Bilal Al Farishi B.Sc (Hons)., M.

Sc
•7 Sistem Kristal
•14 Latis/Kisi Kristal (Kisi/Latis
Bravais)
•32 Kelas Kristal
Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
•Susunan bentuk tiga dimensi yang simetri dari
atom-atom yang berada di dalam Kristal
•Dibagi 3 :
•Simple
•Volume Centered / Body Centered
•Base Centered & Face Centered

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
PROYEKSI STEREOGRAFI Hasil proyeksi bola, diproyeksikan
(STEREOGRAPHIC ke bidang equator dengan bantuan /
PROJECTION) melalui kutub Selatan bola

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
•Dasar Penamaan 32 kelas Kristal
•Penamaan Berdasarkan kombinasi unsur-
unsur simetri sebuah kristal

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

• Tulis semua Sumbu rotasi (angka)
• Tulis bidang simetri yang “unik/khas” (tidak dipengaruhi oleh
unsur simetri lainnya) (m)
• Apabila ada sumbu yang rotasi yang tegak lurus dengan
bidang simetri, maka ditulis (/)

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

Penamaan berdasarkan Unsur Simetri.

• Tulis semua Sumbu rotasi (angka)

• Tulis bidang simetri yang “unik/khas”
(tidak dipengaruhi oleh unsur simetri
lainnya) (m)
• Apabila ada sumbu yang rotasi yang
tegak lurus dengan bidang simetri,
maka ditulis (/)

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

• Sistem Kristal Orthorombic
• 3 2-sumbu rotasi (A2)
• 3 Bidang simetri (m)
• 1 Pusat Simetri (i)

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
• Menggunakan symbol untuk mewakili unsur simetri dari sebuah
Kristal
• Kelompok Cylic
• Cn (cylic) = n – sumbu rotasi (terdiri dari satu sumbu putar)

Ns Dn D1 D2 D3

SI n 1 2 3

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

• Kelompok Dihedral (Dn). Satu set sumbu yang terdiri dari 3 buah
sumbu, dimana dua diantaranya berupa sumbu lipat-2 yang letaknya
tegak lurus terhadap sumbu simetri utama

Ns Dn D1 D2 D3 D4 D5 D6
SI 122 222 322 422 522 622

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
•Pembahasan sebelumnya : Asumsikan sebuah
Kristal hadir sebagai individu Kristal
•Di Alam, Kristal terbentuk secara
kumpulan/Kelompok (Agregat Kristal)

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

Menjelaskan bagaimana sebuah Kristal mengalami pertumbuhan

•Parallel
•Hopper Crystal (Kosentris)
•Kembaran
Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
Parallel Overgrowth Parallel Orientation Parallel Intergrowth

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

• Pertumbuhan Kristal Secara Konsentris

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

•Pertumbuhan Kristal yang ditandai dengan hadirnya
bidang cermin yang membatasi dua/lebih bagian
hablur kembar tersebut
•Juga dapat dihasilkan oleh suatu rotasi

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

Berdasarkan Genesa:
KEMBARAN (Twin Crystals)
= Kembar Primer : di awal pengkristalan
= Kembar Sekunder : akibat deformasi /
tekanan pada magma yang dalam tahap
mengkristal
= Kembar Kontak
= Kembar Rotasi
= Kembar Paralel/Refleksi
= Kembar Kompleks
= Kembar Interpenetrasi

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
KRISTAL KEMBAR / Twin Crystals

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
KEMBAR PADA KRISTAL

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

KEMBAR PADA KRISTAL

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

KEMBAR KONTAK & PENETRASI

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

KEMBAR POLISINTETIK & SIKLIK

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

 Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
http://www.galleries.com/minerals/gemstone/rock_cry/rock_cry.jpg
http://www.emporia.edu/earthsci/amber/go336/flood/tartantwin.jpg

http://www.geolab.unc.edu/Petunia/IgMetAtlas/minerals/plagtwins.jpg

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
• Proses Pembentukan mineral diikuti oleh penyusunan
ikatan antar atom molekul-molekulnya dan direfleksikan
dalam bentuk struktur dalan Kristal

• P & T Berbebda dan Komposisi larutan berbeda,

menghasilkan bentuk ikatan struktur dan komposisi
mineral yang berbeda

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
ISOSTRUCTURAL
ISOMORFISME
Senyawa dengan
 struktur sama / identik
 dimensi unit sel berbeda
 properti / sifat-sifat berbeda

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

ISOSTRUCTURAL
ISOMORFISME
SENYAWA DENGAN STRUKTUR SAMA /
IDENTIK
 pusat atom penyusunnya menempati
posisi geometri yang identik
meskipun ukuran atom, atau
dimensi struktur keseluruhan berbeda

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

ISOSTRUCTURAL
UO2 (Uraninite)
4 U4+ di sekeliling Oksigen
8 O2- di sekeliling Uranium

CaF2 (Fluorite)
4 Ca2+ di sekeliling Fluor
8 F- di sekeliling Kalsium
Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
ISOSTRUCTURAL
SiO2 (Stishovite)
TiO2 (Rutile)
4 O2- di sekeliling Si4+ / Ti4+ dalam
konfigurasi tetrahedral

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
ISOMORFISME
Bentuk/struktur sama, komposisi berbeda

HULBURT & KLEIN (1977)

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
ISOMORFISME
Bentuk/struktur sama, komposisi berbeda

KLEIN & HULBURT (1993)

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

 POLIMORFISME

Kemampuan suatu individu kristal /

mineral untuk mengkristal dalam lebih
dari satu bentuk / struktur yang berbeda
(sbg respons thd perubahan P, T).

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

 KLEIN & HULBURT (1993)

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

 KLEIN & HULBURT (1993)

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
 KLEIN & HULBURT (1993)
Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
POLIMORFISME

http://hays.outcrop.org/images/minerals/press4e/figure-03-11-1.jpg
Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
Komposisi kimia yg sama bisa mempunyai
struktur berbeda, karena mempunyai
Energi Struktur Dalam/Internal (E) yg lbh
besar drp yang lain.

E mrp fungsi suhu dan/atau tekanan

Bila suhu meningkat ; maka E meningkat

sebagai fungsi peningkatan frekuensi
vibrasi/getaran/aktivitas atom
Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
Polimorfisme :
 bisa terbentuk karena peningkatan
tekanan ;
dan menyebabkan:
peningkatan densitas (D) atau specific
gravity (G)
pengurangan volume molar

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
•
•
•

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

 KLEIN & HULBURT (1993)

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

RECONSTRUCTIVE POLYMORPHISM
Terjadi pemutusan ikatan atom yang ada,
dan mereorganisasi dalam kondisi yang baru, bersifat non-reversible.
Umumnya berkaitan dengan penambahan tekanan

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc KLEIN & HULBURT (1993)

 DISPLACIVE POLYMORPHISM

KLEIN &
HULBURT
(1993)

Terjadi dengan energi kecil, tanpa atau minim adanya pemutusan ikatan
atom, perubahan hanya berupa perpindahan/pergeseran posisi ion,
sedikit modifikasi pada sudut ikatan. Perubahan bersifat spontan dan
Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
reversible, umumnya berkaitan dengan penurunan tekanan
•Perubahan yang asalnya teratur menajadai
sedikit tidak teratur bahkan hingga jadi sangat
tidak teratur
•Biasanya terjadi pada mineral logam

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

 ORDER-DISORDER POLYMORPHISM

Kondisi sistem kristal teratur terjadi pada temperatur 00K (-273,150C).

Penambahan temperatur, terutama medekati titik lebur akan membuat
pergeseran posisi ion menjadi tidak
Bilal Al teratur,
Farishi B.Sc(Hons)., M.Scumum terjadi pd metal alloy.
KLEIN & HULBURT (1993)
Suatu polimorfisme yg terbentuk
karena
penumpukan dua atau lebih
polimorf
membentuk lapisan atau lembaran
2D/3D.

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

POLYTYPISM

KLEIN &
HULBURT
Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc (1993)
Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
 Substitusi
 Encrusting/Pengerakan
 Alteration/Pergantian parsial
Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
PSEUDOMORPHISM

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

PSEUDOMORPHISM

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

PSEUDOMORPHISM

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
PSEUDOMORPH CALCEDONY AFTER CORAL

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

PSEUDOMORPHISM

PSEUDOMORPH AZURITE
AFTER MALACHITE

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

 PSEUDOMORPHISM
 Substitusi
Perubahan berangsur thd material asal oleh
material lain, yg berkaitan dgn simultaneous
replacement tanpa melibatkan reaksi kimia
antara keduanya.
Contohnya:
 substitusi silika thd serat kayu menjadi
petrifed wood

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

 PSEUDOMORPHISM


Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
 PSEUDOMORPHISM
 Alterasi
Perombakan sebagian saja komposisi awal
suatu kristal/mineral: dpt berupa penggantian
sebagian komposisi awal atau penambahan
sebagian oleh komposisi baru.
Contohnya:
 CaSO4 (anhidrit) menjadi CaSO4.2H2O
(gibsum)
 PbS (galena) menjadi PbSO4 (anglesit)
Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
PSEUDOMORPHISM

1mm
 METAMICT MINERAL

Mineral yang asalnya terbentuk

sebagai solid crystal,
kemudian terganggu/terusakkan
oleh suatu proses (radioaktif)

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

METAMICT
Mineral yang asalnya
terbentuk sebagai
solid crystal,
kemudian
terganggu/terusakka
n oleh suatu proses
(radioaktif)

KLEIN &
HULBURT
(1993)
Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
METAMICT
Mineral yang
asalnya terbentuk
sebagai solid crystal,
kemudian
terganggu/terusakka
n oleh suatu proses
(radioaktif)

KLEIN &
HULBURT
(1993)
Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
MINERALOID
• Non-crystalline minerals
• Terbentuk pada P dan T rendah, umumnya berkaitan
dengan pelapukan dengan meng-absorp berbagai ion
sehingga seringkali komposisi kimianya menjadi sangat
beragam :
 Limonite FeO.OH.nH2O
 Allophane (hydrous aluminium silicate)

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc

Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc
ATOMIC ARRANGEMENT

AMORPHOUS ALLOY 

CRYSTALLINE ALLOY

KLEIN &
HULBURT (1993)
Bilal Al Farishi B.Sc(Hons)., M.Sc