Kita sudah mengenal Matematika sejak kita usia dini. Mengapa saya mengatakan
sejak dini kita sudah mengenal Matematika? Jawabannya karena kita sejak dini sudah
dikenalkan oleh orang tua kita tentang angka, ibu kita sebelum kita bersekolah di jenjang
PAUD pasti telah mengajarkan angka 1-10 ibu mengenalkan bagaimana bentuk-bentuk
angka 1,2,3 dsb... dan angka termasuk bagian dari Matematika. Nah, tapi dari zaman dahulu
Matematika adalah pelajaran yang sangat ditakuti oleh kaum pelajar. Seolah-olah Matematika
adalah Hantu. Tidak tampak namun kehadirannya sangat menakuti semua kalangan pelajar.
Mengapa saya bicara demikian karena saya telah melakukan sebuah penelitian tentang
pelajaran matematika. Dimana hasil dari penelitian tersebut adalah banyak pelajar yang sulit
memahami Matematika, dan Matematika adalah pelajaran yang penuh dengan Rumus dan
kita harus menghafal Rumus tersebut, Matematika Ribet, dsb. Bahkan Matematika adalah
Ratu mata pelajaran di tingkat para pelajar.
Nah,sebelum kita membahas Matematika lebih dalam yuks kita mengenal Matematika
terlebih dahulu. Dimulai dari Mengapa belajar matematika, pengertian matematika,manfaat
matematika,dsb. Dan yang harus kalian ketahui sebenarnya matematika itu asyik bagi yang
suka tantangan, dan tidak sulit maupun ribet bagi yang memiliki hati yang sabar .
1|Zee_hiepo
Bagaiamana kita dapat menggambarkan arti dari matematika itu sendiri jika setiap
pengertian yang diberikan oleh para ilmuan berbeda-beda. Bila kita harus menjawab
pertanyaan matematika itu apa? Maka kita hanya perlu membayangkan dan mendefinisikan
dengan factor atau hal yang berkaitan dengan matematika itu sendiri namun tetap dalam
konteks matematika itu sendiri.
Sedangkan pengertian matematika menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah
ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan dan prosedur operasional yang
digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan. Dalam perkembangannya bilangan ini
diaplikasikan ke bidang ilmu-ilmu lain sesuai penggunaannya. Misalnya materi fungsi
digunakan dalam ilmu ekonomi untuk mempelajari fungsi permintan dan fungsi penawaran.
Berdasarkan karakteristik tersebut maka matematika merupakan suatu ilmu yang penting
dalam kehidupan bahkan dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini yang harus
ditekankan kepada siswa sebelum mempelajari matematika dan dipahami oleh guru. Dari sisi
siswa, pemahaman tentang manfaat matematika dalam kehidupan sangat berperan penting.
Ada pepatah "Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta". Artinya dalam proses
belajar khususnya belajar matematika, siswa harus mengenal dulu apa itu matematika ?
Bagaimana proses matematika ? dan Untuk apa itu matematika ? Nah,semakin menarik nih
pembahasan tentang Matematika.
Trus belajar integral, differensial, aljabar linier, fungsi kompleks apakah memberikan
pengaruh bagi kehidupan kita?
Buat yang penasaran, intip nih beberapa manfaat yang kamu dapet kalo belajar matematika.
1. cara berpikir matematika itu sistematis, melalui urutan-urutan yang teratur dan
tertentu. dengan belajar matematika, otak kita terbiasa untuk memecahkan masalah
secara sistematis. Sehingga bila diterapkan dalam kehidupan nyata, kita bisa
menyelesaikan setiap masalah dengan lebih mudah
2. cara berpikir matematika itu secara deduktif. Kesimpulan di tarik dari hal-hal yang
bersifat umum. bukan dari hal-hal yang bersifat khusus. sehingga kita menjadi terhindar
dengan cara berpikir menarik kesimpulan secara “kebetulan”. Misalnya kita tidak bisa
menyatakan kalo “kita tidak boleh lewat jalan A pada hari sabtu, karena jalan tersebut
meminta tumbal tiap hari sabtu” hanya karena ada beberapa orang yang kebetulan
kecelakaan dan meninggal di jalan tersebut pada hari sabtu. Kita seharusnya berpikir
2|Zee_hiepo
bahwa orang yang meninggal di jalan tersebut pada hari sabtu bukan karena tumbal. tapi
harus dianalisa lagi apakah karena orang tersebut tidak hati-hati, ataukah jalan yang
sudah agak rusak, atau sebab lain yang lebih rasional.
3. Belajar matematika melatih kita menjadi manusia yang lebih teliti, cermat, dan tidak
ceroboh dalam bertindak. Bukankah begitu? coba saja. masih ingatkah teman-teman saat
mengerjakan soal-soal matematika? kita harus memperhatikan benar-benar berapa
angkanya, berapa digit nol dibelakang koma, bagaimana grafiknya, bagaimana dengan
titik potongnya dan lain sebaganya. jika kita tidak cermat dalam memasukkan angka,
melihat grafik atau melakukan perhitungan, tentunya bisa menyebabkan akibat yang
fatal. jawaban soal yang kita peroleh menjadi salah dan kadang berbeda jauh dengan
jawaban yang sebenarnya.
4. Belajar matematika juga mengajarkan kita menjadi orang yang sabar dalam
menghadapi semua hal dalam hidup ini. saat kita mengerjakan soal dalam matematika
yang penyelesaiannya sangat panjang dan rumit, tentu kita harus bersabar dan tidak cepat
putus asa. jika ada lamgkah yang salah, coba untuk diteliti lagi dari awal. jangan-jangan
ada angka yang salah, jangan-jangan ada perhitungan yang salah. namun, jika kemudian
kita bisa mengerjakan soal tersebut, ingatkah bagaimana rasanya? rasa puas dan bangga.(
tentunya jika dikerjakan sendiri, bukan hasil contekan, he.he.he.he). Begitulah hidup.
kesabaran akan berbuah hasil yang teramat manis.
5. Yang tidak kalah pentingnya, sebenarnya banyak kog penerapan matematika dalam
kehidupan nyata. Tentunya dalam dunia ini, menghitung uang, laba dan rugi, masalah
pemasaran barang, dalam teknik, bahkan hampir semua ilmu di dunia ini pasti
menyentuh yang namanya matematika.
Maka sering kali kita mendengar bahwa matematika itu sulit, padahal kesulitan itu bisa
diatasi apabila didukung dengan banyaknya latihan dirumah, mungkin bukan hanya
matematika saja yang perlu latihan di rumah pada pelajaran lain pun sama. Menurut Robert
K. Cooper dan Ayman Sawaf, membuat satu konsep bahwa “Kecerdasan emosional”
dianggap akan dapat membantu siswa dalam mengatasi hambatan-hambatan psikologis yang
ditemuinya dalam belajar. Menurutnya kecerdasan emosional adalah “Kemampuan
merasakan, memahami dan secara eefktif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai
sumber energi, informasi, koneksi, dan pengaruh manusiawi”.
Kecerdasan emosional yang dimiliki siswa sangat berpengaruh terhadap hasil belajar,
karena emosi memancing tindakan seorang terhadap apa yang dihadapinya. Pembelajaran
matematika merupakan pengembangan pikiran yang rasional bagaimana kita dapat
mereflesikan dalam kehidupan sehari-hari. Dari alasan tersebut penulis tertarik untuk meneliti
tentang pengaruh kecerdasan emosional siswa terhadap prestasi hasil belajar matematik.
3|Zee_hiepo
Buktinya bahwa persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari dapat diuraikan dalam
model matematika sehingga penyelesaiannya lebih cepat dan sederhana. Hal ini sesuai
dengan tujuan pengajaran matematika di sekolah yang tertuang dalam kurikulum bahwa
matematika melatih siswa untuk berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan mampu menyelesaikan
masalah dengan tepat dan singkat serta dapat dipertanggungjawabkan.
Namun karena matematika memiliki sifat yang cukup abstrak sehingga sulit untuk
dapat menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari jika kita hanya berpendidikan
sarjana (yang umumnya baru tahu teorinya, belum banyak aplikasinya). Matematika tidak
hanya diterapkan dalam kehidupan seorang matematisi proffesional, namun matematika juga
kerap digunakan seorang dokter, insinyur elektronik, programmer, insinyur sipil, insinyur
mesin, ekonom, akuntan, manajer, maupun banyak ahli bidang lain. (Lalu mengapa yang
menggunakan semua penggunanya berpendidikan sarjana ke atas, karena sudah jelas kalau
materi matematika SMA disusun untuk calon ilmuwan berpendidikan sarjana ke atas).
Adapun beberapa contoh operasi-operasi matematika dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
1. Penerapan Aljabar bagi Ibu Rumah Tangga
Manfaat aplikasi Aljabar bagi Ibu Rumah Tangga adalah untuk memanajemen
uang gaji, uang saku anak, uang sekolah anak, dll. Contoh memanajemen uang bagi
Ibu Rumah Tangga adalah sebagai berikut:
Seorang Ibu setiap bulan mendapat gaji sebesar Rp2.000 .000,00 . Ia diberi uang
tambahan dari suaminya sebesar Rp 4.000 .000,00 per bulan. Dibutuhkan
Rp1.000 .000,00 untuk uang belanja per bulan. Uang kesehatan Rp500.000,00
dan uang sekolah total dari ke−2 anaknya sebesar Rp3.000 .000,00 . Sang Ibu
bingung, berapa uang saku perorangan yang harus ia berikan untuk kedua anaknya
tiap minggu tetapi uang per bulannya harus masih tersisa Rp1.000 .000,00 untuk
ditabung. Jika Ibu itu pintar Aljabar maka Ibu itu dapat menentukan uang saku
tersebut secara tepat.
Cara mengerjakan menggunakan Aljabar:
Kita anggap uang saku setiap anak per minggu sebagai x
(2.000 .000+4.000 .000) – 1.000.000 ¿
1.000.000+ 500.00+3.000.000+( 4 . 2 x )
6.000 .000 – 1.000.000 ¿
4.500 .000+(8 x)
5.000.000 ¿ 4.500 .000+8 x
5.000.000 – 4.500 .000 ¿ 8 x
500.000 ¿ 8 x
500.000
x ¿
8
x ¿ 62.500
4|Zee_hiepo
Jadi, uang saku setiap anak dalam waktu seminggu adalah Rp62.500,00 . Dengan
matematika dan sistem Aljabar, cukup simple kan?
6|Zee_hiepo
E. Matematika Kehidupan
“Matematika Kehidupan” ungkapan yang tersirat dan kita pahami dari ulasan berikut.
Dalam kehidupan hukum matematika seperti PLUS, MINUS, KALI dan BAGI juga
diterapkan dalam perhitungan amalan kehidupan kita. Dalam matematika kehidupan
tersebut yang perlu kita pahami adalah tingkat keagamaan kita (religius) dan tanggung
jawab kita. Misalkan :
Hikmahnya adalah :
(+) PLUS = BENAR
(-) MINUS = SALAH
1 1
¿
2 2
1
¿
10
7|Zee_hiepo
1
10
1
¿
100
1
100
1
Sedangkan = ( tak terhingga)
0
Maknanya adalah :
Kalau kita melakukan perbuatan baik, seperti sedekah misalnya, kemudian kita
mengharapkan balasan atas perbuatan itu, maka semakin kita banyak berharap hasilnya akan
1
semakin kecil ( dst) .
100
Tetapi ketika kita melakukannya dengan Ikhlas tanpa mengharapkan sesuatu imbalan apa pun
1
atau maka hasilnya akan “Tak Terhingga” yang artinya Tuhan akan memberikan
0
balasan yang tak terhingga.
Sehingga, Poin-poin yang dapat kita ambil dari matematika kehidupan diatas bagi kehidupan
kita adalah :
Tatkala engkau memperbaiki niatmu, saat itulah Allah memperbaiki
keadaanmu
Ketika engkau menginginkan kebaikan untuk orang lain, maka kebaikan itu
datang kepadamu dari arah yang tidak engkau kira
Di saat kita hidup untuk membuat orang lain bahagia, Allah menjadikan orang
lain membahagiakan kita. Maka carilah selalu celah untuk “memberi”, bukan
“mengambil”Setiap kali engkau memberi, maka di saat itulah engkau diberi tanpa
engkau meminta
8|Zee_hiepo
9|Zee_hiepo