Anda di halaman 1dari 11

INVENTARISASI SUMBER AIR BAKU EKSISTING DAN POTENSI

KETERDAPATAN AIRBAKU

1.SKPT Morotai

1.1 Gambaran Umum Potensi Air Baku SKPT Morotai

Pada areal SKPT Daeomajiko sumber airbaku untuk kebutuhan produksi dan MCK eksisting
bersumber dari 3 (tiga) sumur dengan uraian :
1. Sumur I (sumur SKPT)
2. Sumur II (sumur PT. Harta Samudra)
3. Sumur III (sumur Koperasi Taruna Selatan)
Untuk wilayah sekitar yaitu areal pemukiman penduduk sumber airbaku berasal dari mataair
akisom. Terdapat dan 2 mata air lainnya pada lokasi sektar SKPT yang belum dimanfaatkan.
Detail mengenai sumber air baku tersebut diuraikan pada subbab berikut.

1.2 Sumber Potensi Air Baku SKPT Morotai

1.2.1 Sumur I (SKPT)

Nama Sumur : Sumur I SKPT


Koordinat : N: 2° 3'46.83"/E : 128°29'16.02"
Kedalaman : 60 Meter
Muka Air Tanah : -
Sifat Air : Payau
Eatimasi Produksi Air Eksisting: 30-40m3 /hari
Jenis akuifer : Tertekan (tidak dipengaruhi
musim)
Karakteristik akuifer : Berupa aliran airtanah
pada rongga batuan diindentifikasi pada
lapisan pasir kerikil dan rongga batugamping
(referensi data bor geoteknik)
Sumur I merupakan sumur utama di SKPT Morotai, namun tidak dapat menyuplai (memenuhi)
kebutuhan semua gedung diarea SKPT penggunaan air didominasi oleh PT.Harta Samudera
dalam kegiatan produksi dan sebagian dialirkan untuk penggunaan non produksi dan ke
Koperasi Taruna Selatan dalam wilayah SKPT. Pada areal Masjid dan WC tekanan air
berkurang drastis dan hanya mampu untuk mengalirkan ±1m3/hari untuk masing-masing
gedung tersebut.

Harta samudera menggunakan air sekali dalam seminggu untuk produksi es balok berkisar
20m3 – 30m3, sedangkan dalam sehari harus menggunakan air 40 – 50m3/hari dalam
kegiatan produksi untuk memenuhi defisit kebutuhan air tersebut maka PT. Harta Samudera
membuat sumur dari sumber pendanaan pribadi dengan karakteristik di uraikan pada SUB
BAB 1.2.2.

Bedasarkan hasil observasi diidentifikasi bahwa faktor yang mempengaruhi sehingga sumur I
ini tidak dapat memenuhi kebutuhan air pada wilayah SKPT Morotai, yaitu :

- Debit air tanah <40 m3/hari


- Jenis pompa yang digunakan berupa pompa submersable yang merupakan pompa
isap yang harus disesuikan dengan kapasitas head apa bila peletakan pompa
melebihi kapasitas head maka pompa tidak bekerja secara maksimal.

1.2.2 Sumur II (PT.Harta Samudra)

Nama Sumur : Sumur II PT.Harta Samudra


Koordinat : N: 2° 3'48.55"/E : 128°29'21.03"
Kedalaman : 30 Meter
Muka Air Tanah : -
Sifat Air : Tawar
Estimasi Produksi Air Eksisting: 15-20m3 /hari
Jenis akuifer : Tertekan (tidak dipengaruhi
musim)
Karakteristik akuifer : Berupa aliran airtanah
pada lapisan pasir kerikil (referensi data bor
geoteknik)
Sumur II merupakan sumur yang dibuat dengan sumber pendanaan pribadi PT. Harta
Samudra sebagai sumur bantu untuk memenuhi kebutuhan produksi, letak sumur berada
samping bak penampungan SKPT tepatnya di luar lahan SKPT (samping pagar).

1.2.3 Sumur III (Koperasi Taruna Selatan)

Nama Sumur : Sumur III Koperasi Taruna


Selatan
Koordinat : N: 2° 3'46.07"/ E : 128°29'12.09"
Kedalaman : 20 Meter
Muka Air Tanah : ±1.5 meter
Sifat Air : Tawar
Estimasi Produksi Air Eksisting: 8-12m3 /hari
Jenis akuifer : Tertekan (tidak dipengaruhi
musim)
Karakteristik akuifer : Berupa aliran airtanah
pada pada lapisan pasir kerikil (referensi data
bor geoteknik)

Sumur III merupakan sumur yang dibuat dengan sumber pendanaan dari Koperasi Taruna
Selatan. Kebutuhan debit air Koperasi Taruna Selatan untuk memproduksi es kristal minimal
10m3 /hari dan kebutuhan lainnya 3m3 /hari sehingga total kebutuhan air ±13m3 /hari. Defisit
air diperoleh dari sumur I.

Bedasarkan hasil observasi diidentifikasi bahwa faktor yang mempengaruhi sehingga sumur
III ini tidak dapat memenuhi kebutuhan air Koperasi Taruna Selatan, yaitu :

- Debit air tanah <12 m3/hari


- Jenis pompa yang digunakan berupa pompa sumur dangkal sehingga penggunaan
air sumur tidak optimal.
1.2.4 Mataair Daeomajiko

Mata air Deao Majiko terletak di sisi utara desa


pada koordinat : N : 2° 3'54.01" E :
128°28'35.01" berupa rembesan air yang keluar
dari dalam tanah bersifat permanen dengan
jumlah debit yang belum bisa diprediksi karena
harus dilakukan uji pumpingtest. Jarak lurus dari
SKPT ±1,25 km dengan morfologi lokasi
merupakan daerah perbukitan mulai dari relief
miring hingga landai. Mata air dilokasi ini belum
di tangani dengan baik karena masih ditutupi
oleh semak belukar.
Sumber mata air ini masih digunakan untuk
minuman ternak dan belum dimanfaatkan
secara efektif oleh masyarakat setempat,
menurut narasumber air pada lokasi ini tidak
pernah berkurang debit airnya.
1.2.5 Mataair Akisom

Mata air Akisom terletak di sekitar sungai selera


pada koordinat N : 2° 4'14.98"E : 128°28'53.77"
berupa air yang keluar dari celah batuan bersifat
permanen. Pada lokasi tersebut terdapat 4 mata
GANTI FOTO SESUAI air, salah satu dari mata air tersebut dengan
KUNJUNGAN BAPAK
KE LOKASI.
debit terkecil digunakan oleh masyarakat Deao
Majiko sejak tahun 2008 sebagai sumber
KAMI TIDAK SEMPAT
KELOKASI DATA airbaku. Jumlah KK Daeo majiko 174 (BPS
DIPEROLEH DARI 2018) dan 55% dari KK tersebut pemenuhan air
BAPAK JUFRI baku berasal dari mataair Akisom dengan
demikian dengan asumsi 1kk adalah perwakilan
5 orang maka jumlah penduduk yang terpenuhi
kebutuhan airnya adalah 479 orang. Dengan
asumsi kebutuhan air org/hari adalah 0,144m3
(PUPR 2006) maka diketahui bahwa debit mataair Akisom adalah 68,976 m3/hari untuk mata
air terkecil. Jarak lurus dari SKPT ±1,1 km dengan morfologi lokasi merupakan daerah
perbukitan mulai dari relief miring hingga landai. Mata air dilokasi ini belum dimanfaatkan
secara optimal karena dari 4 mataair baru 1 mataair yang digunakan dengan sistem
pengelolaan yang sangat sederhana.
1.2.6 Mataair Kalimati

Mata air kalimati terletak di sisi timur laut


kalimati pada koordinat N : 2° 4'1.02""E :
128°30'0.08" berupa air yang keluar dari
celah batuan bersifat permanen. Jenis
batuan berupa batugamping sehingga jika
merujuk pada konsep teoritis karakteristik
airtanah karst diidentifikasi bahwa mata air
merupakan bagian sistem airtanah karst
yang identik dengan sistem sungai bawah
tanah. Jumlah debit belum bisa diprediksi
karena harus dilakukan uji pumping test.
Jarak lokasi dari SKPT ±1.46 km dengan
morfologi lokasi merupakan daerah
perbukitan mulai dari relief miring hingga
landai.
2.Pasar Daruba Pantai

2.1 Gambaran Umum Potensi Air Pasar Daruba Pantai

Pada areal pasar daruba pantai airbaku untuk kebutuhan produksi belum ada karena belum
adanya aktifitas produksi pada areal tersebut. Kondisi sumur pada lokasi daruba pantai dan
sekitarnya yaitu
1. Sumur I (sumur pasar sayur)
2. Sumur II (sumur pasar ikan)
3. Sumur III (sumur penduduk)
Untuk wilayah sekitar yaitu areal pemukiman penduduk sumber airbaku berasal PDAM
Kab.Pulau Morotai dan hanya tedapat 1 KK yang menggunakan air sumur.

2.2 Sumber Potensi Air Baku SKPT Morotai

2.2.1 Sumur I (Pasar Sayur)

Nama Sumur : Sumur I Pasar Sayur


Koordinat : N: 2° 3'25.69" E : 128°17'32.67"
Kedalaman : 4 Meter
Muka Air Tanah : ± 3 meter
Sifat Air : Asin
Produksi Air Eksisting: -

Sumur I merupakan sumur yang terletak pada sisi timur lokasi tepatnya di belakang gudang
yang dijadikan barak hunian. Sumur tidak berfungsi dengan kondisi air hitam pekat dan
dijadikan tempat sampah.. Sumur ini berjarak 120 meter dari bibir pantai dan masih
dipengaruhi oleh intrusi air laut, dan sekitar sumur merupakan daerah rawa yang masih
dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
2.2.2 Sumur II (Pasar Ikan )

Nama Sumur : Sumur II Pasar Ikan


Koordinat :N: 2° 3'25.69"E : 128°17'32.67
Kedalaman : 2.5 Meter
Muka Air Tanah : -
Sifat Air : -
Produksi Air Eksisting:-

Sumur I merupakan sumur yang terletak pada sisi barat lokasi tepatnya di samping pasar
ikan. Sumur tidak berfungsi dengan kondisi kering. Sumur ini berjarak 20 meter dari bibir
pantai dan masih dipengaruhi oleh intrusi air laut, dan sekitar sumur merupakan daerah rawa
yang masih dipengaruhi oleh pasang surut air laut.

2.2.2 Sumur III (Sumur Penduduk )

Nama Sumur : Sumur Penduduk


Koordinat : N: 2° 3'24.92" E : 128°17'36.26"
Kedalaman : 12 Meter
Muka Air Tanah : ± 8 meter
Sifat Air : Tawar
Estimasi Produksi Air Eksisting : 5-7m3 /hari
Jenis akuifer : Tertekan (tidak dipengaruhi musim)
Karakteristik akuifer : Berupa aliran airtanah pada pada
lapisan pasir kerikil berupa silika (referensi data bor
geoteknik)
Letak sumur berada pada sisi tenggara dari titik bor BH-03 dengan jarak ±112m berada pada
levasi yang lebih tinggi ±2m.
MODEL LAPISAN AIRTANAH PADA LOKASI PEKERJAAN REFERENSI TITIB BOR GEOTEKNIK BH-03 DARUBA PANTAI

Timbunan berupa pasir halus berwarna Pasir kasar berwarna putih berupa material karbonat ,
hitam kerapatan relatif lepas 0-0,4m lapisan tanah asli,kerapatan relatif sedang hingga padat ,
lapisan aliran zona intrusi airasin tipe akuifer bebas
terbuka, kedalaman 0,4-2,5m

Lempung berpasir berwarna abu-abu


kehitaman,konsistensi lunak , lapisan
peralihan akuifer dan aklikud kedalaman
2,5-2,8m

Lempung abu-abu kehitaman,konsistensi


sedang hingga keras , merupakan
lapisan aklikud kedalaman 2,8-6,7m

Pasir sedikit lempung berwarna putih


kecoklatan kerapatan relatif padat zona
peralihan akuifer dan aklikud kedalaman
6,7-7,0m
Batupasir kasar komposisi silika RQD
sangat buruk merupakan lapisan akuifer
tertekan kedalaman 7m-? (pelaksaan
pengeboran 12,2m masih diperoleh
batupasir )

Anda mungkin juga menyukai