Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

GEOMETRI TRANSFORMASI
Tentang
Setengah Putaran

Oleh
KELOMPOK III

Esi Adriani : 1514040077


Deni Rahmat Firdaus : 1514040087
Suci Chantika : 1514040092
Syafria Dwi Wahyuni : 1514040097

Dosen Pembimbing :
Hutomo Atman Maulana, M.Si

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA C


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
IMAM BONJOL PADANG
1438H/2017 M

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat-Nya Allah SWT yang senantiasa
memberikan kekuatan dan kesehatan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan
makalahGeometri Transformasi tentang Setengah Putaran dengan baik dan lancar.
Terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing kami dalam
pembuatan makalah ini.
Kami menyadari makalah yang kami buat ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi isi maupun teknik penulisan. Oleh karena itu, pada
kesempatan kali ini kami mengharapkan sumbang saran ataupun kritikan demi
membangun dari perbaikan untuk masa yang akan datang.

Padang, 10 April 2017

Kelompok III

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB. I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan...........................................................................................................1

BAB. II PEMBAHASAN ..................................................................................... 2

A. Defenisi Setengah Putaran ...........................................................................2


B. Rumus Setengah Putaran..............................................................................3
C. Sifat-sifat Setengah Putaran .........................................................................5
D. Hasil Kali Setengah Putaran ........................................................................7
BAB. III PENUTUP ............................................................................................10

A. Kesimpulan ...............................................................................................10
B. Saran .........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada pertemuan sebelumnya telah dipelajari materi tentang
Pencerminan. Sedangkan untuk pertemuan kali ini materi yang akan dibahas
ialah tentang Setengah Putaran.
Setengah putaran juga dinamakan pencerminan pada suatu titik atau
refleksi pada suatu titik, karena suatu setengah putaran mencerminkan setiap
titik bidang pada sebuah titik tertentu. Setengah putaran merupakan bekal
dalam mempelajari Dilatasi.
Setengah Putaran merupakan bagian dari Geometri Transformasi dan
merupakan salah satu bekal dalam mengajar matematika di SMP dan SMA/K.
Dalam mempelajari setengah putaran, kita harus mengetahui defenisi,rumus
sifat-sifat dan hasil kali setengah putaran. Oleh karena itu, kami dari
kelompok 3 akan memaparkan materi tentang setengah putaran.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah defenisi setengah putaran?
2. Apa rumus dari setengah putaran?
3. Apa saja sifat-sifat setengah putaran?
4. Bagaimanakah hasil kali setengah putaran?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi setengah putaran
2. Untuk mengetahui rumus setengah putaran
3. Untuk mengetahui sifat-sifat setengah putaran
4. Untuk mengetahui hasil kali setengah putaran

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Setengah Putaran


Sebuah setengah putaran pada titik A adalah suatu padanan SA
yang didefinisikan untuk setiap titik pada bidang sebagai berikut :
i) Apabila P ≠ A maka SA (P) = P′ sehingga A dititik tengah ruas garis 𝑃𝑃′
ii) SA (A) = A.
SA (P)

SA (Q)
Q′
A
P′

Contoh Soal:
Diberikan A,B dan C adalah titik-titik pada bidang ecluid V dan A adalah
titik tengah, lukislah :
a. Titik D sehingga D = SA (B)
b. Titik E sehingga E = SA (C)
Penyelesaian :

E C
A
D

Menurut definisi B ≠ A, maka SA (B) = D, dimana D diperoleh


perpanjangan BA sepanjang AB sehingga A titik tengah 𝐵𝐷.

2
B. Rumus Setengah Putaran
Teorema 7.4
Jika A = (a,b) dan P = (x,y) maka S𝐴 (P) = (2𝑎 − 𝑥, 2𝑏 − 𝑦)

P(x,y)

g
A(a,b)

P’(𝑥0 , 𝑦0 )

Gambar 7.4

Misalkan P’(𝑥0 , 𝑦0 ) adalah S𝐴 (P) maka A pertengahan / titik tengah 𝑃𝑃′.


Maka :
𝑥 + 𝑥0 𝑦 + 𝑦0
𝐴(𝑎, 𝑏) ⇒ 𝑎 = 𝑏=
2 2
2𝑏 = 𝑦 + 𝑦0
2𝑎 = 𝑥 + 𝑥0
2𝑏 − 𝑦 = 𝑦0
2𝑎 − 𝑥 = 𝑥0
Maka : 𝑃′ (2𝑎 − 𝑥, 2𝑏 − 𝑦)
Jadi : S𝐴 (𝑃) = (2𝑎 − 𝑥, 2𝑏 − 𝑦)
Defenisi : A dinamakan titik tetap (invarian) transformasi T apabila
berlaku T(A) = A
Defenisi : Sebuah transformasi T yang bersifat bahwa sebuah garis petanya
juga dinamakan kalineasi
Defenisi : Suatu kalineasi A dinamakan suatu dilatasi apabila untuk setiap
garis g berlaku sifat A(g) // g. Salah satu contoh adalah setengah
putaran.

3
Contoh Soal :
Apabila A = (2,3), tentukanlah :
a) SA (C)apabila C = (2,3)
b) SA (P)apabila P = (x, y)
Penyelesaian :
a) Diketahui : A = (2,3)
C = ( 2, 3)
Ditanya : SA (C) … . ?
Jawab :
SA (C) = (2𝑎 − x, 2b − y)
𝐴 = (2,3) = (𝑎, 𝑏)
𝐶 = (2,3) = (𝑥, 𝑦)
SA (C) = (2(2) − 2,2(3) − 3)
= (4 − 2,6 − 3)
= (2,3)
Jadi, SA (C) = (2,3)
b) Diketahui : A = (2,3) = (a,b)
P = (x,y) = (x,y)
Ditanya : SA (P) … . ?
Jawab :
SA (P) = (2a − x, 2b − y)
= (2(2) − 𝑥𝑥, 2(3)𝑦𝑦
= (4 − 𝑥 2 , 2 − 𝑦 2 )
= (𝑥 2 − 4, 𝑦 2 − 6)

4
C. Sifat-Sifat Setengah Putaran
1. Teorema 7.1 : Andaikan A sebuah titik dan g dan h dua buah garis
tegak lurus yang berpotongan di A. Maka SA = M𝑔 Mh
a) Kasus I : P ≠ A
Bukti : Oleh karena g ⊥ h, maka kita dapat membuat sebuah sistem
sumbu ortogonal dengan g sebagai sumbu X dan h sebagai sumbu
Y. A dipakai sebagai titik asal (gambar 7.1)

Y
P’ (-x,y)
P (x,y)

g X
A

P’’ (-x,-y)
h

Gambar 7.1

Ditunjukkan bahwa untuk setiap P berlaku SA (𝑃) = Mg Mh(P).


Andaikan P(x,y) ≠ A dan SA (𝑃) = 𝑃′′(𝑥1 , 𝑦1)

Karena SA (𝑃) = 𝑃′′ maka A titik tengah 𝑃𝑃′ sehingga


𝑥1 +_𝑥 𝑦1 +_𝑦
(0,0) = ( , )
2 2

diperoleh 𝑥1 + 𝑥 = 0 dan 𝑦1 + 𝑦 = 0 atau 𝑥1 = −𝑥 dan 𝑦1 = −𝑦


Jadi SA (𝑃) = 𝑃 (−𝑥, −𝑦)...................... (1)
Komposisi pencerminan
M𝑔 Mh (𝑃) = M𝑔 [Mℎ ]
= M𝑔 (−𝑥, 𝑦)
= (−𝑥, −𝑦)
ArtinyaM𝑔 Mh (𝑃) = (−𝑥, −𝑦)..............(2)

5
Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh SA (𝑃) = M𝑔 Mh (𝑃)
Jadi SA = M𝑔 Mh
b) Kasus II : P = A
Menurut defenisi, SA (𝐴) = 𝐴.............................(1)
M𝑔 Mh (𝐴) = M𝑔 (𝐴) = 𝐴....................................(2)
Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh SA (𝐴) = M𝑔 Mh (𝐴)
Jadi, SA (𝐴) = M𝑔 Mh (𝐴)
Contoh :
Diketahui titik-titik A,B,C yang tak segaris. Lukislah garis-garis g dan
h sehingga M𝑔 (𝐵) = 𝐵 dan SA = M𝑔 Mh
Penyelesaian : h

B’ B

g x
A

B’’ C

y
2. Teorema 7.2
Jika g dan h dua garis yang tegak lurus maka M𝑔 Mh = Mℎ Mg
Bukti :
Kalau P = A (lihat gambar 7.1) maka
M𝑔 Mh (𝐴) = M𝑔 (𝐴) = 𝐴
Juga Mℎ Mg (𝐴) = Mℎ (𝐴) = 𝐴
Sehingga M𝑔 Mh (𝐴) = Mℎ Mg (𝐴)
Untuk P ≠ A maka M𝑔 Mh (𝐴) = SA
Selanjutnya Mℎ Mg (𝑃) = Mℎ ((𝑥, −𝑦)) = (−𝑥, −𝑦) = SA (𝑃)

6
Jadi M𝑔 Mh = SA
Sehingga diperoleh M𝑔 Mh = Mℎ Mg
Catatan : Ini berarti bahwa komposisi pencerminan terhadap dua garis
yang tegak lurus adalah komutatif.
3. Teorema 7.3
Jika S𝐴 setengah putaran, maka S𝐴−1 = S𝐴
Bukti :
Andaikan g dan h dua gris yang tegak lurus maka M𝑔 Mh = S𝐴 dengan
A titik potong antara g dan h.
Jadi (M𝑔 Mh )−1 = Mh −1 M𝑔 −1 = S𝐴 −1
Dimana misalkan :
(M𝑔 Mh )−1 = Mh −1 M𝑔 −1 = S𝐴 −1
M𝑔 = M𝑔 Teorema 6.3
−1
Mh = Mh
S𝐴 −1 = (M𝑔 Mh )−1
= Mh −1 M𝑔 −1 Teorema 6.4 [(𝑇 ο S)−1 = 𝑆 −1 ο 𝑇 −1 ]
= Mℎ Mg Teorema 6.3 {M𝑔 −1 = M𝑔 , Mh −1 = Mh }
= M𝑔 Mg Teorema 7.2 {Mℎ Mg = M𝑔 Mh }
Jadi, S𝐴 −1 = M𝑔 Mh = S𝐴
D. Hasil Kali Setengah Putaran
Teorema 7.6
Bukti : Hasil kali dua setengah putaran dengan pusat-pusat yang berbeda,
tidak memiliki titik tetap.
Andaikan A dan B pusat-pusat setengah putaran tersebut. Andaikan 𝑔 =↔
𝐴𝐵

dan andaikan h dan k garis-garis tegak lurus pada ↔ di A dan di B.


𝐴𝐵

Maka:
𝑆𝐴 𝑆𝐵 = (𝑀ℎ 𝑀𝑔 )(𝑀𝑔 𝑀𝑘 )
= [(𝑀ℎ 𝑀𝑔 )𝑀𝑔 ]𝑀𝑘
= [𝑀ℎ (𝑀𝑔 𝑀𝑔 )]𝑀𝑘

7
= 𝑀ℎ 𝐼 𝑀𝑘 = (𝑀ℎ 𝐼)𝑀𝑘
= 𝑀ℎ 𝑀𝑘 ( lihat gambar 7.6)

∟ ∟
𝐴 𝐵

h k
Gambar 7.6

Andaikan X titik invarian 𝑆𝐴 𝑆𝐵 . Jadi 𝑆𝐴 𝑆𝐵 (𝑋) = 𝑋. Sehingga


(𝑀ℎ 𝑀𝑘 )(𝑋) = 𝑋.
Jadi (𝑀ℎ 𝑀𝑔 )(𝑀𝑔 𝑀𝑘 )
𝑀ℎ [(𝑀ℎ 𝑀𝑘 )𝑋] = 𝑀ℎ (𝑋) atau
[(𝑀ℎ 𝑀ℎ )𝑀𝑘 (𝑋)] = 𝑀ℎ (𝑋)
𝐼𝑀𝑘 (𝑋) = 𝑀ℎ (𝑋)
𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑀𝑘 (𝑋) = 𝑀ℎ (𝑋)
Andaikan 𝑀𝑘 (𝑋) = 𝑋1
Andaikan 𝑋 ≠ 𝑋1. Dalam hal ini h dan k adalah sumbu dari ruas garis 𝑋𝑋1 .
Oleh karena itu garis hanya memiliki satu sumbu, maka h=k.Ini tentunya
tak mungkin sebab A ≠ B.
Andaikan 𝑋 = 𝑋1 maka 𝑀𝑘 (𝑋) = 𝑀ℎ (𝑋). Jadi X∈ k dan X∈ h yang berarti
bahwa h dan k berpotongan di X. Ini tak mungkin sebab h // k.
Bagaimanapun tidak mungkin ada sebuah titik X sehingga 𝑀𝑘 (𝑋) =
𝑀ℎ (𝑋) atau 𝑆𝐴 𝑆𝐵 (𝑋) = 𝑋. Jadi hasil kali 𝑆𝐴 𝑆𝐵 tidak memiliki titik tetap.
Contoh soal :
Buktikan :
a) Apabila 𝑔 ∕∕ ℎ maka (𝑀𝑔 ∘ 𝑀ℎ ) tidak memiliki titk invarian.
b) Apabila A∉ 𝑔, 𝑔 suatu garis maka S𝐴 ∘ 𝑀𝑔 tidak memiliki titik
invarian.

8
Jawab:
a) Ambil garis k tegak lurus dengan 𝑔 dan ℎ, misalkan
k ∩ g = {A}
k ∩ h = {B}
𝑀𝑔 ∘ 𝑀ℎ = 𝑀𝑔 ∘ 𝐼 ∘ 𝑀ℎ
= 𝑀𝑔 ∘ (𝑀𝑘 ∘ 𝑀𝑘 ) ∘ 𝑀ℎ

=(𝑀𝑔 ∘ 𝑀𝑘 ) ∘ (𝑀𝑘 ∘ 𝑀ℎ )

= SA ∘ SB

Bahwa SA ∘ SB tidak memiliki titik invarian maka 𝑀𝑔 ∘ 𝑀ℎ , juga tidak


memiliki titik invarian.

b) Misalkan ada titik invarian dari SA ∘ 𝑀𝑔 , yaitu X. akibatnya


(SA ∘ 𝑀𝑔 )(X) = X
SA −1 ∘ (SA ∘ 𝑀𝑔 )(X) = SA −1 (X) ⟺ [(SA −1 ∘ SA ) ∘ 𝑀𝑔 ](X) = SA (X)
⟺ (I ∘ 𝑀𝑔 )(X) = SA (X)
⟺ 𝑀𝑔 (X) = SA (X)
Misalkan 𝑀𝑔 (X) = SA (X) = Y maka
̅̅̅̅ ……………………….(1)
A titik tengah 𝑋𝑌
̅̅̅̅ …………………………......(2)
g sumbu 𝑋𝑌
dari (1) dan (2) dapat disimpulkan A∈ g . terjadi kontradiksi dengan
yang diketahui bahwa A∉ g. akibatnya pengandaian X titik invarian
dari SA ∘ 𝑀𝑔 bernilai salah .berdasarkan hal ini disimpulkan SA ∘ 𝑀𝑔
tidak memiliki titik invarian.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebuah setengah putaran pada titik A adalah suatu padanan SA yang
didefinisikan untuk setiap titik pada bidang yang apabila P ≠ A maka

SA (P) = P′ sehingga A dititik tengah ruas garis 𝑃𝑃′danSA (A) = A.


Setengah putaran memiliki sifat-sifat : Andaikan A sebuah titik dan g
dan h dua buah garis tegak lurus yang berpotongan di A. Maka SA = M𝑔 Mh ,
Jika S𝐴 setengah putaran, maka S𝐴−1 = S𝐴 .Jika A = (a,b) dan P = (x,y) maka
S𝐴 (P) = (2𝑎 − 𝑥, 2𝑏 − 𝑦). Hasil kali dua setengah putaran dengan pusat-
pusat yang berbeda, tidak memiliki titik tetap.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
baik dari isi maupun teknik penulisan. Oleh karena itu, pada kesempatan kali
ini kami mengharapkan sumbang saran atau kritikan demi membangun dari
perbaikan dimasa yang akan datang.

10
DAFTAR PUSTAKA

Rawuh. 1992. Geometri Transformasi. Bandung : Rios Multi Cipta


Setengah Putaran Pdf. Setengah Putaran Pdf. https://id.scribd.com/mobile/doc/
Setengah-Putaran-pdf.Diakses 10 April 2017

11

Anda mungkin juga menyukai