Anda di halaman 1dari 4

PCOS : Gejala, Penyebab, Pengobatan

Penulis: dr. Dina Tri Amalia Review medis: dr. Ahmad Muhlisin

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah salah satu penyakit yang sering
terjadi pada wanita usia reproduktif akibat gangguan pada sistem endokrin
dimana terjadi ketidakseimbangan hormonal. PCOS bisa menyebabkan
terjadinya gangguan siklus menstruasi dan juga menyebabkan sulit untuk
memperoleh keturunan. Penyakit ini disebut Polycystic Ovary Syndrome
(PCOS) atau sindrom polikistik ovarium karena tumbuh banyak kista (bukan
hanya satu kista) pada ovarium wanita. Kista – kista ini tidak membahayakan,
namun dapat menimbulkan gangguan hormonal.

Gejala PCOS Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau sindrom polikistik


ovarium memiliki tanda dan gejala yang timbul segera setelah menstruasi
pertama (menarche). Namun pada beberapa kasus, penyakit ini berkembang
seiring berjalannya masa – masa reproduktif wanita, yang sering tekait dengan
peningkatan berat badan yang dialami oleh individu tersebut. Gejala PCOS
seringkali memburuk akibat obesitas (kegemukan). Berikut akan dijelaskan
beberapa tanda dan gejala PCOS yang biasanya muncul, antara lain:

 Periode menstruasi yang tidak teratur. Ini merupakan gejala tersering


yang terjadi pada pasien – pasien dengan sindrom polikistik ovarium.
Biasanya interval menstruasi lebih lama dari periode menstruasi
biasanya, yaitu lebih dari 35 hari. Umumnya kebanyakan wanita
mengalami periode menstruasi 28 hari hingga 35 hari.
 Ketidakseimbangan hormon seks. Normalnya, ovarium dapat
menghasilkan sejumlah kecil hormon seks pria (hormon androgen).
Namun pada sindrom polikistik ovarium menyebabkan kelebihan
produksi hormon androgen. Peningkatan hormon androgen yang
merupakan hormon yang identik dengan pria ini menghasilkan beberapa
perubahan fisik pada wanita antara lain berupa berhentinya
ovulasi, pertumbuhan rambut – rambut wajah dan tubuh yang dominan
(hirsutism), jerawat atau acne yang tumbuh cukup banyak, hingga
terjadinya kebotakan (alopesia androgenik)
 Adanya polikistik ovarium. Kista – kista yang muncul pada
ovarium makin membesar dan mengandung kantung – kantung yang
berisi cairan yang mengelilingi telur (ovarium).
 Gangguan pada hormon insulin. Ketidakseimbangan hormon yang
terjadi pada Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau sindrom polikistik
ovarium bukan hanya terkait hormon seks saja, namun juga hormon
lainnya. Tubuh akan mengalami gangguan dalam menggunakan hormon
insulin, atau disebut juga resistensi insulin. Saat tubuh tidak dapat
menggunakan hormon insulin dengan baik maka kadar gula dalam darah
bisa meningkat dengan pesatnya sehingga meningkatkan kemungkinan
terjadinya diabetes melitus. Hormon insulin merupakan hormon yang
berperan untuk menurunkan kadar gula dalam darah.
 Masalah fertilitas atau kesuburan. Banyak wanita dengan Polycystic
Ovary Syndrome (PCOS) atau sindrom polikistik ovarium mengalami
kesulitan untuk hamil.
 Depresi

Penyebab

PCOS Penyebab Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau sindrom polikistik


ovarium masih belum diketahui, namun ada beberapa hal yang dianggap
memiliki peranan dalam mencetuskan terjadinya PCOS adalah:

1. Perubahan hormonal. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau sindrom


polikistik ovarium sering diakibatkan oleh perubahan hormonal. Perubahan
hormon yang satu dapat mencetuskan gangguan hormon lainnya.
Kelebihan hormon insulin menjadi salah satu faktor pendukung terjadinya
Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau sindrom polikistik ovarium.
Resistensi insulin menyebabkan tubuh tidak bisa menggunakan insulin
untuk menurunkan kadar gula dalam darah, sehingga pankreas sebagai
organ penghasil insulin akan terstimulus untuk menghasilkan insulin
kembali dalam jumlah banya. Kelebihan insulin akan mempengaruhi akan
mempengaruhi ovarium dengan meningkatkan produksi androgen yang
akan mengganggu kemampuan ovarium untuk berovulasi.
2. Inflamasi atau peradangan. Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan
PCOS mengalami inflamasi atau peradangan yang menyebabkan
terstimulusnya polikistik ovarium untuk menghasilkan androgen.
3. Herediter. Faktor genetik disebut – sebut menjadi faktor penyebab PCOS.
Jika ibu atau saudara perempuan anda mengalami PCOS, maka anda
memiliki resiko lebih besar untuk mengalami hal yang sama.

Langkah Pengobatan

Pengobatan Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau sindrom polikistik


ovarium lebih menitikberatkan kepada bagaimana mengatasi gejala – gejala
yang muncul, seperti infertilitas, hirsutism, acne (jerawat) ataupun obesitas. Ada
beberapa upaya yang biasa diberikan dokter dalam upaya mengatasi POCS yaitu
antara lain:

- Perubahan gaya hidup Dokter akan menyarankan pasien untuk


menurunkan berat badan dengan diet rendah kalori dan juga olahraga.
- Medikamentosa Obat – obatan yang diberikan dokter untuk mengatasi
keluhan – keluhan yang muncul, antara lain:
□ Obat untuk mengatasi siklus menstruasi agar lebih teratur, misal dengan
pemberian obat hormonal seperti pil estrogen dan progesteron.
□ Obat untuk menurunkan kadar gula darah, misal metformin, atau obat
penurun gula darah lainnya. Obat untuk menstimulus ovulasi. Pada pasien
yang sedang mengupayakan untuk hamil, seringkali dibutuhkan obat untuk
menstimulus ovulasi, misal clomiphen, injeksi FSH dan LH, dan lain
sebagainya.
□ Obat untuk mengurangi pertumbuhan rambut yang berlebihan, misal
dengan pemberian pil KB dengan tujuan untuk menurunkan kadar hormon
androgen ataupun dengan pemberian obat lainnya.

Tindakan operatif Pembedahan kadang diperlukan untuk pasien Polycystic


Ovary Syndrome (PCOS) atau sindrom polikistik ovarium yang mengalami
infertilitas dan tak kunjung mengalami ovulasi meskipun sudah mendapatkan
terapi medikamentosa.

Selama menjalani tindakan pembedahan, fungsi ovarium bisa ditingkatkan


dengan mengurangi jumlah kista yang ada pada ovarium.
Sumber: PCOS : Gejala, Penyebab, Pengobatan - Mediskus

Anda mungkin juga menyukai