Tono Saksono
Maka, telah cukup syarat masuknya 1 Syawwal pada maghrib 3 Juni 2019
menurut Kalender Islam Global (KIG).
Prinsip Imkan-Rukyat Lokal
(e.g., MABIMS)
• MABIMS menghendaki kenampakan hilal lokal dengan kriteria (IR 2-3-
8):
• Tinggi hilal minimum 2o;
• Elongasi Bulan-Matahari minimum 3o; Lihat animasi
• Umur Bulan sejak konjungsi 8 jam.
• Pada maghrib, 3 Juni 2019, kriteria ini tidak terpenuhi di seluruh
Indonesia. Maka ummat Islam Indonesia diminta untuk
menggenapkan puasa menjadi 30 hari (istikmal) karena hilal tidak
kelihatan;
• Tidak disadari, ini sebetulnya menyebabkan kekacauan manejemen
waktu ibadah ummat Islam Indonesia;
• Kaidah akademik juga dilanggar, bahkan diacak-acak.
Jakarta
• Pada maghrib 3/6/2018,
hilal telah wujud dengan
ketebalan 0.1% (Stellarium);
• Ketinggian hilal 0.1o
(Accurate Times);
• Dengan basis hitungan
Yogyakarta pun, menurut
Accurate Times, hilal telah
wujud dengan ketebalan
0.1%.
Yogyakarta
• Pada maghrib 3/6/2018, hilal
telah wujud dengan ketebalan
0.1% (Stellarium);
• Ketinggian hilal 0.1o (Accurate
Times);
Hilal itu membesar setiap detik
(kelihatan maupun tidak)
• Meskipun hilal tidak tampak, setelah ijtimak, hilal itu membesar
setiap detik sementara Bulan terus mengelilingi Bumi (gerak nyata
Bulan);
• Pergerakan inilah yang menyebabkan posisi geometris hilal semakin
membesar dari detik ke detik;
• Pada pukul 7:11, tanggal 4 Juni 2019, sebetulnya hilal telah terbit
kembali di ufuk timur Jakarta dengan ketebalan penyinaran sekitar
0.6%
• Data Stellarium berikut membuktikan itu
Fenomena Astroniomis Data
di Jakarta Astronomis
Ketebalan hilal 0.6%
Umur Bulan 0.7 hari
Tinggi hilal 169o
Tengah malam
4/6/2019
Bumi
Hilal: 0.6%
Perkecil skalanya seperti
kedua mata kita
Bumi
Bumi
Bumi
Bumi
4/6/209 jam 12:36
Meridian passing
Tebal hilal: 0.9%
Sumber: TimeAndDate & Stellarium
Bumi
Bumi
Bumi
Bumi
Bumi
Bumi
Maghrib, ufuk barat Jakarta
4/6/2019 jam 17:11
Tebal hilal: 1.2%
Tinggi hilal: 12.6o
Bumi
Apakah hilal jebrol
keluar dari langit?
Bumi