Anda di halaman 1dari 4

Definisi Konservasi Tanah

Konservasi tanah adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk mencegah erosi dan memperbaiki tanah
yang rusak karena erosi. Tanah merupakan elemen yang digunakan untuk banyak hal di bumi sehingga
perlu dijaga kelestariannya

Konservasi tanah adalah serangkaian strategi pengaturan untuk mencegah erosi tanah dari permukaan
bumi atau terjadi perubahan secara kimiawi atau biologi akibat penggunaan yang berlebihan, salinisasi,
pengasaman, atau akibat kontaminasi lainnya. Strategi yang biasanya dipakai, yaitu: pemilihan vegetasi
penutup lahan

Menurut Sitanala Arsyad (1989), konservasi tanah adalah penempatan setiap bidang tanah pada cara
penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukkannya sesuai dengan
syarat-syarat yang diperluka agar tidak terjadi kerusakan tanah. Konservasi tanah mempunyai hubungan
yang erat dengan konservasi air.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Kehutanan dan Menteri
Pekerjaan Umum No.19/1984, No. 059/Kpts-II/84 dan No.124/Kpts/84, Konservasi tanah adalah upaya
untuk mempertahankan atau memperbaiki daya guna lahan termasuk kesuburan tanah dengan cara
pembuatan bangunan teknik sipil disamping tanaman (vegetatif), agar tidak terjadi kerusakan tanah dan
kemunduran daya guna dan produktifitas lahan.

Tujuan Konservasi Tanah

Pada dasarnya konservasi tanah adalah untuk menjamin bahwa sumberdaya tanah dan air dapat
mendukung kehidupan secara berkesinambungan

Melindungi agar sumberdaya tanah dan air tidak mengalami kerusakan

(kalau tanah sudah rusak) memperbaiki tanah agar menjadi produktif kembali : Rehabilitasi

Meningkatkan produktivitas tanah yang sejak awal merupakan tanah tidak/kurang produktif :Reklamasi

Metode Konservasi Tanah

Metode vegetatif

suatu cara pengelolaan lahan miring dengan menggunakan tanaman sebagai sarana konservasi tanah
(Seloliman, 1997).
Metode mekanik

Cara mekanik adalah cara pengelolaan lahan tegalan (tanah darat) dengan menggunakan sarana fisik
seperti tanah dan batu sebagai sarana konservasi tanahnya

Metode kimia

Kemantapan struktur tanah merupakan salah satu sifat tanah yang menentukan tingkat kepekaan tanah
terhadap erosi

Upaya-upaya yang biasa dipakai dalam konservasi tanah, yaitu:

1. Membuat terasering

Hal ini dilakukan dengan membentuk mulsa tanah dengan cara menyusun campuran daun-daun dan
ranting pohon yang jatuh. Kemudian membentuk penahan aliran air, seperti membuat teras-teras di
perbukitan dan pertanian yang berkontur. Dalam melakukan konservasi tanah, terasering dikenal dengan
istilah pembuatan teras demi teras seperti tangga pada lahan yang miring. Terasering dilakukan agar jika
terjadi hujan, air tidak akan langsung hanyut begitu saja. Terasering menjadikan peluang terjadinya
pengikisan tanah menjadi jauh lebih minimal.

2. Membuat tanggul pasangan

Setiap lahan miring yang berkontur sangat perlu dibuatkan tanggul yang searah dan sejajar dengan
kontur tanah. Hal ini agar air hujan dapat ditampung dan langsung menyerap kedalam tanah. Tujuannya
adalah agar dapat mengurangi terjadinya aliran permukaan atau run off. Pada tanggul yang telah dibuat
juga sebaiknya ditanami tanaman seperti jagung yang memiliki batang yang tinggi. Hal tersebut bisa
menjadi solusi agar air tidak tergenang terlalu lama di dalam tanggul.

3. Melakukan rotasi tanam atau crop rotation

Penanaman tumbuhan yang terjadwal termasuk salah satu konservasi tanah untuk melestarikan unsur
hara yang terdapat dalam tanah. Melakukan rotasi tanam membuat zat yang berguna bagi kesuburan
tanah tidak habis diserap oleh satu jenis tanaman saja. Jika unsur hara tanah habis, maka akan sangat
rentan terjadi pengikisan pada lapisan tanah bagian atas. Oleh karena itu, perlu untuk melakukan crop
rotation agar bisa menjaga keseimbangan zat kimiawi tanah.

4. Mengatur kadar garam atau salinitas

Kadar garam yang terdapat di dalam tanah secara signifikan bisa memengaruhi sebagian besar
metabolisme tanaman. Kadar garam yang tinggi biasanya terdapat pada daerah kering akibat irigasi yang
berlebihan. Penggunaan humus bisa mencegah salinisasi yang semakin berlebihan. Dengan
menggunakan pertukaran anion dan kation bisa menjadikan pH stabil serta mengeliminasi kelebihannya
dari area perakaran tanaman. Salinitas yang tinggi harus segera dinormalisasikan agar vegetasi yang akan
ditanam lagi bisa hidup dan berkembang dengan cepat.

5. Mengendalikan keasaman

Bentuk upaya konservasi tanah selanjutnya adalah mengendalikan keasaman. Selain mengatur kadar
garam, tingkat keasaman tanah juga perlu dikendalikan. Jika tingkat keasaman tanah terlalu tinggi, maka
vegetasi akan sulit untuk tumbuh. Tingkat pH tanah bisa terjadi secara alami di beberapa wilayah. Hal ini
bisa pula terjadi secara non alami karena hujan asam dan kontaminasi tanah. Adapun peran yang dimiliki
oleh pH tanah yaitu untuk mengendalikan adanya nutrisi bagi vegetasi yang tumbuh diatasnya. Salah
satu caranya adalah melakukan pengapuran pada tanah yang terlalu asam agar pH tanah kembali normal
atau sekitar 6,5.

6. Melestarikan organisme tanah yang menguntungkan

Konservasi tanah selanjutnya yaitu melestarikan organisme yang menguntungkan tanah. Organisme yang
dimaksud menguntungkan adalah organisme penyubur tanah seperti cacing tanah dan mikroorganisme
renik lain. Hal ini dilakukan agar dapat mempercepat kembalinya fungsi tanah ke bentuk semula.
Keuntungan dari cacing tanah yaitu memberikan aerasi tanah dan menyediakan nutrisi makro bagi
tanah. Saat cacing tersebut mengekskresikan feses dalam bentuk padatan, mineral dan nutrisi yang
diperlukan tanaman telah diseleksi oleh cacing.

Kemudian diabsorpsi oleh akar tanaman. Feses dari cacing tanah ini memiliki nitrogen 5 kali lebih banyak
dari tanah biasa. Lalu mengandung fosfat 7 kali lebih banyak dan kalium 11 kali lebih banyak. Aktivitas
organisme tanah yang terus menggali ke dalam tanah ini memberikan porositas bagi tanah. Selain itu
juga memberikan aerasi yang cukup dan meningkatkan kemampuan drainase tanah.

7. Melakukan mineralisasi

Mineralisasi yang aktif adalah hal yang penting dilakukan agar tanaman mendapatkan nutrisi yang
diperlukan bagi perkembangannya. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara memberikan remahan batu
yang memiliki kandungan mineral yang dibutuhkan tanaman. Selain itu, bisa juga menggunakan
suplemen kimia tanah. Mineralisasi dilakukan dengan tujuan untuk mencegah hilangnya mineral makro
maupun mikro yang terdapat di dalam tanah. Hal ini termasuk bagian dari upaya penting dalam
konservasi tanah.Metode vegetatif

Gurupendidikan (2019, 5 Januari). Pengertian erosi serta metode konservasi tanah secara lengkap.
Diakses pada 28 September 2019, dari https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-erosi-serta-
metode-konservasi-tanah-secara-lengkap/

Seputarpengertian (2018, 13 Februari). Pengertian konservasi tanah secara lengkap. Diakses pada 28
September 2019, dari http://seputarpengertian.blogspot.com/2018/02/pengertian-konservasi-tanah-
serta-tujuan-metode.html?m=1

Geologinesia (2018, 1 April). Konservasi tanah. Diakses pada 28 September 2019, dari
https://www.geologinesia.com/2018/01/konservasi-tanah.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai