Fauzi Rahman1
ABSTRAK - Penelitian ini dilatarbelakangi pemikiran untuk memanfaatkan kembali limbah styrofoam
(bekas pembungkus monitor) yang banyak terdapat di lapangan yang selama ini tidak bisa dimusnahkan
ataupun didaur ulang. Pemanfaatan limbah ini dimaksudkan agar tidak mengotori lingkungan dan bahkan
bisa bernilai komersial. Selain itu, penelitian ini merupakan upaya untuk mencari bahan alternatif lain
pengganti batu bata. Salah satunya yaitu dengan menggunakan campuran semen portland, pasir silika dan
styrofoam untuk pembuatan beton ringan non struktur.
Pasir silika dihaluskan menjadi serbuk yang tertahan 22,44 % pada saringan no. 325 dan styrofoam yang
digunakan dalam bentuk butiran-butiran kecil yang lolos saringan 9,5 mm. Penelitian ini diawali dengan tes
mortar dengan kadar pasir silika 0%, 30%, 40 %, 50 % dari berat pasir silika+semen. Kemudian salah satu
komposisi campuran mortarnya diambil yang akan dikombinasikan dengan styrofoam untuk tes beton
dengan kadar styrofoam 3%, 3,5 %, 4 % dari berat pasir silika+semen.
Dari hasil pengujian mortar, komposisi campuran yang diambil adalah pasir silika 40 % dan semen 60 %.
Pada pengujian beton, semakin besar kadar styrofoam maka semakin kecil berat volume, kuat tekan, kuat
tarik dan kuat lentur betonnya. Komposisi campuran beton dengan kadar styrofoam 3,5 % dan 4 % yang
dapat dikatagorikan sebagai beton ringan non struktur untuk dimanfaatkan sebagai bahan dinding
panel/isolasi.
1
FTeknik – Universitas Lambung Mangkurat
Fauzi Rahman, Sifat Fisik dan Mekanik Beton Ringan... 11
Sedangkan pasir silika dapat digunakan Fungsi utama semen adalah mengikat butir-
sebagai pengganti semen yang mempunyai butir agregat hingga membentuk suatu massa
kandungan silikadioksida (SiO2) mencapai padat dan mengisi rongga-rongga udara di
lebih dari 90% dalam bentuk silica fume antara butir-butir agregat.
(Hurijanto Koentjoro 1993), sehingga
diharapkan dapat meningkatkan kekuatannya b. Air
dibandingkan dengan menggunakan pasir Air merupakan salah satu bagian yang
biasa. Pasir silika yang digunakan pada penting dalam pembuatan beton, karena air
penelitian ini akan dilakukan penghalusan diperlukan sebagai pereaksi terhadap semen
(griding) terlebih dahulu, kemudian dicari serta menjadi bahan pelumas antara butir-
kandungan senyawa kimianya melalui butir agregat agar mudah dikerjakan
penelitian secara kimia yang diharapkan (Tjokrodimuljo, 1996). Semen tidak akan
menghasilkan kehalusan dan senyawa- berfungsi apa-apa tanpa berekasi dengan air.
senyawa yang kadarnya memenuhi syarat Oleh sebab itu kualitas air yang digunakan
sebagai material pozzolan. harus benar-benar dikontrol dan sesuai
Penelitian ini bertujuan untuk: dengan standar yang telah ditentukan
Mengetahui kuat tekan dari mortar (Portland Cement Association, Principles of
(semen+pasir silika) dengan melakukan Quality Concrete, 1975).
penelitian meliputi : pembuatan dan
perawatan mortar dan tes tekan serta kuat c. Pasir Silika
tarik. Pasir silika adalah bahan galian yang
Mengetahui berat volume, kuat tekan dan terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) dan
kuat lentur serta kuat tarik beton (semen+ mengandung senyawa pengotor yang terbawa
pasir silika+styrofoam) dengan selama proses pengendapan. Pasir silika juga
melakukan penelitian meliputi: dikenal dengan nama pasir putih merupakan
pembuatan dan perawatan beton, tes hasil pelapukan batuan yang mengandung
tekan, tes lentur dan tes tarik. mineral utama, seperti silika dan feldspar.
Hasil pelapukan kemudian tercuci dan
Kontribusi penelitian ini diharapkan akan terbawa oleh air atau angina yang
dihasilkan beton ringan nonstruktur yang terendapkan di tepi-tepi sungai, danau atau
kuat, murah, awet, mudah dikerjakan, dan laut (Htpp://www.tekmira.
dapat dibuat elemen struktur seperti dinding esdm.go.id/kp/informasiPertamb/index.asp).
panel/isolasi. Pasir silika yang dibuat menjadi serbuk
Penelitian ini dibatasi hanya pada yang disebut serbuk silika, dapat dipakai
pembahasan masalah jenis material sebagai bahan tambahan dalam campuran
pembentuk campuran beton ringan saja. beton untuk meningkatkan kekuatan.
Penambahan serbuk silika sebanyak 30%
KAJIAN PUSTAKA dapat meningkatkan kekuatan tekan sampai
40%, kekuatan tarik 20% dan kekuatan lentur
a. Semen Portland (Portland Cement) 4% (Hurijanto Koentjoro, 1993).
Semen Portland adalah bahan konstruksi
yang paling banyak digunakan dalam d. Styrofoam (Expanded Polystyrene)
pekerjaan beton. Menurut ASTM C150,2003, Styrofoam atau expanded polystyrene
semen Portland didefinisikan sebagai semen dikenal sebagai gabus putih yang biasa
hidrolik yang dihasilkan dengan menggiling digunakan untuk membungkus barang
klinker yang terdiri dari kalsium silikat elektronik. Polystyrene merupakan bahan
hidrolik, yang umumnya mengandung satu yang baik ditinjau dari segi mekanis maupun
atau lebih bentuk kalsium sulfat sebagai suhu namun bersifat agak rapuh dan lunak
bahan tambahan yang digiling bersama-sama pada suhu dibawah 100°C (Billmeyer 1984).
dengan bahan utamanya. Polystyrene memiliki berat jenis sampai 1050
kg/m3, kuat tarik sampai 40 MN/m2, modulus
12 INFO TEKNIK, Volume 9 No. 1, Juli 2008
Tabel 3 Rancangan jumlah benda uji beton 2 Pasir silika tanpa dihaluskan
Persentase Unit Weight (Berat Volume)
1,48
styrofoam lepas, gr/cm3
terhadap berat Umur
Pengujian pasir benda Tabel 6. Spesifikasi Kimia dan Fisika
silika+semen uji menurut ASTM C618-03 dan hasil
3 tes
3,5% 4%
% Jenis Hasil
Ketentuan Kimiawi
Uji Kuat Te- N Tes
6
kan ASTM 6 bh 6 bh 28 hari Oksida Silika (SiO2) +
bh
C39/C39M-01 Oksida Alumina (Al2O3) +
70.0 33,58
Uji Kuat Oksida Besi (Fe2O3),
Lentur 3 minimum %
3 bh 3 bh 28 hari
ASTM C78- bh Trioksida Sulfur (SO3),
02 4.0 5,64
maksimum %
Uji Kuat 3 Kadar Air, maksimum % 3.0 -
3 bh 3 bh 28 hari
Tarik bh Ketersediaan alkali (Na2O),
1.5 2,13
maksimum %
Jenis Hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN Ketentuan Fisika
N Tes
Kehalusan, maksimum %
a. Hasil penelitian Material Dasar 34 22,44
(tertahan ayakan no 325)
1). Pasir Silika
Hasil analisa kimia dan fisika pasir silika
dapat dilihat pada tabel 4. dan tabel 5. Dari tabel 6. dapt dilihat hasil analisa
kimia terhadap pasir silika dan didapatkan
Tabel 4. Hasil Tes Kimia Pasir Silika jumlah persentase kadar Oksida Silika (SiO2),
No. Parameter Kadar (%) Oksida Alumina (Al2O3) dan Oksida Besi
(Fe2O3) secara kumulatif adalah sebesar 33,58
1 SiO2 29,73
%. Jumlah ini kurang dari 70 % yang
2 Al2O3 1,97 disyaratkan ASTM 628-03. Begitu juga
3 Fe2O3 1,88 dengan Trioksida Sulfur (SO3) yang
4 CaO 3,68 disyaratkan maksimum 4,0 % ternyata 5,64 %
5 MgO 3,83 serta ketersediaan alkali (Na2O) adalah 2,13
6 SO3 5,64 % lebih dari 1,5 %. Ditinjau dari segi
7 Na2O 2,13 kandungan senyawa kimia maka pasir silika
8 K2 O 5,51 ini tidak memenuhi syarat sebagai bahan
pozzolan. Sedangkan dari segi kehalusan
yang tertahan ayakan no.325 adalah sebesar
Tabel 5. Hasil Tes Fisika Pasir Silika 22,44 %, besarnya ini kurang dari 34 % yang
Tes Fisika disyaratkan berarti memenuhi syarat ukuran
Pasir silika yang sudah butiran pozzolan.
1
dihaluskan
Specific gravity (Berat Jenis) 2,632 2). Styrofoam
Unit Weight (Berat Volume) Styrofoam yang telah diparut, kemudian
1,18
lepas , gr/cm3 disaring sehingga lolos saringan 9,5 mm dan
Unit Weight (Berat Volume) dihitung berat volumenya pada tabel 5. Berat
1,24 volume styrofoam adalah 0,013 gr/cm3 (13
tumbuk, gr/cm3
Kehalusan (tertahan ayakan kg/m3), hal ini sesuai dengan pernyataan Iman
22,44 Satyarno (2004) bahwa styrofoam
no.325), %
mempunyai berat volume sekitar 13 kg/m3
Fauzi Rahman, Sifat Fisik dan Mekanik Beton Ringan... 15
sampai 15 kg/m3 yang cukup ringan untuk Tabel 10. Hasil Tes Kuat Tekan Mortar
campuran beton ringan. MC:0,35:40:60
Kuat
Tabel 7. Perhitungan berat volume styrofoam Umur Tekan
No Kode
Jenis Percobaan (hari) Rata-rata
Berat bohler (w1) , gr 1070 (MPa)
Berat bohler + Styrofoam (w2), 1 MC:0,35:40:60 3 30,507
1096
gr 2 MC:0,35:40:60 7 31,413
Berat styrofoam (w2 – w1), gr 26 3 MC:0,35:40:60 14 32,560
3
Volume bohler (v), cm 2000 4 MC:0,35:40:60 21 36,213
Berat volume = (w2 - w1)/v, 5 MC:0,35:40:60 28 40,933
0,013
gr/cm3
Tabel 11. Hasil Tes Kuat Tekan Mortar
MC:0,35:50:50
b. Hasil Pengujian Pasta dan Mortar Kuat Tekan
Umur
No Kode Rata-rata
(hari)
Kuat Tekan Pasta dan Mortar (MPa)
Hasil tes kuat tekan Pasta dan Mortar 1 MC:0,35:50:50 3 20,267
dapat dilihat pada tabel 8., tabel 9., tabel 10. 2 MC:0,35:50:50 7 23,067
dan Tabel 11. 3 MC:0,35:50:50 14 28,400
4 MC:0,35:50:50 21 28,987
5 MC:0,35:50:50 28 31,760
Tabel 8. Hasil Tes Kuat Tekan Pasta Keterangan : MC:0,35:A:B ; PC:0,35:0:100
PC:0,35:0:100 M = Mortar ; P = Pasta
Kuat C = Compressive (untuk kuat tekan)
Umur Tekan 0,35 = faktor air semen (fas)
No Kode
(hari) Rata-rata A = persentase pasir silika ;
(MPa) B = persentase semen
1 PC:0,35:0:100 3 33,973
HUBUNGAN UMUR DENGAN KUAT TEKAN
2 PC:0,35:0:100 7 40,053 PASTA DAN MORTAR
75
3 PC:0,35:0:100 14 51,173
KUAT TEKAN (MPa)
65
4 PC:0,35:0:100 21 56,533 55
5 PC:0,35:0:100 28 63,267 45
35
25
15
Tabel 9. Hasil Tes Kuat Tekan Mortar 0 7 14 21
UMUR (hari)
28 35
MC0,35:30:70 PC0,35:0:100
MC0,35:40:60
M0,35:30:70
MC0,35:50:50
Kuat Gambar 1. Grafik Hubungan Umur dengan
Umur Tekan Kuat tekan Pasta dan Mortar
No Kode
(hari) Rata-rata
(MPa) KUAT TEKAN PASTA DAN MORTAR PADA
UMUR 28 HARI
1 MC:0,35:30:70 3 30,400 70 63,267
50
3 MC:0,35:30:70 14 39,947 40
40,933
4 MC:0,35:30:70 21 41,080 30
31,760
5 MC:0,35:30:70 28 56,267 20
10
0
1 UJI
BENDA
HUBUNGAN BERAT VOLUME DENGAN KUAT TEKAN Keterangan kode benda uji kuat lentur beton :
BETON PADA UMUR 28 HARI
BF:0,4:A:D:E, B = Beton;
2,10
F = Flexural (untuk kuat lentur)
BIC0,4:40:60;3
1,90
0,4 = fas (faktor air semen)
KUAT T EKAN (M Pa)
1,70
A = persentase sps;
1,50
BIC0,4:40:60:3,5
D = persentase semen
1,30
BIC0,4:40:60:4 E = persentase styrofoam
1,10
1,05 BIF0,4:40:60;3
0,90
0,85
BIF0,4:40:60:4
0,80
Dari Gambar 3. dapat diketahui bahwa 0,75
kuat tekan hancur beton rata-rata dengan 650 675 700 725 750 775 800 825 850 875 900
1,20
semakin kecil (Iman Satyarno, 2004). Hal ini 1,00
1,080
0,960
0,840
disebabkan karena mortar yang mengikat 0,80
0,20
berat volume beton akan berkurang. Sehingga 0,00
kadar styrofoam 4 % menghasilkan kuat HUBUNGAN BERAT VOLUME DENGAN KUAT TARIK
lentur rata-rata sebesar 0,840 MPa dan berat BETON RINGAN PADA UMUR 28 HARI
0,30
menunjukkan bahwa semakin besar kadar BIT(0,4:40:60;3)
0,30
(Htpp://www.tekmira.esdm.go.id/kp/I
nfo rmasi Pertamb/index.asp)