Anda di halaman 1dari 27

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kekuatan dan kemudahan yang tidak terhingga sehingga kelompok kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. makalah tentang ”Motor Grader & Vibratory
Roller” dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Alat Berat & PTM.
Pembuatan makalah ini akhrinya dapat terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak
oleh karena itu kelompok kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penyusunan makalah ini telah diupayakan sedapat mungkin agar dapat tersusun dengan
baik dan rapi. Namun, tertutup kemungkinan masih ditemukan kelemahan dan kekurangan
dalam berbagai aspek. Kelompok kami akan sangat berterima kasih apabila saran-saran untuk
penyempurnaan makalah disampaikan kepada kelompok kami. Akhirnya, harapan penulis
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Manado,17 Agustus 2019


Penulis,

Kelompok III
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .......... ....................................................................................... 3
2.1 Penjelasan Motor Grader ....................................................................................... 3
2.1.1 Fungsi Motor Grader ..................................................................................... 4
2.1.2 Gambaran Umum Motor Grader ................................................................... 5
2.1.3 Perlengkapan Kerja
6
2.2 Metode Kerja Motor Grader .................................................................................... 7
2.3 Produktivitas Motor Grader..................................................................................... 8
2.4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ................................................................. 9
2.5 Penjelasan Vibratoey Roller .................................................................................... 12
2.5.1 Fungsi Vibratory Roller ................................................................................. 12
2.5.2 Gambaran Umum Vibratory Roller ............................................................... 14
2.6 Metode Kerja Vibratory Roller .............................................................................. 15
2.7 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ................................................................. 19
BAB III PENUTUP………………… ............................................................................... 21
3.1 Kesimpulan……. ..................................................................................................... 21
3.2 Saran ................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ………………………. ...................................................... 22

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini mempengaruhi segala
aspek kehidupan. Mulai dari Pendidikan, Kesehatan, Informasi dan
komunikasi sampai dunia konstruksi juga ikut terpengaruh oleh
perkembangan teknologi ini.
Berbagai riset dan kajian terus dilakukan semata-mata untuk memenuhi
kebutuhan zaman yang kian cepat dan efisien. Salah satu perkembangan
teknologi yang berperan besar dalam menggeser peradaban manusia menuju
zaman modern sekarang ini adalah teknologi alat berat.
Perkembangan alat berat saat ini meliputi aspek dalam segi waktu,
efisiensi bahan bakar, desain, material serta fungsi untuk berbagai macam
pekerjaan. Negara-negara maju berlomba-lomba untuk mengembangkan
teknologi ini. Jepang dengan Komatsu, Hitachi, dan Kobelco. Korea dengan
Hyundai dan Doosan. Amerika dengan Caterpillar. Jerman dengan Wirtgen
Groupn. Italia dengan New Hollandnya. Begitu pula Cina yang meramaikan
pasar teknologi alat berat dengan merk Shantui dan Liu Gong. Dan masih
banyak negara lain yang tak mau kalah. Sebagai akibat dari perkembangan ini,
sektor konstruksi jadi ikut terbantu dalam hal pencapaian waktu, biaya, dan
mutu.
Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi
lapangan pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain: rendahnya
produksi, tidak tercapainya jadwal atau target yang telah ditenukan dan biaya
perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena itu sebelum menetukan tipe,
jumlah peralatan dan attachement sebaiknya dipahami terlebih dahulu fungsi
dan aplikasinya agar tercapainya efisiensi penggunaan yang diinginkan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Motor Grader?
2. Bagaimana metode kerja dalam penggunaan Motor Grader?
3. Apa yang dimaksud dengan Vibratory Rolle?
4. Bagaimana metode kerja dalam penggunaan Vibratory Roller?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui dengan jelas tentang alat berat Motor Grader
2. Menjelaskan metode pekerjaan dengan menggunakan Motor Grader
3. Mengetahui dengan jelas tentang alat berat Vibratory Roller
4. Menjelaskan metode pekerjaan dengan menggunakan Vibratory Roller

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penjelasan Motor Grader


Motor Grader adalah salah satu jenis traktor dengan penggerak berupa roda
ban yang menggunakan blade yang dapat diatur tingkat kemiringannya untuk
meratakan permukaan lahan, serta untuk membentuk badan jalan (levelling dan
grading) yang biasanya digunakan dalam proyek jalan untuk membuat kemiringan
tertentu suatu ruas jalan. Bagian-bagaian yang penting pada motor grader ialah:
1. Grader blade yang dipasang pada alat yang disebut circle,
2. Kendali blade untuk mengontrol pisau,
3. Tarktor sebagai mounting dari blade.
Motor Grader merupakan alat perata yang mempunyai bermacam-macam
kegunaan. Grader dapat juga digunakan untuk keperluan perataan tanah,
penggusuran tanah, mencampurkan dan menebarkan tanah, perataan tanggul.
Mengurug kembali galian dan sebagainya. Pada umumnya grader digunakan dalam
proyek dan perawatan jalan dan dengan kemampuannya bergerak, juga sering
digunakan dalam proyek lapangan terbang.

3
2.1.1 Fungsi Motor Grader
Motor Grader adalah alat yang dapat digunakan dalam berbagai variasi
pekerjaan konstruksi. Kemampuan ini akibat dari adanya gerakan – gerakan luwes
yang dimiliki oleh blade dan roda – roda ban. Secara umum motor grader memiliki
beberapa fungsi berikut:
• Untuk pemerataan dan pembentukan permukaan tanah (spreading),
• Untuk mencampur tanah/material (mixing),
• Untuk pekerjaan tahap akhir (finishing) dan sebagai pemeliharaan proyek
jalan dengan blade yang pendek,
• Untuk membuat parit (ditching),
• Untuk menggali saluran, serta memperlebar jalan yang sempit, dan
• Digunakan dalam proyek pembangunan jalan raya, lapangan udara, serta
bagunan luas lainnya.
Sebagai alat yang memiliki multifungsi dalam pekerjaan proyek konstruksi,
motor grader memiliki beberapa alat pelengkap yang dapat dipasang pada motor
grader, diantaranya:
1. Scarifier teeth adalah ripper yang berbentuk penggaruk kecil yang dipasang
di bagian depan blade dan apat dikendalikan secara mandiri.
2. Pavement widener digunakan untuk mengatur penghamparan.
3. Elevating grader unit, yaitu alat untuk mengatur grading.

4
2.1.2 Gambaran Umum Motor Grader

Gambar 2.1 Gambar Detail Motor Grader Komatsu


1. Blade lift cylinder
2. Drawbar lift cylinder
3. Cab
4. Raer wheel
5. Ripper
6. Articulate cylinder
7. Blade
8. Front wheel
9. Head lamp

5
2.1.3 Perlengkapan Kerja
Pada sebuah motor grader ada beberapa perlengkapan kerja yang
digunakan, seperti blade, scarifier, ripper dan lain-lain. Berikut akan ditunjukkan
beberapa perlengkapan kerja tersebut.
Front blade
Front blade sangat dibutuhkan untuk pekerjaan - pekerjaan spreading
(penaburan) yang sulit.
Front pull hook
Front pull hook dipasang dibagian depan alat yang berfungsi untuk menarik.
Terdapat dua tipe hook, yaitu front weight with nails dan Ushape bracket
welded on front axle. Jika front attachment, seperti front blade dipasang,
maka hook tersebut tidak tersedia.
Push plate
Komponen ini digunakan untuk menumbangkan pohon atau mendorong alat
lain pada saat terjebak dalam lumpur. Push plate juga berfungsi sebagai
pemberat (counterweight) untuk menjaga agar roda depan tidak terangkat
pada saat alat tersebut digunakan untuk melakukan pekerjaan ripping.
Scarifier
Scarifier digunakan untuk menggali material-material keras seperti aspal
atau lapisan es yang tidak mampu digali dengan menggunakan blade.
Banyaknya jumlah gigi yang terdapat pada scarifier tergantung pada
kekerasan material yang akan digali.
Extension blade
Dengan menggunakan extension blade ini, blade dapat diperpanjang baik
satu sisi maupun kedua sisi. Pekerjaan yang dilakukan dapat lebih efisien
tetapi hanya dapat digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan ringan saja.
Hydraulic blade tip control
Dengan adanya hydraulic blade tip control, maka sudut potong blade dapat
diatur secara hidrolik melalui kabin operator.

6
Rear mounted ripper
Ripper ini digunakan untuk menggali batu atau material keras yang tidak
dapat dikerjakan dengan menggunakan scarifier.

2.2 Metode Kerja Motor Grader


Untuk memudahkan grading pada tanah yang keras, sering kali digunakan
scarifier, ialah semacam ripper pada bulldozer tetapi bentuknya lebih kecil, yang
dipasang di depan blade dan dikendalikan tersendiri.
Seperti bekerja pada bulldozer, pekerjaan gradding adalah memotong
permukaan tanah dengan pisau grader dan mendorong hasil potongan, sehingga
pisau grader juga terdiri dari moldboard dan cutting edge yang mempunyai fungsi
yang serupa dengan pisau pada bulldozer, karena memang direncanakan untuk
pekerjaan – pekerjaan yang lebih ringan.
Grader blade dipasang pada circle, dan semua gerak utama pengendali blade
dilakukan melalui gerakan – gerakan circle ini, circle sebagai kedudukan blade
digantungkan pada drawbar,. Dimana drawbar adalah sebuah frame yang berbentuk
segitiga, yang satu ujungnya dapat berputar pada bagian depan overhead frame, dan
ujung lainnya digantung pada lift-arm.

Gambar 2.2 Gerakan Bagian Depan Motor Grader


(sumber: construction methods and management, 1998)

7
2.3 Produktivitas Motor Grader
Produktivitas grader dihitung berdasarkan jarak tempuh alat perjam pada
proyek jalan, sedangkan pada proyek-proyek lainnya, perhitungan produktivitas
motor grader adalah luas area per jam. Waktu (jam) yang dibutuhkan utnuk
menyelesaikan pekerjaan jalan dihitung melalui rumus:

N (passes) adalah berapa kali motor grader harus melakukan gerakan bolak-
balik pada suatu tempat sebelum hasil yang diinginkan tercapai. Jumlah N
tergantung pada kondisi permukaan, kemampuan operator alat, dan bentuk
permukaan seperti apa yang diinginkan.
Luas (km) adalah panjang ruas yang ditempuh oleh motor grader untuk
melakukan 1 pass dan Vrata-rata (km/jam) adalah kecepatan rata-rata motor grader
sepanjang 1 ruas.
Rumus yang digunakan untuk menghitung produktivitas adalah:
Prod = 1000vWE
(m2/jam) = 1000 × (km/jam) (m) (efisiensi kerja)
Keterangan:
Produktivitas ( m2/jam)
V = Kecepatan (km/jam)
W = lebar efektif per pass (m)
E = efesiensi kerja
Tabel 2.1 Rata-rata Kecepatan Motor Grader (km/jam)
Pekerjaan Kecepatan (km/jam)

Membuat slope 4,0

Menggali saluran 4,0 – 6,4

Perawatan jalan 6,4 – 9,7

Perataan akhir 6,5 – 14,5


Penebaran material 9,7 – 14,5

Pencampuran 14,5 – 32,2

Sumber: Construction Methods and Management, 1998

8
Contoh:
1. Jalan tanah sepanjang 15 km memerlukan perataan dan pembentukan
permukaannya kembali. Diperkirakan motor grader yang digunakan
untuk pekerjaan tersebut harus melakukan pass sebanyak 6 kali. Karena
kondisi jalan maka dua pass pertama dikerjakan dengan kecepatan 6
km/jam dan semakin cepat 1 km/jam untuk dua pass kedua dan ketiga.
Ditanyakan:
Berapa lama pekerjaan tersebut dapat diselesaikan jika efisiensi adalah
45menit/jam?
Penyelesaian:

T= = 17,38 jam
2. Berapakah produktivitas motor grader jika digunakan untuk membentuk
jalan dengan kecepatan 6 km/jam dan lebar efektif per pass 3 m? (jika
efisiensi kerja adalah 0,8) Penyelesaian:
Prod = 1000 x 6 x 3 x 0,8 = 14.400 m2/jam

2.4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Dalam bidang konstruksi, ada beberapa peralatan yang digunakan untuk
melindungi seseorang dari kecelakaan ataupun bahaya yang kemungkinan bisa
terjadi dalam proses konstruksi. Peralatan ini wajib digunakan oleh seseorang
yang bekerja dalan suatu lingkungan konstruksi. Namun tidak banyak yang
menyadari betapa pentingnya peralatan-peralatan ini untuk digunakan.
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah dua hal yang sangat penting.
Oleh karenanya, semua perusahaan konstraktor berkewajiban menyediakan
semua keperluan peralatan/ perlengkapan perlindungan diri atau personal
protective Equipment (PPE) untuk semua karyawan yang bekerja, yaitu :
1. Pakaian Kerja
Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan manusia
terhadap pengaruh-pengaruh yang kurang sehat atau yang bisa melukai badan.
Megingat karakter lokasi proyek konstruksi yang pada umumnya mencerminkan
kondisi yang keras maka selayakya pakaian kerja yang digunakan juga tidak
sama dengan pakaian yang dikenakan oleh karyawan yang bekerja di kantor.

9
Perusahaan yang mengerti betul masalah ini umumnya menyediakan sebanyak
3 pasang dalam setiap tahunnya.
2. Sepatu Kerja
Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki.
Setiap pekerja konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol yang tebal supaya
bisa bebas berjalan dimana-mana tanpa terluka oleh benda-benda tajam atau
kemasukan oleh kotoran dari bagian bawah. Bagian muka sepatu harus cukup
keras supaya kaki tidak terluka kalau tertimpa benda dari atas.
3. Kacamata Kerja
Kacamata pengaman digunakan untuk melidungi mata dari debu kayu,
batu, atau serpih besi yang beterbangan di tiup angin. Mengingat partikel-
partikel debu berukuran sangat kecil yang terkadang tidak terlihat oleh mata.
Oleh karenanya mata perlu diberikan perlindungan. Biasanya pekerjaan yang
membutuhkan kacamata adalah mengelas.
4. Sarung Tangan
Sarung tangan sangat diperlukan untuk beberapa jenis pekerjaan. Tujuan
utama penggunaan sarung tangan adalah melindungi tangan dari benda-benda
keras dab tajam selama menjalankan kegiatannya. Salah satu kegiatan yang
memerlukan sarung tangan adalah mengangkat besi tulangan, kayu. Pekerjaan
yang sifatnya berulang seperti medorong gerobag cor secara terus-meerus dapat
mengakibatkan lecet pada tangan yang bersentuhan dengan besi pada gerobak.
5. Helm
Helm (helmet) sangat penting digunakan sebagai pelindug kepala, dan
sudah merupakan keharusan bagi setiap pekerja konstruksi untuk
mengunakannya dengar benar sesuai peraturan. Helm ini diguakan untuk
melindungi kepala dari bahaya yang berasal dari atas, misalnya saja ada barang,
baik peralatan atau material konstruksi yang jatuh dari atas.
Memang, sering kita lihat kedisiplinan para pekerja untuk
menggunakannya masih rendah yang tentunya dapat membahayakan diri sendiri.

10
6. Sabuk Pengaman
Sudah selayaknya bagi pekerja yang melaksanakan kegiatannya pada
ketinggian tertentu atau pada posisi yang membahayakan wajib mengenakan tali
pengaman atau safety belt. Fungsi utama talai pengaman ini dalah menjaga seorang
pekerja dari kecelakaan kerja pada saat bekerja, misalnya saja kegiatan erection baja
pada bangunan tower.
7. Masker
Pelindung bagi pernapasan sangat diperlukan untuk pekerja konstruksi
mengingat kondisi lokasi proyek itu sediri. Berbagai material konstruksi berukuran
besar sampai sangat kecil yang merupakan sisa dari suatu kegiatan, misalnya serbuk
kayu sisa dari kegiatan memotong, mengampelas, mengerut kayu.
8. Tangga
Tangga merupakan alat untuk memanjat yang umum digunakan. Pemilihan
dan penempatan alat ini untuk mecapai ketinggian tertentu dalam posisi aman harus
menjadi pertimbangan utama.
9. P3K
Apabila terjadi kecelakaan kerja baik yang bersifat ringan ataupun berat pada
pekerja konstruksi, sudah seharusnya dilakukan pertolongan pertama di proyek. Untuk
itu, pelaksana konstruksi wajib menyediakan obat-obatan yang digunakan untuk
pertolongan pertama. Demikianlah peralatan standar K3 di proyek yang memang
harus ada dan disediakan oleh kontraktor, barangkali sifatnya wajib.

11
2.5 Penjelasan Vibratory Roller
Vibration Roller adalah Merupakan alat berat yang digunakan untuk menggilas,
memadatkan hasil timbunan, sehingga kepadatan tanah yang dihasilkan lebih sempurna. Efek
yang ditimbulkan oleh Vibration Roller adalah gaya dinamis terhadap tanah, dimana butir-
butir tanah cenderung mengisi bagian-bagian kosong yang terdapat diantara butir-butirnya.
Secara Umum Vibratory roller adalah suatu alat pemadat yang menggabungkan antar
tekanan dan getaran. Vibratory roller mempunyai efisiensi pemadatan yang baik. alat ini
memungkinkan digunakan secara luas dalam tiap jenis pekerjaan pemadatan.
Dalam pelaksanaan konstruksi jalan dan lapangan terbang, atau konstruksi atau
kontruksi - konstruksi lain yang memerlukan stabilitas dan keadatan tertentu diperlukan
peralatan untuk pemadatan. Pemadatan adalah usaha penyusunan kembali letak butir tanah
sehingga pada tanah tersebut dicapai letak butiran yang rapat.

2.5.1 Fungsi Vibratory Roller


Sebuah alat berat berupa Vibratory Roller ini masuk dalam kategori tandem roller
dimana sanggup menggilas sampai memadatkan semua hasil timbunan. Proses pemadatan
tanah melewati beberapa cara pemampatan bahkan memakai metode getaran sehingga sangat
baik diaplikasikan pada jenis tanah berpasir ataupun dengan kontur kerikil berpasir. Dari
penggunaan vibration roller tersebut bisa memperlihatkan pemampatan yang dihasilkan lebih
sempurna sehingga sangat cocok untuk proses pembuatan jalan yang lebih sempurna.
Efisiensi pemampatan tanah memang terlihat lebih optimal karena adanya gaya
dinamis terhadap permukaan tanah. Bahkan dari setiap butiran tanah yang cenderung
bertebaran merata akan sanggup mengisi berbagai bagian yang kosong sehingga tekstur tanah
akan terlihat sempurna dan rata. Dalam proses pemampatan menggunakan alat berat vibratory
roller tersebut diperlukan faktor-faktor tertentu mulai dari frekuensi getaran, gerak
sentrifugal, hingga adanya amplitudo getar.
Ketiga faktor tersebut yang terdiri dari frekuensi getar, amplitudo getar, kemudian
adanya gaya sentrifugal akan menghadirkan hasil sempurna kepada permukaan tanah
sehingga proses pemampatan tanahnya sangat efektif hingga dapat menghadirkan kontur
tanah lebih sempurna. Perlu diketahui bahwa dalam konstruksi jalan raya memang butuh
perangkat berat seperti vibratory roller ini, akan tetapi diperlukan berbagai macam faktor
penting lainnya yang menghadirkan kualitas akhir proses pembuatan jalan raya lebih cepat
hingga dapat memperlihatkan proses lebih cepat.

12
Untuk sebuah kontraktor dengan skala besar biasanya sudah memiliki beragam
metode terbaik yang sampai sekarang diandalkan untuk proses membuat jalan ataupun
menggunakannya dalam keperluan lainnya. Memahami banyak perangkat alat berat dalam
bidang konstruksi memang sangat penting akan tetapi bagi kontraktor ataupun dalam bidang
pembangunan biasanya sudah memberikan standar prosedur terbaik.
Dari sektor upah kerja hingga operator Vibratory roller ini masih tergantung pada
lokasi pekerjaan ataupun perusahaan bersangkutan kemudian masih ada aspek peraturan di
lokasi hingga kontrak kerja dengan beberapa pihak. Oleh sebab itu 0banyak kalangan
termasuk di bidang konstruksi masih terus memperlihatkan banyak kualitas dalam perangkat-
perangkat beratnya.
Penggunaan vibration roller ini sangat menarik hingga akhirnya sering digunakan
untuk pembangunan jalan ataupun dalam bidang lainnya. Sekarang banyak kontraktor sampai
pengembang pembangunan berskala besar menggunakan perangkat berat terbaik dan
sehingga dalam prakteknya benar-benar memberikan solusi lebih cepat hingga efisien yang
sampai sekarang belum banyak diterapkan oleh berbagai macam pengembang. Jadi itulah
informasi seputar penggunaan alat berat vibratory roller yang sampai detik ini sanggup
menjadi pilihan terbaik dalam pembangunan jalan hingga pengerasan tanah.

13
2.5.2 Gambaran Umum Vibration Roller

Gambar 2.3. Bagian – Bagian Tandem Roller


Keterangan :
1. Mesin (Engine).
2. Pompa kemudi ( Steering Pump).
3. Pembagi daya ( Power driver).
4. Pompa propeller (Propelling pump).
5. Pompa penggetar (Vibrating pump).
6. Katup kemudi (Teering Valve)
7. Silinder kemudi (Steering silinder).
8. Motor penggerak/pemutar( Ropelling motor).
9. Transmisi(Transmission).
10. Rem parkir (Parking brake).
11. Sambungan universal (Universal joint)
12. Roda gigi differensial (Differential gear).
13. Roda gigi planet (Planatory gear).
14. Motor getar (Vibration motor).
15. Penggetar (Vibrator).

14
Vibration Roller adalah termasuk tandem roller, yang cara pemampatan-nya
menggunakan efek getaran, dan sangat cocok digunakan pada jenis tanah Efisiensi
pemampatan yang dihasilkan sangat baik, karena adanya gaya dinamis terhadap tanah. Butir
butir tanah cenderung akan mengisi bagian bagian yang kosong yang terdapat di antara butir-
butirnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Proses pemampatan dengan vibration roller ialah:
a) Frekuensi getaran,
b) Amplitude dan
c) Gaya sentrifugal

2.6 Metode Kerja Vibratory Roller


Pada kebanyakan roller, susunan roda adalah dengan guide roll berada di depan dan
drive roll di belakang, sehingga operator menghadap ke guide roll di depan, tetapi mudahnya
kita anggap bahwa roller bergerak maju bila berjalan ke arah guide roll. Untuk menjaga
kemiringan pada potongan melintang badan jalan, maka pekerjaan dimulai dengan jalur-jalur
tepi yang terendah. Hal ini karena bahan yang digilas mempunyai kecenderungan untuk
menggeser (melorot) ke tepi bawah. Dengan memampatkan lebih dahulu bagian bawah,
penggeseran tanah akan tertahan oleh jalur- jalur yang sudah dipampatkan. Untuk berpindah
jalur, sangat dianjurkan pada waktu roller berjalan maju, hal ini untuk menghindari agar guide
roll tidak tertarik menggeser ke arah jalannya drive roll dan merusak permukaan lapisan-
lapisan yang sudah dibentuk permukaannya.
Pada gambar (A) di bawah seluruh lebar jalan dapat dijalani dalam 8 pass (lintasan),
pass ke 9 roller kembali menuju ke jalur yang pertama. Pengulangan ini dilakukan terus
menerus sampai jumlah pass yang diperlukan untuk mencapai pemampatan yang dikehendaki
tiap jalur sudah terpenuhi. Overlap dalam arah memanjang (A) juga perlu diberikan, karena
dalam arah belok, roller ini jumlah pass yang diberikan lebih sedikit

15
Pada gambar (B) di bawah adalah pola penggilasan pada tikungan jalan, pass pertama
dimulai dan bagian bawah (bagian lintasan yang dalam) menuju ke bagian atas (bagian
lintasan luar). Untuk lintasan-lintasan berikutnya diulang mulai dan lintasan pertama lagi.

Di bawah seluruh lebar jalan dapat dijalani dalam 8 lintasan (pass), lintasan ke 9
roller kembali menuju ke alur yang pertama. Pengulangan ini dilakukan terus
menerussampai jumlah pass yang diperlukan untuk mecapai pemampatan yang
dikehendaki pada tiap jalur sudah terpenuhi. Overlap pada arah memanjang (A) juga perlu
diberikan, karena dalam arah belok, roller ini jumlah pass yang diberikan lebih sedikit
dan pada yang di bagian lurus. adalah pada penggilasan pada tikungan jalan, pass pertama
dimulai dan bagian bawah (bagian lintasan yang dalam) menuju ke bagian atas(bagian
lintasan luar).Untuk lintasan lintasan berikutnya diulang mulai dari lintasan pertama lagi.
 Pemadatan untuk setiap lapis tanah dengan ketebalan 15-30 cm.

15-30 cm
 Melakukan lintasan beberapa kali ( N) setiap lapis
 Overlap untuk setiap lajur pemadatan minimal 30 cm(tergantung specificasi teknis)

lebar drum

16
1 2
Overlapping

 Pemadatan yang sempurna untuk setiap perpindahan jarak ( maju mundur pada
permukaan yang sama, dihitung sesudah 2 lapisan)

Alat ini banyak digunakan oleh perusahaan - perusahaan kontraktor dan jasa
bangunan. Pemakaian yang baik dan benar akan membuat mesin tersebut lebih awet dan tahan
lama serta membuat biaya perawatan menjadi lebih murah. Sebelum kita mengoperasikan
mesin tersebut, ada beberapa hal yang harus kita lakukan yaitu mengecek mesin tersebut.
Berikut hal-hal yang harus dicek :

1.) Cek bahan bakar apa sudah terisi penuh


2.) Cek tangki bahan bakar apakah ada terjadi kebocoran
3.) Cek kondisi mesin apa sudah baik
4.) Cek semua koneksi kabel apa sudah berada pada posisi yang benar dan kencang
5.) Pastikan konidisi stang atau tuas gas pada posisi netral
6.) Cek tangki air apa sudah terisi penuh
7.) Cek oli mesin apakah sudah terisi
8.) Atur batang kemudi dengan mengencangkan baut pada batang Tiang
9.) Pastikan mesin berada pada tanah yang datar saat melakukan pengecekan diatas

17
Jika langkah-langkah diatas sudah dilakukan, langkah berikutnya barulah kita dapat
mengoperasikan mesin tersebut .Berikut langkah-langkah dalam pengoperasiannya :

1.) Atur tuas gas pada posisi minimum. Hal ini dilakukan supaya tarikan gas tidak
terlalu kencang pada saat menjalankan mesin
2.) Buka katup bahan bakar dengan memutarnya searah tanda panah sampai ujung. Hal
ini dilakukan supaya bahan bakar pada tangki turun ke mesin
3.) Putar kunci kontak pada mesin keposisi on
4.) Setelah itu tarik tuas gas pada mesin untuk menghidupkan mesin.Seteleah mesin
nyala, lakukan pemanasan pada mesin tersebut 5-10 menit . Hal ini dilakukan supaya
oli yang baru diisi bekerja merata pada mesin
5.) Ketika mesin sudah siap kita bisa mengatur tuas gas pada posisi medium dan
kemudian keposisi maksimum sesuai kebutuhan. Hal ini supaya kecepatan pada
mesin naik secara stabil
6.) Arahkan mesin kedepan atau kebelakang sesuai dengan area tanah yang ingin
dipadatkan. Untuk Mengarahkan mesin, operator dapat menggunakan batang kemudi
supaya lajur mesin terarah
7.) Ketika pemakaian sudah selesai, pindahkanlah tuas gas pada posisi normal.
Pindahkan posisi kunci kontak mesin keposisi off, maka mesin akan langsung
berhenti.Setelah itu tutuplah katuo bahan bakar ke posisi yang sebaliknya
8.) Setelah itu kita dapat mengecek kembali indocator bahan bakar tangki, oli dan
kelistrikan mesin tersebut

18
2.7 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
2) Dasar Hukum K3
Dasar Hukum K3 yang utama adalah Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945 kemudian
diteruskan dengan UU no 1 Tahun 1970, undang undang ini membahas tentang
KESELAMATAN KERJA. Dari undang-undang tersebut diteruskan dengan Permen, PP, SE,
undang-undang daerah dan lain sebagainya.Pengertian Kegiatan K3 adalah kegiatan yang
bertujuan untuk menjamin agar para pekerja dapat melaksanakan pekerjaannya dalam kondisi
sehat baik fisik, mental dan sosial sehingga dapat terhindar dari resiko kecelakaan dan
penyakit akibat kerja
3) Tujuan K3
Tujuan utama k3 adalah mencegah, mengurangi bahkan menghilangkan resiko
kecelakaan kerja (zero accident). Maksud utama dibutuhkannya k3 adalah untuk mencegah
terjadinya cacat/kematian pada tenaga kerja, mencegah kerusakan tempat dan peralatan kerja,
mencegah pencemaran lingkungan dan masyarakat disekitar tempat kerja, dan norma
kesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yg menciptakam dan memelihara derajat
kesehatan kerja
"Occupational Health and Safety is the promotion and maintenance of the highest
degree of physical, mental and social well-being of all occupation; the prevention among
workers of departures from health caused by their working conditions; the protection of
workers in their employment from risk resulting from factors adverse to health; the placing
and maintenance of the worker in an occupational environment adapted to his physiological
and psychological equipment and to summarize the adaptation of work to man and each man
to his job"
4) Bila dicermati definisi K3 di atas maka definisi tersebut dapat dipilah-pilah dalam
beberapa kalimat yang menunjukkan bahwa K3 adalah :
a. Promosi dan memelihara deraja tertinggi semua pekerja baik secara fisik, mental, dan
kesejahteraan sosial di semua jenis pekerjaan.
b. Untuk mencegah penurunan kesehatan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi
pekerjaan mereka.
c. Melindungi pekerja pada setiap pekerjaan dari risiko yang timbul dari faktor-faktor yang
dapat mengganggu kesehatan.
d. Penempatan dan memelihara pekerja di lingkungan kerja yang sesuai dengan kondisi
fisologis dan psikologis pekerja dan untuk menciptakan kesesuaian antara pekerjaan dengan
pekerja dan setiap orang dengan tugasnya.
19
Dari pengertian di atas dapat diambil suatu tujuan dari K3 yaitu untuk menjaga dan
meningkatkan status kesehatan pekerja pada tingkat yang tinggi dan terbebas dari factor -
faktor di lingkungan kerja yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan.
5) Pedoman K3 Pemadatan
Pekerjaan Pemadatan pada Pekerjaan Lapis Pondasi Tanah Semen mempunyai
potensi bahaya terhadap tenaga kerja yaitu :
1) Terjadi iritasi pada kulit dan paru-paru oleh debu pada pemadatan
yang kering,
2) Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan,
3) Terjadi gangguan lalu lintas penduduk sekitar,
4) Kecelakaan akibat tanah bagian pinggir jalan tidak stabil,
5) Terluka akibat pengoperasian mesin pemadat (grader) tidak benar,
6) Terluka oleh alat kerja akibat jarak antar pekerja terlalu dekat.
Antisipasi pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan akibat Pekerjaan
Pemadatan pada Pekerjaan Lapis Pondasi Tanah Semen yaitu :
1) Harus dilakukan penyiraman hamparan sebelum dipadatkan,
2) Pemasangan rambu-rambu lalu lintas serta penugasan petugas
bendera pengatur lalu lintas,
3) Pembuatan jalan sementara bagi penduduk sekitar,
4) Dilakukan pemeriksaan stabilitas tanah terutama dibagian pinggir
jalan, bila perlu diadakan pengujian,
5) Dilakukan pengecekan kelayakan mesin pemadat, operator harus tenaga terampil
dan berpengalaman dan pengoperasian alat
pemadat harus benar,
6) Senantiasa menjaga jarak aman antara pekerja satu dengan pekerja lainnya

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Tersedianya perencanaan alokasi kebutuhan alat berat sangatlah penting dalam
suatu proyek sehingga tidak menimbulkan pemborosan tenaga kerja, modal, produktivitas
serta memenuhi kebutuhan keselamatan.
2. Pada umumnya grader & roller digunakan dalam proyek dan perawatan jalan dan
dengan kemampuannya bergerak.
3. Pada sebuah motor grader ada beberapa perlengkapan kerja yang digunakan, seperti
blade, scarifier, dan ripper.
4. Produktivitas Roller tergantung pada lintasan kondisi jalan, kecepatan alat, atau
efesiensi alat. Pemadatan sangat penting dilaksanakan sebelum proyek konstruksi
dilaksanakan. Yang harus diperhatikan dalam proses pemadatan antara lain: Gradasi material,
Kadar air tanah,Usaha pemadatan. Roller terdiri dari beberapa bagian dengan masing-masing
fungsinya Jenis peralatan pemadatan antara lain: tamping roller,Three wheel roller,Tandem
Roller, smootroller, pneumatic tired roller, vibrating roller, pelat vibrator manual, Meshgrid
roller ,Sheepfoot roller,Portable roller dan trench roller.Pemadatan untuk setiap lapis tanah
dengan ketebalan 15-30 cm.Produksi pemadatan dinyatakan dengan compacted cubic yard
per jam (ccy/jam).

3.2 Saran
1. Produktivitas pekerjaan dalam suatu proyek sangat dipengaruhi oleh umur
ekonomis peralatan. Oleh karena itu, disarankan agar umur alat berat yang digunakan pada
suatu jenis pekerjaan yang telah melebihi umur ekonomis untuk tidak digunakan lagi agar
waktu dan hasil pekerjaan dapatterkontrol dengan baik dan agar mengurangi faktor – faktor
biaya yang tidak perlu.
2. Selalu menerapkan konsep zero accident unutk selalu memperhatikan keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) dengan menggunakan APD karena tindakan preventif jauh lebih
baik dan murah ketimbang sudah kejadian

21
DAFTAR PUSTAKA

http://febrian-tekniksipil.blogspot.com/21022015 (pukul 08:12)


http://seputarulasantekniksipil.blogspot.com/2017/11/definisi-dan-jenis-jenis-
compactor.html (Pukul 19.34)
https://www.slideshare.net/AbdulRohmanHadi/analisa-biaya-penggunaan-alat-berat (Pukul
19.52)
Rostiyanti, Susy Fatena. 2008. Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi. Jakarta: Bineka Cipta
T.T Andi. 2012. Pemindahan Tanah Mekanis , Gunadarma , Jak

22

Anda mungkin juga menyukai