Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MAKALAH IDK 1

“ISTILAH ANATOMI, MACAM-MACAM JARINGAN, DAN SISTEM


PERSARAFAN”

NAMA KELOMPOK 1:
1. Annisa Reyhanita N
2. Fetshie Ariesta Fanny
3. I Gusti Putu Bagus S S
4. Riski Apriliani
5. Syafira Himairoh

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Istilah Anatomi,
Macam-Macam Jaringan, Dan Sistem Persarafan.” Shalawat serta salam semoga selalu tercurah
limpahkan kepada Nabi besar alam, Muhammad SAW. Adapun tujuan makalah ini disusun untuk
melengkapi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan I.

Dengan harapan makalah “Istilah Anatomi, Macam-Macam Jaringan, Dan Sistem


Persarafan.” ini bisa menambah pengetuahuan, menambah wawasan dan mendatangkan manfaat.

Kami menyadari bahwasanya dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah yang
bersangkutan guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik lagi di masa
yang akan datang. Aamiin.

Surabaya, 18 September 2019

Kelompok 1 A
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I Pendahuluan 3
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penulisan 3
1.4 Manfaat
1.5 Sistematik penulisan
BAB II Pembahasan 4
2.1 Istilah-Istilah Aatomi Dan Pembagian Region Tubuh 4
2.1.1 Istilah Lokasi Anatomi 4
2.1.2 Istilah Gerak Anatomi 5
2.2 Macam-Macam Jaringan 6
2.2.1 Jaringan Otot 6
2.2.2 Jaringan Saraf 6
2.2.3 Jaringan Epitel 6
2.2.4 Jaringan Ikat 7
2.2.5 Jaringan Embrional 7
2.3 Pengertian Sistem Saraf 7
2.3.1 Sel Saraf (Neuron) 7
BAB III Penutup 14
3.1 Kesimpulan 14
3.1 Saran 14
Daftar Pustaka 15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG (MSKS)


Anatomi (berasal dari bahasa Yunani ἀνατομία anatomia, dari ἀνατέμνειν anatemnein,
yang berarti memotong) adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan
organisasi dari makhluk hidup. Terdapat juga anatomi hewan atau zootomi dan anatomi
tumbuhan atau fitotomi.Sebuah pemeriksaan yang lengkap akan terdiri diri penilaian kondisi
pasiensecara umum dan sistem organ yang spesifik. Dalam prakteknya, tanda vital atau
pemeriksaan suhu, denyut dan tekanan darah selalu dilakukan pertama kali.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Istilah-istilah Anatomi
a.
2. Macam-macam Jaringan
a.
3. Sistem Pernafasan
a.
1.3 TUJUAN PENULISAN
Umum
Khusus

1. Mengetehui Istilah dalam Anatomi


2. Macam-macam Jaringan
3. Sitem persarafan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ISTILAH-ISTILAH AATOMI

Anatomi memiliki pembendaharaan kata internasional. Istilah anatomis mempunyai arti


yang tepat dan digunakan dalam kedokteran dan biologi. Selain istilah anatomis, biasanya
digunakan pula istilah sehari-hari atau istilah lainnya seperti tulang belikat (scapula) dan
circulus Willis (Circulus arteriosus cerebri). Istilah-istilah anatomi ada 2 yaitu Istilah lokasi
Anatomi dan Istilah gerakan Anatomi.

2.1.1 Istilah Lokasi Anatomi


1. Posisi Anatomi
Semua deskripsi anatomis disesuaikan dengan standar posisi anatomi. hal ini dibuat
agar tidak terjadi kesalahpahaman arti dari masing-masing pendapat.
2. Syarat posisi anatomi:
a. Berdiri dengan tegak, dengan kepala, kedua mata, dan jari kaki menghadap ke
depan.
b. Kedua tangan di sisi tubuh dengan telapak tangan terbuka ke depan.
c. Kedua kaki merapat dan mengarah ke depan.
3. Bidang Anatomi
a. Bidang anatomi adalah bidang yang melalui tubuh dalam posisi anatomi:
b. Bidang median adalah bidang yang membagi tepat tubuh menjadi bagian kanan dan
kiri.
c. Bidang sagital adalah bidang yang membagi tubuh menjadi dua bagian dari titik
tertentu (tidak membagi tepat dua bagian). Bidang ini sejajar dengan bidang median.
d. Bidang horizontal adalah bidang yang terletak melintang melalui tubuh (bidang X-
Y). Bidang ini membagi tubuh menjadi bagian atas (superior) dan bawah (inferior).
e. Bidang koronal adalah bidang vertikal yang melalui tubuh, letaknya tegak lurus
terhadap bidang median atau sagital. membagi tubuh menjadi bagian depan (frontal)
dan belakang (dorsal).
4. Istilah untuk perbandingan
a. Superior(=atas) atau kranial: lebih dekat pada kepala.
Contoh: Mulut terletak superior terhadap dagu.
b. Inferior(=bawah) atau kaudal: lebih dekat pada kaki.
Contoh: Pusar terletak inferior terhadap payudara.
c. Anterior(=depan): lebih dekat ke depan.
Contoh: Lambung terletak anterior terhadap limpa.
d. Posterior(=belakang): lebih dekat ke belakang.
Contoh: Jatung terletak posterior terhadap tulang rusuk.
e. Superfisial: lebih dekat ke/di permukaan.
Contoh: Otot kaki terletak superfisial dari tulangnya.
f. Profunda: lebih jauh dari permukaan.
Contoh: Tulang hasta dan pengumpil terletak lebih profunda dari otot lengan bawah.
g. Medial(=dalam)): lebih dekat ke bidang median.
Contoh: Jari manis terletak medial terhadap jari jempol.
h. Lateral(=luar): menjauhi bidang median.
Contoh: Telinga terletak lateral terhadap mata.
i. Proksimal(=atas): lebih dekat dengan batang tubuh atau pangkal.
Contoh: Siku terletak proksimal terhadap telapak tangan.
j. Distal(=bawah): lebih jauh dari batang tubuh atau pangkal.
Contoh: Pergelangan tangan terletak distal terhadap siku.
2.1.2 Istilah gerakan Anatomi
1. Fleksi adalah gerak menekuk atau membengkokkan. Ekstensi adalah gerakan untuk
meluruskan.
Contoh: gerakan ayunan lutut pada kegiatan gerak jalan. Gerakan ayunan ke depan
merupakan (ante)fleksi dan ayunan ke belakang disebut (retro)fleksi/ekstensi. Ayunan
ke belakang lebih lanjut disebut hiperekstensi.
2. Adduksi adalah gerakan mendekati tubuh. Abduksi adalah gerakan menjauhi tubuh.
Contoh: gerakan membuka tungkai kaki pada posisi istirahat di tempat merupakan
gerakan abduksi (menjauhi tubuh). Bila kaki digerakkan kembali ke posisi siap
merupakan gerakan adduksi (mendekati tubuh).
3. Elevasi merupakan gerakan mengangkat, depresi adalah gerakan menurunkan.
Contohnya: Gerakan membuka mulut (elevasi) dan menutupnya (depresi)juga gerakan
pundak keatas (elevasi) dan kebawah (depresi).
4. Inversi adalah gerak memiringkan telapak kaki ke dalam tubuh. Eversi adalah gerakan
memiringkan telapak kaki ke luar. Juga perlu diketahui untuk istilah inversi dan eversi
hanya untuk wilayah di pergelangan kaki.
5. Supinasi adalah gerakan menengadahkan tangan. Pronasi adalah gerakan
menelungkupkan. Juga perlu diketahui istilah supinasi dan pronasi hanya digunakan
untuk wilayah pergelangan tangan saja.
6. Endorotasi adalah gerakan ke dalam pada sekililing sumbu panjang tulang yang
bersendi (rotasi). Sedangkan eksorotasi adalah gerakan rotas ke luar.
2.2 MACAM-MACAM JARINGAN
Jaringan adalah sekelompok sel yang struktur dan fungsinya serupa. Tubuh manusia
tersusun dari berbagai macam jaringan. Berbagai jenis jaringan tubuh manusia yang utama ada
empat, yaitu:
1. jaringan otot, terdiri dari sel-sel yang menghkhususkan diri untuk berkontraksi dan
menghasilkan gaya.

2. jaringan saraf, terdiri dari sel-sel yang khusus menyalurkan impuls listrik, sebagai sinyal
informasi.
3. jaringan epitel, terdiri dari sel-sel yang mengkhususkan diri mempertukarkan bahan antara
sel dan lingkungannya.
4. jaringan ikat, merupakan jaringan yang menyokong atau memperkuat jaringan lain.

2.2.1 JARINGAN OTOT


Jaringan otot terdiri dari sel-sel yang menghkhususkan diri untuk berkontraksi dan
menghasilkan gaya. Jadi, fungsi jaringan otot adalah sebagai alat gerak aktif. Secara
embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan mesoderm. Terdapat tiga jenis jaringan otot:
otot rangka, otot jantung, dan otot polos. Otot rangka mengerakkan tulang; otot jantung
memompa darah keluar jantung; otot polos membungkus dan mengontrol gerakan organ
berongga.
2.2.2 JARINGAN SARAF
Secara embriologi, jaringan saraf berasal dari lapisan ektoderm. Jaringan ini terdiri
dari sel-sel yang khusus menyalurkan impuls listrik, kadang-kadang dalam jarak yang jauh.
Tidak hanya menyalurkan, tetapi juga memulai atau mencetuskan impuls listrik. Impuls
listrik ini bekerja sebagai sinyal yang memungkinkan sebuah informasi tersalurkan dari
satu bagian tubuh ke bagian lain. Jadi, jaringan saraf berfungsi untuk menerima rangsang,
mengolah, dan reaksi yang tepat terhadap rangsangan yang datang. Jaringan saraf
ditemukan di otak, medula spinalis, dan saraf.

2.2.3 JARINGAN EPITEL


Secara embriologi, jaringan epitel berasal dari lapisan ektoderm, mesoderm, dan
endoderm. Jaringan ini terdiri dari sel-sel yang mengkhususkan diri mempertukarkan bahan
antara sel dan lingkungannya. Sel-sel epitel berikatan satu sama lain secara erat membentuk
lembaran jaringan yang membungkus dan membatasi berbagai bagian tubuh. Sebagai
contoh, lapisan luar kulit adalah jaringan epitel. Fungsi jaringan epitel adalah sebagai
berikut:
1. Pelindung jaringan di bawahnya
2. Sekresi
3. Absorpsi
4. Ekskresi
5. Transportasi
6. Pengaturan suhu tubuh
7. Penerima rangsang dari luar tubuh

2.2.4 JARINGAN IKAT


Jaringan ikat merupakan jaringan yang menyokong atau memperkuat jaringan lain.
Jaringan ikat menghubungkan, menunjang, dan mengikat berbagai bagian tubuh. Oleh
karena itu disebut juga jaringan penguat atau jaringan penunjang. Jaringan ini mencakup
berbagai struktur misalnya tendon yang melekatkan otot rangka ke tulang; darah, yang
mengangkut bahan dari satu bagian tubuh ke bagian lain.
2.2.5 JARINGAN EMBRIONAL
Jaringan embrional adalah jaringan yang sel-selnya aktif membelah, terutama pada
masa embrio atau janin. Selama proses gastrulasi terbentuk struktur awal berupa lapisan.
Lapisan embrional ini dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Ektoderm, merupakan prekursor epidermis dan saraf. Lapisan ini akan memberi bentuk
luar hewan secara keseluruhan.
2. Endoderm, prekursor usus dan organ dalam tubuh.
3. Mesoderm, prekursor otot, jaringan ikat, dan komponen pengikat lain antara lapisan
ektoderm dan endoderm.

2.3 PENGERTIAN SISTEM SARAF


Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan
rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan
makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungan luar maupun dalam. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel
saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. Untuk
menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
1. Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
2. Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang
dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
3. Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.

2.3.1 SEL SARAF (NEURON)


Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung
membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf
tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
1. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan sel
berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada
badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi,
lisosom, dan badan nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma
tempat transportasi sintesis protein.
2. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit
merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan
mengantarkan rangsangan ke badan sel.

3. Akson

Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan
perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang
disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang
banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan.
Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel- selsachwann yang akan membentuk suatu
jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan membantu pembentukan
neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi akson dari
kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini
disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu sel
saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi).

a. Sel saraf sensori


Fungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem
saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung
akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).

b. Sel saraf motor


Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke
otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan.
Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek
berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat
panjang.

c. Sel saraf intermediet


Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan
di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan
sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam
sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau
sel saraf asosiasi lainnya. Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit
bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel
saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.
1. Sistem Saraf Pusat

a. Otak
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat
pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga
tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat badan. Bagian utama otak
adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang otak.

b. Otak Besar ( cerebrum )


Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang
disadari. Yaitu Berpikir, berbicara, melihat, bergerak, mengingat, dan
mendengar termasuk kegitan tubuh yang disadari. Otak besar dibagi menjadi
dua belahan, yaitu belahan kanan dan belahan kiri. Masing-masing belahan
pada otak tersebut disebut hemister. Otak besar belahan kanan mengatur dan
mengendalikan kegiatan tubuh sebelah kiri, sedangkan otak belahan kiri
mengatur dan mengendalikan bagian tubuh sebelah kanan.

c. Otak tengah ( Mesensefalon )


Otak tengah merupakan pebghubung antara otak depan dan otak
belakang, bagian otak tengah yang berkembang adalah lobus optikus yang
berfungsi sebagai pusat refleksi pupil mata, pengatur gerak bola mata, dan
refleksi akomodasi mata.

d. Otak kecil ( cerebellum )


Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah
otak besar. Otak kecil terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar berwarna
kelabu dan lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil dibagi menjadi dua
bagian, yaitu belahan kiri dan belahan kanan yang dihubungkan oleh
jembatan varol. Otak kecil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh
dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang akan melakukan
kegiatan. Dan pusat keseimbangan tubuh. Otak kecil dibagi tiga daerah yaitu
otak depan, otak tengah, dan otak belakang.
1. Otak depan meliputi :
a. Hipotalamus, merupakan pusat pengatur suhu, selera makan,
keseimbangan cairan tubuh, haus, tingkah laku, kegiatan reproduksi,
meregulasi pituitari.
b. Talamus, merupakan pusat pengatur sensori, menerima semua
rangsan yang berasal dari sensorik cerebrum.
c. Kelenjar pituitary, sebagai sekresi hormon.
2. Otak Tengah dengan bagian atas merupakan lobus optikus yang
merupakan pusat refleks mata.
3. Otak Belakang, terdiri atas dua bagian yaitu otak kecil dan medulla
oblongata. Medula oblongata berfungsi mengatur denyut jantung,
tekanan darah, mengatur pernafasan, sekresi ludah, menelan, gerak
peristaltic, batuk, dan bersin.

2. Sistem Saraf Tepi

Sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan
ke sistem saraf pusat. Kerjasama antara sistem pusat dan sistem saraf tepi
membentuk perubahan cepat dalam tubuh untuk merespon rangsangan dari
lingkunganmu. Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf somatis dan
sistem saraf otonom.

3. Sistem saraf somatic ( saraf sadar )

sistem saraf somatis disebut juga dengan sistem saraf sadar. Sistem
saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf sumsum
tulang belakang ( spinal ) Kedua belas pasang saraf otak akan menuju ke organ
tertentu, misalnya mata, hidung, telinga, dan kulit. Saraf sumsum tulang
belakang keluar melalui sela-sela ruas tulang belakang dan berhubungan dengan
bagian-bagian tubuh, antara lain kaki, tangan, dan otot lurik. Saraf-saraf dari
sistem somatis menghantarkan informasi antara kulit, sistem saraf pusat, dan
otot-otot rangka. Proses ini dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu dapat
memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian
tubuh di bawah pengaruh sistem ini. Contoh dari sistem saraf somatis adalah
sebagai berikut.
a. Ketika kita mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai
ke otak. Otak menterjemahkan pesan tersebut dan mengirimkan isyarat ke
kaki untuk berjalan mendekati pintu dan mengisyaratkan ke tangan untuk
membukakan pintu.
b. Ketika kita merasakan udara di sekitar kita panas, kulit akan menyampaikan
informasi tersebut ke otak. Kemudian otak mengisyaratkan pada tangan
untuk menghidupkan kipas angin.
c. Ketika kita melihat kamar berantakan, mata akan menyampaikan informasi
tersebut ke otak, otak akan menterjemahkan informasi tersebut dan
mengisyaratkan tangan dan kaki untuk bergerak membersihkan kamar.
4. Sistem saraf otonom
Apa yang kamu rasakan ketika kejatuhan cicak? Kamu kaget, ketakutan,
dan menjerit keras. Jantungmu berdetak dengan cepat. Pikiranmu kacau. Reaksi
yang membuat responmu dalam situasi ketakutan ini dikontrol oleh sistem saraf
otonom. Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang
tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan
organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan
jantung. Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem
saraf parasimpatik.
a. Sistem saraf simpati
Disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf preganglion
keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem saraf
ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat di sumsum
tulang belakang. Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah sebagai berikut.
1. Mempercepat denyut jantung.
2. Memperlebar pembuluh darah.
3. Memperlebar bronkus.
4. Mempertinggi tekanan darah.
5. Memperlambat gerak peristaltis.
6. Memperlebar pupil.
7. Menghambat sekresi empedu.
8. Menurunkan sekresi ludah.
9. Meningkatkan sekresi adrenalin.

b. Sistem saraf parasimpatik


Disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena saraf
preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Susunan saraf
parasimpatik berupa jaring-jaring yang berhubung-hubungan dengan
ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ
tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik. Sistem saraf parasimpatik
memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem saraf simpatik.
Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi mempercepat denyut jantung,
sedangkan pada sistem saraf parasimpatik akan memperlambat denyut
jantung.
1. Mekanisme kerja saraf
Neuron mampu menerima dan merespon terhadap rangsang.
Rangsang dari dendrit ke badan sel saraf oleh akson akan diteruskan ke
dendrite akson yang lain. Bila sampai di ujung akson, maka ujung akson
akan mengeluarkan neurohumor yang memacu dendrit yang
berhubungan dengan akson tadi.
a. Penghantaran Inpuls
Rangsangan yang diterima oleh neuron sensorik akan
dihantarkan melalui sel saraf dan sinapsis.
b. Penghantaran lewat sel saraf
Sel saraf bila dalam keadaan istirahat, muatan listrik di luar
sel saraf positif (+), sedangkan muatan listrik di dalam membran (-).
Keadaan ini disebut polarisasi.
c. Penghantaran lewat Sinapsis
1. Bila impuls sampai di tombol sinapsis, akan mengakibatkan
peningkatan permiabelitas membran prasinapsis terhadap ion
Ca.
2. Gelembung sinapsis melebur dengan membran prasinapsis
sambil mengeluarkan neurotransmiter ke celah sinapsis.
3. Neurotransmiter membawa impuls ke membran postsinapsis.
Setelah itu neurotransmitter dihidrolisis oleh enzim asetil
kolinesterase menjadi setil dan asam stanont. Zat ini disimpan
dalam gelembung sinapsis untuk dipergunakan lagi.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Anatomi memiliki pembendaharaan kata internasional. Istilah anatomis mempunyai arti
yang tepat dan digunakan dalam kedokteran dan biologi. Selain istilah anatomis, biasanya
digunakan pula istilah sehari-hari atau istilah lainnya seperti tulang belikat (scapula) dan
circulus Willis (Circulus arteriosus cerebri).
Jaringan adalah sekelompok sel yang struktur dan fungsinya serupa. Tubuh manusia
tersusun dari berbagai macam jaringan. Berbagai jenis jaringan tubuh manusia yang utama ada
empat, yaitu: Jaringan otot, jaringan saraf, jaringan epitel, dan jaringan ikat.
Pernapasan atau respirasi adalah pertukaran gas antara makhluk hidup (organisme)
dengan lingkungannya. Secara umum, pernapasan dapat diartikan sebagai proses menghirup
oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan,
oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di
lingkungan sekitar. Ada dua system pernafasan manusia yaitu Pernafasan internal dan
Pernafasan Eksternal.

3.2 SARAN
Agar kita bisa mengetahui apa itu anatomi tubuh manusia, macam-macam jaringan dan
sistem pernafasan manusia supaya kita bisa lebih paham dan bisa tau apa saja organ-organ
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Jurnal internasional dan nasional

Anda mungkin juga menyukai