Anda di halaman 1dari 8

CHAPTER II

Discussion

A. What Are Research Ethics

Penelitian adalah sebuah kegiatan ilmiah yang berdasarkan analisis dan


konstruksi yang dilakukan secara sistematis yang bertujuan untuk mencari kebenaran.
Sedangkan etika menurut KBBI (kamus Besar Bahasa Indonesia) etika adalah ilmu
yang mempelajari baik buruk, hak dan kewajiban moral. Selain itu etika adalah
kumpulan asas/nilai yang berkenaan dengan akhlak. Etika juga diartikan nilai mengenai
benar dan salah yang di anut masyarakat.(KBBI)

Etika membantu manusia untuk melihat secara kritis moralitas yang dihayati
dalam suatu masyarakat, etika juga membantu kita dalam merumuskan pedoman etis
yang kuat dan norma-norma baru yang dibutuhkan karena adanya perubahan yang
dinamis dalam tata kehidupan dalam suatu masyarakat. Sedangkan etika dalam ranah
penelitian lebih merujuk pada prinsip-prinsip etis yang diterapkan dalam kegiatan
penelitian. Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa etika adalah
ilmu atau pengetahuan yang membahas manusia, terkait dengan perilakunya terhadap
manusia lain atau sesama manusia.

Kode etik peneliti adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap
kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti (subjek
penelitian) dan masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil penelitian tersebut.
Etika peneliti ini mencakup juga perilaku peneliti atau perlakuan peneliti terhadap
subjek penelitian serta sesuatu yang dihasilkan oleh peneliti bagi masyarakat.
Pengertian peneliti di sini adalah seseorang yang karena pendidikan dan
kewenangannya memiliki kemampuan untuk melakukan investigasi ilmiah dalam suatu
bidang keilmuan tertentu, dan atau keilmuan yang bersifat lintas disiplin. Sedangkan
subjek yang diteliti adalah orang yang menjadi sumber informasi, baik masyarakat
awam atau Professional berbagai bidang.
Di dalam penelitian, etika adalah jaminan agar tidak ada seorang pun yang
dirugikan atau memperoleh dampak negatif kegiatan penelitian, misalnya pelanggaran
terhadap persetujuan publikasi hasil penelitian, kerahasiaan, salah penyajian hasil

1
temuan, besarnya biaya penelitian, dan sebagainya. Pada penelitian survei, peneliti
tidak boleh melupakan hak-hak responden yang harus dilindungi saat pengumpulan
data. Peneliti perlu mempersiapkan instrumen penelitian yang dapat menghindarkan
responden dari rasa takut, gelisah, malu, menderita fisik, dan kehilangan kebebasan
pribadi. Peneliti perlu pula mendapatkan persetujuan resmi dari responden mengenai
rancangan penelitian, tujuan, dan alasan penelitian.
Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan, etika penelitian adalah suatu ukuran
dan tingkah laku dan perbuatan yang harus dilakukan dan diikuti oleh peneliti dalam
proses penelitiannya yang di sesuaikan dengan kebiasaan masyarakat di tempat ia
berada.

B. Prinsip Dasar dan Kaidah Etika Penelitian


Peneliti dalam melaksanakan seluruh kegiatan penelitian harus memegang
teguh sikap ilmiah (scientific attitude) serta menggunakan prinsip-prinsip etika
penelitian. Secara garis besar, etika penelitian memiliki berbagai macam prinsip,
namun terdapat beberapa prinsip utama yang perlu dipahami oleh peneliti, yaitu :
menghormati harkat dan martabat manusia, menghormati privasi dan kerahasiaan
subyek penelitian, keadilan, dan memperhitungkan manfaat dan kerugian yang
ditimbulkan, Milton (1999); Loisella, Profetto-McGrath, Polit & Beck, (2004) yakni:
1. Prinsip pertama, peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subyek untuk
mendapatkan informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian
serta memiliki kebebasan menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk
berpartisipasi dalam kegiatan penelitian. Beberapa tindakan yang terkait
dengan prinsip menghormati harkat dan martabat manusia, adalah peneliti
mempersiapkan formulir persetujuan subyek yang terdiri atas:
 Penjelasan manfaat penelitian
 Penjelasan kemungkinan risiko dan tidak nyamanan yang dapat
ditimbulkan.
 Penjelasan manfaat yang akan didapatkan.
 Persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan subyek berkaitan dengan prosedur penelitian.
 Persetujuan subyek dapat mengundurkan diri kapan saja.
 Jaminan anonimitas dan kerahasiaan.

2
Namun kadang kala, formulir persetujuan subyek tidak cukup memberikan
proteksi bagi subyek itu sendiri terutama untuk penelitian-penelitian klinik karena
terdapat perbedaan pengetahuan dan otoritas antara peneliti dengan subyek. Kelemahan
tersebut dapat diantisipasi dengan adanya prosedur penelitian.

2. Prinsip kedua, setiap manusia memiliki hak-hak dasar individu termasuk


privasi dan kebebasan individu. Pada dasarnya penelitian akan memberikan
akibat terbukanya informasi individu termasuk informasi yang bersifat
pribadi. Sedangkan, tidak semua orang menginginkan informasinya
diketahui oleh orang lain, sehingga peneliti perlu memperhatikan hak-hak
dasar individu tersebut. Dalam implementasinya, peneliti tidak boleh
menampilkan informasi identitas baik nama maupun alamat asal subyek
dalam kuesioner dan alat ukur apa pun untuk menjaga kerahasiaan identitas
subyek. Peneliti dapat menggunakan koding sebagai pengganti identitas
responden.

3. Prinsip ketiga, yaitu prinsip keadilan memiliki konotasi keterbukaan dan


keadilan. Untuk memenuhi prinsip keterbukaan, penelitian dilakukan secara
jujur, hati-hati, profesional, berperikemanusiaan, dan psikologis serta
perasaan yang religius subyek penelitian. Keadilan memiliki bermacam-
macam teori, namun yang terpenting adalah bagaimana keuntungan dan
beban harus didistribusikan di antara anggota kelompok public. Prinsip
keadilan menekankan sejauh mana kebijakan penelitian membagikan
keuntungan dan beban secara merata atau menurut kebutuhan, kemampuan,
kontribusi dan pilihan public.

C. Fungsi penelitian dan etika


Seperti telah diuraikan diatas, bahwa penelitian di samping sebagai proses
pengembangan ilmu, tetapi juga sebagai produk ilmu itu sendiri: oleh karena itu, sebuah
penelitian mempunyai fungsi ganda, yakni:
1. Fungsi Akademik (Teoretis)
Sebuah penelitian seberapa kecil apa pun harus mempunyai fungsi
akademik atau teoretis. Artinya, hasil atau temuan sebuah penelitian jenis apa
pun dengan metode apa pun pada hakikatnya adalah merupakan temuan

3
akademik, yang berarti merupakan sumbangan teoretis bagi pengembangan
ilmu yang bersangkutan.
2. Fungsi Terapan (Aplikatif)
Bidang ilmu apa pun, sebenarnya mempunyai aspek teori dan aspek
aplikatif atau penerapannya bagi kesejahteraan masyarakat. Demikian pula
kesehatan atau kesehatan masyarakat adalah ilmu (science) dan seni (art). Oleh
sebab itu, penelitian di bidang apa pun bukan sekadar membuktikan teori atau
memperoleh teori baru, tetapi juga harus mempunyai implikasinya terhadap
program peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hasil sebuah penelitian,
meskipun menemukan teori yang muluk-muluk, tetapi tidak dapat digunakan
untuk perbaikan program, maka dapat dikatakan bahwa penelitian merupakan
sarana atau cara untuk memperoleh masukan bagi perencanaan atau
pengembangan program atau alternatif pemecahan masalah.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian harus dapat


memenuhi dua fungsi atau peranan ini: pengembangan ilmu dan pengembangan
kesejahteraan masyarakat. Apabila penelitian tidak memenuhi salah satu fungsi
tersebut, apalagi kedua-duanya maka penelitian tersebut dapat dikatakan
penelitian yang tidak etis karena mengingkari hakikat penelitian itu sendiri.

D. Etika dan kualitas data penelitian

Sebagai peneliti memahami pentingnya memperlakukan responden dalam


memperoleh kualitas informasi yang baik dan akurat, maka dalam pengambilan
informasi atau data akan menimbulkan tidak nyamanan responden. Tidak nyamanan
tersebut dapat di identifikasi sebagai berikut:

1. Terganggunya Privacy
Pengambilan data atau wawancara terhadap informan pada waktu
apa pun (pagi, siang, sore, atau malam) pasti akan mengganggu privacy
orang yang bersangkutan. Karena orang yang mewawancarai dianggap
orang asing.

4
2. Terganggunya Kegiatan atau Pekerjaan
Pengambilan data atau wawancara terhadap responden, baik di
rumah maupun di tempat kerja sudah pasti akan menyita waktu informan
atau responden. Bukan saja menyita waktu responden, tetapi hal ini berarti
juga responden harus meninggalkan kegiatan atau pekerjaannya untuk
sementara waktu. Tentu saja hal itu mengganggu sekali bagi responden
tersebut.
3. Berpikir atau Berusaha Sebaik Mungkin untuk Menjawab Pertanyaan atau
Memberikan informasi.
Dalam menjawab pertanyaan atau memberikan informasi, kadang-
kadang responden tidak secara spontan atau terlontar apa adanya.
Responden memerlukan waktu untuk berpikir, mengingat, dan sebagainya.
Lebih-lebih kalau pertanyaan atau informasi yang harus diberikan berupa
pengetahuan atau pendapatnya terhadap suatu fenomena kehidupan,
misalnya penyakit, gizi atau makanan, pelayanan kesehatan, dan
sebagainya.

E. Researchers and Team Members


Tanggung jawab etis lain dari para peneliti adalah keselamatan tim mereka dan juga
keselamatan mereka sendiri. Selain itu, tanggung jawab untuk perilaku etis ada pada
peneliti yang, bersama dengan asisten, bertugas melindungi anonimitas sponsor dan
peserta.
 Safety
Tanggung jawab peneliti adalah untuk merancang proyek sehingga keselamatan
semua pewawancara, peneliti, atau pengamat dilindungi. Beberapa faktor
mungkin penting untuk dipertimbangkan dalam memastikan hak peneliti atas
keselamatan. Jika, misalnya, peneliti harus secara pribadi mewawancarai orang-
orang di distrik dengan kejahatan tinggi, jika asisten merasa tidak aman setelah
mengunjungi lingkungan tersebut, Tidak etis untuk meminta anggota memasuki
lingkungan di mana mereka merasa terancam secara fisik.

5
 Ethical Behavior of Assistants
Peneliti harus meminta kepatuhan etis dari anggota tim seperti sponsor yang
mengharapkan perilaku etis dari peneliti. Asisten diharapkan untuk
melaksanakan rencana pengambilan sampel, untuk mewawancarai atau
mengamati peserta tanpa bias, dan untuk secara akurat mencatat semua data
yang diperlukan. Perilaku tidak etis, seperti mengisi lembar wawancara tanpa
menanyakan pertanyaan kepada peserta, tidak dapat ditoleransi. Perilaku asisten
berada di bawah kendali langsung dari peneliti yang bertanggung jawab atau
penyelia lapangan. Jika asisten berperilaku tidak patut dalam wawancara atau
membagikan lembar wawancara peserta dengan orang yang tidak berwenang,
itu adalah tanggung jawab peneliti. Akibatnya, semua asisten harus dilatih dan
diawasi dengan baik.

 Protection of Anonymity
Seperti dibahas sebelumnya, peneliti dan asisten melindungi kerahasiaan
informasi sponsor dan anonimitas para peserta. Setiap peneliti yang menangani
data harus diminta untuk menandatangani kerahasiaan dan pernyataan
kerahasiaan.

F. Pelanggaran etika penelitian


Etika penelitian akademik diperlukan mencegah/mengatasi pelanggaran-
pelanggaran ilmiah (scientific misconduct). Seorang peneliti tidak boleh melakukan
penipuan dalam menjalankan proses penelitian. Semua sistem etika melarang penipuan
seperti ini. Pelanggaran ilmiah yang bisa terjadi pada seorang peneliti adalah:
a. Fabrikasi (fabrication)
Fabrikasi didefinisikan sebagai rekaman atau presentasi (dalam
format apa pun) yang menggunakan data fiksi (Sastrapratedja, 2009).
Fabrikasi merupakan bentuk pelanggaran yang paling mencolok dari
pelanggaran yang akan mempengaruhi kebenaran (Martono, 2015).
Fabrikasi ini bisa berupa pemalsuan data dan metode penelitian. Fabrikasi
sering terjadi dikarenakan adanya keinginan untuk memenuhi target,
keterbatasan waktu, keterbatasan biaya, atau adanya persaingan antar
peneliti

6
b. Pemalsuan/Manipulasi data (falsification)
Ada beberapa penulis yang menyebut falsification sebagai research
fraud. Seorang peneliti dilarang memalsukan/memanipulasi data atau
prosedur untuk menghasilkan hasil sesuai dengan keinginan peneliti.

c. Plagiat (plagiarism)
Menurut Martono (2015) dan Sastra pratedja (2009), plagiarisme
adalah mengklaim karya lain untuk menjadi milik sendiri. Plagiarisme bisa
dilakukan secara keseluruhan (berupa salinan atau terjemahan dari makalah
orang lain yang telah diterbitkan), atau lebih terbatas (mengambil dan
memasukkan bagian tulisan orang lain ke dalam tulisan tanpa referensi).
d. Kepenulisan (authorship)
Ke penulisan perlu diperhatikan dengan baik dengan memperhatikan
tata penulisan ilmiah.
e. Kemubaziran (redundant)
Kemubaziran di sini terjadi karena adanya publikasi yang berulang-
ulang. Seorang peneliti kembali mempublikasikan suatu bagian dari tulisan
yang sudah pernah dipublikasikan.
f. Publikasi duplikat (duplicate publication)
Publikasi duplikat diartikan sebagai publikasi sebuah artikel yang
identik atau tumpang tindih substansial dengan sebuah artikel yang sudah
diterbitkan. Publikasi duplikat ini dapat diklasifikasikan
sebagai plagiarisme diri.

7
Chapter III

Closing

A. Kesimpulan
Pada prinsipnya sebab-sebab orang melakukan kegiatan penelitian selain untuk
memenuhi rasa ingin tahu terhadap sebuah gejala atau peristiwa juga untuk memecahkan
masalah secara ilmiah dan dapat diterima dengan logika kemanusiaan. Etika penelitian
adalah suatu ukuran dari tingkah laku dan perbuatan yang harus dilakukan oleh seorang
peneliti dalam memperoleh data-data penelitiannya yang disesuaikan dengan adat istiadat
serta kebiasaan masyarakat di tempat ia meneliti. Dalam penelitian kualitatif, salah satu
ciri utamanya adalah orang sebagai alat/instrumen untuk mengumpulkan data. Ini dapat
dilakukan dalam pengamatan berperan serta, wawancara mendalam, pengumpulan
dokumen, foto, dan sebagainya.

Persoalan etika akan timbul apabila peneliti tidak menghormati, tidak mematuhi,
dan tidak mengindahkan nilai-nilai masyarakat dan pribadi tersebut. Sementara si peneliti
tetap berpegang teguh pada latar belakang, norma, adat, kebiasaan, dan kebudayaannya
sendiri dalam menghadapi sebuah situasi dan konteks latar penelitiannya tersebut. Penting
untuk menjaga hubungan antara peneliti dan pihak yang diteliti yang merupakan kunci
penting keberhasilan penelitian, dan diperlukan kepekaan, keterampilan, dan juga seni
untuk dapat memasuki lingkungan budaya yang akan diteliti. Kemampuan untuk
berempati dan bergaul dengan orang lain jelas merupakan modal penting.

B. Saran
Setelah membaca tulisan ini diharapkan pembaca dapat memahami dan
mengaplikasikan etika penelitian.

Anda mungkin juga menyukai