Anda di halaman 1dari 11

(Makalah Posisi)

“PERENCANAAN PENDIDIKAN “

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Dewi Rani Gustiasari, S.S, M.Hum.

Dibuat Oleh :
Muhammad Adjiehisa Kbar
(2015121871)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S-1

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PAMULANG

Jl. Surya Kencana No.1 Pamulang Telp (021) 7412566 / Fax 7412566, 7412491
Tangerang Selatan – Banten
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami. Sholawat serta salam tetap kami junjungkan kepada Sang
Refolusioner Nabi agung Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah
sampai ke zaman yang penuh ilmu ini.

Makalah yang berisikan tentang Perencanaan Pendidikan ini Penulis susun guna
memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dari Dosen Ibu Dewi Rani Gustiasari, S.S,
M.Hum.yang senantiasa mendampingi kami untuk menimba ilmu.

Tujuan membuat makalah ini agar Penulis dapat meninjau dan mengetahui tentang
bagaimana Perencanaan Pendidikan dengan melalui beberapa cara seperti diskusi dan
sebagainya. Karena itu sangat diharapkan bagi Mahasiswa/i untuk memahami semua yang
berkaitan dengan pelajaran tersebut.

Kemudian dengan selesainya makalah ini, Penulis menghaturkan rasa terima kasih
kepada Dosen Bahasa Indonesia kami yang telah membimbing dalam mengajarkan langkah-
langkah pembuatan makalah sehingga makalah ini dapat tersusun meski masih terdapat
banyak kekurangan didalamnya. Harapan penulis semoga makalah yang telah kami susun
bermanfaat bagi kita semua.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan. Kritik serta saran yang membangun dari pembaca penulis harapkan agar
kedepannya makalah ini dapat jauh lebih baik lagi. Terimakasih.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................................................

KATA PENGANTAR ............................................................................................................

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................

1.3 Tujuan .........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................

2.1 Pengertian Korupsi ......................................................................................................

2.2 Jenis-Jenis Korupsi .....................................................................................................

2.3 Dasar Hukum Korupsi ................................................................................................

2.4 Lembaga Pemberantasan Korupsi ...............................................................................

2.5 Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi ...................................................................

BAB III PENUTUP ................................................................................................................

3.1 Kesimpulan .................................................................................................................

3.2 Saran ..........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Secara filosofis, dalam kegitan kita sehari-hari sebenarnya kita selalu penuh dengan
perencanaan. Akan tetapi, sering tidak disadari bahwa kita telah melakukan perencanaan.
Sebagai contoh,” besok kita mau kemana? Akan mengerjakan apa? Bagaimana caranya?”
adalah suatu pertanyaan untuk perencanaan. Perencanaan adalah langkah awal sebelum
melakukan suatu pekerjaan. Sebuah rencana akan sangat mempengaruhi sukses dan tidaknya
suatu pekerjaan. Karena itu pekerjaan yang baik adalah yang direncanakan dan sebaiknya kita
melakukan pekerjaan sesuai dengan yang telah direncanakan.
Untuk mengetahui pengertian perencanaan pendidikan berikut akan dikutip beberapa
definisi perencanaan. Coombs, perencanaan pendidikan adalah ‘suatu penerapan yang
rasional dari analisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar
pendidikan itu lebih efektif dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para peserta
didik dan masyarakatnya; dan Sa’ud dan Makmun, perencanaan pendidikan adalah ‘suatu
kegiatan melihat masa depan dalam hal menentukan kebijakan, prioritas dan biaya
pendidikan dengan memprioritaskan kenyataan yang ada dalam bidang ekonomi, sosial dan
politik untuk mengembangkan sistem pendidikan negara dan pesera didik yang dilayani oleh
sistem tersebut (Sa’ud, S. dan Makmun A,S. 2007; Usman, H. 2008.
Dari beberapa definisi tentang perencanaan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa
konsep yang ada dalam pengertian perencanaan pendidikan adalah: (1) suatu rumusan
rancangan kegiatan yang ditetapkan berdasarkan visi, misi dan tujuan pendidikan; (2)
memuat langkah atau prosedur dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan; (3)
merupakan alat kontrol pengendalian perilaku warga satuan pendidikan (kepala sekolah,
guru, karyawan, siswa, komite sekolah); (4) memuat rumusan hasil yang ingin dicapai dalam
proses layanan pendidikan kepada peserta didik, dan (5) menyangkut masa depan proses
pengembangan dan pembangunan pendidikan dalam waktu tertentu, yang lebih berkualitas
Proses perencanaan pendidikan dilakukan melalui beberapa pendekatan. Terdapat
empat pendekatan dalam perencanaan system pendidikan, yaitu pendekatan berdasarkan
permintaan masyarakat, pendekatan berdasarkan kebutuhan tenaga kerja, pendekatan
berdasarkan nilai balik dan pendekatan sistem terpadu.

Berdasarkan pada penjelasan tersebut, maka disini pemakalah akan membahas tentang
Pendekatan berdasarkan permintaan masyarakat dan pendekatan berdasarkan kebutuhan
tenaga kerja dalam perencanaan pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendekatan dalam perencanaan pendidikan?
2. Apa arti pendekatan permintaan masyarakat?
3. Apa arti pendekatan berdasarkan kebutuhan tenaga kerja?
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami pengertian pendekatan dalam perencanaan pendidikan
2. Mengetahui pengertian pendekatan permintaan masyarakat
3. Mengetahui pengertian berdasarkan kebutuhan tenaga kerja

D. Manfaat
Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat berguna sebagai:
1. Penambah pengetahuan dan wawasan tentang pendekatan dalam perencanaan
pendidikan
2. Bahan masukan bagi pembaca tentang pengertian pendekatan permintaan masyarakat
dan pengertian berdasarkan kebutuhan tenaga kerja dalam perencanaan pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendekatan dalam Perencanaan Pendidikan


Pendekatan merupakan serangkaian asumsi dasar dalam memecahkan berbagai masalah
yang saling berkaitan. Pendekatan berfungsi mendiskripsikan hakikat yang akan dilakukan
dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Pendekatan dapat berwujud cara pandang,
filsafat atau kepercayaan yang diyakini kebenarannya.
Perencanaan pendidikan merupakan suatu proses rasional dalam perumusan
kebijaksanaan suatu instrument dan teknik dalam penentuan prioritas dan merupakan bagian
integral dari perencanaan pembangunan social ekonomi suatu bangsa, serta merupakan
jembatan penghubung antara harapan peserta didik, orang tua, masyarakat, dan pemerintah
dalam mencapai tujuan pendidikan.
Untuk menghubungkan dan menjembatani harapan-harapan tersebut, proses perencanaan
pendidikan dilakukan melalui beberapa pendekatan. Terdapat tiga pendekatan dalam
perencanaan system pendidikan, yaitu pendekatan berdasarkan permintaan masyarakat
berdasarkan pendidikan, pendekatan berdasarkan kebutuhan tenaga kerja dan pendekatan
berdasarkan nilai balik.

2.2 Macam-macam Pendekatan dalam Perencanaan Pendidikan


Empat pendekatan yang biasa digunakan dalam perencanaan pendidikan adalah:
a. pendekatan yang berdasarkan permintaan masyarakat,
b. berdasarkan kebutuhan tenaga kerja,
c. berdasarkan nilai balik.
d. Pendekatan sistem terpadu
Dari ke empat pendekatan perencanaan pendidikan tersebut diatas, akan diuraikan dua
pendekatan perencanaan pendidikan yang menjadi satu pokok pembahasan.

2.3 Pendekatan permintaan masyarakat


Menurut istilah, permintaan masyarakat terhadap pendidikan, yaitu bila sasaran
rencana pendidikan di dasarkan pada tujuan nasional suatu bangsa sesuai dengan aspirasi
sosial dan kemauan politik pemerintah dan bila proyeksi rencana didasarkan pada analisis
kebutuhan individu terhadap pendidikan. Faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan
pendidikan, antara lain perubahan norma-norma budaya atau pandangan terhadap nilai-nilai
pendidikan tinggi. Jumlah calon peserta didik akan meningkat apabila terjadi peningkatan
penghargaan masyarakat terhadap nilai-nilai sosial pendidikan formal. Pada dasarnya semua
faktor yang mempengaruhi kebutuhan pendidikan seperti perubahan nilai-nilai sosial
masyarakat, pandangan masyarakat terhadap pendidikan tinggi, manifestasi dan mobilitas
politik dapat dianalisis dalam perencanaan berdasarkan permintaan masyarakat. (Davis:
1980)
Prestise dan penghargaan terhadap metode-metode realistis serta berkurangnya
kepercayaan terhadap nilai-nilai ekonomis sebagai satu-satunya kerangka dalam perencanaan
pembangunan pendidikan menyebabkan para perencana pendidikan beralih ke pendekatan
baru. Pendekatan ini mungkin lebih mirip dengan perencanaan berdasarkan kebutuhan sosial
dari pada perencanaan yang didasarkan pada nilai-nilai ekonomis. Menurut bentuknya,
perencanaan pendidikan berdasarkan permintaan masyarakat yang paling sederhana, target
perencaan pendidikan disusun berdasarkan kelompok, populasi atau proyeksi calon peserta
didik (umur dan jenis kelamin). Bila target peserta didik didasarkan pada analisis mekanisme
kecenderungan pendekatannya yang dilakukan dapat bersifat bebas atau berdasarkan kriteria
normatif. Pertimbangan normatif (etika, tinjauan sosial dan standar). Secara implisit selalu
mendasari bentuk perencanaan ini.
Pendekatan permintaan masyarakat adalah suatu pendekatan yang bersifat tradisional
dalam pengembangan pendidikan. Pendekatan ini didasarkan pada tujuan untuk memenuhi
tuntutan atau permintaan seluruh individu terhadap pendidikan pada tempat dan waktu
tertentu dalam situasi perekonomian sosial, politik, dan kebudayaan yang ada pada waktu itu.
Dengan menggunakan pendekatan ini maka perencanaan pengajaran harus
memperkirakan kebutuhan pada masa yang akan datang dengan mengadakan analisi
terhadap:
a. Pertambahan penduduk, penduduk usia sekolah.
b. Persentase penduduk yang bersekolah.
c. Atau murid dari tingkat yang satu ke tingkat yang lebih tinggi dan dari satu jenjang
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (misalnya dari SD ke SMTP ke SMTA
sampai ke pendidikan tinggi)
d. Pilihan atau keinginan masyarakat dan individu tentang jenis-jenis pendidikan.

Kelemahan pendekatan ini adalah:


a. Pendekatan tuntutan masyarakat ini tidak begitu mengindahkan besarnya sumber-sumber
dana yang tersedia dan besarnya alokasi dana untuk pembangunan.
b. Pendekatan ini kurang memperhitungkan perlunya keseimbangan dalam sifat dan
mcam- macam tenaga kerja yang diperlukan oleh sektor lain.
c. Penerimaan murid dalam jumlah banyak, apalagi kalau tidak diimbangi dengan
jumlah tenaga pengajar dan fasilitas belajar senderung mengakibatkan
menurunnya mutu lulusannya.
d. Mengabaikan masalah nasional tentang alokasi biaya untuk sektor lain.
e. Mengabaikan pola kebutuhan akan tenaga kerja dan ada kemungkinan bahwa mutu
pendidikan cenderung untuk menurun.

2.4 Pendekatan berdasarkan kebutuhan tenaga kerja

Davis (1980) mengemukakan bahwa pada dasarnya lembaga pendidikan bertujuan


untuk membentuk sikap, memberikan pengetahuan dan meningkatkan keterampilan.
Disamping tujuan-tujuan ini ada beberapa jenjang dan jenis pendidikan dan pelatihan yang
diarahkan untuk mempersiapkan peserta didiknya siap kerja pada berbagai lapangan yang
menghasilkan barang dan jasa.
Dewasa ini muncul suatu pendapat bahwa mendidik dan melatih para peserta didik
yang dapat siap pakai terjun dalam dunia kerja merupakan salah satu tujuan yang dianggap
paling relevan dalam dunia pendidikan. Pendapat ini sebenarnya tidaklah seluruhnya benar
bahwa fungsi pendidikan semata-mata hanya untuk menyiapkan calon tenaga kerja yang siap
pakai pada berbagai lapangan pekerjaan.
Di dalam pendekatan ini kegiatan-kegiatan pendidiakn diarahkan kepada usaha untuk
memenuhi kebutuhan nasional akan tenaga kerja. Pendidikan ketenagakerjaan ini
dipergunakan oleh negara-negara yang sudah berkembang ataupun negara yang teknologinya
sudah maju di mana setiap waktu diperlukan jenis keahlian yang baru. Langkah-langkah dari
pendekatan ketenagakerjaan adalah sebagai berikut:
a. Membuat proyeksi kebutuhan tenaga kerja bagi pembangunan.
b. Merinci tujuan pendidikan antara lain; mempersiapkan tenaga kerja untuk
pembangunan di segala bidang.
c. Memproyeksikan output pendidikan.
d. Menyusun program/proyek untuk memenuhi output sesuai kebutuhan.
e. Menyusun kegiatan rencana pembiayaan yang dituang dalam rencana.

Beberapa hambatan yang dialami adalah:


a. Belum tersedianya data dan informasi yang memadai untuk dapat menjawab
pertanyaan sehubungan dengan:
- Beberapa jumlah lapangan kerja yang ada menurut jenisnya; berupa jumlah tenaga kerja
menurut pendidikannya yang dapat diserap, berapa yang sudah ada dan beberapa lagi yang
diperlukan menurut kualifikasinya.
- Bagaimana rencana pengembangan usaha/lapangan kerja ini di masa mendatang dan
bagaimana proyeksi tenaga kerja yang akan dibutuhkan.
- Departement sebagai instansi pemerintah pun belum siap baru memulai merintis,
melaksanakan perencanaan tenaga kerja untuk keperluan sendiri.
b. Perencanaan pengajaran, bila ingin menggunakan pendekatan ketenaga kerjaan, sangat
memerlukan data dan proyeksi kebutuhan tenaga kerja di masa yang akan datang dari
masing-masing lapangan kerja jika ingin memerlukan lulusan dari lembaga pendidikan yang
dikelola Departemen Pendidikan dan kebudayaan.
c. Perbandingan jumlah tenaga kerja berdasarkan jenjag keahlian masih sulit untuk
dibakukan.
d. Ketidakmampuan sistem pendidikan nasional untuk setiap waktu mengadakan
penyesuaian dengan berbagai ragam kebutuhan akan keahlian dan kemampuan lulusannya.
Pendekatan perencanaan ketenaga kerjaan secara nasional tidak mungkin ditangani
sendiri oleh Depatremen Pendidikan dan Kebudayaan karena hal ini tampaknya bersifat
perencanaan lintas sektoral.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendekatan perencanaan pendidikan terletak di antara harapan orang tua, masyarakat
dan cita-cita bangsa dengan lembaga pendidikan. Pendekatan sebagai sarana pembentuk
model pendidikan dalam sebuah sekolah mempunyai macam yang sesuai dengan harapan
yang diinginkan. Dalam hal ini pendidikan ada empat macam, pendekatan menurut
permintaan masyarakat, pendekatan berdasarkan kebutuhan tenaga kerja, pendekatan nilai
balik dan pendekatan sistem terpadu.
Pendekatan merupakan serangkaian asumsi dasar dalam memecahakan berbagai masalah
yang saling berkaitan.

B. Saran

Pendekatan perencanaan pendidikan terletak di antara harapan orang tua, masyarakat


dan cita-cita bangsa dengan lembaga pendidikan. Pendekatan sebagai sarana pembentuk model
pendidikan dalam sebuah sekolah mempunyai macam yang sesuai dengan harapan yang
diinginkan. Dalam hal ini pendidikan ada empat macam, pendekatan menurut permintaan
masyarakat, pendekatan berdasarkan kebutuhan tenaga kerja, pendekatan nilai balik dan
pendekatan sistem terpadu.
Apabila ditanya mengenai pendekatan apa yang paling baik, menurut pemakalah,
pendekatan yang paling baik adalah pendekatan yang paling tepat sesuai kondisi dan lokasi.
Apabila sebuah lembaga terletak di kota industri, misalnya, maka pendekatan yang tepat
adalah pendekatan berdasarkan kebutuhan tenaga kerja. Sebaliknya apabila sebuah lembaga
pendidikan mempunyai kondisi yang minimal, maka pendekatan perencanaan pendidikan
terbaik adalah pendekatan nilai balik. Begitu seterusnya.
Jadi tidak adil apabila memberikan judge bahwa pendekatan ini yang terbaik tanpa
melihat kondisi, situasi dan lokasi. Akan menjadi tidak etis pula mengatakan bahwa
pendekatan itu paling buruk. Karena setiap terjadi perubahan dunia, pola sisem dalam
pendidikan pun akan ikut bergeser. Begitu juga dalam pendekatan pendidikan. Pendidikan
menjadi sarana pematangan manusia yang mengikuti zaman. Mempersiapkan para alumni agar
mampu survive di masa depan yang lebih kompetitif.

\
DAFTAR PUSTAKA

Soenarya, Endang. 2000. Pengantar Teori Perencanaan Pendidikan Berdasarkan Pendekatan


Sistem. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
Syaifuddin Sa’ud, Udin dan Makmun, Abin Syamsuddin, 2007. Perencanaan Pendidikan, PT:
Remaja Rosda Karya.
Coombs, Philip H. 1982. What is Education Planing, Unesco International Institute for Educational
Planing.

Anda mungkin juga menyukai