TINJAUAN PUSTAKA
CLTS sendiri diperkenalkan oleh Kamal Kar dari India pada tahun 2004. Di tahun
Pada September 2006, program WSLIC ( Water and Sanitation for Low
Pada saat yang sama, beberapa LSM mulai mengadopsi pendekatan ini. Mulai
Januari sampai Mei 2007, Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Bank Dunia
Bulan Juli 2007 menjadi periode yang sangat penting bagi perkembangan
CLTS di Indonesia, karena pemerintah bekerja sama dengan Bank Dunia mulai
dan pemasaran sanitasi (SToPS), dan pada tahun 2008 diluncurkannya sanitasi
852/MENKES/SK/IX/2008).
melalui upaya sanitasi meliputi tidak BAB sembarangan, mencuci tangan pakai
sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah dengan
benar mengelola limbah air rumah tangga dengan aman nasional. Ciri utama dari
keluarga), dan tidak menetapkan jamban yang nantinya akan dibangun oleh
masyarakat. Pada dasarnya program STBM ini adalah “pemberdayaan” dan “tidak
MENKES/SK/IX/2008).
Indikator outcome STBM yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit
a. Setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi dasar
b. Setiap rumah tangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan
c. Setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas
fasilitas cuci tangan (air, sabun, sarana cuci tangan), sehingga semua orang
nasional yang pada bulan September 2008 telah dikukuhkan melalui Kepmenkes
masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan
tahun 2014).
bersih dan sehat. Pelaksanaan STBM dalam jangka panjang dapat menurunkan
angka kesakitan dan kematian yang diakibatkan oleh sanitasi yang kurang baik,
dan dapat mendorong tewujudnya masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan
Suatu kondisi ketika setiap individu dalam suatu komunitas tidak lagi
Perilaku cuci tangan dengan menggunakan air bersih yang mengalir dan sabun.
tangga untuk memperbaiki dan menjaga kualitas air dari sumber air yang akan
berasal dari sisa kegiatan mencuci, kamar mandi dan dapur yang memenuhi
pemeliharaan.
1. Pemetaan
sanitasi.
4. Tanyakan dimana tempat melakukan BAB dalam kondisi darurat seperti pada
2. Transect Walk
tempat tersebut, diharapkan masyarakat akan merasa jijik dan bagi orang yang
3. Menanyakan siapa saja yang sering BAB di tempat tersebut atau siapa yang
seperti itu.
2. Potongan-potongan kertas
3. Spidol
1. Menanyakan kepada masyarakat apakah mereka yakin bahwa tinja bisa masuk
ke dalam mulut?
2. Menanyakan bagaimana tinja bisa ”dimakan oleh manusia?” Melalui apa saja?
1. Ember yang diisi air (air mentah/sungai atau air masak/ air minum)
1. Ambil satu ember air sungai dan minta salah seorang untuk menggunakan air
2. Bubuhkan sedikit tinja ke dalam ember yang sama, kenudia minta salah seorang
peserta untuk melakukan hal yang sama sebelum ember tersebut diberikan
tinja.
Apa bedanya dengan kebiasaan masayarakat yang sudah terjadi selama ini.
Pembahasannya meliputi:
a. FGD untuk memicu rasa malu dan hal-hal yang bersifat pribadi
rumah mana saja pernah terkena diare, dan berapa biaya yang
sembarangan.
dan ingin berubah, namun terhambat dengan tidak adanya uang untuk
jamban itu perlu dana besar, maka harus diberikan solusi dengan
sederhana.
memperbaiki sarana sanitasi, dengan adanya pemicuan ini target utama dapat
tercapai yaitu: merubah perilaku sanitasi dari masyarakat yang masih melakukan
sanitasi mereka. Namun pada tahap selanjutnya ketika masyarakat sudah mau
merubah kebiasaan BAB nya, sarana sanitasi menjadi suatu hal yang tidak
sarana sanitasi yang digunakan masyarakat, dari sarana yang sangat sederhana
sampai sarana sanitasi yang sangat layak dilihat dari aspek kesehatan, keamanan
bangunan yang kokoh, permanen, dan membutuhkan biaya yang besar untuk
kebiasaan masyarakat untuk buang air besar pada tempat yang tidak seharusnya
tetap berlanjut.
tanah yang berfungsi sebagai tempat pembuangan tinja. Fungsi bangunan bawah
tanah adalah untuk melokalisir tinja dan mengubahnya menjadi lumpur stabil.
ini erat kaitannya dengan keamanan saat orang tersebut membuang hajat. Ketiga
konsep sanitasi total kepada masyarakat. Buang air besar sembarangan merupakan
pembuangan kotoran manusia atau tinja (jamban) adalah bagian dari usaha
2.2 Jamban
atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa
(cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk
tersebut tersimpan dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab suatu
Jamban keluarga sangat berguna bagi manusia dan merupakan bagian dari
penyakit saluran pencernaan yang disebabkan oleh kotoran manusia yang itdak
Tahun 2014 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, jamban
sehat adalah suatu fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk memutuskan
semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh dan yang harus
dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh ini
tempat menyebabkan pencemaran tanah, air dan udara yang menimbulkan bau.
pembuangan tinja.
1. Rumah Kakus
tangga.
2. Lantai Kakus
Berfungsi sebagai sarana penahan atau tempat pemakai yang sifatnya harus
baik, kuat dan mudah dibersihkan serta tidak menyerap air. Konstruksinya juga
yang kuat dan mudah dibersihkan juga bisa mengisolir rumah kakus jadi
jamban atau closet. Tujuan menghindari penyebaran bau tinja dan menjaga
kondisi jamban tetap bersih selain itu kotoran tidak dihinggapi serangga
Alat pembersih adalah bahan yang ada di rumah kakus didekat jamban. Jenis
alat pembersih ini yaitu sikat, bros, sapu, tissu dan lainnya. Tujuan alat
pembersih ini agar jamban tetap bersih setelah jamban disiram air.
Pembersihan dilakukan minimal 2-3 hari sekali meliputi kebersihan lantai agar
Adalah rangkaian dari sarana pembuangan tinja yang fungsinya sebagai tempat
7. Saluran Peresapan
Adalah sarana terakhir dari suatu sistem pembuangan tinja yang lengkap untuk
yang terbaik ialah jamban yang tidak menimbulkan bau, dan memiliki kebutuhan
air yang tercukupi dan berada di dalam rumah. Jamban/kakus dapat dibedakan
1. Jamban Cemplung Bentuk jamban ini adalah yang paling sederhana. Jamban
cemplung ini hanya terdiri atas sebuah galian yang di atasnya diberi lantai dan
tempat jongkok. Lantai jamban ini dapat dibuat dari bambu atau kayu, tetapi
dapat juga terbuat dari batu bata atau beton. Jamban semacam ini masih
Jadi tempat jongkok dari jamban ini tidak dibuat persis di atas penampungan,
tetapi agak jauh. Jamban semacam ini sedikit lebih baik dan menguntungkan
daripada jamban cemplung, karena baunya agak berkurang dan keamanan bagi
dibuat dengan menggunakan bor. Bor yang digunakan adalah bor tangan yang
disebut bor auger dengan diameter antara 30-40 cm. Jamban bor ini
tetapi kerugian jamban bor ini adalah perembesan kotoran akan lebih jauh dan
ditempatkan atau dipasang suatu alat yang berbentuk seperti leher angsa yang
disebut bowl. Bowl ini berfungsi mencegah timbulnya bau. Kotoran yang
berada di tempat penampungan tidak tercium baunya, karena terhalang oleh air
yang selalu terdapat dalam bagian yang melengkung. Dengan demikian dapat
kepada kebiasaan yang diharapkan maka cara tersebut dapat diteruskan dengan
d. Letak jamban harus sedemikian rupa, sehingga kotoran selalu jatuh di air
f. Tidak terdapat sumber air minum yang terletak sejajar dengan jarak 15
meter
6. Jamban Septic Tank. Septic tank berasal dari kata septic, yang berarti
dapat pula terdiri atas satu bak saja dengan mengatur sedemikian rupa
b. Lapisan cair
c. Lapisan endap
yaitu:
a. Tempat jongkok dan leher angsa atau pemasangan slab dan bowl langsung
b. Tempat jongkok dan leher angsa atau pemasangan slab dan bowl tidak
terpisah dan dihubungkan oleh suatu saluran yang miring ke dalam lubang
Jamban sehat harus dibangun, dimiliki, dan digunakan oleh keluarga dengan
penempatan (di dalam rumah atau di luar rumah) yang mudah dijangkau oleh
(semi saniter), lubang dapat dibuat tanpa konstruksi leher angsa, tetapi
b. Lantai Jamban terbuat dari bahan kedap air, tidak licin, dan
c) Bangunan Bawah
a. Tangki Septik, adalah suatu bak kedap air yang berfungsi sebagai
bagian cairnya akan keluar dari tangki septik dan diresapkan melalui
padat dan cair dari jamban yang masuk setiap harinya dan akan
aman dari longsoran, jika diperlukan dinding cubluk diperkuat dengan pasangan
bata, batu kali, buis beton, anyaman bambu, penguat kayu, dan sebagainya.
1. Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung berjarak 10-15
2. Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus.
5. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna.
6. Cukup penerangan
Menurut Arifin dalam Abdullah (2010) ada tujuh syarat-syarat jamban sehat
yaitu:
Dinding dan dasar lubang kotoran harus dipadatkan dengan tanah liat
atau diplester
c. Letak lubang kotoran lebih rendah daripada letak sumur agar air kotor
demam berdarah
Untuk tanah yang mudah longsor, perlu ada penguat pada dinding lubang
kotoran seperti: batu bata, selongsong anyaman bambu atau bahan penguat
lain
kotoran
Adalah rangkaian dari sarana pembuangan tinja yang fungsinya sebagai tempat
f. Bidang resapan
Adalah sarana terakhir dari suatu sistem pembuangan tinja yang lengkap untuk
Kedalaman air tanah, Arah dan kecepatan aliran tanah, Lapisan tanah
yang berbatu dan berpasir. Pada lapisan jenis ini diperlukan jarak yang
lain dapat disebutkan bahwa bakteri patogen lebih tahan pada tanah basah
dan lembab. Cacing dapat bertahan pada tanah yang lembab dan basah
1bulan.
untuk keperluan orang banyak, laju aliran tanah menjadi lebih cepat
baik dan memenuhi syarat kesehatan akan menjamin beberapa hal, yaitu :
2. Melindungi dari gangguan estetika, bau dan penggunaan saran yang aman
(Azwar,2000)
Jamban hendaknya selalu dijaga dan dipelihara dengan baik. Adapun cara
dengan:
b. Sehabis digunakan, lantai dan lubang jongkok harus disiram bersih agar
c. Lantai jamban diusahakan selalu bersih dan tidak licin, sehingga tidak
membahayakan pemakai.
e. Tidak ada aliran masuk kedalam lubang jamban selain untuk membilas
tinja.
Perilaku dibedakan menjadi dua yaitu perilaku tertutup (covert behavior) dan
yang belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain. Sedangkan perilaku
terbuka merupakan respon dari seseorang dalam bentuk tindakan yang nyata
gaya hidup sehat yang meliputi makan menu seimbang, olahraga yang
teratur, tidak merokok, istirahat cukup, menjaga perilaku yang positif bagi
kesehatan.
c. Perilaku peran sakit (the sick role behavior) Merupakan perilaku seseorang
penyakitnya.
a. Rumah jamban
b. Lantai jamban
Berfungsi sebagai sarana penahan atau tempat pemakai yang sifatnya harus
baik, kuat dan mudah dibersihkan serta tidak menyerap air. Konstruksinya juga
kesehatan setempat.
perilaku. Yang merupakan faktor pendorong dalam hal ini adalah sikap dan
Berdasarkan dari teori Bloom, perilaku dibagi menjadi tiga yaitu pengetahuan
a. Pengetahuan (Knowledge)
sesuatu baik itu yang didengar maupun yang dilihat (Fitriani, 2011).
a) Tahu (know)
Tahu berarti seseorang tersebut dapat mengingat kembali materi yang pernah
b) Memahami (comprehension)
Memahami yaitu mampu untuk dapat menjelaskan sesuatu yang telah dipelajari
sebelumnya dengan jelas serta dapat membuat suatu kesimpulan dari suatu
materi.
Aplikasi berarti seseorang mampu untuk dapat menerapkan materi yang telah
d) Analisis (analysis)
masing materi, tetapi masih memiliki kaitan satu sama lain. Dalam
e) Sintesis (synthetis)
Sintesis adalah kemampuan seseorang dalam membuat temuan ilmu yang baru
f) Evaluasi (evaluation)
efektifnya pembelajaran yang sudah ia lakukan. Dari hasil evaluasi ini dapat
a) Faktor internal
informasi.
(3) Umur Usia adalah umur individu yang terhitung mulai dari dilahirkan
b) Faktor eksternal
(2) Sosial budaya Sistem sosial budaya yang ada dalam masyarakat juga
b. Sikap (Attitude)
Reaksi yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus disebut sikap.
Sikap belum merupakan suatu tindakan nyata, tetapi masih berupa persepsi dan
Sikap dapat diukur secara langsung dan tidak langsung. Pengukuran sikap
(Notoatmodjo, 2007).
Secara garis besar sikap terdiri dari komponen kognitif (ide yang
Reaksi
Stimulus Proses Stimulus Tingkah laku
Ransangan
(terbuka)
Sikap (tertutup
yang diberikan.
ide tersebut.
orang lain yang mungkin saja berbeda dengan idenya sendiri, kemudian
dari dua ide yang berbeda tersebut didiskusikan bersama antara kedua
penyesuaian.
akan menunjukkan sistem nilai yang ada pada diri individu yang
bersangkutan.
adalah :
yang kuat agar dapat dijadikan sebagai dasar pembentukan sikap yang
baik. Sikap akan lebih mudah terbentuk jika pengalaman pribadi yang
pembentukan sikap.
nilai skala yang berasal dari rating para penilai tidak dipengaruhi oleh
11. Median dari penilaian antar penilai terhadap item ini dijadikan
tidak setuju diberi nilai 5. Skala Likert disusun dan diberi skor sesuai
c) Skala Guttman
skor 1 dan jika tidak setuju diberi skor 0 (Sugiyono, 2009). Sikap
dikatakan positif (mendukung) bila hasil mean lebih besar daripada rata-
c. Praktik (Practice)
2012). Sikap dapat terwujud dalam tindakan nyata apabila tersedia fasilitas
b) Mekanisme (mechanism)
yang sama.
c) Adopsi (adoption)
disebut adopsi.
Cara menilai praktik dapat dilakukan melalui check list dan kuesioner.
Check list berisi daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Peneliti
Suatu kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar
kesehatan yaitu:
b. dapat mencegah vektor pembawa untuk menyebar penyakit pada pemakai dan
lingkungan sekitarnya.
1. Buang Air Besar di tangki septic, adalah buang air besar yang sehat dan
dianjurkan oleh ahli kesehatan yaitu dengan membuang tinja di tangki septic
yang digali di tanah dengan syarat-syarat tertentu. Buang air besar di tangki
a. Buang Air Besar dengan jamban leher angsa, adalah buang air
model leher angsa ini maka tinja akan dibuang secara tertutup dan
Buang Air Besar tidak di tangki septic atau tidak dijamban ini adalah perilaku
buang air besar yang tidak sehat. Karena dapat menimbulkan dampak yang
melalui tinja.
karena urea yang panas dari tinja. Hal ini akan menyebakan padi
c. Buang Air Besar di pantai atau tanah terbuka, buang air besar di
estetika lingkungan.