Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN

PROGRAM KIA-KB

I. PENDAHULUAN

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan yang


bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja.Puskesmas juga merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Dalam hal ini puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dalam bentuk
pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Angka Kematian Ibu ( AKI ) menjadi salah satu indikator penting dalam
menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita
yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan
kehamilan atau penanganannya ( tidak termasuk kecelakaan atau kasus insiden
) selama kehamilan, melahirkan dan masa nifas ( 42 hari setelah melahirkan )
tanpa memperhatikan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

II. LATAR BELAKANG


Puskesmas sebagai Unit pelayanan Kesehatan terdepan dan terdekat
dengan masyarakat,mengemban misi untuk memberikan pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang bermutu bagi masyarakat.
Kesehatan ibu dan anak amat menentukan untuk tercapainya kualitas
hidup yang baik pada keluarga dan masyarakat. Dewasa ini, kita dihadapkan
pada masih tingginya angka kematian ibu dan kematian bayi tenaga
dibandingkan dengan negara – negara ASEAN yang menuntut tenaga kesehatan
terutama di bidang kebidanan, agar mampu berkontribusi meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Pada Tahun 2015, kematian ibu di Kabupaten Jepara sebanyak 11 kasus.
Sedangkan kematian ibu di wilayah Mayong I tidak ada. Derajat kesehatan baik
pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir sampai usia balita
hanya bisa tercapai jika terjadi pemenuhan nutrisi dan pemberian pelayanan
kesehatan yang berkwalitas sejak terjadinya kehamilan sampai anak berusia
lima tahun. Pemenuhan ini dimulai sejak ibu dan balita di rumah sampai di
pelayanan dasar dan rujukan. Oleh karenanya peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan ibu dan keluarga dalam kesehatan ibu dan anak serta kompetensi
dan kepatuhan petugas dalam memberikan pelayanan sesuai standar menjadi
penting.
Banyak faktor yang menjadi penyebab kematian ibu, misalnya 3
terlambat (terlambat membuat keputusan, terlambat tiba di fasilitas kesehatan,
dan terlambat dalam pertolongan medis) dan 4 terlalu (terlalu muda untuk
hamil, terlalu tua untuk hamil, terlalu banyak anak, dan terlalu dekat jarak antar
anak).

III. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM:
Pelayanan KIA-KB bertujuan memantapkan dan meningkatkan
jangkauan serta mutu pelayanan KIA-KB secara efektif dan efisien dengan
pelayanan yang berkwalitas sehingga mampu menurunkan Angka Kematian
Ibu dan Angka Kematian Bayi.

B. TUJUAN KHUSUS
1. Meningkatkan pelayanan ANC sesuai standart bagi seluruh ibu hamil
2. Meningkatkan deteksi dini faktor resiko dan komplikasi kebidanan
3. Meningkatkan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatus secara
adekuat
4. Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi seluruh neonatal, bayi dan
balita sesuai standart
5. Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi seluruh ibu nifas sesuai
standart
6. Meningkatkan pelayanan deteksi dini pada kelainan tumbuh kembang
anak
7. Meningkatkan pelayanan kesehatan pada ibu bersalin dan ibu nifas
8. Meningkatkan pelayanan kesehatan pada anak usia pra sekolah
9. Meningkatkan pelayanan kesehatan pada LANSIA
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
NO KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN
POKOK
1 Program 1. Pemeriksaan Kehamilan ( ANC )
Kesehatan Ibu Standart layanan ANC meliputi : Pemeriksaan
timbang BB dan TB, Ukur Tekanan Darah, Ukur LILA, Ukur
TFU, Tentukan presentasi janin dan DJJ, Skrening status
immunisasi TT / Pemberian immunisasi TT, Pemberian
tablet besi, Tes Laboratorium sederhana, Tata laksana
kasus dan Temu wicara / konseling termasuk P4K ( 10 T )
Pelayanan ANC dalam kegiatan UKM dilakukan
dengan kunjungan rumah, terutama untuk pemantauan ibu
hamil resiko tinggi.
2. Deteksi Dini Faktor Resiko
Pengenalan adanya Resiko Tinggi Ibu Hamil dilakukan
melalui skrining/deteksi dini adanya faktor resiko secara
pro/aktif pada semua ibu hamil, sedini mungkin pada awal
kehamilan oleh petugas kesehatan atau non kesehatan yang
terlatih di masyarakat, misalnya ibu-ibu PKK, Kader Karang
Taruna, ibu hamil sendiri, suami atau keluarga. Kemudian
pada setiap kontak dilakukan skrining berulang, secara
periodic berulang 6 kali selama kehamilan sampai hamil
genap enam bulan .(Rochjati P, 1995).
3. Kelas Ibu Hamil
Pemberdayaan ibu dan keluarga merupakan salah satu
kunci untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Setiap
ibu hamil dianjurkan untuk mengikiuti kelas ibu hamil.
Kelas ibu hamil adalah sarana belajar kelompok bagi ibu
hamil dalam bentuk tatap muka yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan, mengubah persepsi, sikap dan
perilaku ( PSP ) ibu agar dapat menjaga kehamilan,
melakukan persiapan persalinan, melakukan perawatan
nifas dan bayi baru lahir ( neonatus ) dengan menggunakan
buku KIA sebagai acuan.
4. Pemberdayaan Masyarakat Pada Penanganan Kasus Ibu
dan Bayi
Pemberdayaan ibu dan keluarga merupakan salah satu
kunci untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
Kesehatan ibu dan anak serta kematian ibu , kematian bayi
serta kematian anak adalah tanggung jawab kita bersama.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan
kepedulian masyarakat pada kesehatan ibu hamil,
khususnya tentang kehamilan beresiko dengan harapan
bisa mengurangi adanya kematian ibu dan bayi.
5. Pertemuan Konsultasi Ahli Ibu Hamil Resti
Untuk mencegah terjadinya komplikasi pada kehamilan
dan persalinan, Puskesmas Mayong I dengan dana BOK
Tahun 2016 mengadakan kegiatan konsultasi ahli pada
kasus resti yang ditemukan. Kegiatan ini merupakan
kelanjutan dari pertemuan pemberdayaan masyarakat
dalam penanganan kasus resti ibu dan bayi yang dilakukan
pada bulan Juli 2016.
6. Pelayanan Masa Nifas
Asuhan masa nifas diperlukan pada peiode ini karena
merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya.
Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan
tejadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas
terjadi 24 jam pertama.
Adapun jadwal kunjungan nifas adalah sbb :
a. KF I : 6 jam – 48 jam pasca bersalin
b. KF II : 4 hari – 28 hari pasca bersalin
c. KF III: 29 hari– 42 hari pasca bersalin
2 Program 1. Pelayanan Neonatus
Kesehatan Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial merupakan
Anak suatu pelayanan yang digunakan untuk penunjang
kesehatan bayi yang baru lahir meliputi perawatan tali
pusat dan perawatan pasca lahir, pencegahan hipotermia,
meneteki bayi secara dini dan eksklusif, usaha bernafas
spontan dan upaya pencegahan infeksi.
Adapun jadwal kunjungneonatal adalah sbb
2. KN I : 6 jam – 48 jam setelah lahir
3. KN II : 3 hari – 7 hari setelah lahir
4. KN III : 8 hari –28 hari setelah lahir
2. Pelayanan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh
Kembang Anak
Tujuan kegiatan adalah agar semua anak balita 0-5 th
dan anak prasekolah umur 5-6 th tumbuh dan berkembang
secara optimal sesuai dengan potensi genetiknya sehingga
berguna bagi nusa dan bangsa serta mampu bersaing di era
global.
3. Kelas Ibu Balita
Tujuan:
a. Meningkatkan kesadaran pemberian ASI secara eksklusif
b. Meningkatkan pengetahuan ibu akan pentingnya
imunisasi pada bayi
c. Meningkatkan ketrampilan ibu dalam pemberian MP-ASI
dan gizi seimbang kepada balita
d. Meningkatkan kemampuan ibu memantau pertumbuhan
dan melaksanakan stimulasi perkembangan balita
e. Meningkatkan pengetahuan ibu ttg cara perawatan gigi
balita dan mencuci tangan yang benar
f. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang penyakit
terbanyak, cara pencegahan dan perawatan balita
3 Program 1. Posyandu Lansia
Pengembangan Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk
masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah
disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa
mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan
pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan
kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program
Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga,
tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam
penyelenggaraannya

4 Pertemuan / 1. Kemitraan Bidan Dan Dukun Bayi


Penyuluhan
Derajat kesehatan yang baik pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas dan bayi baru lahir sampai usia balita hanya bisa tercapai
jika terjadi pemenuhan nutrisi dan pemberian pelayanan
kesehatan yang berkwalitas sejak terjadinya kehamilan sampai
anak berusia lima tahun. Pemenuhan ini dimulai sejak ibu dan
balita di rumah sampai di pelayanan dasar dan rujukan. Oleh
karenanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan ibu dan
keluarga dalam kesehatan ibu dan anak serta kompetensi dan
kepatuhan petugas dalam memberikan pelayanan sesuai standar
menjadi penting.
Maka penting kiranya kita memberikan bekal dan pengawasan
melekat pada dukun bayi sebagai mitra kerja kita.
2. AMP Internal Puskesmas

Adalah Salah satu cara untuk bisa menekan kematian ibu dan bayi
adalah lewat pertemuan audit maternal perinatal. Dalam kegiatan
ini diharapkan kita bisa mengkaji semua kasus kematian yang ada
sehingga diharapkan kita bisa meningkatkan mutu pelayanan
dengan optimal.
Tujuannya :
 Mengenali penyebab kematian .
 Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku
petugas, sehingga didapatkan mutu pelayanan yang
baik.
 Meningkatkan mutu pelayanan rujukan.

V. Kegiatan Dan Sasaran


A. Tata Nilai
Profesional Memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang terbaik
Ramah Memiliki sikap yang sopan dan santun kepada seluruh
masyarakat dan rekan sekerj
Inovatif Memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan ide-ide
kreatif serta memberi terobosan bagi peningkatan pelayanan
kesehatan
Sabar Memiliki kesabaran dalam memberikan pelayanan
Malu Memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan tugas dengan
sebaik-baiknya
Akuntabel Memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman dan
standar pelayanan yang ditetapkan, dapat diukur dan
dipertanggung jawabkan

B. Hubungan Dengan Linpro dan Linsek


Pihak Terkait Uraian Tugas
Kesling Sebagai survey lapangan
Gizi Sebagai konselor
Promkes Sebagai penyuluh
C. Cara melaksanakan Kegiatan
Untuk pelaksanaan kegiatan UKM Program KIA – KB , dilaksanakan dengan:
1. Kunjungan Rumah
Jenis kegiatan :
a. ANC
b. PNC ( Kunjungan Nifas dan Kunjungan Neonatal )
c. Deteksi Faktor Resiko
d. SDIDTK
2. Kunjungan Petugas :
Jenis Kegiatan :
a. SDIDTK di PAUD
b. Penjaringan Murid SD / Sederajat
3. Pertemuan Masyarakat :
Jenis Kegiatan :
a. Pertemuan Pemberdayaan Masyarakat Pada Penanganan Kasus Resti
Ibu dan Bayi
b. Pertemuan Sosialisasi Manajemen Terpadu Balita Sakit Berbasis
Masyarakat.
c. Kelas Ibu Hamil
d. Kelas Ibu Balita
4. Konsultasi
Jenis kegiatan : Pertemuan Konsultasi Ahli Sp OG, Sp.D dan Team VCT.

VI. SASARAN
Sasaran kegiatan UKM Program KIA – KB adalah ;
1. Masyarakat Umum
2. Aparat Desa
3. Tokoh masyarakat
4. Ibu hamil
5. Ibu bersalin
6. Bayi dan balita
7. Anak pra sekolah dan SD
8. Lansia
RincianKegiatan, Sasaran, Cara MelaksanakanKegiatan
CARA MELAKSANAKAN
NO KEGIATAN SASARAN RINCIAN KEGIATAN
KEGIATAN
1 ANC / Ibu Hamil a. Pemeriksaan bumil sesuai Kunjungan Rumah
Deteksi standar
Resti b. Menentukan diagnosa
kebidanan
c. Deteksi Faktor Rsiko
d. Penyuluhan
e. P4K
f. Rujukan apabila
ditemukan kasus
3 Kelas Ibu Ibu Hamil a. Membuat surat undangan Fasilitator ke tempat
Hamil Pendamping b. Pelaksanaan Pra kegiatan kelas ibu hamil
Kader c. Belajar bersama fasilitator
d. Diskusi
e. Senam hamil
f. Istirahat / makan siang
4 Pemberdaya a. Keluarga a. Membuat undangan Pertemuan Masyarakat
an Resti b. Pembukaan kegiatan oleh
Masyarakat b. Kades Ka.UPT Puskesmas.
Pada c. PKK c. Materi ( Dokter, Bikor,
Penanganan d. Komite Promkes )
Kasus Ibu Kesehatan d. Diskusi
dan Bayi e. Penutup

5 Pertemuan Ibu hamil a. Membuat undangan Konsultasi team


Konsultasi resti b. Mengirim bumil resti ke
Ahli Ibu tingkat kawedan
Hamil Resti c. Pemeriksaan Ahli ( Sp OG,
Sp.D dan VCT )
d. Penyuluhan
e. Rujukan
6 Pelayanan Ibu Nifas a. Pemeriksaan kesehatan ibu Kunjungan Rumah
Nifas nifas
b. KIE menyusui
c. Penyuluhan
d. Rujukan kalau ditemukan
kasus
7 Pelayanan Neonatal a. Pemeriksaan kesehatan Kunjungan rumah
Kesehatan neonatal
Neonatal b. KIE / Penyuluhan
c. Imunisasi kalau diperlukan
d. Rujukan apabila ditemukan
kasus
8 Pelayanan Balita a. Petugas datang ke unit Pelayanan di unit
Stimulasi, PAUD / TK pelayanan ( Posyandu /
Deteksi dan PAUD )
Intervensi b. Pemeriksaan SDIDTK oleh
Dini Nakes dan Guru
Tumbuh c. Rujukan kalau ditemukan
Kembang penyimpangan
Anak d. Laporan kegiatan
9 Sosialisasi Kader a. Membuat undangan Pertemuan masyarakat
Manajemen b. Pembukaan oleh Ka. UPT
Terpadu c. Materi ( Dokter, Bikor )
Balita Sakit d. Diskusi
Berbasis e. Penutup
Masyarakat .
10 Kelas Ibu Ibu Balita a. Membuat undangan Pertemuan ibu balita
Balita b. Pembukaan dan kegiatan
pra kegiatan
c. Diskusi / belajar bersama
d. Laporan dan penutup
11 Posyandu Lansia a. Petugas datang ke unit Posyandu
Lansia pelayanan
b. Penyuluhan pada lansia
c. Senam bersama
d. Pemeriksaan kesehatan
e. Pengobatan / rujukan
apabila diperlikan
12. AMP Ibu Hamil a. Petugas datang ke RS Incidental
Internal b. Petugas Mencari informasi
Puskesmas c. Petugas Membuat Laporan
VII. JADWAL KEGIATAN :
JADWAL TH 2016

NO KEGIATAN

April

Sept
Agst
Mar

Nov

Des
Mei
Feb

Okt
Jun
Jan

Jul
1 ANC X x x x x x x x x x x x
2. Deteksi Resti X x x x x x x x x x x x
Bumil
3 Pemeriksaan X x x x x x x x x x x x
Nifas
4. Pemeriksaan X x x x x x x x x x x x
Neonatal
5. Kelas Ibu x x x
Hamil
6. Pertemuan x x x x
Pemberdayaan
Masyarakat
pada
penanganan
kasus ibu dan
bayi
7. Pertemuan x x
Konsultasi Ahli
8. Pelayanan X x x x x x x x x x x x
Stimulasi,
Deteksi dan
Intervensi Dini
Tumbuh
Kembang Anak
9. Kelas Ibu x x
Balita
10. Posyandu X x x x x x x x x x x x
Lansia
11. Kemitraan x x x x x x x x x x
Bidan dan
Dukun bayi
12. AMP Internal incidental
Puskesmas
BIAYA
Sumber dana pelaksanaan kegiatan :
1. Dana BLUD
2. Dana BOK
3. Swadana
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan jadwal masing-masing
kegiatan . Hasil pelaksanaan dilaporkan kepada kepala UPT Puskesmas Mayong I
dan Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara berupa laporan cakupan kinerja dan SPJ
Kegiatan.
IX. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1. Pencatatan pelaporan kegiatan KIA dilakukan langsung dari kegiatan pribadi
masing-masing bidan dan kemudian dilakukan rekapitulasi oleh penanggung
jawab program. Untuk laporan ini dilakukan setiap akhir bulan.
2. Evaluasi dan analisa dilakukan setelah pembuatan PWS Kinerja KIA.
3. Analisa cakupan kinerja dengan target sasaran dilakukan setiap akhir semester.
4. Pencatatan pelaporan yang berupa peng SPJan dilakukan oleh penanggung
jawab program kegiatan setiap kegiatan selesai.

Jepara, 2 Agustus 2016


KEPALA PUSKESMAS MAYONG I KORDINATOR KIA - KB

DR. HADI SAPUTRO SUHARTINI S.S.T


NIP.19720908 200604 1 009 NIP.19640506 199303 2 004

Anda mungkin juga menyukai