Anda di halaman 1dari 8

IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENEMUKAN POLA HUBUNGAN

TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA DENGAN DATA INDUK MAHASISWA

Beta Noranita1, Nurdin Bahtiar2


1,2
Program Studi Teknik Informatika FMIPA UNDIP
1
betta@undip.ac.id, 2nurdinbahtiar@gmail.com

Abstrak
Pemanfatan teknologi informasi memungkinkan terjadinya akumulasi data dalam jumlah yang besar.
Universitas Diponegoro merupakan organisasi yang memanfaatkan teknologi informasi, khususnya basis
data, akan mengalami akumulasi data mahasiswa dalam jumlah besar tiap tahunnya. Basis data
mahasiswa di UNDIP berisi data dalam jumlah besar dengan banyak variasi, tetapi belum dimanfaatkan
secara optimal. Diperlukan suatu sistem yang bisa memanfaatkan gunungan data menjadi informasi yang
bernilai strategis. Dalam makalah ini dibahas suatu sistem pendukung bagi perguruan tinggi yang
menggambarkan hubungan data induk mahasiswa, khususnya jalur masuk calon mahasiswa baru dengan
tingkat kelulusan mahasiswa, dilihat dari IPK dan lama studi. Sistem yang dibangun menggunakan
teknik data mining bertujuan untuk menggali dan menemukan pola-pola yang tersembunyi antara data
induk mahasiswa dengan tingkat kelulusan mahasiswa. Untuk memperoleh kaidah asosiasi yang
menggambarkan hubungan antar item pada database digunakan metode apriori. Hasil dari proses mining
ini dapat membantu untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan PSSB dan SPMB terhadap
tingkat kelulusan mahasiswa.Informasi yang dihasilkan dapat digunakan sebagai dasar analisis dalam
pengambilan keputusan.

Kata Kunci: data mining, tingkat kelulusan mahasiswa, data induk mahasiswa, metode apriori.
1. Pendahuluan Data induk mahasiswa yang akan dicari
hubungannya meliputi proses masuk, asal sekolah,
Ketersediaan data sudah bukan hal yang sulit kota asal sekolah, dan program studi. Adapun yang
diperoleh lagi dewasa ini apalagi ditunjang dengan akan diproses mining adalah hubungan tingkat
banyaknya kegiatan yang sudah dilakukan secara kelulusan dengan proses masuk calon mahasiswa
komputerisasi. Namun data ini seringkali baru. Tingkat kelulusan mahasiswa dapat dilihat
diperlakukan hanya sebagai rekaman tanpa dari lama studi dan IPK (Indeks Prestasi
pengolahan lebih lanjut sehingga tidak mempunyai Kumulatif).
nilai guna lebih untuk keperluan masa mendatang.
Perguruan tinggi saat ini dituntut untuk 2. Data Mining
memiliki keunggulan bersaing dengan
memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki. Data mining adalah penambangan atau
Perguruan tinggi harus mampu melakukan proses penemuan informasi baru dengan mencari pola atau
evaluasi, perencanaan dan pengelolaan secara baik aturan tertentu dari sejumlah data yang sangat
untuk dapat memenangkan persaingan di era besar [2]. Data mining juga disebut sebagai
globalisasi ini. Selain sumber daya sarana, serangkaian proses untuk menggali nilai tambah
prasarana, dan manusia, sistem informasi adalah berupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui
salah satu sumber daya yang dapat digunakan secara manual dari suatu kumpulan data [5]. Data
untuk meningkatkan keunggulan bersaing. Sistem mining, sering juga disebut sebagai knowledge
informasi dapat digunakan untuk mendapatkan, discovery in database (KDD). KDD adalah
mengolah dan menyebarkan informasi untuk kegiatan yang meliputi pengumpulan, pemakaian
menunjang kegiatan operasional sehari-hari data, historis untuk menemukan keteraturan, pola
sekaligus menunjang kegiatan pengambilan atau hubungan dalam set data berukuran besar [6].
keputusan strategis. Dalam makalah ini akan di Karakteristik Data mining sebagai berikut [2]:
bahas bagaimana suatu aplikasi dapat menghasilkan Data mining berhubungan dengan penemuan
informasi yang berguna tentang hubungan tingkat sesuatau yang tersembunyi dan pola data
kelulusan dengan data induk mahasiswa dengan tertentu yang tidak diketahui sebelumnya.
teknik data mining. Tidak semua data induk siswa Data mining biasa menggunakan data yang
akan dicari hubungannya dengan data kelulusan, sangat besar. Biasanya data yang besar
hanya beberapa atribut yang kira-kira berguna dan digunakan untuk membuat hasil lebih
sebarannya tidak terlalu acak. Karena data yang dipercaya.
terlalu acak akan membuat proses mining memakan
waktu lama dan tingkat hubungannya pun rendah.
156
Data mining berguna untuk membuat untuk memperoleh pengetahuan yang
keputusan yang kritis, terutama dalam strategi. diperoleh pengguna. Tahap terakhir dari
proses data mining adalah bagaimana
Sebagai suatu rangkaian proses, data mining dapat memformulasikan keputusan atau aksi dari
dibagi menjadi beberapa tahap yang diilustrasikan hasil analisa yang didapat.
di Gambar 1.
3. Association rules

Association rules (aturan asosiasi) atau affinity


analysis (analisis afinitas) berkenaan dengan studi
tentang “apa bersama apa”. Aturan asosiasi ingin
memberikan informasi tersebut dalam bentuk
hubungan “if-then” atau “jika-maka”. Aturan ini
dihitung dari data yang sifatnya probabilistik [6].
Penting tidaknya suatu aturan assosiatif dapat
diketahui dengan dua parameter, support (nilai
penunjang) yaitu prosentase kombinasi item
tersebut. dalam database dan confidence (nilai
kepastian) yaitu kuatnya hubungan antar item dalam
aturan assosiatif. Analisis asosiasi didefinisikan
suatu proses untuk menemukan semua aturan
assosiatif yang memenuhi syarat minimum untuk
support (minimum support) dan syarat minimum
untuk confidence (minimum confidence) [5].
Gambar 1. Proses Data Mining Dari jumlah besar aturan yang mungkin
dikembangkan, perlu memiliki aturan-aturan yang
Tahap-tahap data mining yaitu [3] : cukup kuat tingkat ketergantungan antar item dalam
1. Pembersihan data (data cleaning) antecedent dan consequent. Untuk mengukur
Pembersihan data merupakan proses kekuatan aturan asosiasi ini, digunakan ukuran
menghilangkan noise dan data yang tidak support dan confidence. Support adalah rasio antara
konsisten atau data tidak relevan. jumlah transaksi yang memuat antecedent dan
2. Integrasi data (data integration) consequent dengan jumlah transaksi.
Integrasi data merupakan penggabungan data
dari berbagai database ke dalam satu
database baru.
3. Seleksi Data (Data Selection) jumlah transaksi yang meliputi semua item
Data yang ada didalam database seringkali dalam antecedent dan consequent dengan jumlah
tidak semuanya dipakai, oleh karena itu hanya transaksi yang meliputi semua item dalam
data yang sesuai untuk dianalisis yang akan antecedent.
diambil dari database. Sebagai
4. Transformasi data (Data Transformation)
Data diubah atau digabung ke dalam format
yang sesuai untuk diproses dalam data mining.
5. Aplikasi teknik Data mining, 4. Algoritma Apriori
Merupakan suatu proses utama di mana Algoritma apriori adalah algoritma untuk
metode diterapkan untuk menemukan menemukan pola frekuensi tinggi. Pola frekuensi
pengetahuan berharga dan tersembunyi dari tinggi adalah pola-pola item di dalam suatu
data. database yang memiliki frekuensi atau support di
6. Evaluasi pola (pattern evaluation), atas ambang batas tertentu yang disebut dengan
Untuk mengidentifikasi pola-pola menarik istilah minimum support atau threshold. Pola
untuk di representasikan kedalam knowledge frekuensi tinggi ini digunakan untuk menyusun
based yang ditemukan. Dalam tahap ini hasil aturan assosiatif dan juga beberapa teknik data
dari teknik data mining berupa pola-pola yang mining lainnya.
khas maupun model prediksi dievaluasi untuk Algoritma apriori dibagi menjadi beberapa
menilai apakah hipotesa yang ada memang tahap yang disebut iterasi. Tiap iterasi
tercapai. menghasilkan pola frekuensi tinggi dengan panjang
7. Presentasi pengetahuan (knowledge yang sama dimulai dari pass pertama yang
presentation), menghasilkan pola frekuensi tinggi dengan panjang
Merupakan visualisasi dan penyajian satu. Di iterasi pertama ini, support dari setiap item
pengetahuan mengenai teknik yang digunakan dihitung dengan men-scan database. Setelah

157
support dari setiap item didapat, item yang
memiliki support diatas minimum support dipilih
sebagai pola frekuensi tinggi dengan panjang 1 atau
sering disingkat 1-itemset. Singkatan k-itemset
berarti satu set yang terdiri dari k item.
Iterasi kedua menghasilkan 2-itemset yang
tiap set-nya memiliki dua item. Pertama dibuat
kandidat 2-itemset dari kombinasi semua 1-itemset.
Lalu untuk tiap kandidat 2-itemset ini dihitung
support-nya dengan men-scan database. Support
disini artinya jumlah transaksi dalam database yang
mengandung kedua item dalam kandidat 2-itemset.
Setelah support dari semua kandidat 2-itemset
didapatkan, kandidat 2-itemset yang memenuhi Gambar 2. Aliran data dalam proses data
syarat minimum support dapat ditetapkan sebagai
mining
2-itemset yang juga merupakan pola frekuensi
tinggi dengan panjang 2. Data yang digunakan dalam penulisan tugas
Untuk selanjutnya pada iterasi ke-k dapat dibagi akhir ini terdiri dari dua sumber data, yaitu data
lagi menjadi beberapa bagian [5]: Induk Mahasiswa dan data Kelulusan.
1. Pembentukan kandidat itemset 1. Data Induk Mahasiswa
Kandidat k-itemset dibentuk dari kombinasi Data induk mahasiswa adalah data mahasiswa yang
(k-1)-itemset yang didapat dari iterasi didata ketika mahasiswa pertama kali masuk
sebelumnya. Satu ciri dari algoritma Apriori perguruan tinggi setelah melakukan registrasi ulang.
adalah adanya pemangkasan kandidat k- Data yang dicatat adalah identitas pribadi
itemset yang subset-nya yang berisi k-1 item mahasiswa dan identitas sekolah asal mahasiswa.
tidak termasuk dalam pola frekuensi tinggi Proses pendataan dilakukan di tingkat universitas,
dengan panjang k-1. setelah direkapitulasi kemudian di sebarkan ke
2. Penghitungan support dari tiap kandidat k- fakultas masing-masing. Data yang dicatat dapat
itemset dilihat dalam tabel 1.
Support dari tiap kandidat k-itemset didapat
dengan men-scan database untuk menghitung
Tabel 1. Tabel data induk mahasiswa
jumlah transaksi yang memuat semua item di
Atribut Keterangan
dalam kandidat k-itemset tersebut. Ini adalah
NIM (Nomor Nomor Induk Mahasiswa atau yang
juga ciri dari algoritma Apriori dimana
Induk disingkat dengan NIM adalah kode
diperlukan penghitungan dengan scan seluruh
Mahasiswa) yang dimiliki mahasiswa sebagai
database sebanyak k-itemset terpanjang.
nomer unik identitas diperguruan
3. Tetapkan pola frekuensi tinggi
tinggi.
Pola frekuensi tinggi yang memuat k item atau
k-itemset ditetapkan dari kandidat k-itemset Jenis kelamin Merupakan jenis kelamin
yang support-nya lebih besar dari minimum mahasiswa yang bersangkutan
support. Bila tidak didapat pola frekuensi Nama Merupakan nama lengkap
tinggi baru maka seluruh proses dihentikan. mahasiswa mahasiswa yang bersangkutan
Bila tidak, maka k ditambah satu dan kembali Kota lahir Merupakan kota kabupaten atau
ke bagian 1. kotamadya tempat mahasiswa
bersangkutan dilahirkan
5. Sumber Data Tanggal lahir Merupakan tanggal mahasiswa
yang bersangkutan dilahirkan
Sumber data pada pembangunan aplikasi data Agama Merupakan agama yang dianut
mining ini diperoleh dari dua database terpisah mahasiswa yang bersangkutan
yang tidak saling terkait satu sama lain. untuk itu Proses masuk Merupakan jenis jalur masuk ke
diperlukan suatu data warehouse yang dapat perguruan tinggi yang diikuti
menampung dari kedua sumber data tersebut. Selain mahasiswa bersangkutan. Proses
itu penggunaan data warehouse juga bertujuan agar masuk Universitas Diponegoro
data transaksional dalam kedua database sumber dalam rentang tahun 2000-2003
tidak terganggu. masih menggunakan SPMB
(Seleksi Penerimaan Mahasiswa
Baru) dan PSSB (Penjaringan
Siswa-Siswa Berprestasi).
Atribut Keterangan
158
Alamat Merupakan alamat mahasiswa asal Indeks Prestasi Indeks Prestasi Kumulatif
mahasiswa yang bersangkutan. Kumulatif (IPK) adalah ukuran
Nama wali Merupakan nama orang tua atau (IPK) kemampuan mahasiswa
wali mahasiswa yang bersangkutan. sampai pada waktu tertentu
Alamat wali Merupakan alamat orang tua atau yang dapat dihitung
walai mahasiswa yang berdasarkan jumlah (satuan
bersangkutan kredit semester) SKS mata
Pendidikan Merupakan pendidikan orang tua kuliah yang diambil
Wali atau wali mahasiswa yang sampai pada periode
bersangkutan tertentu dikalikan dengan
Nama asal Merupakan asal sekolah menengah nilai bobot masing-masing
sekolah lanjutan dari mahasiswa yang mata kuliah dibagi dengan
bersangkutan jumlah seluruh SKS mata
Kota asal Merupakan kota asal sekolah kuliah (Peraturan
sekolah menengah lanjutan dari mahasiswa Akademik, 2009).
yang bersangkutan Lama studi Merupakan lama tempuh
Tahun lulus Merupakan tahun lulus dari asal studi dihitung dimulai saat
asal sekolah sekolah menengah lanjutan terdaftar sebagai
mahasiswa yang bersangkutan mahasiswa sampai
Status asal Merupakan status asal sekolah dinyatakan lulus.
sekolah menengah lanjutan mahasiswa yang Nama wali Merupakan nama orang tua
bersangkutan. atau wali mahasiswa yang
Jurusan asal Merupakan jurusan di asal sekolah bersangkutan.
sekolah menengah lanjutan Alamat wali Merupakan alamat orang
tua atau walai mahasiswa
2. Data Kelulusan yang bersangkutan
Data Kelulusan adalah data mahasiswa yang Judul skripsi Merupakan judul skripsi
telah dinyatakan lulus. Data yang dicatat dari mahasiswa yang
adalah identitas mahasiswa dan data bersangkutan
kelengkapan kelulusan. Data yang dicatat Periode Merupakan periode wisuda
dapat dilihat pada tabel 2. wisuda yang diikuti oleh
mahasiswa yang
bersangkutan. Di
Tabel 2. Atribut data kelulusan universitas diponegoro
Atribut Keterangan terdapat 4 periode wisuda.
NIM Nomor Induk Mahasiswa
(NIM) adalah kode yang Data induk mahasiswa yang diambil dalam
dimiliki mahasiswa sampel adalah data mahasiswa angkatan 2000, 2002
sebagai nomer unik dan 2003. Hal ini didasarkan pada kebutuhan data
identitas diperguruan dimana data akan di hubungkan dengan data
tinggi. Terdiri dari 9 digit kelulusan dengan asumsi bahwa mahasiswa
yang merepresentasikan angaktan 2000 -2003 akan lulus dari rentang waktu
fakultas, jurusan, dan tahun 2004-2008. Sedangkan data kelulusan yang
angkatan masuk. diambil adalah data kelulusan dari tahun 2004
Nama Merupakan nama lengkap sampai 2008.
Mahasiswa mahasiswa yang
bersangkutan 6. Integrasi Data
Atribut Keterangan
Tempat, Merupakan kota kabupaten Di asumsikan bahwa data yang diambil sudah
Tanggal lahir atau kotamadya tempat dan berupa tabel-tabel dalam satu server, untuk proses
tanggal mahasiswa yang mining, data kelulusan dan data induk mahasiswa
bersangkutan dilahirkan digabungkan dengan primary key NIM. Setelah itu
Program Studi Program studi dari baru dilakukan proses mining. Proses integrasi data
mahasiswa yang dilakukan ketika proses ETL (ekstract, transform,
bersangkutan and Load) ketika membangun data warehouse,
Tanggal lulus Merupakan tanggal dimana dalam proses ETL data dalam data source
mahasiswa yang digabungkan menjadi satu dalam data warehouse
bersangkutan dinyatakan dengan key NIM.
lulus

159
7. Transformasi Data Tabel 4. Data Awal
NIM Kategori Proses
Transformasi data merupakan proses kelulusan masuk
pengubahan atau penggabungan data ke dalam J2A003002 A1 PSSB
format yang sesuai untuk diproses dalam data J2A003003 A2 SPMB
mining. Seringkali data yang akan digunakan dalam J2A003004 A1 PSSB
proses data mining mempunyai format yang belum J2A003005 A3 SPMB
langsung bisa digunakan, oleh karena itu perlu J2A003006 B2 SPMB
dirubah formatnya. NIM Kategori Proses
Berdasarkan Peraturan Akademik Universitas kelulusan masuk
Diponegoro [1], data kelulusan berdasarkan IPK J2A003007 A3 SPMB
dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu : J2A003008 A3 SPMB
1. IPK memuaskan dengan IPK 2,00 – 2,75 J2A003009 A2 PSSB
2. IPK sangat memuaskan dengan IPK 2,76 –
J2A003011 A2 PSSB
3,50
J2A003012 A2 PSSB
3. IPK tipe dengan pujian dengan IPK 3,51 –
4,00 J2A003013 B2 SPMB
Pengkategorian data kelulusan berdasarkan lama
studi yaitu : Dari data awal tersebut didapat kandidat
1. Sesuai jadwal, bila lama studi 4 tahun atau pertama (C1) seperti pada tabel 5.
kurang dari 4 tahun :
2. Tidak sesuai jadwal, bila lama studi lebih dari Tabel 5. Kandidat Pertama (C1)
4 tahun Item set Count
Dari dua pengkategorian tersebut dapat dibuat A1 2
kategori berdasarkan kombinasi keduanya, seperti A2 4
yang dapat dilihat pada tabel 3. A3 3
B2 2
Tabel 3. Transformasi data PSSB 5
Kategori Keterangan SPMB 6
A1 lama studi 4 tahun atau kurang
dari 4 tahun dan IPK 3,51 – Disini ditetapkan threshold = 3, maka kandidat
4,00 yang nilainya dibawah 3 akan dihapus. Sehingga,
A2 lama studi 4 tahun atau kurang didapat hasil seperti pada tabel 6 :
dari 4 tahun dan IPK 2,76 – Tabel 6. hasil setelah threshold ditetapkan (L1)
3,50 Itemset Count
A3 lama studi 4 tahun atau kurang A2 4
dari 4 tahun dan IPK 2,00 – A3 3
2,75
PSSB 5
B1 lama studi lebih dari 4 tahun
SPMB 6
dan IPK 3,51 – 4,00
B2 lama studi lebih dari 4 tahun
Dari table 6 didapat kandidat kedua (C2)
dan IPK 2,76 – 3,50
seperti pada tabel 7.
B3 lama studi lebih dari 4 tahun
dan IPK 2,00 – 2,75 Tabel 7. Kandidat kedua (C2)
Itemset Count
Dari kombinasi yang terdapat di tabel 3 A2, PSSB 3
terdapat enam tingkatan untuk mengukur tingkat A2, SPMB 1
kelulusan mahasiswa. A3, PSSB 0
A3, SPMB 3
8. Penggunaan Algoritma Apriori
Setelah ditetapkan threshold menghasilkan
Proses mining untuk mengetahui hubungan data seperti pada tabel 8.
tingkat kelulusan dengan proses masuk. Misal data
seperti pada tabel 4. Tabel 8. Hasil kedua (L2)
Itemse Count
A2, PSSB 3
A3, SPMB 3

160
Dari data-data diatas dapat diambil hasil
sebagai berikut : Gambar 3.7 merupakan DCD / DFD level-0
Support A2, PSSB = A2,PSSB/Total data pada aplikasi data mining yang terdiri dari 2 input
= 3/11 dan 1 output. Externalentity berupa pengguna atau
Support A3, SPMB = A3, SPMB user dan dua database yaitu database Kelulusan
/Total data dan database Induk Mahasiswa.
= 3/11
Confidence A2, PSSB = A2,PSSB/A2
database kelulusan
= 3/4 user

Confidence A3, SPMB = A3,SPMB/A3 database induk


= 3/3 mahasiswa
[data Kelulusan]
Dapat lihat bahwa proses mining hubungan tingkat [report mining proses masuk]

1.3 [data induk mahasiswa]


kelulusan dengan proses masuk mahasiswa dengan [report mining asal sekolah]
mining proses
threshold 3 menghasilkan hubungan A2, PSSB masuk
[report mining asal kota]
1.1
mempunyai nilai support = 3/11 Confidence = 3/5 1.4
[report mining program studi]
import data
dan hubungan A3, SPMB mempunyai nilai support mining asal
sekolah
= 3/11 Confidence = 3/5 mempunyai PSSB 1.5
mempunyai tingkat kelulusan A2 dan SPMB mining asal
kota
mempunya tingkat kelulusan A3 sehingga dapat
1.6
disimpulkan bahwa mahasiswa yang melalui proses data kelulusan dan proses masuk mining
program
masuk PSSB mempunya tingkat kelulusan lebih data kelulusan dan asal sekolah
studi data kelulusan dan data induk

bagus dibanding mahasiswa yang melalui proses


data kelulusan dan asal kota
masuk SPMB.
Setelah proses mining akan disajikan hasil data kelulusan dan program studi

dari datamining berupa tabel hubungan kekuatan 1.2

dengan nilai support dan confidence masing-masing Cleaning Selection


Integration
data gabungan

atribut serta threshold yang digunakan. Transformation data warehouse

9. Spesifikasi Kebutuhan Fungsional


Spesifikasi kebutuhan fungsional pada Gambar 4. DFD Level-1
aplikasi data miningini merujuk pada kebutuhan
akan perancangan data mining, seperti yang tertera Proses-proses yang terdapat pada aplikasi
berikut ini : data mining:
1. Dapat menggabungkan data yang akan 1. Import Data
diproses mining dari data kelulusan dan data Proses import data adalah proses load data
induk mahasiswa dari database kelulusan dan database induk
2. Dapat menghapus data-data yang tidak mahasiswa ke data warehouse. Semua data
relevan serta atribut yang tidak dipakai akan dimasukkan tanpa ada penyaringan.
3. Dapat merubah data menjadi data yang siap 2. Cleaning, Integrasi, Selection, dan
diproses transformasi
4. Dapat memproses data untuk dimining yaitu a) Dalam tahap ini semua data yang akan
hubungan tingkat kelulusan dengan proses di gunakan baik data kelulusan, data
masuk induk mahasiswa maupun data nilai
5. Dapat menampilkan hasil proses mining semester dibersihkan dari record data
dengan nilai support dan confidence yang tidak mempunyai atribut lengkap.
Selain pembersihan record data yang
10. Pemodelan Fungsi tidak valid, juga dilakukan penghapusan
Pemodelan fungsi digambarkan dengan atribut yang tidak dipakai, misalnya
DCD (Data Context Diagram), DFD (Data Flow atribut gaji orang tua, nama orang tua
Diagram) dan kamus data (Data Dictionary). dan lain-lain. Pembersihan data juga
akan mempengaruhi performasi dari
database kelulusan
sistem data mining karena data yang
report mining asal sekolah 1
data Kelulusan ditangani akan berkurang jumlah dan
report mining proses masuk
kompleksitasnya.
Aplikasi
user
report mining program studi
Datamining b) Data induk mahasiswa, data nilai dan
report mining asal kota data kelulusan tidak disimpan dalam
+ data induk mahasiswa

database induk
satu database, Integrasi data dilakukan
mahasiswa pada atribut-aribut yang
mengidentifikasikan entitas-entitas
Gambar 3 DFD Level-0 dengan satu atribut unik yaitu NIM

161
c) Selection data adalah proses menyeleksi Tabel 9. Struktur tabel data gabungan
atribut apa yang akan diproses pada
mining selanjutnya.
d) Transformasi data merupakan proses Panjan
mengubah data atau digabung ke dalam Nama Field Type Ket
g Field
format yang sesuai untuk diproses NIM nvarcha 10 Not
dalam data mining. Data yang dirubah r Null
yaitu lama studi dan IPK untuk jenisKelamin nvarcha 10
mengukur tingkat kelulusan. Atribut r
lama studi dan IPK dibagi menjadi namaMahasisw nvarcha 50
beberapa interval. a r
3. Proses mining proses masuk merupakan tempatLahir nvarcha 25
proses mining untuk mengetahui hubungan r
tingkat kelulusan dengan proses masuk tanggalLahir date
mahasiswa.
4. Proses mining asal sekolah merupakan proses agama nvarcha 15
mining untuk mengetahui hubungan tingkat r
kelulusan dengan asal sekolah yang melalui prosesMasuk nvarcha 15
jalur PSSB r
5. Proses mining asal kota merupakan proses alamatMahasis nvarcha 100
mining untuk mengetahui hubungan tingkat wa r
kelulusan dengan asal kota mahasiswa, disini
namaWali nvarcha 50
digunakan data kota asal sekolah dengan
r
asumsi kota asal sekolah merupakan kota asal
pendidikanWal nvarcha 15
mahasiswa
i r
6. Proses mining program studi merupakan
proses mining untuk mengetahui hubungan namaSekolah nvarcha 50
tingkat kelulusan dengan program studi. r
KotaSekolah nvarcha 30
11. Implementasi Data r
tahunLulus year
Implementasi rancangan data merupakan
transformasi rancangan data yang dihasilkan dari statusSekolah nvarcha 15
proses perancangan data menjadi r
suatudatabase.Databasedisini merupakan suatu jurusanSekolah nvarcha 15
data warehouse dengan nama “dataMining”yang r
dibangun untuk menyimpan data kelulusan programStudi nvarcha 20
mahasiswa dan data induk mahasiswa yang r
disatukan dengan key NIM dan disimpan dalam tanggalLulus Date
tabel data gabungan.
Penjelasan tabel data gabungan beserta IPK Float
field–field di dalamnya dapat dilihat pada tabel 9. lamaStudiThn Integer
lamaStudiBln Integer
judulSkripsi Text
periodeWisuda integer

12. Analisa Hasil

Hasil dari proses mining dapat dilihat dari


form yang dihasilkan oleh aplikasi, berupa tabel
item set dengan atribut item set, cacah jumlah item
set atau count, support, dan confidence dari item set
tersebut. Selain itu terdapat nilai masing-masing
kategori yang mempunyai nilai confidence tertinggi
dan support tertinggi.
Dari gambar 5 dapat lihat bahwa proses
mining hubungan tingkat kelulusan dengan proses
162
masuk mahasiswa jurusan matematika Universitas
Diponegoro dengan threshold 0 menghasilkan
hubungan A1, PSSB mempunyai nilai support =
0.8547 Confidence = 50% dan hubungan A1,
UMPTN mempunyai nilai support = 0.8547
Confidence = 50% . sehingga dapat disimpulkan
bahwa mahasiswa yang melalui proses masuk PSSB
mempunya tingkat kelulusan sama dibanding
mahasiswa yang melalui proses masuk SPMB.

Gambar 5. Analisa Hasil

13. Kesimpulan

Kesimpulan adalah aplikasi data mining ini


dapat digunakan untuk mengetahui hubungan
tingkat kelulusan dengan data induk mahasiswa.
Hubungan tersebut di ukur oleh nilai support dan
confidence antar item. Data induk mahasiswa yang
di proses mining meliputi proses masuk, asal
sekolah, kota mahasiswa, dan program studi.
Hasil dari proses data mining ini dapat
digunakan sebagai pertimbangan dalam mengambil
keputusan lebih lanjut tentang faktor yang
mempengaruhi tingkat kelulusan khususnya faktor
dalam data induk mahasiswa.

Daftar Pustaka

[1] Anonim, 2009 “Peraturan Akademik


Universitas Diponegoro Bidang Pendidikan”,
Semarang.
[2] Davies, and Paul Beynon, 2004,
“Database Systems Third Edition”, New York.
Palgrave Macmillan.
[3] Han, J. and Kamber, M, 2006, “Data
Mining Concepts and Techniques Second
Edition”. San Francisco, Morgan
Kauffman.
[4] Kusrini, dan Emha Taufik Luthfi, 2009,
“Algoritma Data Mining”, Yogyakarta , Penerbit
Andi.
[5] Pramudiono, I. 2007. Pengantar Data
Mining: Menambang Permata Pengetahuan di
Gunung
[6] Santosa, Budi, 2007, “DataMiningTeknik
Pemanfaatan Data untuk Keperluan
Bisnis”, Yogyakarta, Graha Ilmu.

163

Anda mungkin juga menyukai