Anda di halaman 1dari 8

[2/10 10:37] Kemal: Materi Pluralitas

Dalam hal apakah perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia? Marilah kita pelajari satu persatu
perbedaannya.

1. Perbedaan Agama

Tahukah anda ada berapa agama yang resmi diakui oleh pemerintah? Ya benar! Ada 6 agama yang
diakui oleh pemerintah kita. Keenam agama tersebut meliputi Agama Islam, Kristen Protestan,
Kristen Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu

[2/10 10:38] Kemal: Meskipun banyak agama yang berkembang di Indonesia, namun masyarakat
memiliki rasa toleransi yang tinggi. Toleransi dalam beragama berarti menghargai dan menghormati
pemeluk agama dalam menjalankan ibdahnya. Coba carilah contoh nyata dalam kehidupan sehari-
hari di lingkungamu terkait toleransi beragama!

a. Agama Islam

Agama Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-7 Masehi. Namun sebelum abad ke-7 Agama Hindu
dan Budha telah berkembang di Indonesia. Merujuk Wikipedia Ensiklopedia Bebas, bahwa pada
tahun 651 Masehi semasa pemerintahan Ustman bin Affan pada 644-656 M. Mengirimkan
utusannya Muawiyah bin Abu Sufyan ke tanah Jawa yaitu ke Jepara pada saat itu namanya Kalingga.

[2/10 10:39] Kemal: Hasil kunjungan duta Islam ini adalah raja Jay Sima, putra Ratu Sima dari
Kalingga, masuk Islam. Sampai saat ini Agama Islam menjadi agama mayoritas di negara kita ini.
Menurut sensus penduduk tahun 2010, jumlah pemeluk agama Islam di Indonesia sebanyak 87,2%.

Hari besar yang dirayakan umat Islam setiap tahunnya adalah hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul
Adha. Juga hari raya tahun baru hijriah, maulid Nabi Muhammad SAW, dan Nuzulul Qur’an. Selain
itu hari Jumat juga merupakan hari penting bagi umat Islam. Karena pada hari Jumat semua laki-laki
wajib melaksanakan ibadah salat Jumat secara berjamaah di masjid.

[2/10 10:39] Kemal: b. Agama Kristen Protestan

Menurut sensus penduduk tahun 2010, pemeluk agama Kristen Protestan di Indonesia sebanyak
6,96%. Agama Kristen pertama kali datang ke Indonesia pada abad ke-7. Melalui gereja Assiria yakni
berdiri di dua tempat yakni: Di Pancur Deli Serdang dan Barus Tapanuli Tengah.

Namun perkembangan agama Kristen Protestan bertambah pesat ketika kedatangan para pedagang
dari Belanda. Para pedagang Belanda yang tergabung dalam wadah Verenegde Ost Indische
Company (VOC) sampai ke Indonesia pada abad ke-16.
Selain berdagang orang-orang belanda tersebut sambil menyebarkan agama Kristen Protestan. Umat
Kristen Protestan memiliki hari-hari penting yang selalu diperingati, misalnya hari raya Paskah dan
hari raya Kenaikan Isa Almasih.

c. Agama Kristen Katolik

Sejarah Gereja Katolik di Indonesia berawal dari kedatangan bangsa Portugis dan Spanyol ke
kepulauan Maluku.

Orang pertama yang menjadi Katolik adalah orang Maluku Kolano (kepala kampung) Mamuya
(sekarang di Maluku Utara) yang dibaptis bersama seluruh warga kampungnya pada tahun 1534.
Santo Fransiskus Xaverius, yang pada tahun 1546 sampai dengan 1547 datang mengunjungi pulau
Ambon, Saparua dan Ternate. Santo Fransiskus Xaverius juga membaptis ribuan penduduk
setempat.

[2/10 10:40] Kemal: Menurut sensus penduduk tahun 2010, pemeluk agama Kristen Katolik di
Indonesia sebanyak 2,9%. dari total penduduk indonesia sebanyak 237.641.326 orang. Hari raya
umat Kristen Katolik adalah hari Natal, yang diperingati setiap tanggal 25 Desember. Umat Katolik
memiliki beberapa hari penting yang selalu diperingati, misalnya hari raya Paskah dan hari raya
Kenaikan Isa Almasih.

[2/10 10:40] Kemal: d. Agama Hindu

Kebudayaan dan agama Hindu tiba di Indonesia pada abad pertama Masehi. Kerajaan di Indonesia
yang bercorak Hindu antara lain kerajaan Kutai, Mataram dan Majapahit. Kerajaan ini hidup hingga
abad ke 16 M, ketika kerajaan Islam mulai berkembang.

Periode ini dikenal sebagai periode Hindu-Indonesia, yang bertahan selama 16 abad penuh. Menurut
sensus penduduk tahun 2010, pemeluk agama Hindu di Indonesia sebanyak 1,69% dari total
penduduk indonesia sebanyak 237.641.326 orang.

Umat Hindu memiliki beberapa hari penting yang selalu diperingati, misalnya hari raya Galungan,
hari raya Nyepi, dan hari Saraswati.

e. Agama Buddha

Agama Budha merupakan agama tertua kedua di Indonesia, masuk ke Indonesia sekitar abad
keenam masehi. Sejarah Buddha di Indonesia berhubungan erat dengan sejarah Hindu.
Sejumlah kerajaan Buddha telah dibangun sekitar periode yang sama. Contoh kerajaan bercorak
Budha di Indonesia antara lain Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Bahkan Kerajaan Sriwijaya di
Sumatra merupakan salah satu pusat studi agama Budha di Asia Tenggara.

Menurut sensus penduduk tahun 2010, pemeluk agama Hindu di Indonesia sebanyak 0,72% dari
total penduduk indonesia sebanyak 237.641.326 orang.

Umat Budha memiliki beberapa hari penting yang selalu diperingati, misalnya hari raya Waisak dan
Ulambana. Upacara Waisak dirayakan pada bulan Mei pada waktu terang bulan (purnama sidhi).

[2/10 10:41] Kemal: Tujuannya untuk memperingati 3 (tiga) peristiwa penting, yaitu :

Lahirnya Pangeran Siddharta, Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi
Buddha, dan wafatnya Buddha Gautama.

[2/10 10:41] Kemal: f. Agama Konghucu

Pemeluk kepercayaan tradisional Tionghoa mulai mendapatkan kembali pengakuan atas identitas
mereka sejak masa kepemimpinan presiden KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Umat Konghucu
memiliki hari raya yang terkenal dan telah menjadi hari libur nasional di Indonesia adalah hari raya
Imlek.

Apakah sebelum masuknya pengaruh Hindu, Budha, Islam, Kristen, Katolik dan Konghucu ke
Indonesia bangsa kita belum memiliki kepercayaan? Jawabnya adalah sudah! Bangsa Indonesia
sudah memiliki kepercayaan yang disebut dengan animisme dan dinamisme.

Animisme adalah kepercayan terhadap roh nenek moyang yang telah meniggal dunia. Sedangkan
dinamisme adalah kepercayaan terhadap benda-benda yang diduga memiliki kekuatan gaib.

Dengan masuknya pengaruh asing berupa ajaran agama di atas, maka terjadilah proses akulturasi.

[2/10 10:43] Kemal: Mobilitas Sosial

Pernahkah orang tua kalian menceritakan riwayat kehidupannya? Misalnya seorang ayah
menceritakan bahwa dahulu pekerjaan ayah buruh bangunan, tetapi sekarang ayah menjadi
mandor.

Contoh lain misalnya, Pak Amat dulunya anak seorang pengusaha, karena usaha ayahnya mengalami
kebangkrutan, maka kehidupannya sekarang susah.
Kedua contoh di atas merupakan ilustrasi bahwa mobilitas sosial (perubahan status) bisa meningkat
ataupun menurun.

Jadi perubahan sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang
satu ke lapisan yang lain.

Mobilitas sosial dapat berupa pergerakan sosial ke atas, tetapi juga pergerakan sosial ke bawah.

[2/10 10:44] Kemal: Mobilitas Sosial menurut:

Paul B. Horton: suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke lainnya atau gerak pindah dari
strata yang satu ke yang lainnya.

Kimball Young dan Raymond W. Mack: gerak dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang
mengatur organisasi suatu kelompok sosial.

Struktur sosial mencakup sifat hubungan antar individu dalam kelompok dan hubungan antara
individu dan kelompoknya.

Anthony Giddens: gerakan dari orang per orang dan kelompok-kelompok di antara kedudukan-
kedudukan sosial ekonomi yang berbeda.

Horton & Hunt: mobilitas sosial merupakan tindakan berpindah dari satu kelas sosial ke kelas sosial
lainnya.

[2/10 10:44] Kemal: Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial

a. Mobilitas Vertikal

1) Mobilitas Vertikal ke Atas (Social Climbing)

Naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke status

sosial yang lebih tinggi.

2) Mobilitas Vertikal ke Bawah (Social sinking)


Penurunan status atau kedudukan seseorang.

b. Mobilitas Horizontal

Perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama, tidak
terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang.

[2/10 10:45] Kemal: FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT MOBILITAS SOSIAL

a. Faktor yang mendorong terjadinya mobilitas sosial

1.Faktor Struktural

Struktur masyarakat Indonesia sangat terbuka. Orang kecil dapat mengalami mobilitas sosial
setinggi-tingginya.

2.Faktor Individu

Setiap individu memiliki perbedaan dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Dua orang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relatif

setara belum tentu menjadi berhasil dalam melaksanakan mobilitas sosial ke atas.

3.Faktor Sosial

Ketidakpuasan akan status sosial mendorong manusia untuk terus berjuang segigih-gigihnya.

Seseorang yang tidak puas dengan kedudukan yang diwariskan dapat mencari kedudukannya sendiri
di lapisan sosial yang lebih tinggi.

4.Faktor Ekonomi

Kondisi ekonominya baik, cenderung lebih mudah melakukan mobilitas sosial.


5.Faktor Politik

Kondisi negara aman dan damai memengaruhi mobilitas sosial warga negara.

6.Kemudahan memproleh Pendidikan

Kemudahan dalam mengenyam pendidikan berkualitas tentu memudahkan juga bagi orang untuk
melakukan mobilitas dengan berbekal ilmu yang diperolehnya.

[2/10 10:45] Kemal: b. Faktor penghambat mobilitas sosial

1.Kemiskinan

Faktor kemiskinan dapat membatasi mobilitas sosial. Masyarakat miskin kan merasa kesulitan dalam
mencapai status sosial tertentu.

2.Diskriminasi

Membedakan perlakuan karena alasan perbedaan bangsa, suku, ras, agama, golongan. Hal ini tentu
mempersulit mobilitas sosial rakyat Indonesia.

[2/10 10:45] Kemal: Saluran-saluran Mobilitas Sosial

1.Pendidikan

Pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang lebih
tinggi.

2.Organisasi Politik

Sebagian orang yang meniti perjuangan karir di organisasi politik dari tingkat rendah sampai tingkat
tinggi.
Angota partai politik yang profesional dan punya dedikasi tinggi kemungkinan besar akan cepat
mendapatkan status yang semakin tinggi.

3.Organisasi Ekonomi

Misalnya di bidang perusahan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seseorang untuk


mencapai mobilitas vertikal.

4.Organisasi Profesi

Merupakan himpunan orang-orang yang memiliki profesi yang sama sehingga mereka akan lebih
kompak dan kuat memperjuangkan profesinya

[2/10 10:46] Kemal: DAMPAK MOBILITAS SOSIAL

a. Dampak Positif

1.Mendorong Seseorang untuk Lebih Maju

Kesempatan untuk pindah dari dan ke strata yang lain dapat menimbulkan motivasi yang tinggi pada
diri seseorang

2.Mempercepat Tingkat Perubahan Sosial

Tingginya tingkat pendidikan secara langsung mendorong terjadinya perubahan sosial budaya dalam
masyarakat.

3.Meningkatkan Integrasi Sosial

Sikap mau menerima pengaruh yang diakibatkan mobilitas sosial tentu merupakan salah satu contoh
terjadinya integrasi dalam masyarakat.

b. Dampak Negatif

1.Terjadinya Konflik
Upaya sesorang atau kelompok untuk mencapai posisi sosial yang tinggi kadang
menimbulkan persaingan.

Dalam tataran yang lebih kompleks persaingan dapat menjelma menjadi konflik.

2.Gangguan Psikologis

Banyak orang yang setelah kehilangan jabatan, baik karena diganti maupun karena sudah selesai
masa tugasnya (pensiun), menjadi mudah gelisah

Anda mungkin juga menyukai