Anda di halaman 1dari 6

KEBIJAKAN PERPAJAKAN

MENDUKUNG INDUSTRI DAN


PERDAGANGAN FARMASI &
ALAT KESEHATAN

30 September 2019

SURYO UTOMO
STAF AHLI MENTERI KEUANGAN
BIDANG KEPATUHAN PAJAK
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PEMBAYARAN BPJS – ALAT KESEHATAN DAN FARMASI

Alat Kesehatan &


Klaim Biaya Farmasi

Pembayaran Pembayaran
RS GAKESLAB
Pemerintah

Terlambat bayar Terlambat bayar

Keterlambatan bayar menimbulkan gangguan cashflow kepada


penyelenggara Faskes dan pelaku usaha Farmasi dan Alat Kesehatan

PERLU SOLUSI

Dukungan Pemerintah
Upaya Lain
untuk keberlanjutan JKN

2
ALUR PEMUNGUTAN PPN

Harga Barang = 150 Harga Beli = 100


PPN = 15 PPN = 10
Jumlah = 165 Jumlah = 110
Jual alkes & farmasi Penyalur Alkes + Jual alkes & farmasi
Pelaku Usaha
Farmasi Pembayaran
RS Pemerintah Pembayaran Supplier
Pemungut PPN
Penjual
Harga Barang: 150 Harga Beli = 100
PPN = 10
Jumlah = 110
Pungut &
PPN : 15
setor

Pertanggungjawaban PPN:
PPN Jual = 15
PPN jual dipungut RS = (15)
dipungut sendiri = 0
PPN beli = (10)
Lebih Bayar (LB) = (10)

Kebijakan
SPT LB Dapat Direstitusi perpajakan untuk
Harus Diperiksa membantu
Kas Negara
Jangka Waktu: Max 1 tahun cashflow
3
SOLUSI

Pengusaha Kena Pajak Persyaratan Dapat ditetapkan Syarat Sertifikat Syarat Sertifikat
sebagai PKP CDOB CDAKB
1. perusahaan yg 1. tidak sedang Berisiko Rendah (Cara Distribusi Obat (Cara Distribusi Alat
sahamnya dilakukan yang Baik) Kesehatan yang Baik)
diperdagangkan di Bukper / 1. Izin Pedagang 1. Sistem manajemen
1. Restitusi PPN
bursa efek; Penyidikan; Besar Farmasi (PBF) mutu yang baik
tanpa
2. BUMN / BUMD; 2. Pengakuan sebagai 2. Bukti Pengelolaan
2. tidak pernah pemeriksaan
3. Mitra Utama PBF Cabang sumber daya
dipidana untuk setiap
Kepabeanan (MITA); masa Pajak 3. Sistem Manajemen 3. Bangunan dan fasilitas
5 tahun terakhir; sesuai standar
4. Operator Ekonomi mutu yang baik
dilakukannya
Bersertifikat (AEO); 3. menyampaikan 4. Organisasi, 4. Penyimpanan &
kegiatan
5. restitusi s.d. Rp1 miliar; SPT Masa PPN manajemen & penanganan
tertentu
6. pabrikan / produsen yg 12 bulan personalia persediaan
2. Jangka waktu kompeten
miliki tempat produksi; terakhir. 5. Mampu telusur
pengembalian
7. Pedagang Besar 5. Bangunan dan produk
maks. 1 bulan peralatan
Farmasi bersertifikat 6. Penanganan keluhan
CDOB; menjamin 7. Tindakan perbaikan
8. Penyalur Alat perlindungan obat keamanan lapangan
Kesehatan 6. Operasional 8. Sistem retur
bersertifikat CDAKB; distribusi terjaga
9. Sistem Pemusnahan
9. Anak Usaha BUMN 7. Inspeksi diri untuk
10.Identifikasi Alkes
kepemilikan > 50%. perbaikan
ilegal
8. Transportasi
Perubahan PMK Pengembalian Pendahuluan 11.Audit internal
memadai
12.Kaji ulang manajemen
(PMK-117/PMK.03/2019) 9. Fasilitas distribusi
bdasar kontrak 13. Bukti Pengendalian
Berlaku sejak 19 Agustus 2019 Aktivitas pihak ketiga.
10.Dokumentasi baik 4
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Prosedur Penetapan PKP Risiko Rendah


Berdasarkan
data/ informasi
DJP
Secara SK Penetapan
Jabatan Penelitian Lama proses:
Pemenuhan Keputusan  PKP Berisiko Rendah 
Permohonan Persyaratan Pemberitahuan maks. 15 hr kerja,
WP penolakan sejak permohonan diterima
permohonan
dilampiri:
 Pedagang Besar Farmasi:
Sertifikat Distribusi Farmasi & Sertifikat
Cara Distribusi Obat yang Baik; Bila batas waktu terpenuhi & belum
 Distributor Alat Kesehatan: ada keputusan, permohonan dianggap
Sertifikat Distribusi Alkes & Sertifikat Cara diterima  SK Penetapan diterbitkan
Distribusi Alkes yang Baik.

2. Hal Lain
a Batas waktu permohonan bagi PKP d Dicabut penetapan sebagai PKP Berisiko Rendah jika:
Berisiko Rendah tidak dibatasi Dilakukan pemeriksaan Bukper / Penyidikan
b SK Penetapan berlaku s.d. dicabut Dipidana pajak dalam 5 tahun terakhir
c Penetapan PKP Berisiko Rendah bagi PKP pusat & Tidak lagi memenuhi syarat sebagai subjek yang dapat
PKP cabang harus dilakukan masing-masing. menjadi PKP Berisiko Rendah.
5
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai