolet tanpa
seng terlibat dalam susunan dan pemberian vitamin E
aktivitas enzim tersebut. Senyawa 4. Bagaimanakah kadar enzim
dengan berat molekul kecil yang katalase tikus yang dipapar
bekerja sebagai antioksidan juga sinar ultraviolet dengan
memiliki peranan penting dalam pemberian vitamin E
mencegah terjadinya kerusakan
oksidatif pada jaringan tubuh, Tujuan Penelitian
diantaranya yang dapat ditemukan Tujuan penelitian ini adalah
dalam makanan adalah vitamin E, untuk mengetahui efek pemberian
vitamin C, karotenoid, dan flavonoid.(9) vitamin E terhadap jumlah eritrosit dan
Vitamin E dalam bentuk alfa- enzim katalase akibat paparan sinar
tokoferol merupakan antioksidan ultra violet
mudah larut dalam lipid. Pada tahun
1980 Burton dkk, menunjukkan bahwa Manfaat Penelitian
alfa-tokoferol adalah antioksidan 1. Dapat diimplementasikan dalam
pemutus rantai oksidasi yang hebat. kehidupan sehari-hari sehingga
Alfa-tokoferol memutuskan reaksi menghindari paparan sinar UV bila
rantai dari lipid peroksidasi melalui dalam pemakaian vitamin E
reaksi dengan radikal hidroksil.(10)
Vitamin E atau alfa-tokoferol juga
Majalah Kedokteran Andalas, Vol.33. No.2. Juli –Desember 2009 131

2. Dapat diketahuinya efek samping Dimana : p = jumlah kelompok


paparan sinar UV terhadap enzim hewan percobaan
katalase yang ada dalam tubuh . n= jumlah hewan coba
dalam tiap kelompok
METODE PENELITIAN p = 2 kelompok
Penelitian ini bersifat n=?
eksperimental dengan menggunakan (np - 1) - (p - 1) ≥ p2
tikus sebagai hewan coba. Penelitian (2n - 1) - (2 - 1) ≥ 22
dilakukan di Laboratorium Biokimia 2n – 2 ≥ 4
Fakultas Kedokteran Universitas 2n ≥ 6
Andalas dari bulan September – n ≥3
Desember 2008.
Prosedur Kerja
Populasi, Sampel, Besar Sampel dan 1.Tahap Persiapan
Teknik Pengambilan Sampel Tahap persiapan meliputi
1. Populasi adalah 20 ekor tikus galur adaptasi 2 X 20 ekor (40 ekor) tikus
Wistar, umur ± 2 bulan dan berat galur Wistar selama 1 minggu di
badan 200-250 gram. laboratorium Biokimia Fakultas
2. Sampel diambil secara acak (simple Kedokteran Universitas Andalas.
random sampling) dari populasi Pengukuran berat badan hewan coba
dan dibagi menjadi dua kelompok : dilakukan sebelum dan sesudah
perlakuan. Pengukuran suhu dan
Kelompok kontrol : Kelompok yang kelembaban dilakukan selama
diradiasi UV 6 penelitian berlangsung.
jam/hari
selama 3 2.Tahap Pelaksanaan
minggu Tahap pelaksanaan selama 3
tanpa minggu, dengan ketentuan sebelum
pemberian perlakuan hewan coba ditimbang berat
vitamin E badannya. Setelah siap, hewan coba
Kelompok perlakuan: Kelompok yang pada tiap perlakuan diletakkan di
diradiasi UV 6 dalam ruang yang diradiasi ultraviolet
jam/hari yang bersumber dari lampu TL
selama 3 flourosen 20 watt baik yang diberi
minggu vitamin E dengan dosis 25 UI/Kg BB
dengan maupun tanpa diberi vitamin E.
pemberian Perlakuan dilaksanakan pada pagi
vitamin E hari selama 6 jam/hari selama 3
dosis 0.45 minggu. Setelah itu, tikus diambil
IU/kgBB/1kali darahnya untuk diukur jumlah eritrosit
/ hari dan aktivitas enzim katalasenya.
3. Besar sampel minimal dihitung Jumlah eritrosit dihitung dengan
dengan menggunakan rumus mikroskop cahaya dan kamar hitung
Fraenkle and Wallen. improved Neubaeur. Aktivitas enzim
(np - 1) - (p - 1) ≥ p2 katalase dinilai serapannya pada
panjang gelombang 570 nm dari
penurunan substrat H2O2.
Yustini Alioes dan Elmatris Sy, EFEK PEMBERIAN VITAMIN E TERHADAP 132
JUMLAH ERYTROSIT DAN AKTIVITAS ENZIM KATALASE TIKUS AKIBAT
PAPARAN SINAR ULTRAVIOLET

Pengolahan dan Analisa Data dilakukan uji lanjut (Post hoc


Data yang diperoleh dilakukan uji Analysis).
t tidak berpasangan. Jika data tidak
homogen atau tidak normal atau HASIL
keduanya, maka dilakukan uji non Berdasarkan penelitian yang
parametrik dengan uji Mann-Whitney. telah dilakukan di laboratorium
Jika terdapat perbedaan maka Biokimia Fakultas Kedokteran dapat
diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 1. Efek Pemberian Vitamin E Terhadap Jumlah Erytrosit Dan Enzim


Katalase Akibat Paparan Sinar Ultra Violet

Rata2 Jumlah Rata2 Aktifitas


No. Kelompok Erytrosit(juta/mm3) Katalase(unit/mg)

Sblm terpapar Stlh sblm terpapar stlh


terpapar selisih terpapar selisih
Sinar UV Sinar UV sinar UV sinar
UV

1. Kontrol 8,684 7,578 -1,106 6,005 4,78 -1,225

2. Perlakuan 9,11 8.974 -0,136 4,979 4,934 -0,045


(pemberian
vitamin E)

Dari tabel 1 didapatkan bahwa terjadi hidup. Paparan UV dapat memicu


penurunan jumlah erytrosit dan aktifitas terbentuknya radikal bebas melalui
enzim katalase bilah terpapar sinar UV. mekanisme sebagai berikut : Intensitas
Penurunan ini dapat terhambat dengan radiasi sinar UV yang sangat tinggi
pemberian vitamin E. dapat menyebabkan reaksi fisi
homolitik senyawa hidrogen peroksida
PEMBAHASAN (H2O2) menjadi spesies radikal bebas
Dari table 1 didapatkan pada hidrosil (OH0) yang sangat rekatif.
kelompok kontrol terjadi penurunan Radikal hidroksil dapat bereaksi secara
jumlah eritrosit setelah pemaparan acak terhadap komponen biomolekul
ultraviolet dengan rerata 1,106 ± 0,786 seperti karbohidrat, lipid, protein, dan
juta/mm3. Hal ini menunjukkan bahwa asam nukleat. Memberan eritrosit
radiasi ultraviolet dapat menyebabkan merupakan salah satu membran sel
kerusakan membran sel eritrosit yang rentan terhadap serangan radikal
sehingga jumlahnya berkurang. hidroksil (OH0). Jika OH0 menyerang
Radiasi ultraviolet (UV) adalah membran eritosit, maka fluiditas
gelombang elektromagnetik yang dapat membran sel akan terganggu yang dapat
memberikan efek buruk pada makhluk menyebabkan lisis bahkan kematian sel
Majalah Kedokteran Andalas, Vol.33. No.2. Juli –Desember 2009 133

sehingga akan terjadi perubahan pada Reactive Oxigen Species (ROS) dapat
jumlah eritrosit dan kadar dinilai berdasarkan aktivitas antioksidan
hemoglobin.(1) Hal inilah yang enzimatiknya dan atau dari kerusakan
menyebabkan penurunan jumlah eritosit yang ditimbulkannya.(1) Pada penelitian
setelah pemaparan. ini digunakan katalase sebagai salah
Pada kelompok yang diberi satu parameter penilaian aktivitas ROS,
vitamin E juga terjadi penurunan karena enzim ini berperan dalam
jumlah eritrosit setelah pemaparan UV, katalisis hidrogen peroksida (sebagai
namun secara statistik penurunan ini ROS) menjadi air dan oksigen. Semakin
tidak bermakna. Perbedaan rerata rendah aktivitas katalase, maka aktivitas
selisih diantara kedua kelompok ROS akan semakin meningkat.
bermakna secara statistik, p= 0,048 (p< Pada kelompok pemberian
0,05). Kedua hal tersebut dapat vitamin E juga terjadi penurunan
membuktikan bahwa dengan pemberian aktivitas katalase dengan rerata selisih
vitamin E, kerusakan membran eritosit sebesar 0,045 ± 0,337 unit/mg protein
yang disebabkan oleh radikal bebas yang secara statistik dinyatakan tidak
akibat pemaparan UV dapat dicegah. bermakna p = 0,779 (p > 0,05).
Hasil tersebut sesuai dengan apa Perbedaan antara perubahan aktivitas
yang dikemukakan oleh Mc Vean, et al katalase pada kelompok kontrol dan
bahwa vitamin E merupakan kelompok vitamin E dinyatakan
antioksidan larut lemak yang mampu bermakna secara statistik p = 0,31 (p >
mempertahankan kestabilan dan 0,05). Kedua hal tersebut membuktikan
integritas membran. Reaksi alfa- bahwa pemberian vitamin E sebagai
tokoferol dengan peroksida lipid antioksidan eksogen mampu meredam
menghasilkan hidroperoksida yang radikal bebas yang ditimbulkan oleh
stabil dan radikal tokoperoksil yang paparan UVB sehingga peningkatan
dapat melindungi membran terhadap aktivitas ROS yang terjadi dapat
bahaya peroksida lipid.(5) diredam oleh antioksidan endogen yaitu
Berdasarkan tabel 3 juga terlihat katalase. Reactive Oxigen Species
pada kelompok kontrol terjadi (ROS) dapat diredam oleh sistem
penurunan aktivitas katalase setelah antioksidan endogen yang merupakan
pemaparan sinar uv dengan rerata 1,226 lini pertahan pertama, namun dalam
± 0,835 unit/mg, penurunan ini keadaan stress oksidatif dimana radikal
dinyatakan bermakna secara statistik p bebas yabg terbentuk lebih tinggi dari
= 0,033 (p<0,05). Penurunan ini dapat pada sistem oksidan yang mampu
mencerminkan adanya peningkatan meredamnya maka keberadaan
aktivitas ROS setelah pemaparan UV. antioksidan eksogen sebagai lini
Radiasi ultraviolet (UV) juga pertahanan kedua sangat diperlukan.
dapat memicu pembentukan lipid Vitamin E sebagai suatu
peroksida membran sel melalui antioksidan mampu melindungi
perubahan stuktur elektronik oksigen, membran seluler dan subseluler dari
yaitu dari posisi triplet menjadi singlet. kerusakan yang disebabkan radikal
Molekul O2 singlet mempunyai energi bebas karena peroksidasi lipit tidak
yang lebih tinggi jika dibandingkan jenuh yang dihasilkan oleh metabolisme
dengan O2 triplet, sehingga molekul O2 normal dalam tubuh dan oleh adanya
singlet bersifat tidak stabil serta dapat absorbsi dari luar tubuh seperti sinar
memicu terbentuknya Reactive Oxigen ultraviolet. Vitamin E sebagai donor
Species (ROS) lainnya.(1) Aktivitas hidrogen dapat merubah radikal proksil
Yustini Alioes dan Elmatris Sy, EFEK PEMBERIAN VITAMIN E TERHADAP 134
JUMLAH ERYTROSIT DAN AKTIVITAS ENZIM KATALASE TIKUS AKIBAT
PAPARAN SINAR ULTRAVIOLET

menjadi radikal tokoferil yang kurang Penuaan Kulit dan Penatalak-


reaktif sehingga tidak mampu sanaannya. Naskah Lengkap
menyerang rantai asam lemak. Prinsip Simposium Pengaruh Radikal
kerjanya adalah mampu memberikan Bebas terhadap Penuaan dalam
ion hidrogen, sehingga radikal bebas Rangka Lustrum IX FKUA 7
menjadi molekul yang stabil.(11) September 1955-2000.
Menurut Burton dkk, alfa – tokoferol
adalah antioksidan pemutus rantai 5. Maralee McVean, Kim Kramer-
oksidasi yang hebat. Alfa-tokoferol Stickland, and Daniel C.
memutuskan reaksi rantai dari lipid Liebler, 1999. Oxidants and
proksidasi melalui reaksi dengan radikal Antioxidants in Ultraviolet-
hidroksil.(10) Induced Nonmelanoma Skin
Cancer.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah 6. Halliwell B and Gutteidge JM,
dikemukakan sebelumnya, maka dapat 1999. Free Radical in Biology
disimpulkan bahwa : Efek pemberian and Medicine, Clarendone
vitamin E dapat meng-hambat Press, Oxpord.
penurunan jumlah eritrosit dan aktivitas
katalase tikus yang dipapar sinar 7. Purnomo Suryohudoyo, 2000.
ultraviolet. Oksidan, Antioksidan, dan
Radikal Bebas. Buku Naskah
KEPUSTAKAAN Lengkap Simposium Pengaruh
1. Eko S, Fujiati, dan Roselina P, Radikal Bebas terhadap Penuaan
2004. Pengaruh Vitamin C dalam Rangka Lustrum IX
terhadap Jumlah Eritrosit dan FKUA Padang, 7 September
Kadar Hemoglobin pada Tikus 1955-2000.
Wistar Galur Sprague Dawley
yang dipajan Sinar Ultraviolet. 8. Syafril Syahbudin, 2000. Peran
Jurnal Kedokteran YARSI, Vol Radikal Bebas dan Antioksidan
1, No 12.Oktober. pada Proses Penuaan pada
Diabetes Melitus. Buku Naskah
2. Fadilah Supari, 1996. Radikal Lengkap Simposium Pengaruh
Bebas dan Patofisiologi Radikal Bebas terhadap Penuaan
Beberapa Penyakit. Prosiding dalam Rangka Lustrum IX
Seminar Senyawa Radikal dan FKUA 7 September 1955-2000.
Pangan: Reaksi Biomolekular,
Dampak terhadap Kesehatan 9. Sulistyowati Tuminah, S.Si,
dan Penangkalan. 2000. Radikal Bebas dan
Antioksidan-Kaitannya dengan
3. Lautan Jansen, 1997. Radikal Nutrisi dan Panyakit Kronis.
Bebas pada Eritrosit dan Cermin Dunia Kedokteran, No
Leukosit. Cermin Dunia 128.
Kedokteran, No. 116.
10. Lukman H, 2003. Efek
4. Sri L Wihardi, 2000. Pengaruh Antioksidan Vitamin E dan
Radikal Bebas Terhadap Vitamin C pada Cedera Trauma
Majalah Kedokteran Andalas, Vol.33. No.2. Juli –Desember 2009 135

Kepala Berat. Medika Kartika 11. Mayes, Peter, A, 1999. Struktur


Majalah Ilmiah Kedokteran & Fungsi Vitamin Larut Air
Fakultas Kedokteran Ahmad dslam Biokimia Harper, Edisi
Yani, Vol. 3 No. 1, April 2003. 24, Editor Murray K , dkk. EGC
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai