Anda di halaman 1dari 12

INFO – TEKNIK

Volume 9 No. 1, Juli 2008 (10 - 20)

SIFAT FISIK DAN MEKANIK BETON RINGAN (LIGHTWEIGHT


CONCRETE) YANG MEMAKAI STYROFOAM
DAN PASIR SILIKA

Fauzi Rahman1

ABSTRAK - Penelitian ini dilatarbelakangi pemikiran untuk memanfaatkan kembali limbah styrofoam
(bekas pembungkus monitor) yang banyak terdapat di lapangan yang selama ini tidak bisa dimusnahkan
ataupun didaur ulang. Pemanfaatan limbah ini dimaksudkan agar tidak mengotori lingkungan dan bahkan
bisa bernilai komersial. Selain itu, penelitian ini merupakan upaya untuk mencari bahan alternatif lain
pengganti batu bata. Salah satunya yaitu dengan menggunakan campuran semen portland, pasir silika dan
styrofoam untuk pembuatan beton ringan non struktur.
Pasir silika dihaluskan menjadi serbuk yang tertahan 22,44 % pada saringan no. 325 dan styrofoam yang
digunakan dalam bentuk butiran-butiran kecil yang lolos saringan 9,5 mm. Penelitian ini diawali dengan tes
mortar dengan kadar pasir silika 0%, 30%, 40 %, 50 % dari berat pasir silika+semen. Kemudian salah satu
komposisi campuran mortarnya diambil yang akan dikombinasikan dengan styrofoam untuk tes beton
dengan kadar styrofoam 3%, 3,5 %, 4 % dari berat pasir silika+semen.
Dari hasil pengujian mortar, komposisi campuran yang diambil adalah pasir silika 40 % dan semen 60 %.
Pada pengujian beton, semakin besar kadar styrofoam maka semakin kecil berat volume, kuat tekan, kuat
tarik dan kuat lentur betonnya. Komposisi campuran beton dengan kadar styrofoam 3,5 % dan 4 % yang
dapat dikatagorikan sebagai beton ringan non struktur untuk dimanfaatkan sebagai bahan dinding
panel/isolasi.

Kata kunci : beton ringan , pasir silika, semen portland, stryofoam.

PENDAHULUAN Penelitian ini adalah memanfaatkan


limbah stryrofoam (bekas pembungkus
Pencemaran lingkungan merupakan monitor) yang banyak terdapat di lapangan
masalah yang mengkhawatirkan pada saat dicampur dengan pasir silika dan semen
ini. Kebutuhan yang semakin kompleks portland untuk pembuatan beton ringan
menuntut perkembangan industri yang nonstruktur. Campuran beton ini merupakan
pesat, namun dipihak lain limbahnya bahan alternatif pengganti batu bata.
menimbulkan masalah lingkungan. Begitu Styrofoam yang digunakan adalah
juga dengan persoalan sampah styrofoam sebagai pengganti agregat dalam campuran
yang selama ini tidak bisa dimusnahkan beton yang mempunyai berat cukup ringan
ataupun didaur ulang. Kondisi dilematis ini yaitu sekitar 13 kg/m3 sampai 15 kg/m3,
membutuhkan suatu cara untuk sehingga beton yang dihasilkan akan lebih
memanfaatkan kembali limbah ringan dibandingkan dengan batako atau batu
industri/sampah agar diperoleh sesuatu bata pada umumnya (Iman Satyarno 2004).
yang bermanfaat dan bernilai Biaya pembuatan yang relatif cukup murah
ekonomi/komersial. karena memanfaatkan limbah/sampah.

1
FTeknik – Universitas Lambung Mangkurat
Fauzi Rahman, Sifat Fisik dan Mekanik Beton Ringan... 11

Sedangkan pasir silika dapat digunakan Fungsi utama semen adalah mengikat butir-
sebagai pengganti semen yang mempunyai butir agregat hingga membentuk suatu massa
kandungan silikadioksida (SiO2) mencapai padat dan mengisi rongga-rongga udara di
lebih dari 90% dalam bentuk silica fume antara butir-butir agregat.
(Hurijanto Koentjoro 1993), sehingga
diharapkan dapat meningkatkan kekuatannya b. Air
dibandingkan dengan menggunakan pasir Air merupakan salah satu bagian yang
biasa. Pasir silika yang digunakan pada penting dalam pembuatan beton, karena air
penelitian ini akan dilakukan penghalusan diperlukan sebagai pereaksi terhadap semen
(griding) terlebih dahulu, kemudian dicari serta menjadi bahan pelumas antara butir-
kandungan senyawa kimianya melalui butir agregat agar mudah dikerjakan
penelitian secara kimia yang diharapkan (Tjokrodimuljo, 1996). Semen tidak akan
menghasilkan kehalusan dan senyawa- berfungsi apa-apa tanpa berekasi dengan air.
senyawa yang kadarnya memenuhi syarat Oleh sebab itu kualitas air yang digunakan
sebagai material pozzolan. harus benar-benar dikontrol dan sesuai
Penelitian ini bertujuan untuk: dengan standar yang telah ditentukan
 Mengetahui kuat tekan dari mortar (Portland Cement Association, Principles of
(semen+pasir silika) dengan melakukan Quality Concrete, 1975).
penelitian meliputi : pembuatan dan
perawatan mortar dan tes tekan serta kuat c. Pasir Silika
tarik. Pasir silika adalah bahan galian yang
 Mengetahui berat volume, kuat tekan dan terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) dan
kuat lentur serta kuat tarik beton (semen+ mengandung senyawa pengotor yang terbawa
pasir silika+styrofoam) dengan selama proses pengendapan. Pasir silika juga
melakukan penelitian meliputi: dikenal dengan nama pasir putih merupakan
pembuatan dan perawatan beton, tes hasil pelapukan batuan yang mengandung
tekan, tes lentur dan tes tarik. mineral utama, seperti silika dan feldspar.
Hasil pelapukan kemudian tercuci dan
Kontribusi penelitian ini diharapkan akan terbawa oleh air atau angina yang
dihasilkan beton ringan nonstruktur yang terendapkan di tepi-tepi sungai, danau atau
kuat, murah, awet, mudah dikerjakan, dan laut (Htpp://www.tekmira.
dapat dibuat elemen struktur seperti dinding esdm.go.id/kp/informasiPertamb/index.asp).
panel/isolasi. Pasir silika yang dibuat menjadi serbuk
Penelitian ini dibatasi hanya pada yang disebut serbuk silika, dapat dipakai
pembahasan masalah jenis material sebagai bahan tambahan dalam campuran
pembentuk campuran beton ringan saja. beton untuk meningkatkan kekuatan.
Penambahan serbuk silika sebanyak 30%
KAJIAN PUSTAKA dapat meningkatkan kekuatan tekan sampai
40%, kekuatan tarik 20% dan kekuatan lentur
a. Semen Portland (Portland Cement) 4% (Hurijanto Koentjoro, 1993).
Semen Portland adalah bahan konstruksi
yang paling banyak digunakan dalam d. Styrofoam (Expanded Polystyrene)
pekerjaan beton. Menurut ASTM C150,2003, Styrofoam atau expanded polystyrene
semen Portland didefinisikan sebagai semen dikenal sebagai gabus putih yang biasa
hidrolik yang dihasilkan dengan menggiling digunakan untuk membungkus barang
klinker yang terdiri dari kalsium silikat elektronik. Polystyrene merupakan bahan
hidrolik, yang umumnya mengandung satu yang baik ditinjau dari segi mekanis maupun
atau lebih bentuk kalsium sulfat sebagai suhu namun bersifat agak rapuh dan lunak
bahan tambahan yang digiling bersama-sama pada suhu dibawah 100°C (Billmeyer 1984).
dengan bahan utamanya. Polystyrene memiliki berat jenis sampai 1050
kg/m3, kuat tarik sampai 40 MN/m2, modulus
12 INFO TEKNIK, Volume 9 No. 1, Juli 2008

lentur sampai 3 GN/m2, modulus geser Kesimpulannya, Satyarno (2004)


sampai 0.99 GN/m2, angka poisson 0.33 menyebutkan bahwa secara garis besar kalau
(Crawford, 1998). diringkas pembagian penggunaan beton
Iman Satyarno (2004) menggunakan ringan dapat dibagi tiga yaitu:
semen putih dan stryofoam untuk pembuatan  Untuk nonstruktur dengan berat jenis
beton stryofoam ringan yang disebut dengan antara 240 kg/m3 sampai 800 kg/m3 dan
Batafoam. Kesimpulannya adalah bahwa kuat tekan antara 0,35 MPa sampai 7 MPa
semakin banyak kandungan stryofoam yang yang umumnya digunakan seperti untuk
digunakan maka berat jenis beton semakin dinding pemisah atau dinding isolasi.
kecil, kuat tekan dan kuat lentur beton juga  Untuk struktur ringan dengan berat jenis
semakin kecil. antara 800 kg/m3 sampai 1400 kg/m3 dan
kuat tekan antara 7 MPa sampai 17 Mpa
e. Beton Ringan (Lightweight Concrete) yang umumnya digunakan seperti untuk
Menurut SNI 2002, beton ringan adalah dinding yang juga memikul beban.
beton yang mengandung agregat ringan dan  Untuk struktur dengan berat jenis antara
mempunyai berat satuan tidak lebih dari 1900 1400 kg/m3 sampai 1800 kg/m3 dan kuat
kg/m3. Iman Satyarno (2004) menyebutkan, tekan lebih dari 17 MPa yang dapat
menurut Dobrowolski (1998), Neville dan digunakan sebagaimana beton normal.
Brooks (1987) pembagian penggunaan beton
ringan berdasarkan berat jenis dan kuat tekan f. Material Pozzolan
minimum yang harus dipenuhi dapat dilihat ASTM C618-03 mendifinisikan pozzolan
pada Table 1. adalah bahan yang mengandung senyawa
silika dan aluminium silika yang tidak
Tabel 1 Pembagian beton ringan menurut mempunyai sifat perekat (sementasi) pada
penggunaan dan persyaratannya dirinya sendiri, tetapi dengan butirannya yang
Berat Kuat sangat halus bisa bereaksi dengan kapur dan
Jenis Beton
Pustaka Jenis Tekan air membentuk bahan perekat (senyawa yang
Ringan
(kg/m) (MPa) bersifat hidrolis) pada temperatur normal.
Beton Spesifikasi Kimia dan Fisika Menurut
dengan 240 - ASTM C618-03 untuk material yang bersifat
0,35 – 6,9
berat jenis 800 pozzolan jenis N (natural pozzolan) dapat
rendah dilihat pada Tabel 2.
Beton
Dobro ringan Tabel 2. Spesifikasi Kimia dan Fisika
800 -
wolski dengan 6,9 – 17,3 menurut ASTM C618-03
1440
(1998) kekuatan Jenis
menengah Ketentuan Kimiawi
N
Beton Oksida Silika (SiO2) + Oksida
1440 -
ringan > 17,3 Alumina (Al2O3) + Oksida Besi 70.0
1900
struktur (Fe2O3), minimum %
Beton Trioksida Sulfur (SO3),
1400 - 4.0
ringan > 17 maksimum %
1800
struktur Kadar Air, maksimum % 3.0
Nevill Beton Ketersediaan alkali (Na2O),
e and ringan untuk 500 - 1.5
7 – 14 maksimum %
Brook pasangan 800 Jenis
s batu Ketentuan Fisika
N
(1987) Beton Kehalusan, maksimum %
ringan 34
< 800 0,7 – 7 (tertahan ayakan no 325)
penahan
panas
Fauzi Rahman, Sifat Fisik dan Mekanik Beton Ringan... 13

METODE PENELITIAN mengetahui besarnya kadar senyawa-senyawa


yang ada pada pasir silika tersebut. Pasir
Pembuatan dan perawatan benda uji silika juga dites fisika meliputi : Specific
dilakukan berdasarkan standart ASTM gravity (berat jenis), Unit Weight (berat
C192/C192M-02. Perawatan dilakukan volume) dan analisa amount retained when
dengan cara perendaman dengan air yang wet-sieved on 45 µm (No. 325) sieve (analisa
dapat digunakan untuk pekerjaan beton. saringan tertahan saringan no. 325)
Peralatan yang diperlukan adalah :
 Mesin pengaduk Standar ASTM C 4). Styrofoam
305 Styrofoam diambil dari limbah yang
 Tempat pengaduk banyak terdapat di lapangan. Styrofoam yang
 Alat pengaduk digunakan sudah dalam bentuk butiran-
 Stop Watch (Pengukur Waktu) butiran kecil yang diperoleh dengan cara
 Cetakan berbentuk kubus 5x5x5 memarutkan bekas kotak monitor (limbah
cm3 untuk benda uji mortar pada tes styrofoam) tersebut ke sikat paku. Sikat paku
kuat tekan dibuat dengan jarak antar paku adalah 1 cm
 Cetakan silinder diameter 10 cm dan dan kedalamannya 1 cm. Percobaan yang
tinggi 20 cm untuk benda uji beton dilakukan adalah menyaring styrofoam yang
pada tes kuat tekan dan tes kuat tarik sudah diparut dengan saringan 3/8 inch (9,5
mm) kemudian menghitung berat volume
 Cetakan berbentuk balok 10x10x40
styrofoam yang telah lolos saringan tersebut.
cm3 untuk benda uji beton pada tes
kuat lentur
b. Pengujian Pasta dan Mortar
 Mesin tekan Torsee’s Universal
Untuk tahap penelitian mortar kombinasi
Testing Machine
pasir silika adalah 0 %, 30 %, 40 % dan 50 %
dari berat semen+pasir silika dengan faktor
Bahan yang diperlukan adalah : semen, pasir
air semen (fas) 0,35. Untuk kombinasi pasir
silika dan air serta styrofoam.
silika 0 % (100 % semen) disebut dengan
pasta. Sedangkan kombinasi pasir silika 30
a. Penelitian Material Dasar
%, 40 % dan 50 % disebut dengan mortar.
1). Air
Untuk tes tekan hancur, benda uji berbentuk
Air yang akan digunakan diambil dari
kubus dengan ukuran 5X5X5 cm3, masing-
Laboratorium Beton dan Bahan Bangunan
masing kombinasi sebanyak 15 buah dan
Jurusan Teknik Sipil ITS Surabaya (standar
dites pada umur 3, 7, 14, 21 dan 28 hari
air dapat diminum/air PDAM Surabaya).
berdasarkan standart ASTM C109/C109M-
02.
2). Semen Portland
Semen yang akan digunakan adalah
c. Pengujian Beton
semen Portland tipe I produksi PT Semen
Dari hasil tes tekan mortar diambil salah
Gresik, dengan standar mutu mengacu pada
satu komposisi campuran mortar yang akan
ASTM C150-02 dan SNI 15-2049-94.
dikombinasikan dengan styrofoam.
Pengujian tidak dilaksanakan sendiri di
Kombinasi styrofoam yang digunakan adalah
laboratorium tetapi menggunakan hasil
3 %, 3,5%, dan 4 % dari berat pasir
pengujian dari PT. Semen Gresik (Persero)
silika+semen dengan fas 0,4. Benda uji untuk
Tbk.
tes kuat tekan dan tes kuat tarik berbentuk
silinder berukuran diameter 10 cm dan tinggi
3). Pasir silika
20 cm. Sedangkan benda uji untuk kuat lentur
Pasir silika diambil dari Kabupaten
berbentuk balok berukuran 10x10x40 cm3.
Tuban. Pasir silika ini dihaluskan dengan alat
Adapun kombinasi styrofoam dan jumlah
penggiling Bond Ball Mill sebanyak 52000
benda uji dapat dilihat pada tabel 3.
putaran sehingga menjadi serbuk. Kemudian
serbuk pasir silika dites kimia untuk
14 INFO TEKNIK, Volume 9 No. 1, Juli 2008

Tabel 3 Rancangan jumlah benda uji beton 2 Pasir silika tanpa dihaluskan
Persentase Unit Weight (Berat Volume)
1,48
styrofoam lepas, gr/cm3
terhadap berat Umur
Pengujian pasir benda Tabel 6. Spesifikasi Kimia dan Fisika
silika+semen uji menurut ASTM C618-03 dan hasil
3 tes
3,5% 4%
% Jenis Hasil
Ketentuan Kimiawi
Uji Kuat Te- N Tes
6
kan ASTM 6 bh 6 bh 28 hari Oksida Silika (SiO2) +
bh
C39/C39M-01 Oksida Alumina (Al2O3) +
70.0 33,58
Uji Kuat Oksida Besi (Fe2O3),
Lentur 3 minimum %
3 bh 3 bh 28 hari
ASTM C78- bh Trioksida Sulfur (SO3),
02 4.0 5,64
maksimum %
Uji Kuat 3 Kadar Air, maksimum % 3.0 -
3 bh 3 bh 28 hari
Tarik bh Ketersediaan alkali (Na2O),
1.5 2,13
maksimum %
Jenis Hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN Ketentuan Fisika
N Tes
Kehalusan, maksimum %
a. Hasil penelitian Material Dasar 34 22,44
(tertahan ayakan no 325)
1). Pasir Silika
Hasil analisa kimia dan fisika pasir silika
dapat dilihat pada tabel 4. dan tabel 5. Dari tabel 6. dapt dilihat hasil analisa
kimia terhadap pasir silika dan didapatkan
Tabel 4. Hasil Tes Kimia Pasir Silika jumlah persentase kadar Oksida Silika (SiO2),
No. Parameter Kadar (%) Oksida Alumina (Al2O3) dan Oksida Besi
(Fe2O3) secara kumulatif adalah sebesar 33,58
1 SiO2 29,73
%. Jumlah ini kurang dari 70 % yang
2 Al2O3 1,97 disyaratkan ASTM 628-03. Begitu juga
3 Fe2O3 1,88 dengan Trioksida Sulfur (SO3) yang
4 CaO 3,68 disyaratkan maksimum 4,0 % ternyata 5,64 %
5 MgO 3,83 serta ketersediaan alkali (Na2O) adalah 2,13
6 SO3 5,64 % lebih dari 1,5 %. Ditinjau dari segi
7 Na2O 2,13 kandungan senyawa kimia maka pasir silika
8 K2 O 5,51 ini tidak memenuhi syarat sebagai bahan
pozzolan. Sedangkan dari segi kehalusan
yang tertahan ayakan no.325 adalah sebesar
Tabel 5. Hasil Tes Fisika Pasir Silika 22,44 %, besarnya ini kurang dari 34 % yang
Tes Fisika disyaratkan berarti memenuhi syarat ukuran
Pasir silika yang sudah butiran pozzolan.
1
dihaluskan
Specific gravity (Berat Jenis) 2,632 2). Styrofoam
Unit Weight (Berat Volume) Styrofoam yang telah diparut, kemudian
1,18
lepas , gr/cm3 disaring sehingga lolos saringan 9,5 mm dan
Unit Weight (Berat Volume) dihitung berat volumenya pada tabel 5. Berat
1,24 volume styrofoam adalah 0,013 gr/cm3 (13
tumbuk, gr/cm3
Kehalusan (tertahan ayakan kg/m3), hal ini sesuai dengan pernyataan Iman
22,44 Satyarno (2004) bahwa styrofoam
no.325), %
mempunyai berat volume sekitar 13 kg/m3
Fauzi Rahman, Sifat Fisik dan Mekanik Beton Ringan... 15

sampai 15 kg/m3 yang cukup ringan untuk Tabel 10. Hasil Tes Kuat Tekan Mortar
campuran beton ringan. MC:0,35:40:60
Kuat
Tabel 7. Perhitungan berat volume styrofoam Umur Tekan
No Kode
Jenis Percobaan (hari) Rata-rata
Berat bohler (w1) , gr 1070 (MPa)
Berat bohler + Styrofoam (w2), 1 MC:0,35:40:60 3 30,507
1096
gr 2 MC:0,35:40:60 7 31,413
Berat styrofoam (w2 – w1), gr 26 3 MC:0,35:40:60 14 32,560
3
Volume bohler (v), cm 2000 4 MC:0,35:40:60 21 36,213
Berat volume = (w2 - w1)/v, 5 MC:0,35:40:60 28 40,933
0,013
gr/cm3
Tabel 11. Hasil Tes Kuat Tekan Mortar
MC:0,35:50:50
b. Hasil Pengujian Pasta dan Mortar Kuat Tekan
Umur
No Kode Rata-rata
(hari)
Kuat Tekan Pasta dan Mortar (MPa)
Hasil tes kuat tekan Pasta dan Mortar 1 MC:0,35:50:50 3 20,267
dapat dilihat pada tabel 8., tabel 9., tabel 10. 2 MC:0,35:50:50 7 23,067
dan Tabel 11. 3 MC:0,35:50:50 14 28,400
4 MC:0,35:50:50 21 28,987
5 MC:0,35:50:50 28 31,760
Tabel 8. Hasil Tes Kuat Tekan Pasta Keterangan : MC:0,35:A:B ; PC:0,35:0:100
PC:0,35:0:100 M = Mortar ; P = Pasta
Kuat C = Compressive (untuk kuat tekan)
Umur Tekan 0,35 = faktor air semen (fas)
No Kode
(hari) Rata-rata A = persentase pasir silika ;
(MPa) B = persentase semen
1 PC:0,35:0:100 3 33,973
HUBUNGAN UMUR DENGAN KUAT TEKAN
2 PC:0,35:0:100 7 40,053 PASTA DAN MORTAR
75
3 PC:0,35:0:100 14 51,173
KUAT TEKAN (MPa)

65
4 PC:0,35:0:100 21 56,533 55

5 PC:0,35:0:100 28 63,267 45

35

25

15
Tabel 9. Hasil Tes Kuat Tekan Mortar 0 7 14 21
UMUR (hari)
28 35

MC0,35:30:70 PC0,35:0:100
MC0,35:40:60
M0,35:30:70
MC0,35:50:50
Kuat Gambar 1. Grafik Hubungan Umur dengan
Umur Tekan Kuat tekan Pasta dan Mortar
No Kode
(hari) Rata-rata
(MPa) KUAT TEKAN PASTA DAN MORTAR PADA
UMUR 28 HARI
1 MC:0,35:30:70 3 30,400 70 63,267

2 MC:0,35:30:70 7 38,267 60 56,267


KUAT TEKAN (MPa)

50
3 MC:0,35:30:70 14 39,947 40
40,933

4 MC:0,35:30:70 21 41,080 30
31,760

5 MC:0,35:30:70 28 56,267 20
10
0
1 UJI
BENDA

PC0,35:0:100 MC0,35:30:70 MC0,35:40:60 MC0,35:50:50

Gambar 2. Grafik Kuat tekan Pasta dan Mortar


Umur 28 hari
16 INFO TEKNIK, Volume 9 No. 1, Juli 2008

Dari gambar 1. menunjukkan bahwa Keterangan: BV = Berat Volume;


semakin meningkat umur pasta maupun B:0,4:A:D:E; B = Beton
mortar maka sama-sama semakin meningkat 0,4 = fas (faktor air semen)
kekuatan tekannya. Dari gambar 2. terlihat A = persentase sps
bahwa pada umur 28 hari, untuk mortar D = persentase semen;
dengan kadar pasir silika 30 % E = persentase styrofoam
(MC:0,35:30:70) kuat tekannya sebesar
56,267 Mpa, kekuatannya menurun 11 % jika Dari Tabel 12. ditunjukkan bahwa berat
dibandingkan dengan kuat tekan pasta normal volume rata-rata beton dengan kadar
sebesar 63,267 Mpa dan untuk mortar dengan styrofoam 3% sebesar 819 kg/m3 dan beton
kadar pasir silika 40 % (MC:0,35:40:60) dengan kadar styrofoam 3,5 % sebesar 746
dengan kuat tekannya sebesar 40,933 Mpa, kg/m3 serta beton dengan kadar styrofoam 4
kekutanya menurun 35,3 %. Begitu juga % sebesar 707 kg/m3. Ini menunjukkan
mortar dengan kadar pasir silika 50 % bahwa semakin besar kadar styrofoam dalam
(MC:0,35:50:50) yang kuat tekannya sebesar beton maka berat volumenya semakin kecil
31,76 Mpa, kekuatannya menurun sebesar (Iman Satyarno, 2004). Hal ini disebabkan
49,8 %. Hal ini berarti semakin banyak kadar karena berat mortar berbanding terbalik
pasir silika maka semakin menurun kekuatan dengan berat styrofoam dengan volume beton
tekannya. yang sama. Jika berat styrofom lebih besar
Berdasarkan hasil analisa tes tekan maka berat mortar akan lebih kecil untuk
diambil komposisi campuran mortar dengan menempati volume beton yang sama.
kadar pasir silika 40 % dan kadar semen 60
%. yang digunakan untuk pembuatan benda 2). Kuat Tekan
uji pada pengujian beton dengan mengambil Hasil tes kuat tekan beton dapat dilihat
fas 0,4 dan variasi styrofoam 3 %, 3,5 % dan pada Tabel 13.
4 %.
Tabel 13.Hasil tes kuat tekan beton
b. Hasil Pengujian Beton Berat Kuat
1). Berat Volume Volume Tekan
No Kode
Hasil perhitungan berat volume beton dapat Rata-rata Rata-rata
dilihat pada tabel 12. (kg/m3) (MPa)
BC:0,4:40
1 803 1,982
Tabel 12.Hasil perhitungan berat volume :60:3
BV BV BV BC:0,4:40
2 726 1,367
KODE B:0,4:40: B:0,4:40: B:0,4:40: :60:3,5
60:3 60:3,5 60:4 BC:0,4:40
769 740 716 3 701 1,218
:60:4
769 726 706 Keterangan kode benda uji kuat tekan beton :
Dari uji
768 715 711 BC:0,4:A:D:E, B = Beton ;
kuat
746 723 716 C = Compressive (untuk kuat tekan)
tekan
850 709 692 0,4 = fas (faktor air semen)
913 741 664 A = persentase sps
Dari uji 802 757 753 D = persentase semen;
kuat 805 712 709 E = persentase styrofoam
tarik 809 725 697
Dari uji 869 799 700
kuat 862 798 717
lentur 872 801 698
Rata-
rata BV 819 746 707
(kg/m3)
Fauzi Rahman, Sifat Fisik dan Mekanik Beton Ringan... 17

Tabel 14. Hasil tes kuat lentur beton


KUAT TEKAN BETON UMUR 28 HARI
Kuat Len-
2,50
Berat
KUAT TEKAN (MPa) 1,982 tur rata-
2,00 No Kode Volume
3 rata
1,50 1,367 (kg/m )
1,218
(Mpa)
1,00
BF:0,4:40:60:
1 867 1,080
0,50 3
0,00 BF:0,4:40:60:
BENDA UJI 2 799 0,960
3,5
BIC0,4:40:60:3 BIC0,4:40:60:3,5 BIC0,4:40:60:4
BF:0,4:40:60:
3 705 0,840
Gambar 3. Grafik Kuat Tekan 4

HUBUNGAN BERAT VOLUME DENGAN KUAT TEKAN Keterangan kode benda uji kuat lentur beton :
BETON PADA UMUR 28 HARI
BF:0,4:A:D:E, B = Beton;
2,10
F = Flexural (untuk kuat lentur)
BIC0,4:40:60;3
1,90
0,4 = fas (faktor air semen)
KUAT T EKAN (M Pa)

1,70
A = persentase sps;
1,50
BIC0,4:40:60:3,5
D = persentase semen
1,30
BIC0,4:40:60:4 E = persentase styrofoam
1,10

0,90 HUBUNGAN BERAT VOLUME DENGAN KUAT LENTUR


670 690 710 730 750 770 790 810 BETON PADA UMUR 28 HARI
1,10
BERAT VOLUME (kg/m3)
K U A T LE N TU R fcr (MP a)

1,05 BIF0,4:40:60;3

Gambar 4. Grafik hubungan antara Berat 1,00


BIF0,4:40:60:3,5
Volume dengan Kuat Tekan beton 0,95

0,90

0,85
BIF0,4:40:60:4
0,80
Dari Gambar 3. dapat diketahui bahwa 0,75
kuat tekan hancur beton rata-rata dengan 650 675 700 725 750 775 800 825 850 875 900

BERAT VOLUME (kg/m3)


kadar styrofoam 3% sebesar 1,982 MPa dan
beton dengan kadar styrofoam 3,5 % sebesar Gambar 5. Grafik Hubungan Berat Volume
1,367 MPa serta beton dengan kadar dengan Kuat Lentur
styrofoam 4 % sebesar 1,218 MPa. Ini
menunjukkan bahwa semakin besar kadar KUAT LENTUR BETON UMUR 28 HARI
styrofoam dalam beton maka kuat tekannya 1,40
KUAT LENTUR fcr (MPa)

1,20
semakin kecil (Iman Satyarno, 2004). Hal ini 1,00
1,080
0,960
0,840
disebabkan karena mortar yang mengikat 0,80

styrofoam volumenya akan lebih kecil jika 0,60

kadar styrofoam diperbesar. Dengan kata lain 0,40

0,20
berat volume beton akan berkurang. Sehingga 0,00

beton menjadi kurang padat dan hal ini BENDA UJI

menyebabkan kuat tekan beton akan BIF0,4:40:60:3 BIF0,4:40:60:3,5 BIF0,4:40:60:4

berkurang (lihat gambar 4. grafik hubungan


antara berat volume beton dengan kuat Gambar 6. Grafik Kuat Lentur Beton
tekannya). Semakin besar berat volumenya Dari Tabel 14. dan Gambar 6. dapat
maka semakin besar pula kuat tekan yang dilihat hasil tes kuat lentur beton, dimana
dihasilkan oleh beton. kadar styrofoam 3 % menghasilkan kuat
lentur rata-rata sebesar 1,080 MPa dan berat
3). Kuat Lentur volume rata-rata sebesar 867 kg/m3. Untuk
Hasil tes kuat lentur beton dapat dilihat kadar styrofoam 3,5 % menghasilkan kuat
pada Tabel 14. lentur rata-rata sebesar 0,960 MPa dan berat
volume rata-rata sebesar 799 kg/m3 dan untuk
18 INFO TEKNIK, Volume 9 No. 1, Juli 2008

kadar styrofoam 4 % menghasilkan kuat HUBUNGAN BERAT VOLUME DENGAN KUAT TARIK
lentur rata-rata sebesar 0,840 MPa dan berat BETON RINGAN PADA UMUR 28 HARI

volume rata-rata sebesar 705 kg/m3. Ini


0,31

0,30
menunjukkan bahwa semakin besar kadar BIT(0,4:40:60;3)

KUAT TARIK (MPa)


0,29
styrofoam dalam beton maka kuat lenturnya 0,28

semakin kecil (Iman Satyarno, 2004) dan juga 0,27


BIT(0,4:40:60:3,5
semakin kecil berat volume beton, akan 0,26 )

menghasilkan kuat lentur yang lebih lebih 0,25


BIT(0,4:40:60:4)

kecil pula (lihat gambar 5.). Hal ini 0,24


690 710 730 750 770 790 810
disebabkan karena berat volume beton yang BERAT VOLUME (kg/m3)
kecil berarti beton kurang padat karena Gambar 8. Grafik Hubungan Berat Volume
mortar untuk mengikat styrofoam lebih dengan Kuat Tarik Beton
sedikit sehingga membuat beton lebih banyak
terdapat pori-porinya dibandingkan dengan Dari Gambar 7. dan Gambar 8. dapat
beton yang berat volumenya lebih besar. dilihat bahwa kuat tarik beton rata-rata
dengan kadar styrofoam 3 % sebesar 0,297
4) Kuat Tarik MPa dengan berat volume rata-rata 805 kg/m3
Hasil tes kuat lentur beton dapat dilihat dan beton dengan kadar styrofoam 3,5 %
pada Tabel 15. sebesar 0,263 MPa dengan berat volume rata-
rata 732 kg/m3 serta beton dengan kadar
Tabel 15. Hasil tes kuat tarik beton styrofoam 4 % sebesar 0,255 MPa dengan
Berat Kuat Tarik berat volume rata-rata 720 kg/m3. Jika
No Kode Volume rata-rata dibandingkan dengan kuat tarik beton dengan
3
(kg/m ) (Mpa) kadar styrofoam 3 % maka untuk beton
BT:0,4:40 dengan kadar styrofoam 3,5 % kuat tariknya
1 805 0,297 mengalami penurunan sebesar 11,45 % dan
:60:3
BT:0,4:40 untuk beton dengan kadar styrofoam 4 % kuat
2 732 0,263 tariknya mengalami penurunan sebesar 14,14
:60:3,5
BT:0,4:40 %. Ini menunjukkan bahwa semakin besar
3 720 0,255 kadar styrofoam dalam beton maka berat
:60:4
Keterangan kode benda uji kuat lentur beton : volume dan kuat tariknya semakin kecil.
BT:0,4:A:D:E, B = Beton; Berat volume kecil berarti beton kurang padat
T = Tensile (untuk kuat tarik) yang menyebabkan lebih banyak terdapat
0,4 = fas (faktor air semen) pori-pori pada beton, sehingga kuat tarik akan
A = persentase sps ; lebih kecil.
D = persentase semen
E = persentase styrofoam
KESIMPULAN
KUAT TARIK BETON UMUR 28 HARI
0,32 Dari penelitian yang telah dilakukan ini
0,297 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
KUAT TARIK (MPa)

0,30

0,28 1. Pasir silika yang berasal dari Tuban yang


0,263
0,26 0,255 telah dihaluskan (22,44 % tertahan
0,24 saringan no.325) dapat digunakan sebagai
0,22 campuran beton tetapi hanya sebagai
0,20
pengisi (filler) saja bukan sebagai
BENDA UJI
pozzolan.
BIT(0,4:40:60:3) BIT(0,4:40:60:3,5) BIT(0,4:40:60:4)

Gambar 7. Grafik Kuat Tarik Beton


Fauzi Rahman, Sifat Fisik dan Mekanik Beton Ringan... 19

2. lanjut pengaruh kehalusannya terhadap


B:0,4: B:0,4: B:0,4: kekuatan beton
Hasil Tes 40:60: 40:60: 40:60:
3 3,5 4
Berat Volume DAFTAR PUSTAKA
rata-rata 819 746 707
(kg/m3) ASTM. 2003. “Concrete and Aggregates”.
Kuat Tekan Annual Book of ASTM Standard,
1,982 1,367 1,218 Philadelphia.
(Mpa)
Kuat Lentur
1,080 0,960 0,840 Bilmeyer, Jr, FW. 1984.” Text Book of
(MPa)
Kuat Tarik Polymer Science”. Third Edition,
0,297 0,263 0,255 John Wiley & Sons,
(MPa)
Beton ringan Inc.,Singapore.
nonsturktural
Badan Penelitian dan Pengembangan
Berdasarkan syarat penggunaan beton Departemen Pemukiman dan
ringan untuk nonstruktur yaitu berat jenis Prasarana Wilayah. 2002. Metode,
(berat volume) antara 240 kg/m3 sampai Spesifikasi dan Tata Cara. Bagian
800 kg/m3 dan kuat tekan antara 0,35 3, Jakarta.
MPa sampai 7 MPa yang fungsinya untuk
dinding panel atau dinding isolasi (Iman Crawford,R.J. 1998.” Plastic Enggineering”.
Satyarno, 2004), maka beton dengan Third Edition.
kadar styrofoam 3,5 % dan 4 % saja yang
bisa dikatagorikan sebagai beton ringan Jovanovic, D. and Kostic, R. 2002.”Products
nonstruktur tersebut. Sedangkan untuk of Separation of Building
beton kadar styrofoam 3 % tidak Constructions Elements Made by
dikatagorikan sebagai beton ringan non Expanded Polystyrene at the Effect of
struktur karena berat volumenya melebihi Conflagration and Their Influence to
800 kg/m3 (berat volume rata-rata 819 One’s Organsm”. University of Nis,
kg/m3) walaupun dari segi kuat tekannya Faculty of Occupational Safety,
memenuhi bahkan paling besar nilainya Podgorica.
yaitu 1,982 MPa.
3. Komposisi campuran beton ringan dengan Koentjoro, H. 1993. “Studi Awal
40 % pasir silika dan 60 % semen serta Pemanfaatan Serbuk Silika sebagai
kadar styrofoam 3,5 % atau 4 % yang Campuran Peningkat Kekuatan
menggunakan faktor air semen 0,4 dapat Beton”. http://puslit.petra.ac.id/
dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan research/research% 20
dinding panel/isolasi. papers/civil/93/pen-civ93-01.htm.

SARAN Mulyono, T. 2003. Teknologi Beton.


Saran-saran yang dapat diberikan adalah : Yogyakarta : Penerbit Andi.
1. Melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai dinding panel beton ringan dari Praktikum Teknologi Beton (Konstruksi
proporsi campuran hasil penelitian ini Beton I, SI 1522). Laboratorium
2. Melakukan penelitian perbandingan Beton dan Bahan Bangunan
kekuatan yang menggunakan stryrofoam Jurusan Teknik Sipil dan
parut (limbah) dengan styrofoam fabrikasi Perencanaan ITS, Surabaya.
3. Mencoba beberapa tingkat kehalusan
pasir silika untuk mengetahui lebih Pusat Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Mineral dan Batubara
20 INFO TEKNIK, Volume 9 No. 1, Juli 2008

(Htpp://www.tekmira.esdm.go.id/kp/I
nfo rmasi Pertamb/index.asp)

Satyarno, I. 2004. “Penggunaan Semen


Putih untuk Beton Stryofoam Ringan
(BATAFOAM)”. Laboratorium
Bahan Konstruksi Jurusan Teknik
Sipil UGM, Yogyakarta.

Standar Nasional Indonesia 03-2847-2002.


Tata Cara Perhitungan Struktur
Beton untuk Bangunan Gedung.

Tjokrodimuljo, K. 1996. Teknologi Beton.


Yogyakarta : Penerbit Nafiri.

Anda mungkin juga menyukai