kenapa TIDAK
Di zaman Belanda perawat didesain sebagai pembantu dokter, tapi di
era sekarang profesi keperawatan merupakan profesi yang sejajar
dengan profesi dokter, apoteker, dan lain – lain dan mandiri sebagai
profesi karena mempunyai otonomi dalam kewenangan dan
tanggungjawab dalam tindakan. Bahkan bisa dikatakan perawat
memiliki peran yang sangat besar dalam menyehatkan masyarakat.
Kiprah perawat juga tidak harus di rumah sakit tapi bisa juga di lembaga keuangan, pariwisata, perhubungan maupun
perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan kesehatan. Dan tentu perawat bisa membuka usaha praktik klinik sendiri.
Dunia keperawatan begitu luas dan memberikan kesempatan yang besar bagi siapapun perawat yang ingin
mengembangkan kemampuan dan kariernya hingga setinggi-tingginya. Pendidikan keperawatan bisa ditempuh hingga S3.
Dan pasti seiring dengan peran dan karier yang meningkat pendapatan juga meningkat. Sering ke luar negeri, pembicara
seminar, peneliti, pengusaha, bukanlah hal aneh dijalani oleh seorang perawat profesional. Bahkan dengan kemampuannya
yang universal, dalam keadaan darurat perawat diperbolehkan melakukan tindakan pengobatan yang menjadi
tanggungjawab dokter. Tak heran di daerah pelosok ada disebut mantri. Di AS perawat berpenghasilan rata-rata Rp. 520
juta/th. Di Indonesia walaupun rata-rata gaji pokok masih kisaran 2 – 3 juta/bln (belum termasuk lain-lain) bukan berarti
tidak ada ruang profesi keperawatan yang menawarkan jauh lebih besar. Beberapa diantaranya :