Anda di halaman 1dari 9

Available Online at http://journal.uny.ac.id/index.

php/jolahraga

Jurnal Keolahragaan, 6 (1), 2018, 11-19

Ruang terbuka olahraga di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang:


Kajian analisis melalui sport development index
Dhimas Bagus Dharmawan 1 *, Rofa Ichsandi 2, Ricka Ulfatul Faza 2
1
Pendidikan Olahraga, Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang. Kampus Kelud, Jalan Kelud Utara
III Petompon Gajahmungkur Semarang 50237, Indonesia
2
Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri
Semarang. Kampus Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang, 50229, Indonesia
* Corresponding Author: dhimasbagusd@gmail.com
Received: 29 June 2017; Revised: 17 October 2017; Accepted: 19 October 2017

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi ruang terbuka olahraga di Kecamatan Gunungpati
dalam memfasilitasi masyarakat berolahraga yang ditinjau dari Sport Development Index (SDI).
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan deskriptif
kuantitatif yang ditinjau dari SDI. Instrumen penelitian yang digunakan adalah observasi dan
wawancara, selanjutnya data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan analisis
SDI dari dimensi ruang terbuka. Hasil penelitian ini adalah berupa data jumlah ruang terbuka olahraga
yang ada di Kecamatan Gunungpati adalah 34 ruang terbuka olahraga dengan total luas 43.854,5 m2,
sedangkan jumlah populasi penduduk yang ada adalah berjumlah 12.817 jiwa yang dijadikan sebagai
sampel, selanjutnya didapatlah indeks ruang terbuka olahraga di Kecamatan Gunungpati adalah 0,97.
Dapat disimpulkan nilai indeks ruang terbuka yang didapat menunjukkan jika di tinjau dari norma SDI
ketersediaan ruang terbuka olahraga di Kecamatan Gunungpati sudah masuk dalam kategori tinggi.
Kata Kunci: ruang terbuka olahraga, sport depelopment index, aktivitas olahraga masyarakat.

Open space area sports in Subdistrict Gunungpati, Semarang City:


The study of analysis through sport development index
Abstract
The purpose of this research is to identify open space sports in district Gunungpati to
facilitating the exercise Community riview of Sport Development Index (SDI). In this study the method
used is descriptive survey methods with quantitative approach review of SDI. Research instrument
used observation and interviews, further data obtained were analyzed quantitatively using the SDI
analysis of the dimensions of the open space. The results of this research data is a number of open
spaces sports existing in District Gunungpati is 34 open space sports with a total area of 43,854.5 m2,
while the existing population was totaled 12,817 souls who serve as the sample, the conclucions is
index of open space sports in District Gunungpati is 0.97. The index values can be summed up open
space obtained shows if the review than the norm of the SDI open space sports availability in District
Gunungpati already entered in the category.
Keywords: open spaces area sport, sport depelopment index, community sports activities.
How to Cite: Dharmawan, D., Ichsandi, R., & Faza, R. (2018). Ruang terbuka olahraga di Kecamatan
Gunungpati, Kota Semarang: Kajian analisis melalui sport development index. Jurnal Keolahragaan, 6(1), 11-
19. doi:http://dx.doi.org/10.21831/jk.v6i1.14650

http://dx.doi.org/10.21831/jk.v6i1.14650

Copyright © 2018, Jurnal Keolahragaan, ISSN 2339-0662 (print), ISSN 2461-0259 (online)
Jurnal Keolahragaan 6 (1), 2018 - 12
Dhimas Bagus Dharmawan, Rofa Ichsandi, Ricka Ulfatul Faza

dipandang sebagai tujuan sekaligus asset pem-


PENDAHULUAN
bangunan (Kristiyanto, 2012, pp. 2–3).
Fenomena budaya olahraga di masyarakat Maka dari itu untuk dapat mewujudkan
diyakini tidak semata-mata sebagai aktivitas olahraga bisa dipandang sebagai aset pem-
penunjang kesehatan, tetapi juga penunjang bangunan hal tersebut harus terancang pada
kebutuhan bermasyarakat yang di dalamnya sistem keolahragaan nasional. Sesuai dengan
dapat melekat nilai-nilai kebugaran kesehatan, amat yang dituangkan pada UU No. 3 tahun
psikologis, dan sosio-budaya. Olahraga dapat 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional
memberikan kontribusi nyata yang sangat ber- pasal 1 ayat 3, bahwa sistem keolahragaan
harga dan memberikan inspirasi bagi kesejah- nasional merupakan keseluruhan aspek keolah-
teraan dan kelangsungan hidup manusia dari ragaan yang saling terkait secara terencana,
aspek jasmani, rohani dan sosial. Makna yang sistimatis, terpadu, dan berkelanjutan sebagai
terkandung dalam aktivitas olahraga ini tidak satu kesatuan yang meliputi pengaturan, pen-
sekedar pendidikan dan prestasi yang bersifat didikan, pelatihan, pengelolaan, pembinaan,
fisik, tetapi lebih luas terkait dengan tujuan pengembangan, dan pengawasan untuk menca-
secara menyeluruh, serta dapat memberikan pai tujuan keolahrgaan nasional (Republik
kontribusi terhadap kehidupan bagi setiap Indonesia, 2005). Apabila seluruh sistem
individu dalam aspek fisik, mental dan sosial. keolahragaan nasional bisa dapat diterapkan de-
Untuk dapat melakukan aktivitas olahraga ngan baik, niscaya olahraga dapat memberikan
dengan optimal maka dibutuhkan sarana dan prospek yang baik bagi pembangunan pada
prasarana olahraga termasuk diantaranya yaitu setiap daerah.
ruang terbuka yang bisa diakses untuk berolah- Hasil pengamatan awal yang dilakukan
raga agar dapat leluasa dengan gerak tanpa ada melalui peran serta aktif untuk memperoleh
hambatan. Ruang terbuka dalam olahraga meru- informasi tentang aktivitas olahraga rekreasi
pakan kebutuhan dasar untuk melakukan aktivi- dihari libur/waktu luang mayarakat Kecamatan
tas olahraga. Tanpa adanya ruang terbuka yang Gunungpati, Semarang dibeberapa tempat yang
memadai dan sempit sulit untuk mengharapkan ada menunjukkan perkembangan yang cukup
partisipasi masyarakat dalam melakukan positif mulai dari jumlah, ragam dan bentuk
aktivitas olahraga. Semakin banyak sarana dan aktivitas dari para pelakunya sendiri. Adapun
prasarana olahraga publik yang tersedia, sema- bentuk aktivitas olahraga rekreasi yang banyak
kin mudah masyarakat menggunakan dan dilakukan masyarakat setempat diantaranya
memanfaatkannya untuk kegiatan olahraga. Se- seperti, senam aerobik dengan ragamnya,
baliknya, semakin terbatas sarana dan prasarana bersepeda, jalan kaki, jogging, sepak bola,
olahraga publik yang tersedia, semakin terbatas bukutangkis dan bolavoli, ini semua dilakukan
pula kesempatan masyarakat menggunakan dan di open space area, rata-rata pelakunya dari
memanfaatkan untuk kegiatan olahraga (Dirjen kelompok menengah ke bawah. Sedangkan
Olahraga Depdiknas, 2004). Dengan demikian, untuk olahraga tradisional aktivitas olahraga
ketersediaan sarana dan prasarana olahraga yang sering dilakukan adalah gobag sodor,
publik akan mempengaruhi tingkat dan pola egrang dan bakiak jumbo, biasanya para pelaku
partisipasi masyarakat dalam berolahraga. adalah kalangan remaja. Adapun tempat area
Setiap kecamatan/kota/kabupaten/provinsi aktivitas olahraga rekreasi masyarakat yang
yang menghendaki kemajuan yang signifikan dilakukan ada di Kelurahan Gunungpati,
pada berbagai bidang, semestinya tidak bisa Sekaran, Patemon, Pakintelan, Kalisegoro dan
menganggap secara sloganistik saja bahwa Ngijo.
olahraga sebagai sesuatu yang penting untuk Namun pada faktanya wilayah Ruang
masyarakatnya. Kesadaran terhadap makna stra- Terbuka Hijau (RTH) Kota Semarang saat ini
tegis olahraga harus diawali melalui perencana- menyusut jadi 12,5 % (BJ05, 2015), dengan
an pembangunan yang berpihak pada kemajuan demikian keadaan tersebut membuat masyarakat
olahraga secara menyeluruh. Harus menyeluruh di Kota Semarang akan memiliki akses dalam
karena olahraga memiliki berbagai potensi yang berolahraga menjadi berkurang, tak terkecuali
berisikan suatu semangat dan kekuatan untuk juga di Kecamatan Gunungpati, menurut hasil
membangun, karena ia sebenarnya merupakan penelitian yang dilakukan oleh Nugradi (2009)
sense of spirit dari suatu proses panjang ruang terbuka hijau lapangan yang dapat diakses
pembangunan itu sendiri. Olahraga harus untuk berolahraga di masyarakat sekitar hanya
lapangan sepak bola dengan luas sekitar 19,28

Copyright © 2018, Jurnal Keolahragaan, ISSN 2339-0662 (print), ISSN 2461-0259 (online)
Jurnal Keolahragaan 6 (1), 2018 - 13
Dhimas Bagus Dharmawan, Rofa Ichsandi, Ricka Ulfatul Faza

Ha, hal ini tidak sebanding dengan jumlah sejauh manakah ruang terbuka olahraga yang
populasi penduduk usia 7-75 tahun keatas yang tersedia di Kecamatan Gunungpati, Semarang
ada di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang dalam memfasilitasi aktivitas olahraga
yang berjumlah 67.452 jiwa (Bappeda Kota masyarakat sekitar.
Semarang, 2012).
METODE
Ruang terbuka merupakan suatu
kebutuhan bagi masyarakat untuk melakukan Dalam penelitian ini metode yang diguna-
aktivitas fisik. Keberadaan ruang terbuka olah- kan adalah metode survei dengan pendekatan
raga yang mudah diakses oleh semua lapisan deskriptif kuantitatif. Metode penelitian des-
masyarakat dapat mendorong terciptanya suatu kriptif kuantitatif dipilih karena sesuai dengan
masyarakat yang gemar berolahraga atau ber- substansi dan fokus dalam penelitian ini, yaitu
aktivitas fisik. Ruang tebuka merujuk pada suatu kajian tentang indeks ruang terbuka olahraga
tempat yang diperuntukkan bagi kegiatan olah- yang ada di Kecamatan Gunungpati, dimana
raga oleh sejumlah orang (masyarakat) dalam hasil dari ketersedian ruang terbuka dan popu-
bentuk bangunan dan/atau lahan. Bangunan dan lasi yang ada diungkapkan melalui indeks yang
lahan terbuka dapat berupa lapangan olahraga sajian datanya berupa angka kemudian di
yang standar ataupun tidak, yang tertutup deskripsikan. Indeks tersebut akan memberikan
(indoor) maupun terbuka (outdoor), atau berupa penjelasan operasional tentang persyaratan Stan-
lahan yang memang diperuntukkan guna dar Pelayanan Minimal Keolahragaan sebagai-
kegiatan berolahraga untuk masyarakat (Mutohir mana tertuang dalam PP RI No 16 tahun 2007
& Maksum, 2007, p. 38). Pasal 92 yang salah satunya meliputi ruang
Tersedianya ruang terbuka bagi masya- terbuka untuk berolahraga di setiap daerah
rakat untuk berolahraga merupakan salah satu (Presiden Republik Indonesia, 2007).
kewajiban pemerintah dan pemerintah daerah. Lokasi Penelitian dilaksanakan di
Di dalam UU Sistem Keolahragaan Nasional Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa
nomor 3 tahun 2005 pasal 67 ayat 2 disebutkan Tengah dengan mengambil 3 kelurahan dari 16
bahwa pemerintah dan pemerintah daerah men- kelurahan yang ada di Kecamatan Gunungpati
jamin ketersediaan prasarana olahraga sesuai yaitu Kelurahan Gunungpati, Kalisegoro dan
dengan standar dan kebutuhan pemerintah dan Ngijo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
pemerintah daerah. Prasarana yang dimaksud Januari sampai dengan bulan April 2017.
dapat berupa gedung olahraga, lapangan, sirkuit, Teknik pengambilan sampel dalam pene-
kolam renang, jalur jogging dan jalur bersepeda. litian ini adalah berdasarkan metode pengum-
Dengan tersedianya ruang terbuka olahraga pulan data SDI (Sport Development Index) yang
diharapkan dapat meningkatkan animo atau diperoleh dari Mutohir & Maksum (2007, p. 60),
antusiasme masyarakat mulai dari anak-anak, metode yang digunakan dalam SDI adalah de-
remaja, dan dewasa untuk berpartisipasi dalam ngan menggunakan multistage random sampling
melakukan aktivitas olahraga. Menurut yaitu gabungan antara metode stratified random
Kristiyanto (2012, p. 189) korelasi antara ruang sampling dengan cluster sampling. Stratifikasi
terbuka publik dengan aktivitas olahraga di diperlukan untuk menjawab kondisi daerah dan
masyarakat adalah secara timbal balik dan saling masyarakat yang ada di daerah yang sangat
memperkuat. Bisa diartikan bahwa tersedianya heterogen. Cluster sampling digunakan untuk
ruang terbuka publik dapat memicu motivasi mewakili luas wilayah yang akan dijadikan
berolahraga bagi masyarakat, sebaliknya antu- sampling sehingga akan terwakili dan digunakan
siasme masyarakat yang tinggi untuk berakti- untuk mengurangi biaya akibat tingkat
vitas olahraga akan melahirkan kreativitas dalam penyebaran sampel yang meluas.
pemanfaatan ruang terbuka. Namun karena fokus dalam penelitian ini
Berdasar observasi dan latar belakang hanya pada indeks ruang terbuka saja, maka
masalah yang telah diungkap, maka permasalah- peneliti menetukaan pengambil sampel dengan
an yang akan dibahas dalam penelitian ini metode stratified random sampling, karakter
adalah bagaimanakah ruang terbuka olahraga di dasar dari populasi yang akan digunakan adalah
Kecamatan Gunungpati ditinjau dari sport perbedaan tingkat kemajuan suatu wilayah
development index sebagai acuan fasilitasi (maju, sedang, tertinggal).
masyarakat dalam berolahraga?
Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk
mencoba menggali dan mengkaji sebenarnya

Copyright © 2018, Jurnal Keolahragaan, ISSN 2339-0662 (print), ISSN 2461-0259 (online)
Jurnal Keolahragaan 6 (1), 2018 - 14
Dhimas Bagus Dharmawan, Rofa Ichsandi, Ricka Ulfatul Faza

Prosedur der diantaranya adalah jumlah penduduk, luas


wilayah, dan potensi keolahragaan. Menurut
Wilayah yang menjadi fokus penelitian
Sugiyono (2004, p. 62) sumber data primer
adalah Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.
adalah sumber data yang langsung memberikan
Dalam mengungkap sudah sejauh mana indeks
data kepada pengumpul data, dan data sekunder
ruang terbuka olahraga di wilayah Gunungpati,
adalah data yang tidak langsung memberikan
maka perlu diambil 3 wilayah kelurahan yang
data kepada pengumpul data, misalnya lewat
menjadi wilayah penelitian agar dapat mewakili
orang lain atau lewat dokumen.
wilayah Kecamatan Gunungpati secara keselu-
Maka dari pernyataan tersebut teknik atau
ruhan. Tiga kecamatan yang dimaksud adalah
cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data
wilayah yang masuk kategori maju, sedang, dan
dalam penelitian ini menggunakan instrumen
tertinggal.
dan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
Pembahasan hasil penelitian indeks ruang
Pertama, Observasi, data yang akan dikumpul-
terbuka olahraga di wilayah Gunungpati dimulai
kan melalui observasi adalah data sekunder
dari pengambilan data sekunder yaitu luas wila-
yaitu tentang luas wilayah, jumlah penduduk,
yah, jumlah penduduk usia di atas 7 tahun, dan
dan potensi keolahragaan sebagai data kontrol,
potensi keolahragaan. Pengambilan data tentang
sedangkan data primer yaitu data tentang ruang
luas wilayah dan jumlah penduduk usia di atas 7
terbuka. Kedua, Interview/wawancara, diguna-
tahun dilaksanakan di Badan Pusat Statistik
kan untuk menggali informasi dari para nara-
(BPS) Kota Semarang dan Kantor Camat Keca-
sumber yang kredibel sebagai data penguat dari
matan Gunungpati. Dari data yang diperoleh di
data yang diobservasi sumber data dalam
BPS Kota Semarang dan Kantor Camat Keca-
penilain ini diperoleh dari sumber atau informan
matan Gunungpati kemudian barulah dapat
yaitu dari pemerintah yang ada yang terkait
menentukan 3 wilayah atau 3 kelurahan yang
seperti Disospora Kota Semarang, KONI Kota
akan menjadi wilayah penelitian.
Semarang, BPS Kota Semarang, pihak keca-
Setelah menentukan sampel langkah
matan dan kelurahan terkait serta sumber data
selanjutnya yaitu mengobservasi ruang terbuka
lain yang dianggap memungkinkan.
olahraga dan populasi penduduk di atas 7 tahun
Kedua teknik pengumpulan data yang
yang ada di wilayah sampel dengan meng-
digunakan mempunyai instrumen masing-ma-
gunakan instrumen dan teknik pengumpulan
sing. Instrumen pengumpulan data tersebut akan
data berupa observasi dan wawancara dengan
diperkuat dengan hasil wawancara dari beberapa
informan, selanjutnya data yang diperoleh di-
para narasumber yang dapat dipercaya sebagai
analisis dengan pendekatan kuantitatif yang
tambahan informasi. Alat ukur yang digunakan
ditinjau menggunakan analisis SDI dari dimensi
untuk mengumpulkan data memiliki validitas
ruang terbuka. Setelah mendapatkan nilai indeks
yang tinggi karena alat ukur yang digunakan
maka tahap terakhir adalah menentukan kategori
merupakan standar yang telah dipatenkan dalam
atau norma dari nilai indeks yang didapat untuk
Sport Development Index (SDI) yang tercantum
memberikan justifikasi.
dalam kuesioner versi SDI tahun 2007 SDI KK-
Data, Instrumen dan Teknik Pengumpulan OR 2006 (Mutohir & Maksum, 2007, pp. 171–
Data 183).
Data yang akan diambil dalam penelitian Teknik Analisis Data
ini adalah informasi tentang ruang terbuka olah-
Metode analisis data yang digunakan da-
raga dan jumlah populasi penduduk yang ada di
lam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif
Kecamatan Guungpati, Kota Semarang. Menu-
dengan menggunakan analisis SDI dari dimensi
rut Mutohir & Maksum (2007, p. 62) data SDI
ruang terbuka. Yang menurut Mutohir &
menggunakan data primer dan data sekunder.
Maksum (2007, p. 88) rumus yang digunakan
Data primer dalam penelitian ini adalah data
adalah sebagai berikut.
ruang terbuka olahraga, sedangkan data sekun-

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑨𝒌𝒕𝒖𝒂𝒍 − 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑴𝒊𝒏𝒊𝒎𝒖𝒎


𝐈𝐧𝐝𝐞𝐤𝐬 𝐑𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐞𝐛𝐮𝐤𝐚 =
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 − 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑴𝒊𝒏𝒊𝒎𝒖𝒎

Copyright © 2018, Jurnal Keolahragaan, ISSN 2339-0662 (print), ISSN 2461-0259 (online)
Jurnal Keolahragaan 6 (1), 2018 - 15
Dhimas Bagus Dharmawan, Rofa Ichsandi, Ricka Ulfatul Faza

Penjelasan analisis data dalam penelitian Tabel 2. Data Kelurahan dan Luas Wilayah yang
ini adalah ketika ingin menghitung indeks ruang Berada di Kecamatan Gunungpati
terbuka, maka yang pertama dilakukan adalah
No. Nama Kecamatan Luas Wilayah (ha)
menghitung rasio luas ruang terbuka olahraga
1. Kelurahan Pakintelan 274.808 ha
dibagi dengan jumlah penduduk yang berusia 7
2. Kelurahan Mangunsari 221.154 ha
tahun ke atas untuk mendapatkan nilai aktual. 3. Kelurahan Plalangan 331.727 ha
Angka standar ruang terbuka adalah 4. Kelurahan Gunungpati 667.696 ha
3,5m2/orang seperti yang sudah dijelaskan. Arti- 5. Kelurahan Nongkosawit 190.906 ha
nya nilai maksimum dimensi ruang terbuka ada- 6. Kelurahan Pongangan 319.762 ha
lah 3,5 dan nilai minimum adalah 0. Selanjutnya 7. Kelurahan Ngijo 318.762 ha
setelah mendapatkan nilai indeks maka tahap 8. Kelurahan Patemon 499.088 ha
terakhir adalah menentukan kategori atau norma 9. Kelurahan Sekaran 490.718 ha
dari nilai indeks yang didapat untuk memberi- 10. Kelurahan Sukorejo 288.063 ha
kan justifikasi. 11. Kelurahan Sadeng 425.503 ha
12. Kelurahan Cepoko 245.405 ha
Tabel 1. Norma Indeks Pembangunan Olahraga
13. Kelurahan Jatirejo 247.776 ha
Angka Indeks Norma/Kategori 14. Kelurahan Sumurrejo 325.159 ha
0.800 – 1.000 Tinggi 15. Kelurahan Kalisegoro 281.884 ha
0.500 – 0.799 Menengah 16. Kelurahan Kandri 245.490 ha
0.000 – 0.499 Rendah Total Luas wilayah 5.399.085 ha
(Mutohir & Maksum, 2007) Sumber: Data Pusat Pemerintahan Kecamatan
Gunungpati, Semarang
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan kategori tersebut maka 3
Hasil wilayah kelurahan yang menjadi sampel dalam
Secara administratif Kecamatan Gunung- penelitian ini adalah Kelurahan Gunungpati,
pati terbagi menjadi 16 Kelurahan dengan luas Kelurahan Sekaran, dan Kelurahan Ngijo. Kelu-
wilayah 5.399.085 Ha. Jumlah penduduknya rahan Gunungpati mewakili wilayah dengan
mencapai 70.901 jiwa/20.605 KK. yang terhim- kategori maju, Kelurahan Ngijo mewakili wila-
pun dari 89 RW dan 418 RT. Data tentang luas yah kategori tertinggal, sedangkan kelurahan
wilayah Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Sekaran mewakili wilayah kategori sedang kare-
yang terdiri atas 16 kelurahan. Luas wilayah 16 na luas wilayah kelurahan tersebut lebih besar
kelurahan di Kecamatan Gunungpati Semarang dibandingkan 13 kecamatan lain yang sama-
dari data Pusat Pemerintahan Gunungpati Kota sama masuk dalam wilayah kategori sedang.
Semarang dapat dilihat pada Tabel 2. Selanjutnya setelah didapat data mengenai
Dari Tabel 2 terlihat bahwa luas Kecamat- luas wilayah sampel penelitian maka, data yang
an Gunungpati adalah 5.399.085 ha, kelurahan harus didapat adalah mengenai luas ruang ter-
yang paling luas adalah Kelurahan Gunungpati buka olahraga yang berada di Kecamatan
dengan luas 667.696 ha, kelurahan tersebut Gunungpati yang tersebar di beberapa wilayah
adalah kelurahan yang yang maju dibandingkan sampel penelitian.
15 kelurahan lainnya, ini jelas terlihat karena Ruang terbuka hijau sudah jarang ditemui
pusat pemerintahan Kecamatan Gunungpati ber- di wilayah sampel penelitian ini karena padatnya
ada di Kelurahan Gunungpati. Sementara Kelu- pembangunan. Banyak lahan hijau terbuka yang
rahan Ngijo merupakan kelurahan yang paling dirubah menjadi kawasan bisnis, pasar swalayan
tertinggal diantara kelurahan lain, ini terlihat dan komplek perumahan, namun pembangunan
dari pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan sarana prasarana olahraga pun semakin banyak,
kesehatan, ini terlihat dari tingkat status eko- seperti pembangunan lapangan futsal, sanggar
nomi warganya yang rata-rata berada pada kelas senam dan kolam renang. Namun juga masih di
menengah bawah berdasarkan data pemerintah- jumpai beberapa sedikit lapangan olahraga di
an pusat Kecamatan Gunungpati (Bappeda Kota beberapa wilayah sampel penelitian yang dimi-
Semarang, 2012). Sedangkan 14 kelurahan lain- liki oleh kelurahan, tidak semua sarana prasa-
nya termasuk dalam kategori sedang. Maka dari rana olahraga tersebut dimiliki oleh pemerintah-
hasil data ini kemudian ditentukanlah 3 keca- an kelurahan maupun kecamatan. Beberapa sa-
matan yang akan menjadi sampel penelitian rana olahraga tersebut juga dimiliki oleh pergu-
berdasarkan tingkat kemajuan suatu wilayah ruan tinggi yaitu Universitas Negeri Semarang
yaitu wilayah yang maju, sedang dan tertinggal. (Unnes) yang dapat digunakan untuk umum.

Copyright © 2018, Jurnal Keolahragaan, ISSN 2339-0662 (print), ISSN 2461-0259 (online)
Jurnal Keolahragaan 6 (1), 2018 - 16
Dhimas Bagus Dharmawan, Rofa Ichsandi, Ricka Ulfatul Faza

Tabel 3, Tabel 4, dan Tabel 5 adalah data ruang penelitian sebagai aktivitas olahraga di waktu
terbuka olahraga yang berada di wilayah sampel luang.
Tabel 3. Data Ruang Terbuka Olahraga di Wilayah Kelurahan Gunungpati,
Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang
Status
No. Nama Lapangan Jenis (Terbuka/Tertutup) Luas (m2)
Kepemilikan
1. Lapangan Voli 1 Terbuka 170 m2 Pemerintah
2. Lapangan Futsal Tertutup 1.075 m2 Swasta
3. Lapangan Futsal Tertutup 1.075 m2 Swasta
4. Lapangan Sepak Bola Terbuka 1.700 m2 Pemerintah
5. Lapangan Voli 2 Terbuka 170 m2 Pemerintah
6. Lapangan Terbuka Terbuka 1.900 m2 Pemerintah
7. Lapangan Bulutangkis Tertutup 200 m2 Swasta
8. Lapangan Voli (2 lapangan) Terbuka 340 m2 Pemerintah
9. Lapangan Sepak Bola Terbuka 2.200 m2 Pemerintah
10. Lapangan Voli Terbuka 170 m2 Pemerintah
11. Lapangan Terbuka (sepak bola dan bola voli) Terbuka 2.100 m2 Pemerintah
12. Lapangan Sepak Bola Terbuka 1.800 m2 Pemerintah
Total Luas (m2) 12.750 m2
Sumber: Data Penelitian
Tabel 4. Data Ruang Terbuka Olahraga di Wilayah Kelurahan Sekaran,
Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang
Jenis Status
No. Nama Lapangan Luas (m2)
(Terbuka/Tertutup) Kepemilikan
1. Lapangan Voli Terbuka 170 m2 PT (Unnes)
2. Lapangan Voli Terbuka 175 m2 PT (Unnes)
3. Lapangan Terbuka Upacara Terbuka 2.596 m2 PT (Unnes)
4. Lapangan Voli Terbuka 170 m2 PT (Unnes)
5. Kawasan Lapangan Atletik dan Sepak Bola (Lab.
Terbuka 3.600 m2 PT (Unnes)
Prof. Dirham)
6. Kawasan Kolam Renang Tirta Sekar Terbuka 3.700 m2 PT (Unnes)
7. Lapangan Terbuka Upacara Terbuka 3.272,5 m2 PT (Unnes)
8. Kawasan Lapangan Tonnis Terbuka 190 m2 PT (Unnes)
9. Kawasan Lapangan Tonnis Terbuka 340 m2 PT (Unnes)
10. Lapangan Olahraga (sepak bola dan voli) Terbuka 3.100 m2 Pemerintah
11. Lapangan Futsal 1 Tertutup 1.075 m2 Swasta
12. Lapangan Futsal 2 Tertutup 1.075 m2 Swasta
13. Lapangan Futsal 3 (2 lapangan) Tertutup 2.150 m2 Swasta
14. Lapangan Futsal 4 Tertutup 1.075 m2 Swasta
15. Lapangan Futsal 5 Tertutup 1.075 m2 Swasta
16. Lapangan Bulutangkis (2 lapangan) Tertutup 50 m2 Swasta
Total Luas (m2) 23.763,5 m2
Sumber: Data Penelitian
Tabel 5. Data Ruang Terbuka Olahraga di Wilayah Kelurahan Ngijo,
Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang
Status
No. Nama Lapangan Jenis (Terbuka/Tertutup) Luas (m2)
Kepemilikan
1. Lapangan Voli 1 Terbuka 170 m2 Pemerintah
2. Lapangan Terbuka (Sepak bola dan voli) Terbuka 2.600 m2 Pemerintah
3. Lapangan Sepak Bola Terbuka 2.130 m2 Pemerintah
4. Lapangan Sepak Bola Terbuka 2.221 m2 Pemerintah
5. Lapangan Voli 2 Terbuka 170 m2 Pemerintah
6. Lapangan Bulutangkis Terbuka 50 m2 Pemerintah
Total Luas (m2) 7.341 m2
Sumber: Data Penelitian

Copyright © 2018, Jurnal Keolahragaan, ISSN 2339-0662 (print), ISSN 2461-0259 (online)
Jurnal Keolahragaan 6 (1), 2018 - 17
Dhimas Bagus Dharmawan, Rofa Ichsandi, Ricka Ulfatul Faza

Dari hasil observasi lapangan yang dila- adalah 12.817 jiwa. Maka nilai aktual yang
kukan tentang jumlah dan luas ruang terbuka didapat adalah:
olahraga, didapatkan bahwa ada 34 ruang terbu- 𝟒𝟑.𝟖𝟓𝟒,𝟓
ka olahraga dengan jumlah luas keseluruhan Nilai Aktual = 𝟏𝟐.𝟖𝟏𝟕
= 3,42
ruang terbuka olahraga yaitu seluas 43.854,5 m2
Setelah mendapatkan nilai aktual selanjut-
yang dapat diakses oleh masyarakat dalam
nya adalah menghitung indeks ruang terbuka
melakukan aktivitas olahraga setiap harinya dan
olahraga dengan menggunakan rumus yang telah
ruang terbuka yang terluas berada di wilayah
ditentukan pada penjelasan di metode penelitian,
kelurahan Sekaran, hal ini di dominasi karena
maka indeks ruang terbuka olahraga (RTO) di
hadirnya Unnes diantara wilayah tersebut dan
Kecamatan Gunungpati adalah sebagai berikut:
membangun sarana prsarana untuk keefektifan
kegiatan perkuliahan sekaligus dapat digunakan
untuk umum. Ruang terbuka olahraga didomi-
nasi oleh lapangan sepak bola dan lapangan voli
Maka didapatlah indeks ruang terbuka
Kedua, adalah mencari data tentang jum-
olahraga di Kecamatan Gunungpati adalah 0,97.
lah penduduk usia di atas 7 tahun pada setiap
Nilai indeks ruang terbuka yang didapat menun-
wilayah yang menjadi sampel penelitian. Data
jukkan bahwa jika di tinjau dari norma SDI
tentang jumlah penduduk usia di atas 7 tahun ini
(Sport Development Index) ketersediaan ruang
adalah data penting yang nantinya akan menjadi
terbuka olahraga di Kecamatan Gunungpati su-
pembagi untuk dapat menghitung indeks ruang
dah dalam kategori tinggi. Dengan wilayah yang
terbuka yang ada pada suatu wilayah. Karena
sangat luas, Kecamatan Gunungpati bisa ber-
untuk mencari nilai aktual pada indeks ruang
potensi untuk pengembangan dan pembangunan
terbuka hanya akan didapatkan setelah dibagi
olahraga serta untuk memfasilitasi para pen-
dengan jumlah penduduk usia di atas 7 tahun.
duduk dalam melakukan aktivitas olahraga,
Berdasarkan data Tabel 6 adalah data jumlah
dengan demikian Kecamatan Gunungpati sudah
penduduk usia di atas 7 tahun dari BPS Kota
memenuhi standar ruang terbuka yang ditetap-
Semarang tahun 2011.
kan oleh Komite Olympiade yaitu 3,5 per orang
Tabel 6. Data Jumlah Penduduk Usia di atas 7 untuk berolahraga.
Tahun Keatas di Wilayah Sampel Penelitian Selanjutnya berdasarkan pengamatan
peneliti bentuk aktivitas olahraga yang menjadi
No. Nama Kecamatan Jumlah Penduduk
pilihan penduduk Kecamatan Gunungpati adalah
1. Kelurahan Gunungpati 3.094 Jiwa
seperti jogging untuk laki-laki dan perempuan,
2. Kelurahan Sekaran 5.996 Jiwa
3. Kelurahan Ngijo 3.727 Jiwa
aktivitas jalan untuk laki-laki dan perempuan,
Total Jumlah Penduduk 12.817 Jiwa aktivitas bersepeda untuk laki-laki dan perem-
Sumber: BPS Kota Semarang tahun 2011 puan, sepak bola untuk laki-laki, bola voli untuk
laki-laki dan perempuan, dan bulutangkis untuk
Dari data jumlah penduduk pada Tabel 6 laki-laki dan perempuan.
menunjukkan bahwa total penduduk usia di atas Para penduduk Kecamatan Gunungpati
7 tahun di wilayah penelitian adalah 12.817 dalam melakukan aktivitas olahraga ini biasa
jiwa, Kelurahan Sekaran memiliki jumlah pen- dilakukan secara kelompok dan individu.
duduk usia di atas 7 tahun terbanyak yaitu 5.996 Kelompok bisa bersama komunitas, teman dan
jiwa dibandingkan 2 kelurahan lain yang men- koleka, terdapat nilai kesenangan, kegembiraan
jadi wilayah penelitian yaitu Kelurahan Gunung- terpancar dalam raut wajah, karena harapan
pati sebanyak 3.094 jiwa dan Kelurahan Ngijo tetap sehat, bugar dan rasa aman serta nyaman
sebanyak 3.727 jiwa. melakukan aktivitas olahraga selalu tergiang
Selanjutnya hasil observasi ruang terbuka hingga tetap semangat.
olahraga kemudian akan dibagi dengan jumlah
populasi penduduk yang berada di wilayah sam- Pembahasan
pel penelitian untuk mendapatkan nilai aktual. Pembahasan yang dapat dikaji dan disam-
Setelah nilai aktual didapatkan kemudian baru paikan berdasarkan dari hasil penelitian tersebut
dapat diketahui indeks ruang terbukanya. Nilai adalah bahwa Kecamatan Gunungpati sudah
maksimum ruang terbuka adalah 3,5 sedangkan cukup baik dalam penyedian dan mengembang-
nilai minimumnya adalah 0. Jumlah luas ruang kan pembangunan ruang terbuka olahraga.
terbuka olahraga di yang ada adalah 43.854,5
m2, sedangkan jumlah populasi penduduknya

Copyright © 2018, Jurnal Keolahragaan, ISSN 2339-0662 (print), ISSN 2461-0259 (online)
Jurnal Keolahragaan 6 (1), 2018 - 18
Dhimas Bagus Dharmawan, Rofa Ichsandi, Ricka Ulfatul Faza

Apabila dihitung luas RTO yang merupa- Selanjutnya walaupun indeks RTO di
kan RTO publik, kondisi RTO di Kecamatan Kecamatan Gunungpati masuk kedalam kategori
Gunungpati, Kota Semarang masih jauh dari tinggi, namun dalam segi pemanfaatnya masih
persyaratan minimal, ini dilihat dari segi kondisi kurang cukup baik hal ini dapat dilihat dari segi
kelayakan, keamanan dan kenyaman yang ada kondisi sarana dan prasarana yang ada. Sarana
dibeberapa RTO yang ada. Kondisi yang baik prasarana olahraga publik yang tersedia harus-
terhadap RTO akan memberikan kenyamanan nya dimanfaatkan sebagaimana mestinya sesuai
para pelaku olahraga sehingga kebermanfaatn fungsinya dan tujuannya. Faktor kemudahan dan
dalam melakukan aktivitas olahraga akan lebih kenyamanan dan keselamatan bagi masyarakat
maksimal bagi para pelakunya. dalam hal menggunakan sarana prasarana olah-
Menurut Kristiyanto (2012) korelasi raga tersebut harus diutamakan. Kebijakan
antara ruang terbuka publik dengan aktivitas Pemerintah Daerah yang selama ini yang mem-
olahraga di masyarakat yaitu secara timbal balik fungsikan sarana prasarana olahraga diluar
dan saling memperkuat. Bisa diartikan bahwa kepentingan olahraga harus ditinjau ulang atau
tersedianya ruang terbuka publik dapat memicu dihapus sesuai dengan Perda yang memang
motivasi berolahraga bagi masyarakat, sebalik- harus diadakan kalau ingin baik kedepannya.
nya antusiasme masyarakat yang tinggi untuk Contoh, kebanyakan di wilayah Kecamat-
beraktivitas olahraga akan melahirkan kreativi- an Gunungpati mayoritas RTO-nya adalah
tas dalam pemanfaatan ruang terbuka. lapangan olahraga, tanah lapangan yang seha-
Dalam hal ini agar ketersedian RTO di rusnya digunakan untuk senam aerobik dan
Kecamatan Gunungpati tetap selalu ada dibutuh- sepak bola untuk masyarakat, tapi kenyataannya
kan peran pemerintah Kecamatan Gunungpati lebih banyak disewakan untuk kegiatan pameran
sebagai pembuat kebijakan harus mampu me- atau arena untuk pasar, sehingga untuk kegiatan
munculkan ide-ide cemerlang dalam kebijakan- olahraga untuk masyarakat yang mengalah,
nya. Pemerintah sebagai pembuat kebijakan hanya dilakukan di gang-gang sempit dalam
harus mampu mengakomodasikan setiap kepen- pelaksanaan senam aerobiknya.atau ada event
tingan dalam penyediaan sarana prasarana olah- tertentu, kegiatan olahraganya yang harus
raga. Dalam membuat kebijakan tidak hanya pindah, belum lagi digunakan untuk kegiatan
kepentingan pribadi saja tapi harus mengetahui hiburan masyarakat yang menggunakan arena
dampak atau akibat dari kebijakan yang olahraga tersebut.
dikeluarkan, Hal ini tentu menimbulkan keprihatinan
Untuk dapat menjalankan hal tersbut para pengguna lapangan olahraga tersebut, kare-
maka dari itu diperlukan sebuah perencanaan na dikorbankan oleh kebijakan yang tidak sesuai
yang cukup sitematis terhadap RTO sehingga dengan pemanfaatan sarana prasarana tersebut.
ketersedian RTO di Kecamatan Guunungpati Sarana prasarana olahraga publik yang baik
akan terjaga. Perencanaan merupakan sebuah sangat menunjang dalam melakukan aktifitas
langkah awal dalam usaha penyediaan sarana olahraga dan pembinaan olahraga prestasi, mau-
prasarana olahraga. Perencanaan idealnya meli- pun untuk kepentingan olahraga pendidikan
batkan seluruh komponen masyarakat olahraga maupun rekreasi. Namun ketika sarana pra-
yang ada agar semua aspirasi dan kebutuhan sarana olahraga tidak dalam kondisi yang cukup
yang diperlukan dapat terealisasi dengan baik baik, maka akan berpengaruh kwantitas maupun
dan sesuai dengan tujuan utama, mamasyarakat- kualitas olahraga di suatu daerah.
kan olahraga dan mengolahragakan masyarakat
SIMPULAN DAN SARAN
dengan hasil, olahraga prestasi, olahraga pen-
didikan, dan olahraga rekreasi. Yang terpenting Simpulan
adalah langkah kongkrit dalam mengimplemen- Berdasarkan hasil penelitian dan pem-
tasikan semua perencanaan yang telah dibuat. bahasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
Tanpa adanya implementasi maka sebuah berdasarkan tinjauan dari SDI (Sport Develop-
perencanaan yang baik hanya sebuah wacana ment Index) ketersediaan ruang terbuka olahraga
yang tidak ada realisasinya. Karena pentingnya di Kecamatan Gunungpati sudah masuk kedalam
sebuah perencanaan maka perlu adanya per- kategori tinggi. Dengan wilayah yang sangat
hatian khusus dalam hal penyediaan anggaran luas, Kecamatan Gunungpati bisa berpotensi
untuk olahraga di setiap daerah termasuk di untuk pengembangan dan pembangunan olah-
Kecamatan Gunungpati.

Copyright © 2018, Jurnal Keolahragaan, ISSN 2339-0662 (print), ISSN 2461-0259 (online)
Jurnal Keolahragaan 6 (1), 2018 - 19
Dhimas Bagus Dharmawan, Rofa Ichsandi, Ricka Ulfatul Faza

raga untuk memfasilitasi para penduduknya pengelolaannya. Sarana prasarana olahraga juga
dalam melakukan aktivitas olahraga. akan menjadi baik dan terawat dengan baik dan
Selanjutnya berdasarkan pengamatan masyarakat akan senang karena pelayanan ke
peneliti bentuk aktivitas olahraga yang menjadi masyarakat juga baik.
pilihan penduduk Kecamatan Gunungpati adalah Jika pengelolaan sarana prasarana olah-
seperti jogging untuk laki-laki dan perempuan, raga baik akan berdampak positif bagi perkem-
aktivitas jalan untuk laki-laki dan perempuan, bangan olahraga sehingga bisa berprestasi yang
aktivitas bersepeda untuk laki-laki dan perem- lebih baik lagi, semoga.ini merupakan harapan
puan, sepak bola untuk laki-laki, bola voli untuk yang baik untuk insan olahraga untuk semuanya.
laki-laki dan perempuan, dan bulutangkis untuk
DAFTAR PUSTAKA
laki-laki dan perempuan.
Para penduduk Kecamatan Gunungpati Bappeda Kota Semarang. (2012). Kecamatan
dalam melakukan aktivitas olahraga ini biasa Gunungpati dalam angka 2011.
dilakukan secara kelompok dan individu. Semarang: Bappeda Kota Semarang.
Kelompok bisa bersama komunitas, teman dan Retrieved from
koleka, terdapat nilai kesenangan, kegembiraan http://bappeda.semarangkota.go.id/v2/wp-
terpancar dalam raut wajah, karena harapan content/uploads/2013/08/zzGUNUNGPA
tetap sehat, bugar dan rasa aman serta nyaman TI2011.pdf
melakukan aktivitas olahraga selalu tergiang BJ05. (2015, February). Wilayah ruang terbuka
hingga tetap semangat. hijau Semarang tinggal 12,5 persen.
Saran BeritaJateng.Net. Retrieved from
http://beritajateng.net/wilayah-ruang-
Saran yang dapat peneliti sampaikan di terbuka-hijau-semarang-tinggal-125-
sini yaitu mengenai pemanfaatn dan pengendali- persen/
an RTO yang ada di Kecamatan Gunungpati,
Dirjen Olahraga Depdiknas. (2004). Pengkajian
sebaiknya segera sibuatkan Peraturan Daerah
sport development index (SDI): Proyek
tentang pemanfaatan, pengendalian dan pengelo-
pengembangan dan keserasian kebijakan
laan sarana prasarana olahraga menjadikan tidak
olahraga. Jakarta: Pusat Studi Olahraga
adanya aturan main yang jelas dalam mengikat
Lembaga Penelitian Universitas Surabaya.
tentang pelaksanaan pengelolaan sarana prasara-
na olahraga. Disamping tidak ada penganggaran Kristiyanto, A. (2012). Pembangunan olahraga
dana secara khusus untuk mengelola sarana dan untuk kesejahteraan rakyat & kejayaan
prasarana, Karena pola pengelolan yang selama bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka.
ini masih jauh dari harapan. Mutohir, T. C., & Maksum, A. (2007). Sport
Struktur pengelolaan yang baik haruslah development index, alternatif baru
mengedepankan kepentingan olahraga itu sen- mengukur kemajuan pembangunan
diri. Bukan barang yang tidak boleh diungkap bidang keolahragaan. Jakarta: PT Indeks.
bahwa pemerintah daerah ada keterbatasan Nugradi, D. N. A. (2009). Identifikasi ruang
dalam pengelolaan sarpras tersebut, ini menjadi terbuka hijau Kota Semarang. Jurnal
penghambat dalam pengelolaan saran prasaran Teknik Sipil Dan Perencanaan, 11(1), 61–
olahraga itu. Di daerah-daerah yang pengelola- 70. Retrieved from
annya sudah baik, pemerintah dapat bekerja https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jt
sama dengan pihak swasta dalam pengelolaan- sp/article/view/6967
nya. Secara tidak langsung pengelolaan sarana Presiden Republik Indonesia. Peraturan
olahraga akan baik, karena dalam hal ini penge- Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16
lolaan yang dipegang swasta dapat terjaga tahun 2007 tentang penyelenggaraan
dampaknya harga karcis akan naik dibandingkan keolahragaan, Pub. L. No. 16, Peraturan
kalau dikelola Pemda. Pemerintah (2007).
Meskipun pihak swasta mengedepan
bisnis, tetapi ini digunakan untuk kepentingan Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 3
olahraga, masyarakat akan memahami, meski- tahun 2005 tentang sistem keolahragaan
pun lebih sedikit mahal tapi pelayanan, kenya- nasional, Pub. L. No. 3, Undang-Undang
manan, dan keselamatan itu merupakan damba- (2005).
an masyarakat maju. Dari sistem seperti itu Sugiyono. (2015). Metode penelitian kombinasi
maka dapat meringankan pemerintah dalam hal (Mixed method). Bandung: CV Alfabeta.

Copyright © 2018, Jurnal Keolahragaan, ISSN 2339-0662 (print), ISSN 2461-0259 (online)

Anda mungkin juga menyukai