PENDUDUK INDONESIA
Disusun oleh:
Kelompok 1
Kelas X MIPA 3
Alfa Rifaldi
Destiana Syahrani P
Keyla Intan M
Muhammad Najwan A
Reva Aprilya
SMAN 1 CIAMPEA
1|Page
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 2
I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 3
II PEMBAHASAN........................................................................................................... 3
III PENUTUP.................................................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan............................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 11
2|Page
I
PENDAHULUAN
3|Page
II
PEMBAHASAN STATUS WARGA NEGARA INDONESIA
Warga Negara Indonesia menurut Pasal 26 UUD 1945 adalah : Orang-orang bangsa Indonesia asli dan
bangsa lain yang disahkan Undang-undang sebagai warga Negara.
Koerniatmanto S. mendefinisikan warga negara dengan anggota negara. Sebagai anggota negara,
seorang warga negara mempunyai kedudukan yang khusus terhadap negaranya.Ia mempunyai
hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap negaranya.
Dalam konteks Indonesia, istilah warga negara (sesuai dengan UUD 1945 pasal 26) dimaksud untuk
bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara Indonesia.
2.1.1 Dasar hukum Kedudukan warga negara yang diatur dalam UUD1945
1. UUD 1945
Dalam konteks UUD 1945, Kedudukan warga negara dan penduduk diatur dalam pasal 26 yaitu :
a. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang warga Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disahkan dengan UU sebagai warga negara.
b. Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang tinggal di Indonesia.
Undang-undang No.3 ialah tentang warga negara dan penduduk negara adalah peraturan
derivasi dibawah UU 1945 yang digunakan untuk menegakan kedudukan Negara RI denganwarga
negaranya dan kedudukan penduduk negara RI.
4|Page
4. UU No.12 tahun 2006
RUU Kewarganegaraan yang baru ini memuat beberapa subtansi dasar yang lebih revolusioner
dan aspiratif.
Dalam sistem kewarganegaraan di Indonesia, Kedudukan warga negara pada dasarnya adalah
sebagai pilar terwujudnya Negara. Sebagai sebuah negara yang berdaulat dan merdeka
Indonesiamempunyai kedudukan yang sama dengan negara lain di dunia. Warga negara memilki hak
dan kewajiban terhadap negara. Sebaliknya, negara memiliki hak dan kewajiban terhadap warga
negaranya. Dengan istilah sebagai warga negara, ia memiliki hubungan timbal balik yang sederajat
dengan negaranya
Warga negara adalah sama kedudukannya, hak dan kewajibannya. Setiap individu mendapatperlakuan
yang sama dari negara. Ketentuan ini secara tegas termuat dalam konstitusi tertinggikita, yaitu UUD 1945
Bab X sampai Bab XIV pasal 27 sampai pasal 34. berikut ini dijelaskansecara lebih rinci terntang
persamaan kedudukan warga negara, dalam berbagai bidang kehidupan.
Pasal 27 ayat (1) menyatakan bahwa “segala warga negara bersamaan kedudukannya didalamhukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak adakecualinya.” Pasal ini
juga memperlihatkan kepada kita adanya kepedulian adanya hak asasidalam bidang hukum dan politik.
Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan danpenghidupan
yang layak bagi kemanusiaan.” Pasal ini memencarkan persamaan akan keadilansosial dan kerakyatan. Ini
berarti hak asasi ekonomi warga negara dijamin dan diaturpelaksanaanya.
Pasal 28 E ayat (3) menetapkan warga negara dan setiap orang untuk berserikat, berkumpul,
danmengeluarkan pendapat. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat demokratisdan
memberi kebebasan yang bertanggung jawab bagi setiap warga negaranya untukmelaksanakan hak dan
kewajibannya dalam bidang politik.
Dalam Bab X A tentang hak asai manusia dijelaskan secara tertulis bahwa negara memberikandan
mengakui persamaan setiap warga negara dalam menjalankan HAM. Mekanismepelaksanaan HAM secara
jelas ditetapkan melalui pasal 28 A sampai dengan pasal 28 J.
5|Page
Pasal 29 ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa “negara menjamin kemerdekaan tiap-tiappenduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dankepercayaannya
itu.” Berdasar pasal ini tersurat jelas bahwa begara menjamin persamaan setiappenduduk untuk
memeluk agama sesuai dengan keinginannya. Agama dan kepercayaan terhadapTuhan YME dijalankan
tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa “setiap warga negara berhak dan wajib ikutserta dalam
upaya pembelaan negara.” Lebih lanjut, pasal 30 UUD 1945 memuat ketentuanpertahanan dan
keamanan negara. Kedua pasal tersebut secara jelas dapat kita ketahui bahwanegara memberikan
kesempatan yang sama kepada setiap warga negara yang ingin membelaIndonesia.
Pasal 31 dan 32 UUD 1945 menyatakan bahwa setiap warga negara mempunyai hak dankedudukan yang
sama dalam masalah pendidikan dan kebudayaan. Kedua pasal ini menunjukanbahwa begitu konsen dan
peduli terhadap pendidikan dan kebudayaan warga negara Indonesia.Setiap warga negara mendapat
porsi yang sama dalam kedua masalah ini.
Persamaan kedudukan warga negara dalam perekonomian dan kesejahteraan diatur dalam BabXIV pasal
33 dan 34. pasal 33 mengatur masalah perekonomian nasional yang diselenggarakanberdasar atas asas
kekeluargaan dengan prinsip demokrasi ekonomi untuk kemakmuran rakyatsecara keseluruhan.
Selanjutnya pasal 34 memuat ketentuan tentang kesejahteraan sosial danjaminan sosial diman fakir
miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara (pasal 1) dannegara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayananumum yang layak (pasal 3)
anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI
anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga negara asing (WNA),
atau sebaliknya
anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak memiliki
kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak
tersebut
anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang
sah, dan ayahnya itu seorang WNI
6|Page
anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI
anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang ayah WNI sebagai
anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin
anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status
kewarganegaraan ayah dan ibunya.
anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah dan ibunya tidak
diketahui
anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak memiliki
kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya
anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang karena ketentuan
dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang
bersangkutan
anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya, kemudian
ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun dan belum kawin, diakui
secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing
anak WNI yang belum berusia lima tahun, yang diangkat secara sah sebagai anak oleh WNA berdasarkan
penetapan pengadilan
anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal di wilayah RI, yang
ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia
anak WNA yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah menurut penetapan
pengadilan sebagai anak oleh WNI.
Kewarganegaraan Indonesia juga diperoleh bagi seseorang yang termasuk dalam situasi sebagai berikut:
Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal di wilayah Republik
Indonesia, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia
Anak warga negara asing yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah menurut
penetapan pengadilan sebagai anak oleh warga negara Indonesia
Di samping perolehan status kewarganegaraan seperti tersebut di atas, dimungkinkan pula perolehan
kewarganegaraan Republik Indonesia melalui proses pewarganegaraan. Warga negara asing yang kawin
secara sah dengan warga negara Indonesia dan telah tinggal di wilayah negara Republik Indonesia
sedikitnya lima tahun berturut-turut atau sepuluh tahun tidak berturut-turut dapat menyampaikan
7|Page
pernyataan menjadi warga negara di hadapan pejabat yang berwenang, asalkan tidak mengakibatkan
kewarganegaraan ganda.
2.3 Persyaratan menjadi Warga Negara Indonesia dan hal hal yang menyebabkan
hilangnya kewarganegaraan
Permohonan pewarganegaraan dapat diajukan oleh pemohon jika memenuhi persyaratan seperti
disebut dalam pasal 9, yakni:
2.Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik
Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh) tahun tidak
berturut-turut;
4.Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
5.Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara
1 (satu) tahun atau lebih;
Prosedur berikutnya antara lain permohonan harus ditulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas
bermeterai. Keputusan akhir atas permohonan adalah pada Presiden. Bila dikabulkan oleh Presiden
maka status WNI dinyatakan berlaku efektif sejak pemohon mengucapkan sumpah atau janji setia
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Putusnya seorang wanita asing dengan laki – laki warga Negara Indonesia
8|Page
d. Memperoleh kewarganegaraan lain karena kemauan sendiri
h. Dinyatakan hilang kewarganegaraan nya oleh menteri kehakiman dengan persetujuan dewan
menteri
i. Masuk dalam dinas asing tanpa izin lebih dahulu dari menteri kehakiman Republik Indonesia
k. Turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu Negara asing
m. Bertempat diluar negeri selama 5 tahun berturut – turut dengan tidak menyatakan keinginannya
untuk menjadi warga Indonesia kecuali ia sedang ada dinas Negara Republik Indonesia.
a. penduduk dan bukan penduduk. Penduduk merupakan orang yang ertempat tinggal atau
mendiami suatu wilayah negara dalam jangka waktu yang cukup lama. Bukan atau non
penduduk merupakan orang yang bertempat tinggal atau mendiami suatu wilayah negara
untuk sementara waktu atau dalam jangka yang pendek
b. warga negara dan bukan warga negara. Warga negara, adalah mereka yg berdasarkan hukum
tertentu merupan anggota dari suatu negara, dgn status kewarganegaraan warga asli atau
warga negara keturunan asing.sedangkan Bukan warga negara adalah, mereka yang berada di
suatu negara tetapi secara hukum tidak menjadi anggota negara yang bersangkutan , Namun
tunduk pada pemerintah dimana mereka berada.
c. Rakyat sebagai individu yang menjadi bagian dari suatu negara. Rakyat bersifat politis. Negara
hadir mendahului rakyat, dengan demikian, negara berfungsi sebagai penjamin dari hak-hak
rakyat.
Rakyat tersusun atas kumpulan individu-individu yang diikat oleh identitas yang berasal dari
negara.
9|Page
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a) Warga negara diartikan dengan orang yang terkait dengan sistem hukum Negara dan mendapat
perlindungan Negara. Dalam konteks Indonesia, istilah warga negara (sesuai dengan UUD 1945
pasal 26) dimaksud untuk bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang
sebagai warga negara Indonesia.
b) Kedudukan warga negara yang diatur dalam UUD 1945
a. UUD 1945
b. UU No. 3 tahun 1946
c. UU No. 62 tahun 1958
d. UU No.12 tahun 2006
c) 3. Asas kewarganegaraan yang berlaku secara umum
a. Asas Ius Soli
b. Asas Sanguinis
d) 4. Hal – Hal yang menyebabkan hilangnya kewarganegaraan Indonesia terdapat dalam UU
No 62 Tahun 1958.
e) 5. Persyaratan menjadi Warga Negara Indonesia terdapat dalam pasal 9.
10 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Listyarti, Retno, 2002, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA dan MA Kelas X, Jakarta, Erlangga.
MBAH GOOGLE
11 | P a g e