Anda di halaman 1dari 20

PAPER NAMA : Frihastina Lubis

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 080100080


FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penglihatan merupakan intellectual sense maupun social sense; ini berarti
indera penglihatan dibutuhkan untuk perkembangan intelektual dan
perkembangan sosial anak. Hal ini penting agar anak dapat tumbuh menjadi -
seseorang yang berguna bagi nusa dan bangsanya, mengingat anak adalah
generasi penerus bangsa. Dari lima indera yang kita punyai, indera penglihatan
mempunyai peran sebanyak 83% bagi seseorang melaksanakan kemampuannya
karena 83% informasi yang sampai ke otak kita dibawa melalui indera
penglihatan.
Penyakit mata pada anak dapat bawaan dapat pula didapat. Yang bersifat,
bawaan, bisa turunan bisa juga bukan turunan. Dan karena sebagian penyakit mata
memerlukan koreksi dini agar tidak memperburuk penglihatan, perhatian terhadap
beberapa kelainan mata anak membutuhkan perhatian lebih besar.
Salah satu cacat bawaaan pada mata anak adalah koloboma. Koloboma
adalah kondisi medis yang ditandai dengan lubang akibat cacat pada struktur bola
mata, seperti retina, iris, dan pada beberapa kasus yang sangat jarang, kelopak
mata atau diskus optikus. Hal ini merupakan kelainan kongenital jarang yang
terjadi akibat kesalahan pertumbuhan mata di dalam kandungan. Koloboma dapat
timbul pada salah satu atau kedua bola mata dan beratnya bervariasi tergantung
dari lokasi koloboma. Pada beberapa individu, timbulnya koloboma dapat
merupakan tanda dari proses yang lebih dalam, sindroma dari penyakit yang
mendasari atau malformasi pada organ-organ lain, seperti jantung, hidung atau
alat kelamin.

2.1 Epidemiologi
Coloboma terjadi kurang lebih 1 kasus dalam 10.000 kelahiran di Amerika
Serikat. Di Virginia, dilaporkan kurang lebih 8 bayi menderita coloboma.

1
PAPER NAMA : Frihastina Lubis
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 080100080
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Embriologi Mata
Mata berkembang dari tiga lapis embrional primitive : surface ectoderm
(ectoderm permukaan), termasuk derivatnya yaitu crista neuralis; neural ectoderm
(ectoderm neuralis); dan mesoderm. Endoderm tidak ikut pembentukan mata.
Mesenkim adalah istilah untuk jaringan ikat embrional. Jaringan ikat ocular dan
adneksa dulu diduga berasal dari mesoderm namun kini ternyata bahwa
kebanyakan mesenkim di kepala berasal dari Krista neuralis kranialis.

Gambar 1. Pertumbuhan mata pada masa embriologi.

 Ectoderm permukaan, membentuk : lensa mata, glandula lacrimalis,


epitelkornea, konjungtiva, adneksa dan epidermis palpebra.
 Krista Neuralis : keratosit kornea, endotel kornea, jalinan trabekulum,
stromairis dan koroid, otot siliaris, fibroblas dari sklera, vitreus dan selaput
meningendari n. optikus.
 Ectoderm neural: menghasilkan vesikel optik dan mangkok optik.
Mangkok optik : retina, epitel pigmen retina, muskulus dilatator pupil,
spingter pupil padairis dan serat n. optikus.
 Mesoderm, membentuk otot extraokuler, endotel pembuluh darah orbita
dan bola mata.

2
PAPER NAMA : Frihastina Lubis
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 080100080
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

2.2 Anatomi dan Fisiologi Mata

2.2.1 Anatomi Bola Mata

Secara struktral anatomis, bola mata berdiameter ±2,5 cm dimana 5/6


bagiannya terbenam dalam rongga mata, dan hanya 1/6 bagiannya saja yang
tampak pada bagian luar.

Gambar 2. Anatomi bola mata

Gambar diatas adalah gambar anatomi mata. Bagian-bagian mata mempunyai


fungsi-fungsi tertentu. Fungsi-fungsi dari anatomi mata adalah sebagai berikut:

 Sklera: Melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan menjadi tempat
melekatnya bola mata.
 Otot-otot mata, adalah Otot-otot yang melekat pada mata, terdiri dari:
muskulus rektus superior (menggerakan mata ke atas) dan muskulus rektus
inferior (mengerakan mata ke bawah).
 Kornea: memungkinkan lewatnya cahaya dan merefraksikan cahaya.
 Badan Siliaris: Menyokong lensa dan mengandung otot yang
memungkinkan lensa untuk beroakomodasi, kemudian berfungsijuga
untuk mengsekreskan aqueus humor.

3
PAPER NAMA : Frihastina Lubis
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 080100080
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

 Iris: Mengendalikan cahaya yang masuk ke mata melalui pupil,


mengandung pigmen.
 Lensa: Memfokuskan pandangan dengan mengubah bentuk lensa.
 Bintik kuning (Fovea): Bagian retina yang mengandung sel kerucut.
 Bintik buta: Daerah syaraf optic meninggalkan bagian dalam bola mata
 Vitreous humor: Menyokong lensa dan menjaga bentuk bola mata
 Aquous humor: Menjaga bentuk kantong bola mata

Adanya lensa dan ligamentum pengikatnya menyebabkan rongga bola


mata terbagi dua, yaitu bagian depan terletak di depan lensa, bagian ini berisi
carian yang disebut aqueous humor dan bagian belakang terletak di belakang
lensa berisi vitreous humor. Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga lensa agar
selalu dalam bentuk yang benar. Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi
bola mata dari kerusakan. Selaput transparan yang melapisi kornea dan bagian
dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Untuk mencegah kekeringan,
konjungtiva dibasahi dengan cairan yang keluar dari kelenjar air mata (kelenjar
lakrimal) yang terdapat di bawah alis. Air mata mengandung lendir, garam, dan
antiseptik dalam jumlah kecil. Air mata berfungsi sebagai alat pelumas dan
pencegah masuknya mikroorganisme ke dalam mata.

2.2.2 Anatomi Struktur Pelindung Bola Mata

Struktur di sekitar mata melindungi dan memungkinkan mata bergerak


secara bebas ke segala arah. Struktur tersebut melindungi mata terhadap debu,
angin, bakteri, virus, jamur dan bahan-bahan berbahaya lainnya, tetapi juga
memungkinkan mata tetap terbuka sehingga cahaya masih bisa masuk.

 Orbita adalah rongga bertulang yang mengandung bola mata, otot-otot,


saraf, pembuluh darah, lemak dan struktur yang menghasilkan dan
mengalirkan air mata.

4
PAPER NAMA : Frihastina Lubis
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 080100080
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

 Kelopak mata merupakan lipatan kulit tipis yang melindungi mata.


Kelopak mata secara refleks segera menutup untuk melindungi mata dari
benda asing, angin, debu dan cahaya yang sangat terang.
 Anatomi tambahan pada mata terdiri dari alis mata, bulu mata dan aparatus
lakrimalis.

Gambar 3. Anatomi struktur pelindung bola mata

2.2.3 Anatomi Lapisan Bola Mata

Bola mata mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga bola


mata. Ketiga lapis dinding ini dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:

1. Sklera

Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih
buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut
kornea. Konjungtiva adalah lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak
mata. Lapisan ini berfungsi melindungi bola mata dari gangguan.

5
PAPER NAMA : Frihastina Lubis
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 080100080
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Gambar 4. Lapisan bola mata

2. Koroid

Koroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam merupakan lapisan yang


berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk
retina. Warna gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan
sinar). Di bagian depan, koroid membentuk badan siliaris yang berlanjut ke depan
membentuk iris yang berwarna. Di bagian depan iris bercelah membentuk pupil
(anak mata). Melalui pupil sinar masuk. Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu
pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang masuk. Badan siliaris
membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan
relaksasi dari otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa.

3. Retina

Lapisan ini peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian retina berhubungan
dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang

6
PAPER NAMA : Frihastina Lubis
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 080100080
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

memanjang sampai ke otak. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka
terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik buta (fovea).

Gambar 5. Retina

2.2 Definisi
Coloboma adalah celah atau defek yang dapat terjadi pada kelopak mata,
iris, retina atau diskus optikus yang disebabkan oleh kegagalan fusi antara
contagious tissue dari fisura fetus selama masa kehamilan. Dengan kata lain,
coloboma adalah celah dari bagian struktur mata karena mata bayi tidak
berkembang secara bagus pada masa kehamilan. Organ mata mulai berkembang
pada minggu keempat atau kelima maa kehamilan dan berkembang secara
lengkap pada minggu kedelapan masa kehamilan.

2.2 Epidemiologi
Coloboma terjadi kurang lebih 1 kasus dalam 10.000 kelahiran di Amerika
Serikat. Di Virginia, dilaporkan kurang lebih 8 bayi menderita coloboma.

2.3 Etiologi
Kebanyakan coloboma terjadi secara sporadis dan tidak melibatkan
genetik. Ini terbukti pada kasus dimana orang yang menderita coloboma tidak
meningkatkan risiko untuk mendapatkan anak dengan kelainan coloboma juga.

7
PAPER NAMA : Frihastina Lubis
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 080100080
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Pada beberapa kasus, coloboma merupakan cacat turunan dengan pola autosomal
dominant. Pada beberapa kasus, pasien yang menderita coloboma akan
mempunyai resiko 50% mendapatkan anak yang juga menderita coloboma.
Organ mata pada fetus berkembang secara cepat pada tiga bulan pertama
kehamilan, dimana bagian-nbagian mata dibentuk dan diberi nutrisi melalui celah
fetus. Jika mata berkembang secara sempurna celah harusnya tertutup, jika celah
tidak tertutup sebagian atau seluruhnya, celah tersebut disebut coloboma.
Terkadang coloboma adalah bagian dari beberapa kelainan kongenital.
Biasanya coloboma pada mata berhubungan dengan malformasi kongenital pada
otak, ensefalokel basal, bibir sumbing, tidak tebentuknya korpus kalosum, dan
disfungsi endokrin.

Pada suatu sindrom yang disebut sindrom CHARGE, adanya Coloboma


disertai dengan, Heart defects, choanal Atresia, Retarded growth, Genital
abnormalities, dan Ear anomalies, yang dijumpai pada bayi baru lahir. Ada juiga
sindrom aicardi yang hanya terjadi pada wanita karena diturunkan secara mutasi
genetik X-linked dominan. Wanita yang menderita sindrom ini akan memiliki
mata kecil (mikroftalmia), kista orbita, retinal detachment, katarak dan retardasi
mental.

Patogenesis
Untuk mengerti bagaimana coloboma terjadi, harus diketahui terlebih
dahulu bagaimana proses terbentuknya mata pada saat masa kehamilan.
Perkembangan mata dimulai sebagai tangkai yang keluar dari otak. Ujung dari
masing-masing tangkai akan menjadi mata itu sendiri, sisa dari tangkai tersebut
akan menjadi nervus optikus yang menghubungkan mata dengan otak. Terdapat
suatu lapisan pada bagian bawah masing-masing tangkai, dimana pembuluh darah
berjalan disitu. Lapisan ini dikenal sebagai fisura optik, fisura koroid, atau fisura
embriogenik. Saat minggu kelima masa kehamilan, lapisan itu harusnya tertutup.
Penutupan dimulai pada pertengahan berkembangnya mata. Proses ini siap pada

8
PAPER NAMA : Frihastina Lubis
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 080100080
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

minggu ketujuh kehamilan. Jika penutupan tidak berkembang sempurna,


terbentuklah coloboma pada uvea.

Coloboma dapat terjadi di bagian mana saja, dimana penutupan lapisan


tersebut tidak terjadi. Bayi baru lahir dapat menderita coloboma pada iris ( tidak
tertutupnya lapisan fisura depan), coloboma pada lapisan korioretinal ( tidak
tertutupnya fisura belakang), atau kombinasi. Coloboma uvea dapat terjadi pada
satu mata ( unilateral ) ataupunpada kedua mata ( bilateral ). Fakta bahwa lapisan
tersebut berjalan pada bagian bawah tangkai adalah alasan mengapa coloboma
pada uvea selalu berlokasi di bagian bawah sudut mata.

2.6 Manifestasi klinis


Manifestasi klinis pada coloboma bergantung pada jumlah dan lokasi
jaringan yang hilang. Coloboma pada mata bisa ringan sampai berat. Coloboma
pada pupil dapat berupa “keyhole-like shaped pupil” atau “notch” atau celah pada
pupil, tetapi diagnosis sering terlambat karena anak tidak mampu mengatakan
keluhan pengelihatannya. Jika coloboma terdapat pada lensa dan defek yang
terjadi besar, maka akan mempengaruhi iris dan koroid, yang akan meningkatkan
resiko kerusakan retina.
Jika coloboma terdapat pada iris, biasanya tidak terdapat keluhan
gangguan pengelihatan. Coloboma pada retina mungkin menyebabkan titik buta
pada area pengelihan di satu atau kedua mata, keparahan rusaknya pengelihatan
bergantung pada lokasi coloboma.
Coloboma pada nervus optikus dapat menyebabkan gangguan
pengelihatan yang luar biasa karena nervus optikus berfungsi menyalurkan signal
pengelihatan ke otak. Sementara coloboma pada makula mungkin tidak
mempengaruhi pengelihatan.
Sekitar 80% paenderita sindrome CHARGE mengalami satu jenis
coloboma bahkan lebih. Jika coloboma mengenai makula dan nervus optikus,
maka pasien akan mengeluhkan gejala berkurangnya pengelihatan. Joubert

9
PAPER NAMA : Frihastina Lubis
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 080100080
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

syndrome dan lenz microphtalmia syndrome adalah dua sindrom berbeda yang
berhubungan dengan coloboma.
Pasien yang menderita coloboma pada retina akan mengalami apa yang
disebut “field defect” , dimana pasien akan mengeluhkan hilangnya pengelihatan
pada lokasi yang spesifik. Karena biasanya coloboma pada retina lebih sering
pada bagian bawah, biasanya pengelihatan bagian atas yang akan hilang.
Pasien yang menderita coloboma pada mata bagian depan tidak
mengeluhkan berkurangnya pengelihatan. Pada beberapa orang akan dilaporkan
lebih sensitif terhadap cahaya.
Terkadang coloboma dijumpai berhubungan dengan kondisi mata lainnya
seperti :
- Warna mata yang berbeda antara kedua mata (heterochromia)
- Mata kecil (microphtalmia)
- Meningkatnya ketebalan kornea
- Lensa berawan (katarak)
- Meningkatnya tekanan bola mata (glaukoma)
- Malformasi retina (retinal dysplasia)
- Miopia
- Pergerakan mata yang involunter (nystagmus)

Coloboma merupakan cacat kongenital yang dapat berdiri sendiri atau


berhubungan dengan penyakit lainnya. Terkadang penyakit yang menyertai bisa
sedikit seperti adanya skin tags dekat telinga, atau bisa juga banyak seperti pada
defek ginjal atau jantung. Ada beberapa penyakit yang berhubungan secara
genetik dengan coloboma, yaitu :
- CHARGE syndrome
- Cat-eye syndrome
- Kabuki syndrome
- 13q deletion syndrome
- Wolf-hirshhorn syndrome

10
PAPER NAMA : Frihastina Lubis
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 080100080
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

2.4 Jenis-jenis coloboma


Ada berbagai jenis coloboma bergantung bagian mana yang terlibat.
Coloboma dapat terjadi pada :
 Kelopak mata
 Lensa
 Makula
 Diskus optikus
 Uvea

Gambar 2.4.1. Fundus normal

 Coloboma pada kelopak mata


Coloboma pada kelopak mata adalah tidak terbentuknya lembaran kelopak
mata bagian atas atau bawah. Coloboma pada kelopak mata merupakan cacat
genetic, yang terjadi karena terganggunya perkembangan kelopak mata pada saat
masa kehamilan. Coloboma pada kelopak mata atas bagian medial biasanya
adalah kelainan yang tidak disertai kelainan di tempat lain. Sedangkan coloboma
kelopak mata bagian bawah pada umumnya disertai kelainan sistemik, seperti
Treacher Collins Syndrome, Goldenhar Syndrome, dan deformiitas lakrimal. True
Coloboma dalah coloboma diumana tepi dari kelopak mata tidak terbentuk.

11
PAPER NAMA : Frihastina Lubis
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 080100080
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Gambar 2.4.2. upper lid coloboma

Gambar 2.4.3. lower lid coloboma

 Coloboma pada lensa


Pada jenis coloboma ini tidak dijumpai lembaran lensa. Lensa berfungsi
untuk memfokuskan cahaya sehingga tepat jatuh pada retina, akan terlihat
gambran seperti ada celah pada lensa.

12
PAPER NAMA : Frihastina Lubis
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 080100080
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Gambar 2.4.4 coloboma pada lensa

 Coloboma pada makula


Coloboma jenis ini terdapat pada pusat retina yaitu makula yang tidak
berkembang secara normal. Makula memiliki respon terhadap cahaya terang dan
pengelihatan warna. Coloboma pada makula disebabkan oleh adanya gangguan
atau inflamasi retina bayi selama masa kehamilan.

Gambar 2.4.5 coloboma pada makula


 Coloboma pada nervus optikus, koroid dan retina

13
PAPER NAMA : Frihastina Lubis
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 080100080
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Coloboma jenis ini jarang, akan tetapi lebih berpotensial untuk merusak
pengelihatan. Retina adalah lapisan saraf di belakang mata. Koroid adalah lapisan
yang kaya akan pembuluh darah di belakang retina. Nervus optikus
menghubungkan bagian belakang mata dengan otak dan membawa signal saraf
dari organ mata ke otak.

Gambar2.4.6 coloboma pada nervus optikus

Coloboma pada nervus optikus disebut juga dengan Morning Glory


Anomaly, diskus optikus memiliki bentuk “excavated funnel shaped” dengan
jaringan papilar yang meninggi. Pinggir pembuluh darah membentuk “peculiar
radiating pattern reminiscent of a flower”

 Coloboma pada uveas


Coloboma jenis ini biasanya terdapat pada iris (iris adalah bagian
berwarna dari mata), terdapatnya tanda klasik yaitu “keyhole or cat-eye
appearance” pada iris ataupun koroid. Coloboma pada iris tidak mempengaruhi
pengelihatan.

14
PAPER NAMA : Frihastina Lubis
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 080100080
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

2.5
-

2.7 Penatalaksanaan
Coloboma tidak bisa diobati secara medis. Jika seorang anak menderita
coloboma, sang anak harus dimonitor secara ketat untuk melihat ada atau tidaknya
resiko keterlibatan defek pada mata yang lebih serius. Risiko terlepasnya retina
atau terjadinya glaukoma meningkat pada coloboma. jika mata menjadi kecil atau
terdistorsi berat, mata atau lensa buatan bisa dipakai untuk kosmetik. Anak
dengan coloboma tidak terlalu bisa untuk melihat cahaya terang karena pupil tidak
dapat mengatur cahaya yang masuk secara normal. Beberapa dokter
menganjurkan anaka tersebut untuk menggunakan kaca mata untuk mengatasi
pengelihatan pada cahaya yang sangat terang.

15
PAPER NAMA : Frihastina Lubis
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 080100080
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi
keluhan gangguan pengelihatan pada penderita coloboma :
- Koreksi refraksi eror dengan menggunakan kaca mata ataupun lensa
kontak
- Memaksimalkan pengelihatan pada mata yang paling banyak terlibat
dalam kasus-kasus terdapatnya coloboma yang asimetris.
- Memastikan tidak terjadi ambliopia (lazy eyes) pada kasus coloboma
yang asimetris.
Terkadang terapi ambliopia seperti patching, penggunaan kaca mata, atau
penggunaan drops dapat memperbaiki pengelihatan pada coloboma yang parah.
- Mengobati penyakit mata yang menyertai coloboma, misalnya katarak.
- Mencegah terjadinya komplikasi yang mungkin terjadi pada retinal
coloboma seperti pertumbuhan pembuluh darah baru yang abnormal
(noevascularization) atau retinal detachment.
- Konseling genetik.

Penatalaksanaan coloboma pada kelopak mata bertujuan untuk melindungi


bola mata dan membuat tampak alami, dimulai dengan pemberian lubrication.
Pembedahan dilakukan pada usia 6-12 bulan tergantung ukuran dan lkokasi
defect. Penatalaksanaan coloboma pada kelopak mata ada dua macam, yaitu tidak
nmengenai tepi kelopak mata dan mengenai tepi kelopak mata. Direct Closure
dilakukan pada coloboma yang tidak mengenai tepi kelopak mata. Coloboma
yang mengenai tepi kelopak mata dibagi menjadi :
1. Small upper eyelid defect (33%), dilakukan direct closure.
2. Moderate upper eyelid defect (33-50%), dengan memperluas segment
lateral dengan insisi tendon kantus lateralis dan membuat semicircular
flap.
3. Large upper yelid defect (>50%), dilakukan full thickness lower eyelid
flap dengan teknik Cutler-beard.

16
PAPER NAMA : Frihastina Lubis
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 080100080
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

2.8 Prognosis
Sekitar 8 % coloboma pada retina dan koroid akan berkembang menjadi
retinal detachment. Perbaikan dengan pembedahan dibutuhkan pada kasus ini.
Persentase yang lebih kecil berkembang menjadi choroidal neovascular
membranes, yaitu pembuluh darah yang berkembang secara abnormal dibwah
retina sekitar coloboma. Terapi laser diperlukan untuk menghentikan pertumbuhan
pembuluh darah yang abnormal tersebut.
Anak dengan coloboma bisa berkembang juga menjadi ambliopia, yang
disebut dengan “lazy eye”, dimana keterlibatan otak dalam proses pengelihatan
tidak berkembang secara bagus. Patch terapy dibutuhkan pada kasus ini.

BAB 3
PENUTUP
Koloboma adalah kondisi medis yang ditandai dengan lubang akibat cacat
pada struktur bola mata, seperti retina, iris, dan pada beberapa kasus yang sangat
jarang, kelopak mata atau diskus optikus. Hal ini merupakan kelainan kongenital
jarang yang terjadi akibat kesalahan pertumbuhan mata di dalam kandungan.
Koloboma dapat timbul pada salah satu atau kedua bola mata dan beratnya
bervariasi tergantung dari lokasi koloboma; bila terjadi pada iris cenderung lebih
besar berpengaruh pada segi kosmetik sedangkan bila terjadi pada retina atau
saraf optikus biasanya menyebabkan kehilangan lapang pandang yang berat. Pada

17
PAPER NAMA : Frihastina Lubis
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 080100080
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

beberapa individu, timbulnya koloboma dapat merupakan tanda dari proses yang
lebih dalam, sindroma dari penyakit yang mendasari atau malformasi pada organ-
organ lain, seperti jantung, hidung atau alat kelamin.
Koloboma mempengaruhi pandangan, tergantung dari tingkat keparahan
sesuai dengan ukuran dan lokasi. Misalnya, bila hanya sebagian kecil dari iris
yang rusak, pandangan mungkin saja normal. Namun bila terjadi pada retina atau
saraf optik, maka pandangan pasien akan rusak dan sebagian besar lapangan
pandang akan hilang. Kadang-kadang mata dapat mengecil atau mikroftalmos,
dan bahkan pasien dapat menderita penyakit mata lainnya seperti glaukoma.
Coloboma tidak bisa diobati secara medis. Jika seorang anak menderita
coloboma, sang anak harus dimonitor secara ketat untuk melihat ada atau tidaknya
resiko keterlibatan defek pada mata yang lebih serius. Khusus pada
Penatalaksanaan coloboma kelopak mata dapat dilakukan tindakan pembedahan
yang bertujuan untuk melindungi bola mata dan membuat tampak alami

DAFTAR PUSTAKA

1. Acosta, M.t., & Pearl, P.L. (2003). Joubert syndrome. In the national
organization for Rare Disorders (Ed.), NORD guide to rare disorders (p.
542). Philadelphia, PA: Lippincott Williams & Wilkins.

18
PAPER NAMA : Frihastina Lubis
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 080100080
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

2. Micro and Anopthalmic Childrens [sic] Society. (n.d.). Detailed


information. Retrieved October 6, 2006 from
http://www.macs.org.uk/detailed.html
3. Opitz, J.M. (2003). Lenz microphthalmia syndrome. In The National
Organization for Rare Disorders (Ed.). NORD guide to rare disorders (p.
654). Philadelphia, PA: Lillincott Williams & Wilkins.
4. Hartshorne, T.S. & Hartshorne, N.S. (1998). CHARGE syndrome or
association. In L. Phelps (Ed.), Health-related disorders in children and
adolescents (pp. 154-160). Washington D.C.: American Psychological
Association.
5. Royal National Institute of the Blind. (July, 2006). Eye Info. Retrieved
October 4, 2006 from
http://www.rnib.org.uk/xpedio/groups/publis/documents/PublicWebsite/pu
blis_rnib003643.hcsp
6. American Academy of Opthalmology : Clinical Optics, Section 3. Basic
Clinical Science Course, 2010-2011, page 181-195.
7. Anna Mitman, R. N. (2008, February). Eye Health>Coloboma. Retrieved
July 3, 2011, from Royal National Institute of Blind
People:http://www.rnib.org.uk/eyehealth/eyeconditions/conditionsac/pages
/coloboma.aspx
8. Bethanne Black, T. G. (2005). Coloboma. Retrieved July 5, 2011, from
Healthline- Connect to Better
Health:http://www.healthline.com/galecontent/coloboma-1
9. Cassin, B. (2006). Dictionary of Eye Terminology. In B. Cassin, & M. P.
Rubin (Ed.), Dictionary of Eye Terminology (5th ed., p. 69). Gainseville,
Florida: Triad Publishing Company
10. Columbia Ophthalmology Consultants at Columbia University Medical
Center . (n.d.). Eye Disorders>Coloboma. Retrieved Jujly 3, 2011, from
Columbia Ophthalmology Consultants at Columbia University Medical
Center : http://www.columbiaeye.org/coloboma.html

19
PAPER NAMA : Frihastina Lubis
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 080100080
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

11. Delphine Blain, S. M. (2009, July 20). Coloboma. Retrieved July 3, 2011,
from National Eye Institute, National Institutes of Health:
http://www.nei.nih.gov/health/coloboma/factsaboutcoloboma.pdf

20

Anda mungkin juga menyukai