Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PRINSIP KERJA RADIATOR

DOSEN PEMBIMBING

Hera Setiawant,MT.

DISUSUN OLEH

Ramandana Maulana Putra

(201954118)

Semester 1 kelas B

UNIVERSITAS MURIA KUDUS


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
TAHUN 2019
A.Pengertian Radiator

Radiator adalah salah satu komponen utama dalam sistem water cooler pada
kendaraan bermotor.

B.Fungsi Radiator

Salah satu fungsi radiator adalah untuk memindahkan panas dari water coolant (air
pendingin) ke udara bebas dengan di dorong oleh baling baling yang menghasilkan udara dan
mengarah ke salah satu sisi radiator, Sehingga disinilah terjadi pendinginan water coolant (air
pendingin) yang terus berotasi di dalam mesin sehingga tidak terjadi panas berlebih pada
mesin (over heating).
C.Prinsip Radiator

Radiator, bekerja berdasarkan proses perpindahan panas (termodinamika). Konstruksi


radiator, terbagi menjadi empat bagian utama yaitu ;

 Inlet Tank, Komponen ini terletak diatas pada radiator kerja vertikal, atau terletak
disamping pada readiator tipe vertikal. Fungsinya sebagai penampung air panas dari
mesin yang akan didinginkan. Inlet tank tersambung dengan selang output dari mesin.

 Saluran Penghubung, saluran ini memiliki dimensi yang tipis. Fungsinya untuk
mengalirkan air dari inlet tank menuju outlet tank. Dalam satu unit radiator memiliki
puluhan selang penghubung.

 Sirip Udara, sirip ini berfungsi melepaskan panas ke udara. Sirip kawat ini terletak
diantara saluran penghubung pada seluruh permukaan radiator.

 Outet Tank, Otput tank menjsdi penampung air pendingin yang sudah melewati proses
pendinginan. Suhu Air pada outlet tank sudah menurun sehingga siap digunakan
kembali untuk mendinginkan mesin.

Cara kerja radiator bermula ketika air bersuhu tinggi masuk kedalam inlet tank. Dari
inlettank, Air tersebut langsung masuk kedalam beberapa saluran penghubung.
Saluran penghubung menggunakan bahan logam yang dapat menghantarkan panas,
sehingga panas dari air akan berpindah kedinding saluran penghubung yang memiliki suhu
lebih rendah.
Karena disekitar saluran terhubung ada sirip udara yang juga berbahan logam, maka
suhu air akan langsung ditransfer ke seluruh permukaan sirip. Saat mesin hidup dipagi hari,
suhu panas yang telah mencapai sirip akan dilepaskan ke udara hingga suhu udara sekitar
menyamai suhu radiator.

Agar proses transfer panas kembali berlanjut, maka perlu diciptakan aliran udara
disekitar sirip agar udara panas bisa berganti dengan udara bersuhu rendah. Proses ini terjadi
ketika mobil bergerak, udara akan masuk melalui grill depan. Selain itu sistem cooling fan
juga bertanggung jawab dalam urusan aliran udara radiator.
Sehingga karena suhu air terus ditransfer ke udara luar, maka pada pangkal saluran
penghubung suhu air bisa menurun. Air yang sudah turun suhunya dimasukan kedalam outlet
tank yang selanjutnya akan digunakan kembali untuk mengambil panas mesin.
Dari cara kerja diatas, bisa disimpulkan bahwa pendinginan air pada radiator melalui
rangkaian perpindahan panas dengan alur ; Air panas - Dinding saluran penghubung - Sirip
udara - udara luar - suhu air turun.
D. Akibat radiator rusak
Dari pernyataan diatas, maka fungsi radiator sangatlah vital. Apabila terjadi
kerusakan, misal ada kebocoran maka air akan keluar dari rangkaian sistem pendingin.
Sehingga air pendingin habis dan mesin overheat.
Meski terbuat dari logam, radiator juga bisa jebol atau bocor. Hal ini dikarenakan
adanya tekanan berlebih pada radiator. Kita tahu, bahwa meningkatnya suhu air, maka
tekanan juga meningkat. Jika tekanan melebihi kemampuan radiator, maka radiator bisa jebol.
Selain itu, banyak kejadian radiator lecet. walau terletak dibalik bumper, ternyata radiator
juga bisa lecet. Alasanya ada kerikil yang masuk dari grill mengenai radiator. Sehingga
berpotensi merusak.
Selain itu, radiator juga bisa mampet. Saluran penghubung radiator memiliki lubang
cukup kecil. Jika ada kotoran atau kerak masuk kedalam radiator bisa berpotensi mengganggu
proses pendinginan.
E. Cara mengecek kondisi radiator
Dari permasalahan radiator rusak, maka bisa menyebabkan berbagai masakah. Yang
paling parah adalah ketika mesin sudah terkunci akibat mengalami overheat. Tak ada cara lain
selain melakukan overhoule atau turun mesin. Oleh karena itu, jangan sungkan untuk
melakukan pengecekan kondisi radiator, Apa saja yang dicek ?
1. Permukaan Radiator dari lecet
Langkah awal bisa anda lakukan secara visual dengan melakukan pengecekan
permukaan radiator. Apabila lecet, maka bisa berpotensi merusak, namun jika hanya lecet
kecil dibagian sirip tidak terlalu membahayakan.
2. Permukaan radiator dari rembesan benda cair
Pemeriksaan ini dilakukan sebelum melakukan perjalanan jauh, pastikan anda
memeriksa bukan hanya radiator tapi juga seluruh saluran sistem pendingin dari kebocoran.
Kebocoran air pendingin ditandai adanya tetesan air dibawah mesin. Namun tidak semua
tetesan air berarti bocor. Untuk itu lakuakan pengecekan secara visual. Kebocoran bisa dilihat
dari adanya rembesan pada radiator atau selang.
3. Cek menggunakan radiator pressure tester
Jika anda memiliki alat ini, maka akan lebih efektif. Radiator pressure tester akan
mendeteksi kebocoran sistem pendingin dengan menggunakan tekanan. Artinya alat ini akan
memberikan tekanan pada sistem pendingin, apabila tekanan stabil maka tidak terjadi
kebocoran, sebaliknya jika saat didiamkan tekanan menurun, maka ada kebocoran.
F. Tips Perawatan Radiator
Agar awet, kita perlu melakukan perawatan. Selain itu mencegah akan lebih mudah
ketimbang membereskan radiator yang bermasalah. Beberapa tips agar radiator awet antara
lain ;

 Cek volume air pendingin

 Cek fungsional Kipas pendingin

 Cek tingkat kebersihan air pendingin

Demikian pembahasan kita tentang fungsi dan prinsip kerja radiator mobil. Meski
awalnya sistem ini dirancang untuk kendaraan berjenis mobil, namun saat ini sudah banyak
sepeda motor yang menerapkan liquid Cooling. Perawatan cooling Sytem pada mobil dan
motor kurang lebih sama. Semoga bermanfaat.

G. Contoh Atau Jenis-Jenis Radiator

1. Air Biasa

Radiator jenis ini menggunakan air biasa sebagai coolant. Meski tidak begitu efektif,
air biasa memiliki titik didih yang rendah yang bisa Anda gunakan sebagai coolant.

2. Coolant Radiator

Radiator ini efektif untuk Anda karena bisa langsung dipakai tanpa harus diencerkan
terlebih dahulu. Coolant radiator air ini juga memiliki titik didih yang tinggi, yaitu sekitar 10
derajat celcius.

3. Radiator Super Coolant

Jika dibandingkan dengan jenis pertama dan kedua, radiator jenis ini sedikit berbeda
karena sebelum menggunakannya, Anda harus terlebih dahulu mencairkannya dengan
menggunakan air bersih. Anda bisa melakukan pengenceran ini dengan perbandingan 50:50.
Radiator super coolant juga memiliki titik didih yang tinggi, yakni sebesar 130 derajat celcius.

4. Antifreeze dan Coolant Protector

Jenis coolant ini hampir sama dengan radiator super coolant, yaitu dalam
penggunaannya harus dicairkan terlebih dahulu dengan menggunakan air bersih. Namun,
untuk menggunakannya harus disesuaikan dengan iklim di sekitar Anda.

Untuk di iklim tropis, perbandingan yang bisa digunakan adalah 50:50. Kelebihan dari
jenis ini adalah bisa menahan panas hingga 128 derajat celcius.

Source & reference :

https://momobil.id/news/jenis-radiator-coolant-mobil

https://www.autoexpose.org/2017/06/cara-kerja-radiator-pada-mobil.html

https://situsoto.com/komponen-radiator-dan-cara-kerja-radiator-mobil/

http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-radiator/

Anda mungkin juga menyukai