Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL ILMU BUDAYA DASAR

Dosen Pengampu :
Nuning Indah Pratiwi S.Sos.,M.I.Kom

Oleh :
Desak Putu Gita Parwati (118112107)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS)
DENPASAR
2019
1. PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR
Istilah llmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti
istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris "The Humanities". Adapun
istilah Humanities itu sendiri berasal dan bahasa latin humanus yang bisa diartikan manusia,
berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the hutimanities diandaikan seseorang akan bisa
menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu
nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar supaya manusia bisa
menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak
meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Dari asal-muasal terlahirnya Ilmu Budaya Dasar di atas, munculah pendapat
pendapat para ahli tentang pengertian Ilmu Budaya Dasar yaitu sebagai berikut :

1. Menurut Herskovits, ilmu budaya dasar adalah sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

2. Menurut Andreas Eppink, ilmu budaya dasar adalah keseluruhan pengertian nilai sosial,norma
sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain,
tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

3. Menurut Edward Burnett Tylor, ilmu budaya dasar adalah keseluruhan yang kompleks, yang
di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Dari pendapat beberapa ahli tersebut mengenai pengertian Ilmu Budaya Dasar maka dapat
disimpulkan pengertian Ilmu Budaya Dasar secara umum.

Secara umum Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

2. TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR

Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan
dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian
mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian
yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata
sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara
memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik
yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Seperti kita ketahui bahwa dalam masyarakat yang bergabung semakin cepat dan rumit
ini, mahasiswa harus mengalami pergeseran nilai-nilai yang mungkin sekali dapat membuatnya
masabodoh atau putus asa, suatu sikap yang tidak selayaknya dimiliki oleh seorang terpelajar.
Bagaimanapun juga mahasiswa adalah orang-orang muda yang sedang mempelajari cara
memberikan tanggapan dan penilaian terhadap apasaja yang terjadi atas dirinya sendiri dan
masyarakat sekitarnya. Sudah barang tentu ia perlu dibimbing untuk menemukan cara terbaik
yang sesuai dengan dirinya sendiri tanpa harus mengorbankan masyarakat dan alam sekitarnya.
Secara tidak langsung ilmu budaya dasar akan membantu mereka untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut.

Tujuan Ilmu Budaya Dasar secara umum adalah Pembentukan dan pengembangan
kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan dan pemikiran mengenai berbagai
gejala yang timbul dalam lingkungan, khususnya gejala-gejala yang berkenaan dengan
kebudayaan dan kemanusiaan, agar daya tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan
lingkungan budaya dapat diperluas.

3. RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR


Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai
sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua
masalah pokok itu adalah :

1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan


dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the
humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan
budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan
budaya.
2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam
perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.

4. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


Manusia merupakan ciptaan tuhan yang maha esa sebagai khalifah dibumi dengan dibekali
akal pikiran untuk berkarya di muka bumi. Kepada manusia diberikan-Nya akal dan
dipersiapkanuntuk enerima bermacam-macam ilmu pengertahuan dan kepandaian, sehingga
dapat berkreasi dan sanggup menguasai alam dan bintang. Manusia juga harus besosialisasi agar
mendapatkan pembelajaran dari rang lingkupnya. dari bersosialisasi itulah muncul rasa ingin
tahu dan akhirnya merekapin memiliki ilmu.

Untuk mendapatkan ilmu tentunya manusia harus mendapatkan pendidikan terlebih dahulu.
Pendidikan merupakan hasil kebudayaan. Maka dari itu, pendidikan haruslah dipandangsebagai
‘motivator’ terwujudnya kebudayaan yang tinggi. Selain itu pendidikan haruslah memberikan
kontribusi terhadap kebudayaan, agar kebudayaan yang dihasilkan memiliki nilai manfaat bagi
manusia maupun bangsanya.
a. Pengertian Manusia

Manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir,
berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).

Dari asal kata tersebut, beberapa ahli mengemukakan pendapatnya. Dan Berikut ini adalah
pengertian dan definisi manusia menurut beberapa ahli:

 NICOLAUS D. & A. SUDIARJA Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka


karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani
merupakan satu barang.
 ABINENO J. I Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang
berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”.
 UPANISADS Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran,
dan prana atau badan fisik.
 SOKRATES Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan
kuku datar dan lebar.
 KEES BERTENS Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang
kesatuannya tidak dinyatakan.
 I WAYAN WATRA Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias
dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.

Dan Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah
gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.

Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk
material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai
dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.

b. Pengertian Hakikat Manusia

Hakikat manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap
manusia. Dari pengertian hakekat manusia maka dapat disimpulkan pada hakekatnya
manusia adalah :

a) Mahluk ciptaan tuhan yang tediri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh dalah materi yang dapat dilihat , diraba, dan dirasa wujudnya konkrit tapi tidak
abadi.
b) .mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna jika dibandingkan dengan mahluk hidup
lainnya.

Kesempuranaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi penciptanya
dengan akal dan pikiran dan kehendak yang terdapat pada jiwa manusia.
Dengan akal manusia dapat menciptaka teknologi, mampu menila yang baik dan buruk serta
dapat berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan ataupun sebaliknya.
Perasaan rohani adalah perasaan yang luhur yang terdapat pada jiwa manusia, misalnya :

a. Perasaan Intelektual : Perasaan yang berkenaan dengan Intelektual.


b. Perasaan Esteti : Perasaan yang berkenaan dengan estetis
c. Perasaan Etis : Perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
d. Persaan Diri : Perasaan yang berkaitan dengan harga diri
e. Perasaan Sosial :perasaan yang berkenan dengan hidup bermasyarakat, ikut
merusak kehidupan orang lain.
f. Perasaan Religius : perasaan yang berkenan dengan agama.

c. Kepribadian Bangsa Timur

Kepribadian diartikan sebagai suatu pola sikap yang mencerminkan sifat atau karakter
seseorang dengan lingkungannya. Kepribadian bangsa timur dapat diartikan sebagai suatu sikap
yang dimiliki oleh suatu bangsa di bagian timur yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik
terhadap lingkungannya. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang
mempunyai sifat tepo seliro atau memiliki sifat toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi
bangsa timur umumnya aktif dalam mengutarakan aspirasi rakyat.

Kepribadian bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan
dalam bergaul maupun dalam berpakaian. Terdapat ciri khas dalam berbagai negara yang
mencerminkan negara tersebut memiliki suatu kepribadian yang unik. Misalnya masyarakat
Indonesia khususnya daerah Jawa. Sebagian besar mereka bertutur kata dengan lembut dan
sopan. Dan terdapat beberapa aturan atau larangan yang tidak boleh dilakukan menurut versi
orang dulu yang sebenarnya menurut orang Jawa itu suatu nasihat yang membangun.

Bangsa timur erat kaitannya dengan rasa sosialisasi dan rasa solidaritas yang tinggi.
Misalnya saling tolong menolong dan bergotong royong yang dilakukan bersama-sama. Hal
tersebut bagi bangsa timur merupakan suatu sikap yang bertujuan untuk mempererat tali
persaudaraan. Bangsa timur juga memiliki kebudayaan yang masih kental dari negara atau
daerah masing-masing. Masih ada adat-adat atau upacara tertentu yang masih dilaksanakan oleh
bangsa timur. Misalnya bangsa Indonesia masih banyak yang melaksanakan upacara-upacara
adat dan tarian khas dari masing-masing daerah. Contohnya daerah Bali yang masih
melaksanakan tarian khas daerahnya yaitu tarian pendet, kecak, tarian barong. Terbuka dengan
negara lain merupakan salah satu kepribadian yang dimilki oleh bangsa timur. Mereka menjalin
kerjasama antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain yang tergabung dalam ASEAN.

d. Pengertian Kebudayaan

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal
dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah
tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa
Indonesia. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Budaya adalah suatu pola
hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut
menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak
kegiatan sosial manusia.

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan


Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu
adalah Cultural-Determinism.

Pandangan para ahli mengenai kebudayaan :

 Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
 Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai
sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius,
dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri
khas suatu masyarakat.
 Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,
yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.
 Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai Kebudayaan adalah
sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain,
yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.

e. Unsur Kebudayaan

Untuk lebih mendalami kebudayaan, perlu dikenal beberapa masalah lain tentang
kebudayaan.misalnya unsure dari kebudayaan.untuk mepelajari tentang unsur kebudayaan maka
sebaiknya kita tahu apakah definisi unsur sendiri.yang dimaksud unsure ialah apa saja
sesungguhnya kebudayaan itu,sehingga kebudayaan disin lebih mengandung kepada makna
totalitasdari pada sekedar penjumlahan unsure-unsur yang terdapat di dalam nya

Beberapa Tokoh, telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan diantaranya:

1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:


o alat-alat teknologi
o sistem ekonomi
o keluarga
o kekuasaan politik
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
o sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota
masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
o organisasi ekonomi
o alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga
adalah lembaga pendidikan utama)
o organisasi kekuatan (politik)
3. C.kluckhohn di dalam karyanya yang berjudul universal categories of culture
mengemukakan, bahwa ada 7 unsur kebudayaan universal yaitu :
 sisterm religi (kepercayaan)
 system organisasi kemasyarakatan
 system pengetahuan
 system pencaharianhidup dan sistem-sistem ekonomi
 sistem teknologi peralatan
 bahasa
 kesenian
buku ilmu sosial budaya 7 dasar penerbitnya kencana media group

f. Wujud Kebudayaan

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan
artefak.

 Gagasan (Wujud ideal)


Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat
diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam
pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu
dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan
buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

 Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini
terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta
bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata
kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan
didokumentasikan.

 Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan
karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat
diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud
kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang
satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud
kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya
(artefak) manusia.

5. KAITAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN

Hubungan manusia dengan budaya sangatlah erat karena dari kata manusia yang artinya
ciptaan Tuhan yang berakal budi yang sangatlah istimewa dari ciptaan Tuhan yang lainnya.
Sedangkan Budaya itu sendiri adalah ciptaan manusia yang berasal dari tingkah laku serta
lingkungan pada kehidupan manusia itu sendiri sehingga terciptalah kata kebudayaan yang
artinya budaya yang diciptakan oleh akal budi manusia, oleh sebab itu budaya dan manusia tidak
bisa dipisahkan.
Tiap manusia pun bisa tanpa disadari bisa membuat budaya dirinya sendiri, melalui akal budi
mereka sendiri mereka bisa mempengaruhi orang lain disekitarnya, sehingga dengan seiring
waktu berjalan, orang-orang disekitar dia akan memiliki tingkah laku, sifat dan kebudayaan yang
hampir sama dengan dia.
Budaya manusia itu sendiri berbeda-beda yang disebabkan oleh banyak faktor seperti daerah,
turun-temurun, tingkat sosial, lingkungan, kemajuan IPTEK dan lain sebagainya. Hal ini
menimbulkan banyaknya tarian, lagu, kebiasaan dan tatanan kehidupan lainnya di setiap daerah
yang berbeda, apalagi seperti di Indonesia yang memiliki banyak sekali daerah dan bermacam-
macam suku. Contoh kebiasaan berbudaya dalam daerah Manado belum tentu sama dengan
kehidupan berbudaya suku Bugis.
Seiring berjalannya waktu, kebudayaan yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh manusia
pun semakin berkembang. Perbedaan tingkah laku dan etika berbudaya setiap manusia terkadang
menimbulkan konflik dalam kehidupan manusia. Kebanggaan, kesombongan dan egoisme
manusia terhadap kebudayaannya membuat manusia tersebut bersikap radikal yang arti kasarnya
ia melihat bahwa kebudayaan orang lain itu buruk dan kebudayaannya lah yang terbaik. Berbagai
macam konflik kehidupan manusia yang berlatar belakang budaya seringkali kita temui seperti
diskriminasi dan rasisme terhadap suku tertentu maupun agama tertentu.
Budaya yang berbeda itu indah, karena kita bisa melihat perbedaan dan bisa mempelajari
kebudayaan orang lain, manusia yang merupakan makhluk sosial tentunya tidak jauh dari yang
namanya bergaul dengan orang lain, bersosialisme dengan orang lain, karena manusia tidak
mungkin hidup sendiri, sehingga setiap manusia harus mempelajari dan bertoleransi terhadap
budaya orang lain.
Semakin banyaknya budaya yang ada di tengah-tengah manusia, konflik yang terjadi semakin
banyak meskipun hanya karena masalah kecil. Kalau manusia yang memiliki toleransi tinggi,
konflik tidak akan terjadi, karena manusia yang berakal budi baik tentu saja melihat keindahan
dalam perbedaan sehingga kedamaian dan kebersamaan akan tercipta.
Hubungan antara manusia dengan kebudayaan dapat dilihat dari kedudukan manusia terhadap
kebudayaan.Manusia mempunyai empat kedudukan kebudayaan :
1. Penganut Kebudayaan
2. Pembawa Kebudayaan
3. Manipulator Kebudayaan
4. Pencipta Kebudayaan.
DAFTAR PUSTAKA
https://ratumaratun.wordpress.com/2015/06/01/artikel-ilmu-sosial-budaya-dasar/

http://lutfiawulandari.blogspot.com/2015/11/tugas-artikel-ilmu-budaya-dasar.html

https://yollaadzani.wordpress.com/2010/01/06/artikel-ilmu-budaya-dasar/

Anda mungkin juga menyukai