Anda di halaman 1dari 4

1.

Istilah manajemen berasal dari kata management (bahasa Inggris), turunan dari kata “ to
manage” yang artinya mengurus atau tata laksana atau ketata laksanaan. Asal kata
“strategi” adalah turunan dari kata dalam bahasa Yunani, strategos.
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian
keputusan - keputusan, manajemen strategis berfokus pada proses penetapan tujuan
organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta
mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan
pencapaian tujuan organisasi.

2. Berikut ini adalah beberapa manfaat manajemen strategi:

a. Manajemen strategi dapat menghasilkan keputusan terbaik bagi organisasi


b. Kegiatan merumuskan strategi akan membantu meningkatkan kemampuan
organisasi dalam menghadapi berbagai tantangan
c. Keterlibatan pegawai dalam merumuskan strategi akan membuat merek mengerti
dan menghargai produktivitas yang pada akhirnya meningkatkan motivasi kerja
d. Implementasi manajemen strategi akan membuat sebuah organisasi menjadi lebih
peka terhadap ancaman dari luar
e. Manajemen strategi yang baik akan membantu mencegah berbagai masalah yang
berasal dari dalam ataupun dari luar
f. Implementasi manajemen strategi akan membuat proses operasional sebuah
organisasi menjadi lebih efektif dan efisien
g. Strategi manajemen membantu perusahaan untuk bisa beradaptasi terhadap
perubahan
h. Pelaksanaan manajemen strategi akan membuat organisasi lebih profitable
ketimbang organisasi yang belum menerapkannya

Berikut 4 tujuan utama manajemen startegis dalam bisnis:

1. Memberikan Arah dalam Mencapai Tujuan


Seperti yang sudah disinggung dalam pengertian manajemen organisasi diatas
bahwa manajer berperan untuk mengarahkan semua pihak dalam hal ini sumber
daya perusahaan untuk melakukan kegiatan yang mengarah pada tujuan
perusahaan. Arah kegiatan yang jelas harus menjadi landasan untuk
mengendalikan dan mengevaluasi keberhasilan.

2. Menjaga Kepentingan Berbagai Pihak


Manajer dalam menyusun strategi dengan mempertemukan kebutuhan masing-
masing pihak seperti supplier, karyawan, pemegang saham, perbankan dan juga
masyarakat secara luas. Komponen tersebut berperan dalam berhasil atau tidaknya
kebijakan yang dibuat.

3. Mengantisipasi Setiap Perubahan Secara Merata


Dengan adanya manajemen strategis memungkinkan para eksekutif untuk
mengantisipasi perubahan serta menyiapkan pedoman untuk pengendalian.
Tujuannya untuk memperluas kerangka berpikir secara perspektif.
4. Berkaitan Dengan Efektivitas dan Efisiensi
Manajer strategi bertanggung jawab tidak hanya untuk mengkonsentrasikan
kemampuan diatas kepentingan efisiensi melainkan juga memiliki perhatian yang
serius terhadap sumber daya untuk bekerja keras dengan melakukan pekerjaan
secara efektif.

3. Pentingnya peranan strategi manajemen bagi perusahaan atau organisasi, yaitu:


a. Memberi arah jangka panjang yang akan dituju.
b. Membantu perusahaan atau organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang
terjadi.
c. Membuat suatu perusahaan atau organisasi menjadi lebih aktif.
d. Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu perusahaan atau organisasi dalam
lingkungan yang semakin beresiko.
e. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi.
f. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.
g. Keterlibatan karyawan dalam perubahan strategi akan lebih memotivasi mereka pada
tahap pelaksanaannya.

4. Fungsi manajemen strategi adalah untuk menyusun, menerapkan dan mengevaluasi


keputusan dan tindakan yang dapat digunakan untuk menformulasikan serta
mengimplementasikan strategi yang memiliki daya saing yang tinggi yang sesuai dengan
perusahaan maupun lingkungan untuk mencapai tujuan.

5. Mengapa Beberapa Perusahaan Tidak Melakukan Perencanaan Strategis Berikut ini


adalah beberapa alasan untuk tiada atau buruknya perencanaan strategis adalah :
 Struktur penghargaan yang buruk . Ketika sebuah organisasi mencapai kesuksesan,
sering kali ia gagal untuk memberikan penghargaan yang sepantasnya untuk keberhasilan
tersebut.
 Dalam pergulatan untuk bertahan . Sebuah organisasi bisa jadi begitu terpuruk dalam
krisis manajemen dan berjuang keras mengatasinya, sehingga tidak punya waktu untuk
menyusun rencana.
 Menyia-nyiakan waktu. Beberapa perusahaan melihat perencanaan sebagai penyia-
nyiaan waktu karena tidak ada produk yang dapat dipasarkan diproduksi.
 Terlampau Mahal. Beberapa organisasi secara kultural tidak senang mengerahkan
sumber daya.
 Kemalasan. Orang mungkin enggan mengerahkan usaha untuk merumuskan rencana.
 Puas dengan keberhasilan. Terutama ketika sebuah perusahaan berhasil, orang mungkin
merasa tidak perlu membuat rencana karena toh mereka baik-baik saja dengan keadaan
saat itu.
 Takut gagal. Dengan tidak mengambil tindakan, hanya ada sedikit resiko kegagalan
kecuali bila persoalan yang dihadapi penting dan mendesak.
 Kepercayaan diri yang berlebih. Dengan semakin banyaknya pengalaman, orang
mungkin merasa lebih bergantung pada rencana yang tidak terlalu formal.
 Pengalaman buruk masa lalu. Orang bisa jadi memiliki pengalaman yang buruk dengan
perencanaan,terutama jika rencana tersebut bertele-tele.
 Kepentingan pribadi. Ketika seseorang telah mencapai status, privilege, atau keyakinan
diri melalui penggunaan sistem lama secara efektif, ia dapat melihat suatu rencana baru
sebagai ancaman.
 Ketakutan akan sesuatu yang belum jelas. Orang kadang merasa tidak yakin akan
kemampuan mereka untuk belajar keterampilan-keterampilan baru, akan adaptasi mereka
dengan sistem baru, atau akan kemampuan mereka untuk memainkan peran baru.
 Perbedaan pendapat. Orang mungkin saja merasa bahwa suatu rencana salah. Mereka
mungkin melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda, atau memiliki aspirasi
mengenai diri mereka sendiri atau oranisasi yang tidak sejalan dengan rencana tersebut.
dan
– Kecurigaan, dimana karyawan tak percaya pada manajemen. Lubang Perangkap dalam
Manajemen Strategis.

6. Faktor Lingkungan Internal


adalah data yang diperlukan dari lingkungan internal perusahaan. Data lingkungan
internal terdiri atas struktur organisasi, sumber daya manusia dan produk . Pada struktur
organisasi perusahaan dapat menggambarkan kelebihan ataupun kelemahan serta potensi
yang dimiliki. Struktur organisasi ini merupakan kekuatan dan kelemahan internal
perusahaan. Sumber daya perusahaan tidak hanya berupa aset, seperti orang, uang, serta
fasilitas, tetapi juga konsep serta prosedur teknik yang biasa dipergunakan di perusahaan.
Faktor Lingkungan Eksternal
Faktor lingkungan eksternal adalah data yang diperoleh dari luar perusahaan yang
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan dalam percaturan perekonomian
nasional maupun internasional, yaitu lingkungan umum (faktor social, teknologi),
lingkungan perekonomian nasional, kebijakan perekonomian politik, lingkungan
operasional (kondisi pesaing, kekuatan pembeli, ancaman kekuatan pendatang baru,
kekuatan pemasok).

7. Strategi : adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Beberapa perusahaan mungkin mempunyai tujuan yang sama tetapi strategi yang dipakai
untuk mencapai tujuan tersebut dapat berbeda. Strategi dibuat berdasarkan suatu tujuan.
Taktik : adalah tahap-tahap atau langkah-langkah tertentu yang dipakai untuk
melaksanakan strategi. Jika manajemen sudah merumuskan tujuan dan strateginya, maka
ia berada dalam posisi untuk menentukan taktik.
Perbedaan : Taktik memiliki ruang lingkup dan waktu yang lebih sempit dibandingkan
dengan Strategis.

8. Hirarki Strategi : Hierarki pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan biasanya


terdiri dari tiga jenjang. Pada puncak hirarki yang terletak tingkat korporasi (perusahaan)
yaitu suatu urusan yang merupakan sebuah kumpulan bisnis yang secara relatif
independen, yang kadang-kadang disebut sebagai Strategic Unit Bisnis. Pada bagian
tengah hirarki, pengambilan keputusan terletak tingkat bisnis atau strategi kompetitif.
Para manajer yang terdapat di dalamnya biasanya disebut manajer bisnis dan korporasi.
Pada bagian bawah hierarki pengambilan keputusan strategi, terletak tingkat fungsional.
Strategi fungsional berkaitan dengan interpretasi peran dari fungsi atau departemen dalam
menerapkan strategi kompetitif.
Model Strategi :

9. a. Posisi Strategi
Porter menjabarkan tiga basis posisi strategis. Ketiganya tidak mutually exclusive dan
seringkali saling bersinggungan.
Basis pertama didapatkan dengan memproduksi bagian kecil (subset) sebuah
produk dari industri tertentu.
Basis kedua adalah melayani sebagian besar atau bahkan seluruh kebutuhan dari
seke konsumen tertentu, yang disebut sebagai needs-based positioning.
Basis ketiga didapatkan dengan menarget konsumen yang dapat diakses dalam
cara yang berbeda, yang disebut sebagai access-based positioning.
b. Pembentukan strategi adalah kombinasi dari tiga proses utama sebagai berikut:
 Melakukan analisis situasi, evaluasi diri dan analisis pesaing: baik internal
maupun eksternal; baik lingkungan mikro maupun makro.
 Bersamaan dengan penaksiran tersebut, tujuan dirumuskan. Tujuan ini harus
bersifat paralel dalam rentang jangka pendek dan juga jangka panjang. Maka di
sini juga termasuk di dalamnya penyusunan pernyataan visi (cara pandang jauh ke
depan dari masa depan yang dimungkinkan), pernyataan misi (bagaimana peran
organisasi terhadap lingkungan publik), tujuan perusahaan secara umum (baik
finansial maupun strategis), tujuan unit bisnis strategis (baik finansial maupun
strategis), dan tujuan taktis.
c. Komponen peroses manajemen strategi
a. Eksternal
b. Internal
c. evaluasi dan pemantauan kemajuan perusahaan ke arah sasaran strategisnya.

Anda mungkin juga menyukai