Anda di halaman 1dari 2

Pengaruh hormon terhadap pertumbuhan kalus dan akar pada daun tembakau.

Pertumbuhan daun tembakau ditandai dengan terbentuknya kalus. Kalus


biasanya mulai terbentuk pada bagian tepi eksplan (bagian perlakuan) bagian atas
maupun bawah yang bersentuhan dengan media. Dalam hal ini kalus lebih cepat
terbentuk pada bagian yang bersentuhan dengan media. Hal ini kemungkinan
berkaitan dengan proses pengambilan nutrisi medium oleh eksplan. Munculnya kalus
pada bagian terluka diduga karena adanya rangsangan dari jaringan pada eksplan
untuk menutupi lukanya. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Thomas dan Davey
(1975) bahwa pembelahan sel yang mengarah pada terbentuknya kalus terjadi dari
adanya respon terhadap luka dan suplai hormon. Praktikum yang dilakukan dengan
menggunakan dua perlakukan berbeda. Perlakukan pertaman menggunakan hormon
IAA 0,1 ppm dan perlakuan kedua menggunakan hormon IAA 0,1 ppm + BAP 0,1
ppm. Perlakuan pertama dengan hormon IAA 0,1 ppm pertumbuhan kalus tidak
terjadi hingga hari ke 2. Sedangkan perlakuan kedua dengan hormon IAA 0,1 ppm +
BAP 0,1 ppm kalus tumbuh pada hari ke 21 sebanyak 2. Menurut literatur yang ada,
eksplan pada perlakuan pertama harusnya tumbuh, karena hormon mampu memacu
sel untuk berkembang dan memperbanyak diri tetapi dengan waktu yang dibutuhkan
cenderung lama karena jumlah hormon tidak tersedia pasti. Menurut Zulfiqar et al
(2009) kondisi in vitro dikendalikan oleh keseimbangan dan interaksi dari ZPT yang
ada dalam eksplan baik endogen maupun eksogen yang diserap dari media. Hormon
NAA (Auksin) cenderung merangsang pertumbuhan kalus dimana berawal dari
pembelahan sel pada daerah meristematik yang tidak terspesialisasi. Sedangakan
hormon BAP berfungsi untuk merangsang pembelahan sel dalam jaringan eksplan
dan merangsang pembelahan tunas (Watitmena et al, 1992). Dari hal ini mengapa
hasil tidak sesuai dengan teori yang ada dikarenakan beberapa kemungkinan. Seperti
daya serap eksplan kurang terhadap ZPT yang ada, eksplan membutuhkan waktu
yang lebih lama lagi untuk mengalami pertumbuhan kalus dan lain sebagainya.

Pertumbuhan akar yang terjadi hingga hari ke 21 baik perlakuan pertama


dengan hormon IAA 0,1 ppm dan perlakuan kedua menggunakan hormon IAA 0,1
ppm + BAP 0,1 ppm yaitu tidak tumbuh sama sekali. Hal ini terjadi karena
sebelumnya tidak terjadi pertumbuhan kalus pada perlakuan pertama dan hanya
tumbuh 2 pada perlakuan kedua. Kalus nantinya akan berdiferensiasi membentuk
tunas dan akar. Jika kalus saja tidak tumbuh, maka besar kemungkinan tidak akan
tumbuh akar dan tunas. Jadi pengaruh hormon dalam hal ini tidak mempengaruhi
pertumbuhan akar baik hormon IAA dan BAP. Sesuai dengan pernyata Wattmena
1992 dimana BAP merangsang pertumbuhan Tunas dan IAA merangsang
pertumbuhan kalus. Kalus sejatinya nanti akan berkembang dan akan berdeferensiasi
membentuk akar. Jadi dalam hal ini, butuh waktu lama dalam pertumbuhan akar
karena eksplan pertumbuhannya tidak terlalu cepat karena dipengaruhi oleh beberapa
faktor luar dan dalam seperti genetis serta ZPT.

Anda mungkin juga menyukai