1. Konsep Demokrasi
Menurut konsep demokrasi, kekuasaan meyiratkan arti politik dan pemerintahan, sedangkan
rakyat beserta warga masyarakat di definisikan sebagai warga negara. Keyataanya,baik dari
segi konsep maupun praktek, demos menyiratkan makna diskrinatif. Demos bukanlah rakyat
keseluruhan, tetapi hanya orang tertentu, yaitu mereka yang berdasarkan tradisi atau
kepemilikan atas hak-hak prerogatif dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan
Setiap negara mempunyai ciri khas calam pelaksanaan kedaulatan rakyat atau demokrasinya.
Hal ini ditentukan oleh sejarah negara yang bersangkutan, kebudayan, pandangan hidup, serta
- Menjunjung tinggi hak asasi dan hak demokrasi setiap warga negara.
- Sistem demokrasi menggunakan satu organisasi yang terdiri dari banyak orang
kesadaran rakyat.
- Demokrasi Langsung
- Demokrasi Gabungan
- Demokrasi Pancasila
- Demokrasi Formal
Menurut teori Trias Politica oleh Jhon Locke Kekuasaan pemerintah dalam negara
parlemen.
oleh pemerintah.
perserikatan, dan tindakan tindakan lainnya yang berkaitan dengan pihak luar negri.
dilaksanakan oleh tiga orang atau badan yang berbeda dan terpisah satu sama lainnya. Masing-
masing badan ini berdiri sendiri (independent) tanpa di pengaruhi oleh badan lainnya.
Ketiganya adalah:
undang-undang.
5. Pemahaman demokrasi di indonesia
- Dalam sistem kepartaian dikenal adanya tiga sistem kepartaian, yaitu sistem multi partai
(polyparty system), sistem dua partai (biparty system) dan sistem satu partai (monoparty
system).
- Hubungan antar pemegang kekuasaan negara, terutama antara eksekutif dan legislatif.
Pancasila sebagai landasan idiil bagi bangsa indonesia memiliki arti bahwa pancasila
merupakan pandangan hidup dan jiwa bangsa, kepribadian bangsa, tujuan dan cita-cita, cita-
cita hukum bangsa dan negara, serta cita-cita moral bangsa indonesia.
UUD 1945 sebagai sumber pokok sistem pemerintahan republik indonesia terdiri atas
hukum dasar tertulis, yaitu UUD 1945 (pembukaan, batang tubuh dan penjelasan) dan Hukum
dasar tidak tertulis, yaitu perjanjian dasar yang dihormati dan dijunjung tinggi serta ditaati oleh
segenap warga negara, alat, dan lembaga negara dan diperlakukan sama seperti hukum
dasar tertulis.
7. Perkembangan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara
Periode yang dimaksud tersebut adalah yang berkaitan dengan kepentingan sejarah
a. Tahun 1945 sejak NKRI diproklamasikan sampai tahun 1965 disebut periode lama atau
Orde lama.
b. Tahun 1965 sampai tahun 1998 disebut periode baru atau Orde baru.
Perbedaan periode tersebut terletak pada hakikat yang dihadapi . Pada periode lama bentuk
yang dihadapi adalah “ancaman fisik” berupa pemberontakan dari dalam maupun ancaman
fisik dari luar oleh tentara Sekutu, tentara kolonial Belanda, dan tentara Dai Nippon. Sedangkan
pada periode baru dan periode reformasi bentuk yang dihadapi adalah “tantangan” yang sering
berubah sesuai dengan perkembangan kemajuan zaman. Perkembangan kemajuan zaman ini
mempengaruhi perilaku bangsa dengan tuntutan-tuntutan hak yang lebih banyak. Pada situasi
ini yang dihadapi adalah tantangan non fisik, yaitu tantangan pengaruh global dan gejolak
sosial. Berdasarkan situasi pada periode yang berbeda ini, landasan-landasan hukum yang
a. Pada Periode Lama Bentuk Ancaman yang Dihadapi adalah Ancaman Fisik
Ancaman yang datangnya dari dalm maupun dari luar, langsung maupun tidak
dengan Nomor: 29 tahun 1954. Realisasi dari produk-produk undang-undang ini adalah
diselenggarakannya Pendidikan Pendahuluan Perlawanan Rakyat (PPPR) yang
pola pendidikan yang diselengarakan akan terarah pada fisik, teknik, taktik, dan strategi
kemiliteran.
Ancaman yang dihadapi dalam periode-periode ini berupa tantangan non fisik dan
gejolak sosial. Untuk mewujudkan bela Negara dalam berbagai aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang tidak lepas dari pengaruh lingkungan
strategis baik dari dalam maupun dari luar, langsung maupun tidak langsung, bangsa
Indonesia pertama-tama perlu membuat rumusan tujuan bela Negara. Tujuannya adalah
menumbuhkan rasa cinta tanah air, bangsa dan Negara. Untuk mencapai tujuan ini,
Negara dalam persatuan dan kesatuan bangsa. Mereka juga perlu memahami sifat
ketahanan bangsa atau ketahanan nasional agar pemahaman tersebut dapat mengikat
dan menjadi perekat bangsa dalam satu kesatuan yang utuh. Karena itu, pada tahun
1973 untuk pertama kalinya dalam periode baru dibuat Ketetapan MPR dengan Nomor:
Demokrasi sudah tak asing didengar di Indonesia. Kata ini sering kali kita dengar dalam
kehidupan sehari-hari. . Sering juga mendengar orang berkata bahwa bangsa Indonesia adalah
mestinya. Jika ditelusuri lebih jauh menurut pengertiannya demokrasi adalah pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan politik
yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat. Demokrasi adalah sebuah bentuk
1) Demokrasi langsung
kehendaknya dalam suatu rapat yang dihadiri seluruh rakyatnya. Demokrasi ini pernah
dewan perwakilan rakyat. Demokrasi perwakilan dijalankan oleh negara negara pada zaman
modern.
– adanya kesenjanagan yang lebar antara golongan ekonomi kuat dan golongan ekonomi
lemah
– golongan ekonomi kuat dapat membeli suara rakyat dan suara DPR.
Demokrasi timur lebih menitik beratkan pada paham kesamaan yg menghapuskan perbedaan
– Tidak adanya kompetisi dan tidak diakuinya hak milik pribadi menyebabkan etos kerjanya
kurang baik.
3) Demokrasi gabungan
– hak milik pribadi diakui,namun hak milik pribadi juga berfungsi sosial
– presiden atau raja hanya sebagai kepala negara yang kedudukannya sebagai lambang.
upaya bela negara dengan cara menyadarkan segenap warga negara akan hak dan kewajiban
dalam upaya bela negara. Menyadari akan hal tersebut di atas, maka pembinaan kesadaran
bela negara akan dapat berhasil dengan baik apabila dilaksanakan dengan memperhitungkan
tingkat kesiapan dan tingkat perkembangan dari peserta didik. Dalam rangka proses
internalisasi kesadaran bela negara sebaiknya peserta didik diberi kesempatan untuk dapat
Bela negara adalah tekad, sikap, dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh,
terpadu, dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air serta kesadaran hidup
Wujud dari usaha bela negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warga negara untuk
bangsa, keutuhan wilayah Nusantara dan yuridiksi nasional serta nilai-nilai Pancasila dan
Berdasarkan pasal 27 ayat (3) UUD 1945, bahwa usaha bela negara merupakan hak dan
kewajiban setiap warga negara. Hal ini menunjukkan asas demokrasi. Asas demokrasi dalam
Bahwa setiap warga negara turut serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan
negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-
Bahwa setiap warga negara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara,
PEMERINTAHAN NEGARA
Secara etimologi Demokrasi berasal dari sebuah kata dari Negara yunani kuno yaitu
Athena. Kata demokrasi memiliki definisi dari istilah kata (demos) yaitu rakyat dan (kratos)
Dengan dapat di artikan atau definisikan sebuah arti dari Demokrasi adalah sebuah
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan akan untuk rakyat dengan kekuasaan menyiratkan
arti politik dan pemerintahan, atau sebuah sistem pemerintahan yang mengakui hak segenap
anggota masyarakat untuk mempengaruhi keputusan politik baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara mengandung makna bahwa pada tingkat
termasuk dalam menilai kebijakan negara, karena kebijakan tersebut menentukan kehidupan
rakyat.
Bentuk Demokrasi Dalam Pengertian Sistem Pemerintahan Negara.
1. 1. Pemerintahan Monarki
Kata Monarki berasal dari bahasa yunani. Monos yang artinya Satu dan Archeinyang artinya
– Monarki Mutlak : Monarki yang bentuk pemerintahan suatu negaranya dipimpin oleh raja
– Monarki Parlementer : Monarki yang bentuk pemerintahan suatu negaranya dipimpin oleh
1. 2. Pemerintahan Republik
Pemerintahan Republik berasal dari bahasa latin, RES yang artinya Pemerintahandan
PUBLICA yang berarti Rakyat. Dengan demikian dapat diartikan sebagai pemerintahan yang
memasyarakatkan upaya bela negara dengan cara menyadarkan segenap warga negara akan
sistem proses internalisasi kesadaran bela negara sebaiknya peserta didik diberikan
itu sebuah proses yang kan terus bergulir akan menumbuhkan pendahuluan dalam bela
Negara.
kemudian dalam sebuah bela Negara , harus memiliki sikap atau wujud dalam mencerminkan
Wujud Dari Usaha Bela Negara, Yaitu seperti; dalam Kesiapan dan kerelaan atau
kedaulatan negara, persatuan dan kesatuan bangsa, keutuhan wilayah Nusantara dan yuridiksi
Asas demokrasi dalam pembelaan Negara tertera berdasarkan pasal 27 ayat (3) UUD 1945,
bahwa usaha bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara. Hal ini
menunjukkan asas demokrasi. Asas demokrasi dalam pembelaan negara memiliki dua arti :
1. Bahwa setiap warga negara turut serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan
negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD ’45 dan perundang-
2. Bahwa setiap warga negara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara, sesuai
Konsep Demokrasi
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahannya berasal
dari rakyat, baik secara langsung atau melalui perwakilan. Istilah demokrasi berasal dari bahasa
Yunani yaitu “demos” yang berarti “rakyat” dan “kratos” yang berarti kekuasaan. Istilah
demokrasi pertama kali diperkenalkan oleh Aristosteles sebagai suatu bentuk pemerintahan,
yaitu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan orang banyak
(rakyat). Abraham Lincoln dalam pidato Gettysburg nya mendefiniskan demokrasi sebagai
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Dalam hal ini berarti bahwa kekuasaan
Bentuk-bentuk demokrasi
Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi yaitu demokrasi langsung dan demokrasi
mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan sehingga mereka memilih
pengaruh langsung terhadap keadaan politik yang terjadi. Di era modern, sistem ini
tidak praktis karena umumnya suatu populasi negara cukup besar dan mengumpulkan
seluruh rakyat ke dalam satu forum tidaklah mudah, selain itu sistem ini menuntut
partisipasi yang tinggi dari rakyat, sedangkan rakyat modern cenderung tidak memiliki
waktu untuk mempelajari setiap permasalahan politik yang terjadi di dalam negara.
Prinsip demokrasi dan prasyarat berdirinya negara demokrasi telah terakomodasi dalam
konstitusi Negara Kesatuan Repulik Indonesia. Prinsip-prinsip demokrasi dapat ditinjau dari
pendapat Almadudi yang kemudian dikenal dengan “soko guru demokrasi”. Menurut
1. Kedaulatan rakyat.
3. Kekuasaan Mayoritas.
4. Hak-hak minoritas.
parlementer). Monarki berasal dari bahasa Yunani. Monos yang artinya Satu dan
Archein artinya Pemerintah, jadi dapat di artikan sebagai sejenis pemerintahan dalam
suatu negara yang di pimpin oleh satu orang (raja). Monarki dibagi ke dalam 3 jenis
yaitu :
Monarki Mutlak : Monarki yang bentuk pemerintahan suatu negaranya dipimpin oleh
1. Pemerintahan Republik, berasal dari bahasa latin RES yang artinya pemerintahan
dan PUBLICA yang berarti rakyat. Dengan demikian dapat diartikan sebagai
Menurut John Locke, kekuasaan pemerintahan negara dipisahkan menjadi tiga, yaitu :
parlemen).
oleh pemerintahan).
3. Kekuasaan Federatif (kekuasaan untuk menyatakan perang dan damai dan tindakan-
eksekutif.
Kemudian menurut Montesque (Trias Politica) menyatakan bahwa kekuasaan negara harus
dibagi dan dilaksanakan oleh tiga orang atau badan yang berbeda-bedadan terpisah satu sama
(polyparty system), sistem dua partai (biparty system), dan sistem satu partai (monoparty
system). Sistem pengisian jabatan dilakukaan oleh pemegang kekuasaan negara, hubungan
Ciri-ciri dari sistem pemerintahan yang demokratis dalam suatu negara, adalah :
1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik
2. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
Seperti yang kita ketahui, konsep demokrasi sudah berkembang sejak 200 tahun yang lalu.
Konsep ini telah diperkenalkan oleh Plato dan Aristosteles dengan isyarat untuk penuh hati-
hati pada saat hendak menggunakan konsep demokrasi ini. Menurut mereka, demokrasi itu
memiliki dua sisi yang sangat berbeda. Disatu sisi sangat baik, namun disisi lain juga dapat
Mungkin Indonesia menjadi salah satu penganut sistem demokrasi yang telah merasakan secara
nyata apa yang di khawatirkan oleh Plato dan Aristosteles. Konsep demokrasi sangat
mendewakan kebebasan, sehingga pada akhirnya nanti tidak mustahil dapat menimbulkan
anarki. Oleh sebab itu, yang diperlukan disini adalah bagaimana mekanisme yang paling tepat
dipandang sebagai sebuah mekanisme dan cita-cita untuk mewujudkan suatu kehidupan
berkelompok yang sesuai dengan apa yang terdapat dalam UUD 1945 yang disebut kerakyatan.
Dapat disimpulkan juga bahwa konsep demokrasi atau pemerintahan rakyat yang diterapkan
1. Nilai-nilai filsafah pancasila atau pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat
3. Merupakan konsekuensi dan komitmen terhadap nilai-nilai pancasila dan UUD 1945.
Periode yang dimaksud tersebut adalah yang berkaitan dengan kepentingan sejarah
1. Tahun 1945 sejak NKRI diproklamasikan sampai tahun 1965 disebut periode lama atau
Orde lama.
2. Tahun 1965 sampai tahun 1998 disebut periode baru atau Orde baru.
Perbedaan periode tersebut terletak pada hakikat yang dihadapi . Pada periode lama bentuk
yang dihadapi adalah “ancaman fisik” berupa pemberontakan dari dalam maupun ancaman
fisik dari luar oleh tentara Sekutu, tentara kolonial Belanda, dan tentara Nai Nipon. Sedangkan
pada periode baru dan periode reformasi bentuk yang dihadapi adalah “tantangan” yang sering
berubah sesuai dengan perkembangan kemajuan zaman. Perkembangan kemajuan zaman ini
mempengaruhi perilaku bangsa dengan tuntutan-tuntutan hak yang lebih banyak. Pada situasi
ini yang dihadapi adalah tantangan non fisik, yaitu tantangan pengaruh global dan gejolak
social. Berdasarkan situasi pada periode yang berbeda ini, landasan-landasan hokum yang
Pada Periode Lama Bentuk Ancaman yang Dihadapi adalah Ancaman Fisik
Ancaman yang datangnya dari dalm maupun dari luar, langsung maupun tidak langsung,
menumbuhkan pemikiran mengenai cara menghadapinya. Pada tahun 1954, terbitlah produk
rakyat pada tingkat pemerintahan desa, OPR, yang selanjutnya berkembang menjadi keamanan
desa, OKD. Di sekolah-sekolah terbentuk organisasi keamanan sekolah, OKS. Dilihat dari
kepentingannya, tentunya pola pendidikan yang diselengarakan akan terarah pada fisik, teknik,
Ancaman yang dihadapi dalam periode-periode ini berupa tantangan non fisik dan gejolak
berangsa, dan bernegara yang tidak lepas dari pengaruh lingkungan strategis baik dari dalam
maupun dari luar, langsung maupun tidak langsung, bangsa Indonesia pertama-tama perlu
membuat rumusan tujuan bela Negara. Tujuannya adalah menumbuhkan rasa cinta tanah air,
bangsa dan Negara. Untuk mencapai tujuan ini, bangsa Indonesia perlu mendaptakan
pengertian dan pemahaman tentang wilayah Negara dalam persatuan dan kesatuan bangsa.
Mereka juga perlu memahami sifat ketahanan bangsa atau ketahanan nasional agar pemahaman
tersebut dapat mengikat dan menjadi perekat bangsa dalam satu kesatuan yang utuh. Karena
itu, pada tahun 1973 untuk pertama kalinya dalam periode baru dibuat Ketetapan MPR dengan
Nomor: IV/MPR/1973 tentang GBHN, dimana terdapat muatan penjelasan tentang Wawasan
A. Konsep Demokrasi
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya
mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh
pemerintah negara tersebut. Kedaulatan rakyat yang dimaksud di sini bukan dalam arti hanya
kedaulatan memilih presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung, tetapi dalam
arti yang lebih luas. Suatu pemilihan presiden atau anggota-anggota parlemen secara
langsung tidak menjamin negara tersebut sebagai negara demokrasi sebab kedaulatan rakyat
memilih sendiri secara langsung presiden hanyalah sedikit dari sekian banyak kedaulatan
rakyat. Walapun perannya dalam sistem demokrasi tidak besar, suatu pemilihan umum sering
dijuluki pesta demokrasi. Ini adalah akibat cara berpikir lama dari sebagian masyarakat yang
masih terlalu tinggi meletakkan tokoh idola, bukan sistem pemerintahan yang bagus, sebagai
tokoh impian ratu adil. Padahal sebaik apa pun seorang pemimpin negara, masa hidupnya
akan jauh lebih pendek daripada masa hidup suatu sistem yang sudah teruji mampu
membangun negara. Banyak negara demokrasi hanya memberikan hak pilih kepada warga
yang telah melewati umur tertentu, misalnya umur 18 tahun, dan yang tak memliki catatan
kriminal (misal, narapidana atau bekas narapidana).
B. Bentuk-bentuk Demokrasi
1) Demokrasi langsung
Demokrasi langsung ialah demokrasi dimana rakyat secara langsung mengemukakan
kehendaknya dalam suatu rapat yang dihadiri seluruh rakyatnya. Demokrasi langsung pernah
dijalankan di negara-negara kota pada jaman yunani kuno.
3) Demokrasi gabungan
Demokrasi yg berprinsip mengambil kebaikan dan membuang kelemahan dari demokrasi
barat ke timur.
Dalam demokrasi gabungan hak milik pribadi diakui,namun hak milik pribadi juga berfungsi
social, upaya menyejahterahkan rakyat jangan sampai menghilangkan drajat dan HAM
Selain itu ada berbagai bentuk demokrasi dalam sistem pemerintahan Negara, antara
lain :
2. Pemerintahan Republik : berasal dari bahasa Latin Res yang berarti pemerintahan dan
Publica yang berarti rakyat. Dengan demikian Pemerintahan Republik dapat diartikan sebagai
pemerintahan yang dijalankan oleh dan untuk kepentingan orang banyak (rakyat).
Periode yang dimaksud tersebut adalah yang berkaitan dengan kepentingan sejarah
perkembangan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara. Pendidikan Bela Negara berkembang
berdasarkan situasi yang dihadapi oleh penyelengaraan kekuasaan. Periode-periode tersebut
addalah sebagai berikut :
1. Tahun 1945 sejak NKRI diproklamasikan sampai tahun 1965 disebut periode lama atau
Orde lama.
2. Thun 1965 sampai tahun 1998 disebut periode baru atau Orde baru.
3. Tahun 1998 sampai sekarang disebut periode Reformasi.
Perbedaan periode tersebut terletak pada hakikat yang dihadapi . Pada periode lama bentuk
yang dihadapi adalah “ancaman fisik” berupa pemberontakan dari dalam maupun ancaman
fisik dari luar oleh tentara Sekutu, tentara kolonial Belanda, dan tentara Nai Nipon.
Sedangkan pada periode baru dan periode reformasi bentuk yang dihadapi adalah “tantangan”
yang sering berubah sesuai dengan perkembangan kemajuan zaman. Perkembangan
kemajuan zaman ini mempengaruhi perilaku bangsa dengan tuntutan-tuntutan hak yang lebih
banyak. Pada situasi ini yang dihadapi adalah tantangan non fisik, yaitu tantangan pengaruh
global dan gejolak social. Berdasarkan situasi pada periode yang berbeda ini, landasan-
landasan hokum yang digunakan untuk melaksanakn bela Negara pun berbeda.
2. Pada Periode Lama Bentuk Ancaman yang Dihadapi adalah Ancaman Fisik
Ancaman yang datangnya dari dalm maupun dari luar, langsung maupun tidak langsung,
menumbuhkan pemikiran mengenai cara menghadapinya. Pada tahun 1954, terbitlah produk
Undang-Undang tentang Pokok-pokok Parlementer Rakyat (PPPR) dengan Nomor: 29 tahun
1954. Realisasi dari produk-produk undang-undang ini adalah diselenggarakannya
Pendidikan Pendahuluan Perlawanan Rakyat (PPPR) yang menghasilkan organisasi-
organisasi perlawanan rakyat pada tingkat pemerintahan desa, OPR, yang selanjutnya
berkembang menjadi keamanan desa, OKD. Di sekolah-sekolah terbentuk organisasi
keamanan sekolah, OKS. Dilihat dari kepentingannya, tentunya pola pendidikan yang
diselengarakan akan terarah pada fisik, teknik, taktik, dan strategi kemiliteran.
Ancaman yang dihadapi dalam periode-periode ini berupa tantangan non fisik dan gejolak
social.Untuk mewujudkan bela Negara dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat,
berangsa, dan bernegara yang tidak lepas dari pengaruh lingkungan strategis baik dari dalam
maupun dari luar, langsung maupun tidak langsung, bangsa Indonesia pertama-tama perlu
membuat rumusan tujuan bela Negara. Tujuannya adalah menumbuhkan rasa cinta tanah air,
bangsa dan Negara. Untuk mencapai tujuan ini, bangsa Indonesia perlu mendaptakan
pengertian dan pemahaman tentang wilayah Negara dalam persatuan dan kesatuan bangsa.
Mereka juga perlu memahami sifat ketahanan bangsa atau ketahanan nasional agar
pemahaman tersebut dapat mengikat dan menjadi perekat bangsa dalam satu kesatuan yang
utuh. Karena itu, pada tahun 1973 untuk pertama kalinya dalam periode baru dibuat
Ketetapan MPR dengan Nomor: IV/MPR/1973 tentang GBHN, dimana terdapat muatan
penjelasan tentang Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.
Berdasarkan pasal 27 ayat (3) UUD ’45, bahwa usaha bela negara merupakan hak dan
kewajiban setiap warga negara. Hal ini menunjukkan asas demokrasi. Asas demokrasi dalam
pembelaan negara mencakup dua arti :
1. Bahwa setiap warga negara turut serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan
negara melalui lembaga lembaga perwakilan sesuai dengan UUD ’45 dan perundang-
undangan yang berlaku.
2. Bahwa setiap warga negara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara, sesuai
dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.
ANALISIS
Seperti yang kita ketahui, konsep demokrasi sepertinya sudah berkembang sejak 2000 tahun
yang lalu. Konsep demokrasi ini diperkenalkan oleh Plato dan Aristoteles dengan isyarat
untuk penuh hati-hati saat hendak menggunakan konsep demokrasi ini. Menurut mereka,
demokrasi itu memiliki dua sisi yang sangat berbeda. Di satu sisi sangat baik, namun di sisi
lain dapat juga menjadi kejam.
Mungkin Indonesia menjadi salah satu penganut sistem demokrasi yang telah merasakan
secara nyata apa yang dikhawatirkan oleh Plato dan Aristoteles tadi. Masyarakat Indonesia
tentu tidak akan melupakan bagaimana ketika konsep demokrasi bisa membangun paham
orde baru di tanah air di suatu masa, namun bisa juga menjatuhkannya tanpa ampun di masa
yang lainnya.
Konsep demokrasi sangat mendewakan kebebasan sehingga pada akhirnya nanti tidak
mustahil dapat menimbulkan anarki. Oleh sebab itu, yang diperlukan di sini adalah
bagaimana mekanisme yang paling tepat untuk mengontrol konsep demokrasi yang sangat
bebas ini.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa konsep demokrasi atau pemerintahan rakyat
yang diterapkan di Indonesia itu didasarkan pada tiga hal berikut:
• Nilai-nilai falsafah pancasila atau pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat berdasarkan
sila-sila pancasila.
• Transformasi nilai-nilai pancasila pada bentuk dan sistem pemerintahan.
• Merupakan konsekuensi dan komitmen terhadap nilai-nilai pancasila dan UUD 1945.
Sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya, bela negara tidak selalu harus berarti
“memanggul bedil menghadapi musuh”. Keterlibatan warga negara sipil dalam bela negara
secara non-fisik dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, sepanjang masa dan dalam segala
situasi, misalnya dengan cara:
Apabila seluruh komponen bangsa berpartisipasi aktif dalam melakukan bela negara secara
non-fisik ini, maka berbagai potensi konflik yang pada gilirannya merupakan ancaman,
gangguan, hambatan dan tantangan bagi keamanan negara dan bangsa kiranya akan dapat
dikurangi atau bahkan dihilangkan sama sekali. Kegiatan bela negara secara non-fisik sebagai
upaya peningkatan Ketahanan Nasional juga sangat penting untuk menangkal pengaruh
budaya asing di era globalisasi abad ke 21 di mana arus informasi (atau disinformasi) dan
propaganda dari luar akan sulit dibendung akibat semakin canggihnya teknologi komunikasi.