PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan dan keamanan kerja mempunyai banyak pengeruh terhadap faktor kecelakaan, karyawan
harus mematuhi standart (K3) agar tidak menjadikan hal-hal yang negative bagi diri karyawan.
Terjadinya kecelakaan banyak dikarenakan oleh penyakit yang diderita karyawan tanpa sepengetahuan
pengawas (K3), seharusnya pengawasan terhadap kondisi fisik di terapkan saat memasuki ruang kerja
agar mendeteksi sacera dini kesehatan pekerja saat akan memulai pekerjaanya. Keselamatan dan
kesehatan kerja perlu diperhatikan dalam lingkungan kerja, karena kesehatan merupakan keadaan atau
situasi sehat seseorang baik jasmani maupun rohani sedangkan keselamatan kerja suatu keadaan
dimana para pekerja terjamin keselamatan pada saat bekerja baik itu dalam menggunakan mesin,
pesawat, alat kerja, proses pengolahan juga tempat kerja dan lingkungannya juga terjamin. Apabila para
pekerja dalam kondisi sehat jasmani maupun rohani dan didukung oleh sarana dan prasarana yang
terjamin keselamatannya maka produktivitas kerja akan dapat ditingkatkan. Masalah kesehatan adalah
suatu masalah yang kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu
sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan
masyarakat, antara lain: keturunan, lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan.
B. Rumusan Masalah
Penulisan makalah mengenai keselamatan dan kesehatan kerja, dimaksudkan untuk memperoleh
gambaran yang jelas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Berdasarkan hal tersebut,
dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Mondy (2008) keselamatan kerja adalah perlindungan karyawan dari luka-luka yang
disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan. Resiko keselamatan merupakan aspek-
aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran, ketakutan aliran listrik, terpotong, luka
memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh, penglihatan dan pendengaran.
Sedangkan kesehatan kerja menurut Mondy (2008) adalah kebebasan dari kekerasan fisik. Resiko
kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang
ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stres emosi atau gangguan fisik.
Beberapapendapatmengenaipengertiankeselamatandankesehatankerjaantara lain:
a) Menurut Mangkunegara (2002) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga
kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju
masyarakat adil dan makmur.
a) Menurut Suma’mur (2001), keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan
suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang
bersangkutan.
b) Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja adalahkondisi keselamatan yang bebas dari
resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan,
kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja .
c) Mathis dan Jackson (2002), menyatakan bahwa Keselamatan adalah merujuk pada perlindungan
terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan.
Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.
d) Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000), mengartikan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi
pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat
kerja tersebut.
e) Jackson (1999), menjelaskan bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja menunjukkan kepada
kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan
kerja yang disediakan oleh perusahaan.
Kesehatan pekerja bisa terganggu karena penyakit, stres, maupun karena kecelakaan. Program
kesehatan yang baik akan menguntungkan para pekerja secara material, selain itu mereka dapat bekerja
dalam lingkungan yang lebih nyaman, sehingga secara keseluruhan para pekerja akan dapat bekerja
secara lebih produktif
B. Dasar Pemberlakuan
Penerapan program K3 dalam perusahaan akan selalu terkait dengan landasan hukum penerapan
program K3 itu sendiri. Landasan hukum tersebut memberikan pijakan yang jelas mengenai aturan yang
menentukan bagaimana K3 harus diterapkan.
Berdasarkan Undang-Undang no.1 tahun 1970 pasal 3 ayat 1, syarat keselamatan kerja yang juga
menjadi tujuan pemerintah membuat aturan K3 adalah :
Sedangkan ayat 2 dan 3 menyebutkan bahwa “untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan
kerja.” (ayat 2), “Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.” (ayat 3). Dalam Pasal 87 juga dijelaskan bahwa
Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang
terintegrasi dengan sistem manajemen.
Program keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan untuk memberikan iklim yang kondusif bagi para
pekerja untuk berprestasi, setiap kejadian baik kecelakaan dan penyakit kerja yang ringan maupun fatal
harus dipertanggungjawabkan oleh pihak-pihak yang bersangkutan (Rika Ampuh Hadiguna, 2009).
Sedangkan menurut Rizky Argama (2006), tujuan dari dibuatnya program keselamatan dan kesehatan
kerja adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat
hubungan kerja. Beberapa tujuan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah:
1. Mencegah kerugian fisik dan finansial baik dari pihak karyawan dan perusahaan
2. Mencegah terjadinya gangguan terhadap produktivitas perusahaan
3. Menghemat biaya premi asuransi
4. Menghindari tuntutan hukum dan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan kepada
karyawannya
2. Pengaturan Udara
a. Pergantian udara di ruang kerja yang tidak baik (ruang kerja yang kotor, berdebu, dan
berbau tidak enak).
b. Suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya.
3. Pengaturan Penerangan
Usaha – usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai keselamatan kerja dan menghindari kecelakaan
kerja antara lain:
1) Melibatkan Karyawan.
Hal ini sangat penting untuk melibatkan karyawan dalam proses job hazard analysis. Mereka
memiliki pemahaman yang unik atas pekerjaannya, dan hal tersebut merupakan informasi yang tak
ternilai untuk menemukan suatu bahaya.
Mengulas dengan karyawan mengenai sejarah kecelakaan dan cedera yang pernah terjadi, serta
kerugian yang ditimbulkan, bersifat penting. Hal ini merupakan indikator utama dalam menganalisis
bahaya yang mungkin akan terjadi di lingkungan kerja
Berdiskusi dengan karyawan mengenai bahaya yang ada dan mereka ketahui di lingkungan
kerja. Lakukan brainstorm dengan pekerja untuk menemukan ide atau gagasan yang bertujuan untuk
mengeliminasi atau mengontrol bahaya yang ada.
Membuat daftar pekerjaan yang berbahaya dengan risiko yang tidak dapat diterima
atau tinggi, berdasarkan yang paling mungkin terjadi dan yang paling tinggi tingkat risikonya. Hal ini
merupakan prioritas utama dalam melakukan job hazard analysis.
Tujuan dari hal ini adalah agar karyawan mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan
dalam mengerjakan suatu pekerjaan, sehingga kecelakaan kerja dapat diminimalisir.
b. Risk Management
d. Ergonomika
Job Rotation
Personal protective equipment
Penggunaan poster/propaganda
Perilaku yang berhati-hati
Beberapa kasus yang menjadi masalaha kesehantan bagi para karyawan adalah:
Akibat dari beban kerja yang terlalu berat, para karyawan terkadang menggunakan bantuan dari obata-
obatan dan meminum alcohol untuk menghilangkan stress yang mereka rasakan. Untuk mencegah hal
ini, perusahaan dapat melkaukan pemeriksaan rutin kepada karyawan tanpa pemberitahuan
sebelumnya dan perusahaan tidak memberikan kompromi dengan hal-hal yang merusak dan penurunan
kinerja (missal: absen, tidak rapi, kurang koordinasi, psikomotor berkurang)
b Stress
Stresadalah suatu reaksi ganjil dari tubuh terhadap tekanan yang diberikan kepada tubuh tersebut.
Banyak sekali yang menjadi penyebab stress, namun beberapa diantaranya adalah:
1. Faktor Organisasional, seperti budaya perusahaan, pekerjaan itu sendiri, dan kondisi kerja
c)Burnout
"Burnout” adalah kondisi terperas habis dan kehilangan energi psikis maupun fisik. Biasanya hal itu
disebabkan oleh situasi kerja yang tidak mendukung atau tidak sesuai dengan kebutuhan dan harapan.
Burnout mengakibatkan kelelahan emosional dan penurunan motivasi kerja pada pekerja. Biasanya
dialami dalam bentuk kelelahan fisik, mental, dan emosional yang intens (beban psikologis berpindah ke
tampilan fisik, misalnya mudah pusing, tidak dapat berkonsentrasi, gampang sakit) dan biasanya bersifat
kumulatif
BAB III
PENUTUP
Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kesehatan dan keselamatan
kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko
kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat
dan lingkungan. Jadi kesehatan dan keselamatan kerja tidak melulu berkaitan dengan masalah fisik
pekerja, tetapi juga mental, psikologis dan emosional.
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang penting dalam ketenagakerjaan.
Oleh karena itulah sangat banyak berbagai peraturan perundang-undangan yang dibuat untuk mengatur
nmasalah kesehatan dan keselamatan kerja. Meskipun banyak ketentuan yang mengatur mengenai
kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi masih banyak faktor di lapangan yang mempengaruhi
kesehatan dan keselamatan kerja yang disebut sebagai bahaya kerja dan bahaya nyata. Masih banyak
pula perusahaan yang tidak memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja sehingga banyak
terjadi kecelakaan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Mondy, R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh (terjemahan), Jakarta: Penerbit
Erlangga
KesehatandanKeselamatanKerja (http://anandasekarbumi.files.wordpress.com/2010/11/sap-9-msdm-
10-11.ppt)
MakalahBahanLogamdan Non Logam
BAB II
1. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berbagai jenis bahan kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri. Penggunaannya
pun sangat bergantung pada sifat-sifat dari bahan tersebut. Di samping bermanfaat, beberapa unsur
atau senyawa juga dapat bersifat racun bagi kesehatan atau lingkungan. Pada awalnya, unsur hanya
digolongkan menjadi logam dan nonlogam. Hal inilah yang dikemukakan oleh Lavoisier. Hingga saat ini
diketahui terdapat kurang lebih 118 unsur di dunia.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui sifat-sifat dan cara pengolahan dari berbagai unsur
dan senyawa, sehingga kita dapat menggunakannya secara optimal dan mengurangi dampak negatif dari
penggunaan unsur logam dan nonlogam tersebut.
B. BATASAN MASALAH
Adapun batasan masalah dari penyusunan makalah ini terletak pada sifat-sifat dari unsur logam dan
nonlogam yang terdiri dari sifat fisis dan sifat kimia, kemudian pada penggunaan unsur logam dan
nonlogam tersebut di dalam kehidupan sehari-hari maupun di bidang industri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. LOGAM
Dalam kimia, sebuah logam (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia yang siap
membentuk ion (kation). Logam adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh
sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam.
1. Alkali : Lithium (Li), Natrium (Na), Potassium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs), Francium (Fr).
2. Logam Alkali Tanah : Beryllium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Strontium (Sr), Barium (Ba),
Radium (Ra).
Beberapa logam terkenal adalah aluminium, tembaga, emas, timah, perak, titanium, uranium,
dan zink.
B. NONLOGAM
Nonlogam adalah kelompok unsur kimia yang bersifat elektronegatif, yaitu lebih mudah
menarik elektron valensi dari atom lain dari pada melepaskannya. Unsur-unsur yang
termasukdalamnonlogamadalah:
1. Halogen : Fluorine (F), Chlorine (Cl), Bromine (Br), Iodine (I), Astatine (At), Ununseptium (Uus).
2. Gas mulia : Helium (H), Neon (Ne), Argon (Ar), Krypton (Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn), Ununoctium
(Uuo).
3. Nonlogamlainnya : Hidrogen (H), Carbon (C), Nitrogen (N), Phosphorus (F), Oxygen (O), Sulfur (B),
Selenium (Se).
Padatabelperiodik, unsur-unsur di
daerahperbatasanantaralogamdannonlogammempunyaisifatganda.Misalnyaunsur Boron (B) danSilikon
(Si) merupakanunsurnonlogam yang memilkibeberapasifatlogam yang disebutunsurmetaloid.
1. Logam akan memantulkan sinar yang datang dengan panjang gelombang dan frekuensi yang sama
sehingga logam terlihat lebih mengkilat. Contohnya, emas (Au), perak (Ag), besi (Fe), dan seng (Zn).
2. Logam dapat menghantarkan panas ketika dikenai sinar matahari, sehingga logam akan sangat
panas (terbakar). Energi panas diteruskan oleh elektron sebagai akibat dari penambahan energi kinetik.
Hal ini menyebabkan elektron bergerak lebih cepat. Energi panas ditransferkan melintasi logam yang
diam melalui elektron yang bergerak.
3. Logam juga dapat menghantarkan listrik karena elektronnya terdelokalisasi bebas bergerak di
seluruh bagian struktur atom. Tembaga (Cu) sering dipakai dalam pembuatan kawat penghantar lisrik.
4. Meabilitas, yaitu kemampuan logam untuk ditempa atau diubah menjadi bentuk lembaran. Sifat ini
digunakan oleh pandai besi untuk membuat sepatu kuda dari batangan logam. Gulungan baja (besi)
penggiling menggunakan sifat ini saat mereka mengulung batangan baja menjadi lembaran tipis untuk
pembuatan alat-alat rumah tangga. Hal ini karena kemampuan atom-atom logam untuk menggelimpang
antara atom yang satu dengan atom yang lain menjadi posisi yang baru tanpa memutuskan ikatan
logam.
5. Duktilitas yaitu kemampuan logam dirubah menjadi kawat dengan sifatnya yang mudah meregang
jika ditarik. Tembaga (Cu) dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan kawat.
6. Semua logam merupakan padatan pada suhu kamar dengan pengecualian raksa atau merkuri (Hg)
yang berupa cairan pada suhu kamar.
7. Semua logam bersifat keras, kecuali natrium (Na) dan kalium (Ca), yang lunak dan dapat dipotong
dengan pisau.
8. Umumnya logam memiliki kepadatan yang tinggi sehingga terasa berat jika dibawa.
9. Logam juga dapat menimbulkan suara yang nyaring jika dipukul, sehingga dapat digunakan dalam
pembuatan bel atau lonceng.
10. Logam dapat ditarik magnet, sehingga logam disebut diamagnetik, misalnya besi (Fe).
1. Nonlogam tidak dapat memantulkan sinar yang datang sehingga nonlogam tidak terlihat mengkilat.
2. Nonlogam tidak dapat menghantarkan panas dan listrik sehingga disebut sebagai isolator.
3. Nonlogam sangat rapuh sehingga tidak dapat ditarik menjadi kabel atau ditempa menjadi
lembaran.
4. Densitas atau kepadatannya pun relatif rendah sehingga terasa ringan jika dibawa dan tidak
bersifat diamagnetik (dapat ditarik magnet).
5. Nonlogam berupa padatan, cairan dan gas pada suhu kamar. Contohnya padatan Carbon (C), cairan
Bromin (Br) dan gas Hidrogen (H).
1.. Logam memiliki energi ionisasi yang rendah, oleh karena itu logam cenderung melepaskan
elektronnya dengan mudah. Logam cenderung melepaskan elektron daripada menangkap elektron
untuk membentuk kation. Logam berikatan dengan lainnya untuk mencapai stabil.
Contohnya, Na+ Mg2+ Al3+ .
2. Umumnya logam cenderung memiliki titik leleh titik didih yang tinggi karena kekuatan ikatan
logam. Kekuatan ikatan berbeda antara logam yang satu dengan logam yang lain tergantung pada
jumlah elektron yang terdelokalisasi pada lautan elektron, dan pada susunan atom-atomnya.Sifat titik
leleh menunjukkan kekerasan logam, titik leleh yang tinggi artinya logamnya keras, sedangkan titik leleh
rendah artinya logamnya lemah. Semua logam memiliki titik leleh yang tinggi, kecuali merkuri (Hg),
cerium (Ce), galium (Ga), timah (Sn) dan timbal (Pb).
4. Kebanyakan logam oksida yang larut dalam air bereaksi untuk membentuk logam hidroksida.
Contonya:
5. Logam oksida bereaksi dengan asam membentuk garam dan air. Contohnya:
elektron karena memiliki energi ionisasi yang besar untuk membentuk anion. Contohnya, Cl- O2-
N3- .
2. Umumnya unsur nonlogam memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif rendah jika dibandingkan
dengan unsur logam.
G. PENGGUNAAN LOGAM
Umumnya, logam bermanfaat bagi manusia, karena penggunaannya di bidang industri, pertanian,
dan kedokteran. Contohnya, merkuri yang digunakan dalam proses klor alkali. Proses klor alkali
merupakan proses elektrolisis yang berperan penting dalam industri manufaktur dan pemurnian zat
kimia. Beberapa zat kimia yang dapat diperoleh dengan proses elektrolisis adalah natrium (Na), kalsium
(Ca), magnesium (Mg), aluminium (Al), tembaga, seng, perak, hidrogen, klor, fluor, natrium
hidroksida, kalium dikromat, dan kalium permanganat. Proses elektrolisis larutan natrium klorida
tersebut merupakan proses klor alkali. Elektrolisis larutan NaCl menghasilkan natrium hidroksida di
katode (kutub positif) dan gas klor di anode (kutub negatif).
Pada industri angkasa luar dan profesi kedokteran dibutuhkan bahan yang kuat, tahan karat, dan
bersifat noniritin, seperti aloi titanium. Sebagian jenis logam merupakan unsur penting karena
dibutuhkan dalam berbagai fungsi biokimiawi. Pada zaman dahulu, logam tertentu,
seperti tembaga, besi, dan timah digunakan untuk membuat peralatan, perlengkapan mesin,
dan senjata.
Secara umum logam mulia berarti logam-logam termasuk paduannya yang biasa dijadikan perhiasan,
antara lain emas, perak, perunggu dan platina. Logam-logam tersebut memiliki warna yang bagus, tahan
karat, lunak dan terdapat dalam jumlah yang sedikit di alam, sehingga harganya mahal. Emas dan perak
memiliki sifat penghantar listrik yang sangat baik sehingga banyak dipakai untuk melapisi konektor-
konektor pada perangkat elektronik.
Kemampuan logam untuk meregang apabila ditarik disebut duktilitas. Kemampuan logam meregang dan
menghantarkan listrik dimanfaatkan untuk membuat kawat atau kabel, contohnya tembaga.
Kemampuan logam berubah bentuk jika ditempa disebut maleabilitas. Kemampuan logam berubah
bentuk jika ditempa dimanfaatkan untuk membuat berbagai macam jenis barang, misalnya golok, pisau,
cangkul, dan lain-lain.
Sebagai konduktor panas yang baik, logam juga digunakan untuk membuat panci. Logam bersifat kuat
sehingga dapat digunakan untuk membangun rangka bangunan dan jembatan. Logam juga dapat
menimbulkan suara dering yang nyaring jika dipukul, maka logam juga dapat digunakan dalam
pembuatan bel.
Logam berat adalah logam dengan massa jenis lima atau lebih, dengan nomor atom 22 sampai dengan
92. Namun logam berat dianggap berbahaya bagi kesehatan apabila terakumulasi secara berlebihan di
dalam tubuh manusia. Beberapa logam tersebut di antaranya bersifat
membangkitkan kanker (karsinogen). Demikian pula dengan bahan pangan dengan kandungan logam
berat tinggi dianggap tidak layak konsumsi.
Kasus-kasus pencemaran lingkungan menyebabkan banyak bahan pangan mengandung logam berat
berlebihan. Kasus yang populer adalah sindrom Minamata, sebagai akibat akumulasi raksa (Hg) dalam
tubuh ikan konsumsi.
Di Indonesia, pernah dilaporkan bahwa ikan-ikan di Teluk Jakarta juga memiliki kandungan raksa (Hg)
yang tinggi. Udang dari tambak Sidoarjo pun
pernahditolakolehimportirdari Jepang karenadinilaimemilikikandungan Kadmium (Cd) dan Timbal (Pb)
yang melebihiambangbatas. Diduga logam-logam ini merupakan dampak buangan limbah industri di
sekitarnya. Kakao dari Indonesia juga pernah ditolak pada lelang internasional karena dinilai memiliki
kandungan Cd di atas ambang batas yang diizinkan. Cd diduga berasal dari pupuk TSP yang diberikan
pada tanaman di perkebunan.
H. PENGGUNAAN NONLOGAM
Belerang atau sulfur ini tersebar di Pegunungan Ijen (Jawa Timur), Dataran Tinggi
Dieng (Jawa Tengah), dan Tangkuban Perahu (Jawa Barat).
Fosfat merupakan bahan endapan dari kotoran kelelawar dan burung. Fosfat terdapat di daerah karst
terutama di dalam gua-gua. Pemanfaatannya digunakan untuk bahan utama pupuk fosfat. Tersebar di
Bojonegoro (Jawa Timur), Ajibarang (Jawa Tengah), dan Bogor (Jawa Barat).
Contoh dari carbon (C) adalah intan atau berlian. Intan dalam tingkatan kekerasan batuan, merupakan
batuan yang mempunyai tingkatan kekerasan paling tinggi, sehingga intan bisa digunakan untuk
mengiris kaca dan marmer. Intan berasal dari endapan tumbuhan jenis pakis-pakisan yang telah
mengalami proses yang sangat panjang dan lama. Pemanfaatan utama intan ialah digunakan sebagai
perhiasan. Mineral intan tersebar di Martapura (Kalimantan Selatan),
Longiram (Kalimantan Timur), Sei Pinang (Kalimantan Tengah), dan Muara Mengkiang (Kalimantan
barat).
Karbon monoksida (CO) lebih dikenal karena sifatnya yang beracun daripada kegunaannya. Gas ini dapat
berikatan dengan haemoglobin dalam darah sehingga menghalangi fungsi utama darah sebagai
pengangkut oksigen. Gas CO tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. CO di udara berasal dari
pembakaran tak sempurna dalam mesin kendaraan bermotor dan industri. Beberapa penggunaan CO
adalah sebagai reduktor pada pengolahan logam, sebagai bahan baku untuk membuat methanol dan
merupakan komponen berbagai jenis bahan bakar gas.
Gas CO2 tidak beracun, tetapi jika kadarnya terlalu besar (10-20%) dapat membuat pingsan dan merusak
sistem pernapasan. CO2 terbentuk pada pembakaran bahan bakar yang mengandung karbon seperti
batu bara, minyak bumi, gas alam dan kayu. Gas ini juga dihasilkan pada pernapasan makhluk hidup.
Karbon dioksida komersial diperoleh dari pembakaran residu penyulingan minyak bumi. Dalam jumlah
besar juga diperoleh sebagai hasil samping produksi urea dan pembuatan alkohol dari proses peragian.
Beberapa penggunaan komersial karbon dioksida adalah karbon dioksida padat yang disebut es kering
digunakan sebagai pendingin, untuk memadamkan kebakaran dan untuk membuat minuman ringan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Sifat fisis logam adalah mengkilat, konduktor panas dan listrik, merenggang jika ditarik, mudah
ditempa, berupa padatan dalam suhu kamar, dapat ditarik oleh magnet, memiliki kepadatan yang tinggi
dan berbunyi nyaring jika dipukul. Hal ini juga berlaku sebaliknya untuk unsur nonlogam, namun
nonlogam dapat berupa padat cair dan gas dalam suhu kamar.
2. Sifat kimia logam adalah mudah melepas elektron sehingga membentuk kation, memiliki 1 sampai
3 elektron valensi, titik leleh dan titik didihnya relatif tinggi, logam oksida yang larut dalam air bereaksi
untuk membentuk logam hidroksida dan logam oksida bereaksi dengan asam membentuk garam dan
air.
3. Sifat kimia nonlogam adalah mudah menangkap elektron sehingga membentuk anion, memiliki 4
sampai 8 elektron di kulit terluarnya, titik leleh dan titik didihnya rendah, dapat bereaksi dengan logam
membentuk garam, nonlogam oksida yang larut dalam air bereaksi membentuk asam dan juga dapat
bereaksi dengan basa membentuk garam dan air.
B. SARAN
Dengan terselesainya makalah yang berjudul “Sifat-sifat dan Penggunaan Unsur Logam dan Nonlogam“
ini, penulis berharap agar penyusunan laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya..
Penulis sangat berharap kepada para pembaca setelah membaca makalah ini, dapat meningkatkan
potensi pembaca dalam penggunaan unsur-unsur logam dan nonlogam baik di dalam kehidupan sehari-
hari maupun di bidang industri secara lebih efektif dan efisien.sehingga dapat memperoleh keuntungan
yang maksimal. Mengingat begitu banyaknya unsur-unsur yang terkandung di dalam bumi kita ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://chemistry-fun-anime.blogspot.com/2009/06/logam-metalloid-dan-nonlogam.html
http://id.shvoong.com/exact-sciences/earth-sciences/2058663-sumber-daya-alam-mineral-non/
http://en.wikipedia.org/wiki/Metal
http://saneslogam.wordpress.com/
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/perkembangan-pengelompokan-
unsur/comment-page-1/
id.wikipedia.org/wiki/Logam
www.ausetute.com.au/nonmetals.html
www.chemistry.about.com/library/blperiodictable.htm
www.chemtutor.com/perich.htm
www.hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/Hbase/pertab/metal.html
www.id.wikipedia.org/wiki/Non-Logam
www.suite101.com/content/metals-and-nonmetals-a27357
www.tutorvista.com/
www.windows2universe.org/earth/geology/metals.html