38
tuang digunakan untuk mengetahui suhu terendah pada saat minyak masih
dapat mengalir bila didinginkan pada kondisi tertentu. Dikarenakan pada
transportasi minyak dari formasi ke permukaan mengalami penurunan
temperatur sehingga membuat kita harus memperhatikan kapan minyak
mengalami pembekuan dan cara bagaimana supaya tidak terjadi proses
pembekuan dan cara bagaimana supaya tidak terjadi proses pembekuan
dengan mengetahui besar dati titik kabut, titik beku, dan titik tuangnya.
Titik beku, titik tuang dan titik kabut dipengaruhi oleh komposisi
penyusun minyak. Maksudnya, pada minyak berat lebih banyak
mengandung padatan-padatan jika dibandingkan dengan minyak ringan
yang lebih banyak mengandung gas sehingga minyak berat yang lebih
dulu mengalami pembekuan dari pada minyak ringan. Jadi, untuk
menghindari pembekuan maka diusahakan agar temperatur minyak yang
diproduksi tetap stabil.
Titik beku suatu minyak memiliki angka temperature yang lebih
rendah dibandingkan dengan angka temperature titik tuang maupun titik
kabutnya. Dan titik kabut merupakan angka temperature yang paling tinggi
dibandingkan titil tuang maupun titik beku.
Titik beku, titik tuang dan titik kabut dipengaruhi oleh komposisi
penyusun minyak. Maksudnya, seperti yang kita ketahui pada minyak
berat lebih banyak mengandung padatan-padatan apabila dibandingkan
dengan minyak ringan yang lebih banyak mengandung gas. Hal ini
menyebabkan minyak berat yang lebih dulu mengalami pembekuan dari
pada minyak ringan. Jadi, untuk menghindari pembekuan maka
diusahakan agar temperatur minyak yang diproduksi tetap stabil.
Dalam gambarannya sesuai dengan definisi titik tuang, titik kabut
dan titik beku di atas dapat diperkirakan bahwa titik kabut minyak
memiliki temperature lebih rendah daripada titik kabutnya, dan titik kabut
minyak memiliki temperature lebih rendah daripada titik tuangnya.
Setelah kita mendapatkan titik kabut, titik beku, dan titik tuang,
kita dapat mengantisipasi titik-titik dimana kemungkinan terjadinya
39
pembekuan sehingga dapat segera diantisipasi dengan memasang heater
pada flow line, atau dengan mengisolasi pipa-pipa untuk menjaga
kestabilan temperatur.
Heater ialah alat yang dipasang pada pipa dimana minyak mengalir
kepermukaan pada saat produksi (flow line). Alat ini berfungsi sebagai
penstabilitas temperature agar minyak yang diproduksi kepemukaan tidak
mencapai titik bekunya atau agar minyak tersebut tidak mengalami
pembekuan. Dengan kata lain menstabilitaskan temperature agar tetap
stabil sejak direservoir hingga mencapai permukaan.
5.3.2 BAHAN:
1. Crude oil
2. Es batu sebagai pendingin
3. Air dan garam.
40
GambarGambar
5.1. Penutup
5.2. Thermometer
dari gabus
41
Gambar 5.5 Crude oil Gambar 5.6 Tester & Bath
42
5.4.2 TITIK TUANG :
1. Setelah didapatkan titik beku, maka percobaan dilanjutkan untuk
menentukan titik tuang.
2. Keluarkan tube yang berisi sampel dari dalam bath pada kondisi
sampel masih membeku
3. Diamkan pada temperature permukaan
4. amati perubahan temperatur pada saat seluruh sample dapat
dituangkan. laporkan temperatur tersebut sebagai titik tuang.
Kelompok Titik Kabut (ºF) Titik Tuang (ºF) Titik Beku (ºF)
1 83,48 74,66 82,22
2 83,48 74,66 82,22
3 82,04 77,36 69,08
4 82,04 77,36 69,08
5 85,1 82,76 76,82
6 85,1 82,76 76,82
5.5.2 PERHITUNGAN
5.5.2.1 DATA UMUM
43
9
x17 C 32
o o
1. Titik Kabut ( 18 oC ) =
5
= 62,6 oF
9
= x 4 C 32
o o
2. Titik Beku ( 5,5 oC )
5
= 39,2 oF
9
= x13 C 32
o o
3. Titik Tuang ( 15,2 oC )
5
= 55,4 oF
= 82,04º F
2. Titik Beku = Minyak ”K”
= 20,6 ºC
= (9/5 x 20,6 ºC) + 32
= 69,08º F
3. Titik Tuang = Minyak ”K”
= 25,2ºC
= (9/5 x 25,2 ºC) + 32
= 77,36º F
5.6 PEMBAHASAN
Pada percobaan ini untuk menentukan titik kabut, titik tuang dan
titik beku suatu hidrokarbon dilakukanlah percobaan di laboratorium
dengan menggunakan tester & bath dan didapatkan data umum dan data
kelompok. Setelah dilakukan percobaan dan diukur dengan termometer di
setiap titiknya didapatkan nilainya dalam derajat celcius yang kemudian di
44
ubah ke derajat fahrenheit yang hasilnya yaitu titik kabut adalah 62,6 ºF
dan titik beku adalah 39,2 ºF dan titik tuang adalah 55,4 ºF untuk data
umum. Sedangkan untuk data kelompok didapatkan titik kabut adalah
82,04 ºF dan titik beku adalah 69,08 ºF dan titik tuang adalah 77,36 ºF.
Grafik 5.1. Titik kabut, titik beku, titik tuang dari data tiap kelompok
5.7 KESIMPULAN
1. Dari perhitungan, diperoleh harga :
Titik kabut : 82,04 º F
Titik beku : 69,08 º F
Titik tuang : 77,36 º F
Dimana harga Titik Kabut > Titik Tuang > Titik Beku.
45
2. Penentuan titik kabut, titik beku dan titik tuang dari minyak pada sumur
produksi sangat penting karena mencegah terjadinya penurunan jumlah
produksi.
3. Untuk mengantisipasi timbulnya problem produksi minyak, terutama
mengenai pembekuan minyak pada flow line akibat penurunan temperatur,
maka dipasang heater pada jarak-jarak tertentu di flow line atau
pemasangan isolasi pada pipa-pipa produksi.
4. Yang mempengaruhi titik kabut, titik tuang, dan titik beku yaitu komposisi
penyusun minyak tersebut. Semakin berat minyak tersebut maka semakin
cepat pula untuk membeku
46