Di Dalam Suatu Kelas Keefektifan Suatu Pembelajaran Sangat Ditentukan Oleh Ketinggian Tingkat Pemahaman Pendidik Tentang Karakteristik Peserta Didiknya
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan2 halaman
Di Dalam Suatu Kelas Keefektifan Suatu Pembelajaran Sangat Ditentukan Oleh Ketinggian Tingkat Pemahaman Pendidik Tentang Karakteristik Peserta Didiknya
Di dalam suatu kelas Keefektifan suatu pembelajaran sangat ditentukan
oleh ketinggian tingkat pemahaman pendidik tentang karakteristik peserta
didiknya. Pemahaman karakter peserta didik sangat menentukan hasil belajar yang akan dicapai, aktivitas yang perlu dilakukan, dan assesmen yang tepat bagi peserta didik. Berikut ini langkah-langkah mengaplikasikan 6 karakteristik umum peserta didik dalam pembelajaran di sekolah saya : 1. Gender, kelas saya adalah kelas heterogen dengan persamaan dan perbedaan karakteristik. Perbedaan pada fisiologis dan biologis, peran, perilaku, kegiatan dan atribut masyarakat. Namun, mereka juga memiliki kesamaan peran dalam hak dan kewajiban sesuai dengan adat-istiadat dan budaya masyarakat. Berdasarkan perbedaan gender tersebut saya sebagai guru berusaha mengoptimalkan pembelajaran baik dalam pengelolaan kelas, pengelompokan peserta didik, dan pemberian tugas. Untuk pengelolaan kelas saya berusaha menerapkan modifikasi tempat duduk dengan mengurutkan laki-laki dan perempuan berselang-seling, hal ini saya maksudkan untuk lebih memfokuskan perhatian mereka dalam pembelajaran. Pertimbangan saya dengan perbedaan gender tersebut biasanya mengurangi kegiatan ngobrol (biasanya sering dilakukan kelas homogen). Dalam hal pengelompokan peserta didik dan pemberian tugas saya juga menerapkan perbedaan gender ini untuk meningkatkan kerjasama. 2. Etnik, sekolah kami pada umumnya dan kelas saya khususnya adalah kelas multi etnik. Daerah kami adalah daerah transmigrasi yang penduduknya terdiri atas berbagai suku, diantaranya ; Dayak, Lampung, Sunda, Jawa, dan Sasak (NTB). Begitu pula kelas saya. Sebagai guru kami dituntut untuk bisa menjembatani perbedaan multi etnik tersebut agar pembelajaran berlangsung efektif. Agar mereka bisa memahami apa yang guru sampaikan, kami sering memakai bahasa pengantar pendidikan yaitu Bahasa Indonesia. Multi etnik juga semakin memperkaya kita bukan malah mempertajam jurang perbedaan. 3. Usia, tingkat/jenjang usia akan berkonsekuensi terhadap pendekatan pembelajaran, metode, media, dan jenis evaluasi yang digunakan. Saya guru SD harus memahami tahapan usia siswa. Peserta didik SD masih berada pada tahap operasional konkret. Pada tahp ini anak akan menangkap objek secara nyata dari benda-benda konkret. Penggunaan alat peraga dan simbol-simbol sangat baik untuk memahami materi pembelajaran yang disampaikan. 4. Kultural, peserta didik yang kami hadapi berasal dari berbagai daerah yang tentunya memiliki budaya yang berbeda-beda sehingga disebut kelas multikultural. Pendidikan multikultural memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1) Tujuannya membentuk dan menciptakan manusia berbudaya, 2) Materinya mengajarkan nilai-nilai luhur kebudayaan, 3) Metodenya demokratis, 4) Evaluasi berdasarkan perilaku. Oleh karena itu pendidik harus mampu mensikapi keberagaman budaya tersebut, sehingga yang disampaikan dapat diterima oleh semua peserta didik. 5. Status Sosial, peserta didik dalam suatu kelas berasal dari berbagai status sosial-ekonomi masyarakat. Perbedaan ini hendaknya tidak menjadi penghambat pembelajaran. Oleh sebab itu pendidik dituntut untuk mampu mengakomodasi hal-hal tersebut. Guru tidak boleh diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada semua siswanya. Tugas-tugas yang diberikan juga hendaknya kita pilih yang kira-kira mampu diselesaikan oleh semua peserta didik dengan latar belakang ekonomi sosial yang sangat beragam. 6. Minat, adalah rasa suka/ketertarikan dan sumber motivasi yang mendorong seseorang melakukan kegiatan yang dipilihnya. Minat belajar seorang peserta didik memegang peranan yang sangat penting, sehingga guru harus mampu untuk menumbuhkembangkannya, diantaranya ; menyampaikan tujuan pembelajaran, menggunakan berbagai media, dan menggunakan model pembelajaran inovatif.