TUGAS 1 Menkon
TUGAS 1 Menkon
Dalam Bab 2 telah dibahas bahwa ditinjau dari pengertian manajemen berdasarkan
fungsi, maka manajemen proyek berkaitan erat dengan manajemen klasik yang terdiri dari
merencanakan, memimpin, mengorganisir, dan mengendalikan. Namun karena kegiatan
proyek mempunyai perilaku yang spesifik maka penerapan fungsi-fungsi di atas pun harus
spesifik pula. Dari segi lain yang juga menarik untuk disimak adalah adanya hubungan antara
manajemen proyek dengan suatu pendekatan ilmiah yang dikenal dengan "konsep sistem"
terhadap tugas manajemen. Pemikiran ini memberikan dasar-dasar yang sangat berguna
dalam rangka pelaksanaan tugas dan pelaksanaan kegiatan organisasi, terakting jika kegiatan
tersebut berskala besar dan kompleks serta bertujuan untuk mewu- judkan ide atau gagasan
menjadi fisik, seperti proyek E-MK. Pada aspek perencanaan ini ditandai dengan
meningkatnya penekanan akan adanya definisi yang jelas dari keinginan yang hendak
dicapai.
Dan analisis ilmiah dalam proses pengambilan keputusan. Sedang tahap implementasi
adalah tahahp koordonasi dan integrasi pengelolaan sub sistem atau komponen-komponen-
yang memberikan kontribusi pada tugas-tugas dalam merampesumbu-atan untuk mencapai
tujuan sistem, dalam hal ini tujuan organisasi. Tahap implementasi mengatur solusi tugas
menggunakan manajemen proyek dari sudut pandang sistem totalitas totalitas.
Sistematika Penyajian
Sistem dapat digolongkan menjadi ciptaan alam dan buatan manusia. Dalam bab ini
akan dibahas konsep-konsep sistem buatan manusia dan kaitannya dengan pengelolaan
proyek, khu- susnya proyek yang bobot engineeringnya cukup substansial dan kompleks.
Diawali dengan definisi konsep sistem, kemudian diikuti dengan metodologi dari aplikasi
konsep tersebut untuk mengelola suatu kegiatan yang terdiri dari analisis, engineering sistem,
dan manajemen sistem, seperti yang terdapat pada Gambar 3-1. Metodologi engineering
sistem amat tepat untuk digunakan dalam kegiatan proyek, ka- rena berhubungan dengan
proses evolusi yang sistematis dari serangkaian aktivitas yang ha- rus ditempuh dalam rangka
mewujudkan ga- gasan menjadi sistem dalam bentuk fisik, misalnya produk atau instalasi
hasil proyek. Sebelum membahas berbagai konsep yang digunakan dalam pelaksanaan
proyek, maka perlu konsep-konsep sistem, yang mulai diputar sekitar 1920-an. Dalam
perkembangan selanjutnya, sistem ini dapat digunakan secara total, yang berarti saling
ketergantungan di antara bagian-bagiannya dinamakan sistem. "(Keseluruhan yang berfungsi
sebagai orang yang berdasarkan interdependensi dari bagian-bagiannya). disebut sistem.)
Sebagai contoh adalah organisasi organisasi yang utuh dan menyeluruh yang akan terdiri dari
bagian-bagian yang saling berbagi haik heripa isik dan oisi. seperti pimpinan, tenaga
pelaksana, materi materi, peralatan, dana, logistik, informasi dan lain-lain. Keterangan lain
yang lebih terinci perihalawanan sistem datang dari H. Kerzner (1989):
Sekelompok komponen yang terdiri dari manusia dan / atau bukan manusia (non-manusia)
yang bererabat dan bersatu yang membentuk komponen-komponen yang dapat digunakan
sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan, bersama-sama atau sama-sama berarti di atas
menjelaskan aspek-aspek dan pengorganisasian dari sistem Untuk mencapai target yang
sama, karena tidak ada solusi yang tepat, maka masing-masing komponen, subsistem, atau
bidang dalam organisasi akan kurang saling menunjang. Seperti telah diketahui, penggunaan
pendekatan ini sangat khusus untuk menganalisis dan mempopulerkan fenomena, seperti
kegiatan proyek yang besar dan kompleks, yang disebut sebagai interaksi yang tidak teratur
(terdiri dari kegiatan-kegiatan yang tidak sejenis, yang dirancang oleh berbagai bidang
internal dan ekstermal perusahaan) menjadi rangkaian yang tertib dan saling terkait.
Bersifat Dinamis
Sistem menunjukkan sifat yang dinamis, dengan perilaku tertentu. Perilaku sistem
dapat diakses pada saat mengkonversikan masukan (input) menjadi hasil (output).
Sistem Terpadu Lebih Besar Daripada Komponen-komponennya
Bila elemen-elemen atau bagian-bagian tersusun atau ter-organik, maka akan terjalin
satu sistem yang lebih besar dari jumlah bagian-bgiannya. Sebagai contoc .. dalah pesawat
terbang. Jika mesin, badan, sayap, ekor, dan roda tersusut dan terjalin secara benar menjadi
satu pesawat yang satu ini, maka pesawat ini memiliki arti yang lebih besar dari jumlah
komponen-komponennya sebelum disusun atau dirakit.
Mempunyai Keterbatasan
Sistem memiliki keterbatasan yang disebabkan oleh faktor luar dan faktor dalam.
Faktor-faktor yang melimpah dari lingkung- an, sedangkan faktor-faktor dari dalam adalah
pengaruh sumber daya dan lingkungan yang lebih baik dari yang ada. aktif. Sistem yang
bergerak akan bergerak seiring dengan berjalannya waktu. Seperti terlihat pada alam, pola
dasar dari lahir, tumbuh dan berkembang, 2 mencapai prestasi puncak, menurun, dan ak-
hirnya berhenti tidak bekerja lagi. Semua produk atau fasilitas yang merupakan siste buatan
manusia dan juga siklus dan proces seperti sistem ciptaan alam di atas. Dengan titik tolak
pandang demikian, maka dapat diantisipasi tahap-tahap yang akan dilalui dan
langkah-langkah yang diperlukan untuk mengelola sistem dan semua proses dengan sebaik-
wego.co.id. Sebagai contoh, sistem dan sistem yang digunakan pada Gambar 3-3a dan untuk
sistemy bentuk pabrik dan fasilitas yang digunakan pada Gambar 3-3b.
B. Engineering Sistem
Enginering sistem adalah proses yang diaplikasikan dalam aspek rekayasa
yang tidak diketahui menjadi suatu sistem yang diinginkan untuk keperluan operasi
atau utilisasi. Tpt yang tersedia dari B.S. Blanchard, (1990) akan menjadi sebagai
berikut. "Rekayasa sistem adalah aplikasi yang efektif dari bidang-bidang usaha dan
teknik dalam rangka kerja operasi, figurasi tepat, dan proses yang saling
mempengaruhi. Fungsional, fungsional, sintesa, desain, tes, dan evaluasi." al menjadi
sistem medis
Dengan kata lain, sistem rekayasa adalah metodologis dalam merekayasa dan
secara konsisten dalam rangka operasional yang menimbulkan ke dalam kinerja fisik
(fasilitas atau produk) dengan cara yang efektif dan efisien. Langkah-langkah tersebut
terdiri dari:
menjabarkan keperluan-keperluan opera- menjadi parameter dari sistem yang
diperlukan untuk proses fung-sional, kualitas, sintesis, prestasi, kinerja,
kemampuan produksi, dan lain-lain;
Mengntegrasikan Parameter-parameter teknik yang digunakan di dalamnya untuk
kegiatan-kegiatan desain engineering yang akan mengoptimalkan system secara
keseluruhan.
Desain Terinci
Desain yang berbeda-beda yang telah dilakukan pada langkah sebelumnya, terdiri dari
aktivitas- aktivitas deskripsi struktur, sistem, dan perincian la-in-lainnya. Pada akhirnya
desain terinci menghasilkan dokumen-dokumen seperti gambar teknik, gambar
konstruksi, dan lain-lain. Kegiatan desain desain terinci adalah pembuatan dan
penyusunan prosedur tes dan evaluasi. Secara singkat kegiatan ini terdiri dari:
deskripsi dari spesifikasi, kriteria, dan konfigurasi dari subsistem atau komponen
sistem;
membuat teknik rekayasa subsistem seperti gambar teknik, gambar konstruksi,
dan lain-lain;
membuat model dari system yang hendak dibangun;
Seperti telah disinggung di muka bahwa desain engineering hendaknya ditujukan kearah
pemenuhan kebutuhan sistem biaya dengan mempertimbangkan biaya. Oleh karena itu,
masalah yang diperlukan dapat dipecahkan dan dikerjakan sebagai syarat-syarat yang
harus digunakan dalam pembuatan produk-desain desain dan kebutuhan yang berbeda
dari kinerja teknis (kinerja teknis). ), baik kapasitas maupun kualitas. Bersifat tangguh
atau dapat dipercaya (dapat diandalkan), beroperasi dengan baik sela ma kurun waktu
yang telah ditentukan. Mengetahui faktor-faktor manusia yang akan mengerjakan operasi
dan pemuan- haraan, tidak sulit, tidak cepat mele- lahkan, dan cukup memperhatikan
aspek kepemerintahan (keamanan) Memperhatikan faktor-faktor produkibilitas,
konstrabilitas, dan pemeliharaan Keluwesan atau fleksibilitas, misalnya, sistem yang
diwujudkan harus mampu beroperasi dengan kapasitas yang berubah-ubah atau kualitas
yang bervariasi. Transportasi, sistem, atau produk yang telah digunakan dalam berbagai
faktor, misalnya ukuran, dimensi, berat rakitan, dan lain-lain.